Anda di halaman 1dari 45

Teori Modern Tentang Asam

dan Basa.

Menurut J.N. Bronsted dan


T.M. Lowry:
Asam: suatu zat (baik molekul
atau ion), yg dapat memberikan
proton (proton donor)
Basa: suatu zat (baik molekul
atau ion), yg dapat menerima
proton (proton acceptor)
Jenis-jenis asam menurut
J.N. Bronsted dan T.M. Lowry:
1. Molekul-molekul yg tidak
bermuatan, spt asam menurut
teori disosiasi:
HCl, HNO3, H2SO4, CH3-COOH dll
2. Anion-anion yg terdapat dalam
garam asam:
- anion bisulfat: HSO4-
- anion bikarbonat: HCO3-
- anion bifosfat: H2PO4-
- anion bioksalat: HC2O4-
- dll
3. Ion ammonium dan ion hidroxo-
nium, karena keduanya
mempunyai kecendrungan sbg
proton donor.
NH4+ NH3 + H+
H3O+ H2O + H+

4. Kation-kation terhidrat:
Aluminum hidrat
{Al(H2O)6}3+ {Al(H2O)5(OH)}3+ + H+
Jenis-jenis basa menurut J.N. Bronsted
dan T.M. Lowry:
1. Molekul-molekul yg tidak bermuatan:
Amoniak dan amina-amina.
NH3 + H+ NH4+
RNH2 + H+ RNH3+
2. Hidroksida-hidroksida logam, karena
dpt menghasilkan ion hidroksida yg
dpt menerima proton
OH- + H+ H2O
KOH K+ + OH-
KOH + H+ K+ + H2O
3. Anion-anion dari asam-asam
lemah:
CN-, CH3COO- , CO3-

Beberapa zat spt:


H2O, HCO3- , H2PO4-
 dpt bersifat baik sebagai asam
atau basa
 elektrolit amfoter atau amfolit
 Persamaan reaksi asam basa:
A1 + B2  A2 + B1
Asam 1 basa 2 asam 2 basa 1

 terjadi perpindahan proton dari


A1 ke B2 dan dari A2 ke B1

 Reaksi asam basa ini sering


disebut reaksi Proteolitik.
- HCl berbentuk gas atau lrt murni
 tidak dpt menghantarkan arus
listrik, bersifat kovalen
- HCl dlm larutan air bersifat
penghantar arus listrik yg baik.

- Dlm hal ini air bersifat sbg basa


bereaksi dgn asam membentuk
ion hydroxonium.
HCl + H2O  H3O+ + Cl-
Beberapa contoh reaksi proteolitik:
A1 + B2  A2 + B1
Asam 1 basa 2 asam 2 basa 1

H2SO4 + H2O  H3O+ + HSO4-


HSO4- + H2O  H3O+ + SO42-

- Ionisasi asam asetat dlm air


CH3COOH + H2O  CH3COO- + H3O+
- Reaksi netralisasi asam asetat
dgn amoniak atau hidrolisa
larutan ammonium asetat

- Hidrolisa lrt alkali asetat atau


netralisasi asam asetat dgn
alkali hidroksida

- Hidrolisa garam ammonium


atau netralisasi amoniak dgn
as. Kuat
- Ionisasi amoniak dlm air

- Hidrolisa fosfat sekunder atau


reaksi netralisasi suatu fosfat
primer dgn alkali hidroksida

- Etil alcohol berfungsi sbg basa


dan membentuk
as. terkonjugasi C2H5OH2+
 Garam:
- Struktur beberapa garam dlm
keadaan padat terdiri dari ion-ion
Garam NaCl : Na+ dan Cl-
- Derajat ionisasi () suatu elektro-
lit adalah: bagian dari 1 mol zat
elektrolit yg dlm bentuk larutan
terionisasi menjadi ion-ionnya.
 Besarnya derajad ionisasi :
  1.
- Zat-zat elektrolit yg dlm
larutan sebagian besar
terionisai  elektrolit kuat.

- Elektrolit yg terionisasi
sebagian  elektrolit lemah
Hukum aksi massa.
- Guldberg dan Waage (1867):
 Laju reaksi kimia pd suhu tetap
adalah sebanding dgn hasil kali
konsentrasi zat-zat yg saling
bereaksi, dinyatakan dalam mol
per liter.
- Digunakan pd system yg homogen 
suatu system dimana semua zat
(molekul) yg saling bereaksi berada
dlm satu fase, misalnya dlm larutan.
Reaksi reversible:
A + B  C + D

 V1 = k1 x [A] x[B]

V1 = laju reaksi zat A dan Zat B


K1 = koefisien laju reaksi
[A] dan [B] = konsentrasi zat A
dan zat B
 V2 = k2 x [C] x [D]
Saat tercapai kesetimbangan 
v1 = v2
atau
k1 x [A] x [B] = k2 x [C] x [D]

[C] x [D]
k1/k2 = -------------- = K
[A] x [B]

K = tetapan kesetimbangan yg
tergantung suhu dan tekanan.
 aA + bB + cC  pP + qQ + rR

[P]p x [Q] q x [R] r


K = ------------------------------
[A]a x [B] b x [C] c

 a, b, c, dan p, q, r
 Banyaknya mol dari
masing-masing zat ygbereaksi
 pd suhu tetap, kesetimbangan
reaksi reversible telah tercapai,
 hasil kali konsentrasi-
konsentrasi produk dibagi dgn
hasil kali konsentrasi-
konsentrasi reaktan, dimana
masing-masing konsentrasi
dipangkatkan dgn banyaknya
molekul dari zat yang saling
bereaksi adalah tetap.
Hukum aksi massa tidak dpt
digunakan pd elektrolit kuat,
karena dlm larutan terionisasi
sempurna, karena dlm larutan
tidak terdapat kesetimbangan
antara molekul yg tidak
terionisasi dgn ion-ionnya.
Elektrolit lemah, mis asam asetat
encer, kesetimbangan yg terjadi:
CH3COOH + H2O  CH3COO- + H3O+

[H3O+] x [CH3COO-]
Keq = ----------------------------------
[H2O] x [CH3COOH]

Keq : tetapan kesetimbangan


Konsentrasi air cukup besar , shg yg
tinggal dlm lrtan dpt dianggap tetap,
dengan demikian :
[H3O+] x [CH3COO-]
Keq x [H2O] = ------------------------------- = Ka
[CH3COOH]

[H3O+] x [CH3COO-]
Ka = ------------------------------------
[CH3COOH]
 Ka disebut tetapan ionisasi asam pd
suhu tetap.
Hubungan antara tetapan ionisasi
dgn elektrolit lemah:
 bila 1 grek zat elektrolit (mis:
as. Asetat, CH3COOH) 
dilrtkan dlm v liter air 
konsentrasinya 1/v, dan derajat
ionisasinya  ,
pd kesetimbangan, banyaknya
elektrolit tsb:
- banyaknya asam asetat yg tidak
terionisasi = (1- ) grek.

- banyaknya masing-masing ion =


 grek.

 - konsentrasi asam asetat yg


tidak terionisasi =
(1- )/v grek/liter

- konsentrasi masing-masing ion =


/v grek/l.
 masing-masing konsentrasi
dimasukkan dlm rumus spt diatas:
[H3O+] x [CH3COO-]
Ka = ---------------------------
[CH3COOH]
 didapatkan :
/v x /v 2 2. c
Ka = ------------- = ---------- = ---------
(1- )/v (1-)/v (1-)
 Rumus ini dikenal sbg Hukum
pengenceran Ostwald.
Sedangkan untuk basa lemah mis:
ammonia dalam larutan encer, 
tetapan ionisasi basanya (Kb)
adalah :

NH3 + H2O  NH4OH  NH4+ + OH-

(NH4+) x (OH-)
Keq = --------------------------
(NH3) x (H2O)
Kb = Keq x (H2O)
(NH4+) x (OH-)
= ------------------------- x (H2O)
(NH3) (H2O)

(NH4+) x (OH-)
= -------------------------
(NH3)

 Kb = tetapan ionisasi basa.


Aktivitas dan koefisien aktivitas.

Untuk mendapatkan konsentrasi


total yang efektif dalam reaksi
kesetimbangan maka bila
hukum kesetimbangan kimia
digunakan untuk reaksi-reaksi
ion , masing-masing konsentrasi
harus dikalikan dengan suatu
factor yg disebut:
koefisien aktivitas.
 Bila konsentrasi yg terkoreksi
dinyatakan sbg: aktivitas (a) .
- Koefisien aktivitas = f dan
- Konsentrasi = c

 a=cxf

 Pd konsentrasi encer harga


aktivitas (a) mendekati harga
konsentrasi molar
Pd larutan yg tak terhingga encer
 daya interaksi antar ion 
praktis = nol,
 aktivitas (a) sama dgn
konsentrasi (c) dan
koefisien aktivitas (f) = 1
 Hasil kali kelarutan.
 : hasil kali konsentrasi ion-ion
dari larutan biner.
= solubility product
= Ksp
 pada suhu tetap, hasil kali
konsentrasi ion-ion adalah tetap.

AB  A+ + B-

 Ksp = (A+) x (B-)


1889, Nerst  prinsip hasil kali
kelarutan:
dlm larutan jenuh elektrolit
sukar larut, pd suhu tetap, 
hasil kali konsentrasi ion-ionnya
tetap, meskipun konsentrasi
suatu ion dptdiubah dgn penam-
bahan elektrolit lain yg mengha-
silkan ion yg sejenis dgn zat
padatnya, tetapi hasil kali
kelarutannya akan tetap sama.
ApBq  pA+ +
qB -

Ksp = (A+)p x (B-)q

Misal:
- larutan jenuh suatu elektrolit
biner sukar larut mengandung
kelebihan zat padatnya,  terjadi
kesetimbangan sbb:

A+ B-  A+ + B -
(p) (ion-ion dlm larutan)
 tetapan kesetimbangannya:
aA+ + aB-
Keq = --------------
aAB

 karena AB senyawa murni, 


aktivitas zat padatnya dpt diang-
gap sama dgn satu  rumus
tetapan kesetimbangannya :
Kasp = aA+ x aB-
Kasp = tetapan hasil kali
aktivitas.
 karena aktivitas sama dgn
koefisien aktivitas :

Kasp = (A+) x (B-) x fA+ x fB-

 dalam larutan garam sukar larut


yg sangat encer, koefisien
aktivitas mendekati satu 
tetapannya ditulis sbb:

Ksp = (A+) x (B-)


Ksp dpt digunakan dgn baik pd
analisa hanya pd larutan jenuh
elektrolit sukar larut dan pd
penambahan garam lain yg
sangat sedikit (konsentrasi
garam total tidak lebih dari
0,2 – 0,3 molar).
 dlm lingkungan garam-garam
konsentrasi tinggi ,  konsen-
trasi ion maupun kekuatan ion
dlm larutan  bertambah besar.
 Pengaruh elektrolit-elektrolit yg
tidak mengandung ion sejenis
terhadap kelarutan suatu garam
disebut: ”pengaruh garam” / salt
effect.
 Bila suatu elektrolit sukar larut,
hasil kali konsentrasi ion-ionnya
dlm larutan dibuat melampau
harga Ksp-nya (dgn menambah
suatu garam yg mengandung ion
sejenis dgn ion yg terdpt dlm
larutan) 
sistem menyesuaikan diri kearah
kesetimbangan dgn jalan
menhasilkan endapan garam
padatnya, asal tidak terjadi
peristiwa lewat jenuh.
 Bila hasil kali konsentrasi ion-
ion dlm larutan tsb atau memang
sengaja dibuat lebih kecil dari
harga Ksp-nya (dgn pembentukan
garam komplek atau dgn pemben-
tukan elektrolit-elektrolit lemah),
 terjadi pelarutan garam
padatnya, shg tercapai harga
Ksp-nya, atau jika hal ini tidak
mungkin  sampai semua garam
padatnay melarut.
Contoh:
1. Hitunglah berapa tetapan hasil
kali kelarutn (Ksp) garam perak
klorida (AgCl), bila kelarutannya
= 1,5x10-3 gram per liter.
Diket: BA. Ag = 108. BA. Cl = 35,5
Jawab: BM AgCl = 143,5
Kelarutan AgCl = 1,5x10-3 gram/lt
1,5x10-3
= ------------ mol/lt = 1,05 x 10-5 mol/lt
143,5
Dlm lrtan jenuh ionisasi sempurna AgCl:
AgCl  Ag+ + Cl-
 1 mol AgCl  1 mol Ag+ dan 1 mol Cl-
 1,05 x 10-5 mol/lt AgCl 
- Ag+  1,05 x 10-5 mol/lt
- Cl-  1,05 x 10-5 mol/lt
 Ksp AgCl = (Ag+) x (Cl-)
= 1,05 x 10-5 x 1,05 x 10-5 = 1,10 x 10-10
Pemakaian Hasil kali kelarutan
Pembentukan endapan perak nitrat
KspAgCl = [Ag+] x [Cl-] = 1,5 x 10-10
Bila ke dlm lrtan yg mengandung
ion Ag+ dgn konsentrasi [Ag+] =
0,1 mol/lt, ditambahkan garam
kalium klorida (KCl) secukupnya
sehingga diperoleh ion Cl- dgn
konsentrasi = 0,01 mol/lt.
hasil kali konsentrasi ion Ag+
dengan ion Cl- = (0,1 x 0,01) = 10-3
 10-3 > 1,5 x 10-10
dlm larutan terjadi pengendapan
garam AgCl.
Reaksi: Ag+ + Cl-  AgCl
 pengendapan akan berlangsung
terus menerus sampai hasil kali
konsentrasi ion-ion mencapai
besar yg sama dengan harga
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp
= [Ag+] x [Cl-] = 1,5 x 10-10
 pd saat ini kecepatan
pengendapan sama dgn
kecepatan pelarutan endapan.
 Bila pd saat larutan jenuh AgCl
ini ditambahkan larutan yg
mengandung ion Cl- dan ion Ag+
dlm jumlah yg kecil  terjadi
pengendapan garam AgCl lebih
lanjut.
 saat kesetimbangan tercapai ,
 ditentukan besarnya
konsentrasi ion-ionnya 
diperoleh konsentrasi ion yg
satu akan menjadi lebih besar,
sedang konsentrasi ion yg lain
menjadi lebih kecil,  tetapi
Ksp-nya akan tetap.
Soal:
Berapa mol/lt kah besarnya
konsentrasi ion Ag+ yg tinggal
dalam larutan setelah
penambahan asam klorida (HCl)
kedalam larutan perak nitrat
sedemikian hingga diperolah
konsentrasi ion Cl- = 0,05 mol/lt.
Diketahui:
KspAgCl = 1,5 x 10-10
Jawab:
Setelah penambahan ion klorida,
dalam larutan akhir:

KspAgCl = [Ag+] x [Cl-]


1,5 x 10-10 = [Ag+] x 0,05

Jadi [Ag+] yg tinggal dlm larutan


1,5 x 10-10
= -------------
0,05
= 3,0 x 10-9 mol/lt

Anda mungkin juga menyukai