Anda di halaman 1dari 45

ETIKA

 Etika (Inggris Ethics) --- Bahasa Yunani


“Ethicos, Ethos” ---: adat, kebiasaan,
praktek.
 Etika berkembang dan mempunyai arti
berbeda walaupun masih erat terkait.
 Terkait dengan sistem nilai, sikap,
tingkah laku dan perbuatan manusia.
 Mengingatkan hubungan antara hati
nurani dan penilaian (judgement)
dengan kegiatan praktek seseorang
ETIKA
Dalam bahasa “AGAMA ISLAM” merupakan bagian
dari AHLAK
 menyangkut ETOS, ETIS, MORAL dan ESTETIKA
 ETIKA adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik
dan mana yang buruk dan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh
akal pikiran (Hamzah Yakub, 1983)
ETIKA
 ETIKA seperangkat norma tentang apa yang baik dan
apa yang buruk, dengan disertai kewajiban dan nilai
moral yang berlaku bagi orang perorang atau
kelompok
Prinsip-prinsip Etik
 Beneficence
 Non maleficence
 Autonomy
 Justice
uraian

 Benefecence : kewajiban berbuat baik


 Non malificence : kewajiban untuk tidak
menimbulkan mudharat
 Otonomy ; kebebasan pribadi untuk suatu tindakan
menunjukkan kemandirian percaya diri, kebebasan
memilih dan kemampuan untuk membuat keputusan
 Respect for persons  hormati otonom, harkat
dan martabat, hak azasi, keyakinan orang, dll
 Justice ; berlaku adil
ETIKA
1. ETIKA UMUM
etika teoritis, etika filosofis, etika moral; bagian dari
ilmu filsafah
2. ETIKA KHUSUS
etika praktis, etika terapan
3. ETIKA PROFESI KESEHATAN
etika khusus, etika praktis, etika terapan, etika
individual, etika sosial
MAKNA ETIKA
 Secara umum : akhlak, perilaku
 Secara filosofi : ilmu/kajian falsafah = pemikiran
rasional, kritis, normatif ttg moral
 Bagi sosiolog : kebiasaan/adat dalam suatu
lingkungan sosial budaya
 Bagi praktisi : kewajiban dan tanggung jawab profesi
atau institusi dari pendekatan moral
 Bagi asosiasi profesi : kesepakatan bersama dan
pedoman bagi anggota dlm menjalankan profesi
ETIKA
 The disciplin dealing with what is good and bad and
with moral duty and obligation (Webster’s)
 Ethics offers conceptual tools to evaluate and guide
moral decision making
The term ethics is used in three different but related
ways , signifying :

 A general pattern or way of life


 A set of rules of conduct or moral code
 Inquiry about ways of life and rule of conduct
( paul edward, 1967)
ETIKA
 Pengetahuan tentang moral atau susila
 Falsafah hidup
 Kekuatan moral yg dpt memandu perilaku seseorang
& individu manusia profesional
 Sistem nilai (dulu buruk – sekarang baik)
 Kesepakatan apa yg dianggap baik/buruk bagi
kelompok profesi
 Himpunan hal-hal yang diwajibkan, dianjurkan,
dianggap baik dan larangan
 Bukan hukum dan Undang Undang
ETIKA

 Pengaturan yang ditetapkan oleh masyarakat tertentu


terhadap anggotanya

 Pelanggaran diputuskan oleh kelompok nya sendiri


atas dasar etika / kode etik kelompok itu
ETIK-KODE ETIK
 Etik adalah norma-norma akhlak atau moral yang
berlaku dalam kehidupan manusia bermasyarakat

 Kode Etik adalah rangkuman norma-norma akhlak


yang dikodifikasikan oleh kelompok profesi tertentu
dan diberlakukan secara khusus dikalangan para
anggota kelompok tsb.
ETIKA UNIVERSAL
 Bicara jujur
 Menghargai privasi orang lain
 Melindungi kerahasiaan informasi
 Meminta persetujuan sebelum bertindak yang
melibatkan orang lain
 Setia pada teman setia
 Tidak membunuh
 Tidak menyebabkan penderitaan orang lain
Lanjutan Etika Universal

 Jangan membuat cacat


 Jangan membuat marah
 Jangan abaikan kebaikan orang lain
 Cegah bahaya terhadap orang lain
 Hilangkan kondisi yg dapat membahaya kan orang
lain
 Bantulah orang cacat
 Selamatkan orang dalam bahaya
Teori Etik
 NATURAL LAW
 Aristoteles, T. Aquinas
 RAWL’S THEORY
 John Rawl
 CASUISTRY
 Jonsen, Toulmin
 VIRTUE ETHICS
 Pellegrino & Thomasma
 ETHICS OF CARE
 Carol Gillligan
 EMOTIVISM:
 berdasarkan emosi, subyektif
 “saya rasa itu benar”
 LEGALISM:
 berdasarkan ketentuan hukum
 “dibenarkan bila dibolehkan hukum”
 CULTURAL RELATIVISM:
 berdasarkan perbedaan budaya
 “common practice”
 FIDEISM:
 didasarkan kepada ajaran agama
 biasanya absolut dan menyulitkan pembuatan
keputusan bila terdapat konflik moral
 REASONED ANALYSIS:
 Didasarkan kepada penalaran dampak tindakan
(consequentialist)
Prinsip dasar etika

 Do good
saya senantiasa mengutamakan kesehatan/
keselamatan pasien
 Do no harm
 Veracity/honesty
memberi informasi yang benar dan arif
 Autonomy
 Confidentiality
 Justice
Sifat ETIKA :

1. Etika khusus (tidak sepenuhnya


sama dengan etika umum)
2. Etika sosial (kewajiban
terhadap manusia lain / pasien).
3. Etika individual (kewajiban
terhadap diri sendiri =
selfimposed, zelfoplegging)
4. Etika normatif
Sifat etik
5. Etika profesi biasa
6. Etika profesi luhur .
7. Memiliki ruang lingkup
kesadaran etis
NORMA - MORAL - NILAI
Norma
Alat pengukur baik/buruk suatu
sikap atau perbaikan
Pedoman sebagai petunjuk
bagaimana sebaiknya sikap dan
perilaku yg baik (sebelum terjadi)
Menilai apakah sesuatu itu
baik/buruk bukan benar/salah
(sesudah terjadi)
NORMA
1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Hukum
NORMA AGAMA
 Berpangkal pada kepercayaan adanya Yang Maha
Kuasa

 Melanggar norma agama berati pelanggaran terhadap


perintah Tuhan
NORMA KESUSILAAN

 Norma yang berpangkal pada hati nurani manusia


agar melakukan perbuatan yang baik
KESUSILAAN
 Berasal dari bahasa Sangsekerta
 Dari kata SU dan SILA
 SU berarti BAGUS, INDAH, CANTIK
 SILA berarti ADAB, KELAKUAN,PERBUATAN,
AHLAK,MORAL
 SUSILA berarti SEPADAN dengan kaidah,norma
atau peraturan hidup yang ada
NORMA KESOPANAN
 Norma yang timbul dalam masyarakat yang mengatur
sopan santun & perilaku

 Pelanggaran norma akan dicela anggota masyarakat


NORMA HUKUM
 Kumpulan norma dalam masyarakat yang terbentuk
karena pergaulan manusia atau diciptakan oleh yang
berwenang
MORAL
 Kata Moral mengacu kepada sistem nilai
masyarakat tentang apa yang dinilai baik
& buruk, benar & salah, positif & negatif
yang menyangkut sikap, tingkah laku,
tindakan manusia
 Diturunkan dari generasi ke generasi
berikutnya melalui ajaran moral
 Sumber ajaran moral
 Tradisi & adat istiadat
 Ajaran-ajaran agama
 Ideologi tertentu

 Kata Moral selalu mengacu pada baik


buruknya manusia sebagai manusia
bukan sebagai dokter, dosen, juru masak,
pemain olah raga, dll
CIRI NILAI MORAL

 Berkaitan dengan tanggung jawab kita


 Berkaitan dengan hati nurani
 Mewajibkan
 Bersifat formal

NORMA MORAL  bersifat absolut, berlaku selalu


dan dimana-mana
 Moralitas

suatu perbuatan diartikan mutu


perbuatan itu dilihat dari derajat
baik atau benarnya dibandingkan
dengan norma-norma moral
Faktor penentu moralitas
perbuatan manusia
1. Motivasi
2. Tujuan akhir
3. Lingkungan perbuatan

 Perbuatan manusia dikatakan “baik” apabila motivasi,


tujuan akhir dan lingkungan baik
 Pada zaman modern muncul perbuatan yang berkenaan
dengan moralitas, dahulu dilarang sekarang malah
dibenarkan.
 Contoh:
 euthanasia untuk menghindarkan
penderitaan berkepanjangan
 Aborsi untuk keselamatan ibu yang hamil
 Menyewa rahim wanita untuk
membesarkan janin bayi tabung
MORAL DAN ETIKA
 Moral & Etika secara etimologi berasal
dari arti yang sama namun dua bahasa
yang berbeda.
 Moral berasal dari kata Latin moralis,
mos, moris yang artinya: adat istiadat,
kebiasaan, cara, tingkah laku, kelakuan
dan mores yang berarti: adat istiadat,
kelakuan, tabiat, watak, akhlak, cara
hidup.
NILAI – NILAI
(VALUE)
NILAI - VALUE
Nilai adalah
 Sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang
sedemikian rupa oleh seseorang
 Keyakinan seseorang tentang sesuatu yg berharga,
kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, obyek atau
perilaku khusus(Znowski, 1974)

 Seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang


tentang kebenaran, keindahan, penghargaan dari suatu
pemikiran, obyek atau perilaku berorientasi pada tindakan
dan memberi arah serta makna pd kehidupan seseorang
(Simon, 1973)
 Nilai mempunyai komponen-komponen intelektual
dan emosional, orang yang secara intelektual
diyakinkan mengenai suatu nilai, akan memegang dan
mempertahankannya

 Sekali seseorang menyadari nilai-nilai nyata maka nilai-


nilai tsb menjadi kontrol internal untuk perilakunya
NILAI-NILAI (VALUE)
 Merupakan pernyataan bersama sebagai pegangan
individu dalam organisasi

 Merupakan nilai yang dianut oleh seluruh individu


dalam organisasi

 Merupakan inti dalam organisasi (organization


climates)
teori klasifikasi nilai-nilai,
keyakinan atau sikap
Menjadi suatu nilai apabila memenuhi 7 kriteria yaitu
1. Menjunjung dan menghargai keyakinan perilaku
seseorang
2. Menegaskannya didepan umum, apabila cocok
3. Memilih berbagai alternatif
4. Memilih setelah mempertimbangkan konsekwensinya
5. Memilih secara bebas
6. Bertindak
7. Bertindak dengan pola konsistensi
Secara tradisional
Nilai-nilai keyakinan dan sikap diajarkan melalui :
1. Memberi contoh/meyakinkan
2. Membujuk/meyakinkan
3. Mengajarkan budaya
4. Plihan terbatas
5. Menetapkan peraturan-peraturan
6. Mempertimbangkan
Contoh nilai dasar (values)
PepsiCO.
a. Diversity-respecting for individual difference
b. Integrity-doing what we say
c. Honesty-speaking openly and working hard to
understand and resolve issues
d. Teamwork-working on real customer needs
e. Accountability-commiting fully to meeting
expectation
f. Balance-respecting individual decxisions to
achieve professional and personal balance in life
HIDUP
BER – ETIKA

SOPAN-SANTUN
SALING MENGHORMATI
JUJUR
ETIKET
 Hanya menjadi tolok ukur untuk menentukan
apakah perilaku sopan santun atau tidak ( belum
tentu sama dengan etis atau tidak)

 Cara sesuatu perbuatan yang harus dilakukan


manusia
 Hanya berlaku dalam pergaulan
 Bersifat relatif
 Memandang manusia dari segi lahiriah saja
etika
 Ingin menjawab pertanyaan
“what kind of person should I be?
Saya harus menjadi orang yang bagaimana ?

 Kewajiban pertanyaan pokok


“what should I do?”
saya harus melakukan apa?

Anda mungkin juga menyukai