Anda di halaman 1dari 21

KONSTRUKSI KAYU

I
Kayu Sebagai bahan Konstruksi

(Pertemuan ke – 1)

TEGUH EKO SAPUTRO, ST, MT


IDENTITAS MK.
MATA KULIAH : KONSTRUKSI KAYU I
JUMALAH SKS : 2 SKS
PERSYARATAN :
MHS. PERNAH MENGIKUTI MK. MEKANIKA TEKNIK, KONSTRUKSI
BANGUNAN.

TUJUAN :
Setelah selesai menempuh mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan :
1) Mampu memahami sifat - sifat kayu sebagai Bahan Konstruksi
2) Mampu menentukan tegangan karakteristik kayu
3) Mampu menghitung kekuatan elemen struktur kayu
4) Dapat merencanakan sambungan kayu
5) Dapat merencanakan konstruksi kayu yang kompleks
6) Mewujudkan gambar hasil perhitungan perencanaan
Metode Perkuliahaan
• Metode : Penyampaian materi, diskusi, pemecahan masalah
• Tugas : Perorangan, Kelompok
• Media : Slide Proyektor

Evaluasi
• Kemampuan Akademis : bobot 70% ( Tugas 10%, Quis 15%, UTS 30%, UAS 45%)
• Perilaku : kesopanan dalam Proses KBM (20%), Kehadiran (10%)
REFERENSI BUKU YANG DAPAT DIGUNAKAN
• SNI 7973 : 2013, Spesifikasi Desain Konstruksi Kayu
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5, Departemen Pekerjaan Umum.
• Heinz Frick, 1982, Ilmu Bangunan Konstruksi Kayu, Kanisius, Yogakarta.
• Felix Yap KH, 1984, Konstruksi Kayu, Bina Cipta Bandung.
• Suwarno Wiryomartono, 1976, Konstruksi Kayu, UGM Press, Yogyakarta
KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI
 Kayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah lama dikenal
masyarakat, tumbuh di alam dan dapat diperbaharui secara alami melalui pengelolaan
sumber daya alam yang baik (renewable resources).
 Kemudahan dalam pengerjaan, ringan, ramah lingkungan (environmental compatibility)
telah membuat kayu menjadi bahan konstruksi yang dikenal di bidang konstruksi
ringan (light construction).
 Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi tidak hanya didasari oleh kekuatannya
saja, akan tetapi juga didasari oleh segi keindahannya (decorative design).
 Secara alami kayu memiliki bermacam-macam warna dan bentuk serat, sehingga
untuk bangunan expose material kayu tidak banyak memerlukan perlakuan tambahan.
Keuntungan & Kerugian
KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI

Keuntungan : Kerugian :
• Kayu mempunyai kekuatan cukup baik dan • Bersifat tidak homogen karena cacat alam
berat yang rendah sperti mata kayu, kemiringan arah serat dll.
• Daya tahan cukup baik terhadap pengaruh • Kurang awet dalam kondisi tertentu.
kimia dan listrik
• Muai-susut tinggi karena perubahan
• Mudah dikerjakan dengan peralatan kelembaban udara.
sederhana dan harga relatif murah.
• Lendutan relatif besar bila pembebanan dalam
• Mudah didapat disekitar kita. waktu yang lama.
• Dapat mudah terbakar.
TEKSTUR BERBAGAI JENIS KAYU
(Halus, Sedang, Kasar)

KELAPA
KLASIFIKASI KAYU
(Berdasarkan ciri fisik)
KAYU KERAS KAYU LUNAK
Subdivisi angiospermae, dikotil, Subdivisi gymnospermae
bijinya diproduksi dlm bakal buah, seperti biji terbuka, tdk diproduksi dlm bakal
polong atau badan buah yang lain, buah, daun jarum, daun selalu hijau,
berdaun lebar & berubah warna serta buah bersisik seperti kerucut.
tanggal saat musim gugur. Sel penyusun lebih homogen (90%
Sel penyusun lebih heterogen. trakeid/serat)
Contoh : Jati, bangkirai, meranti, dll Contoh : Pinus, damar, dll
SIFAT KIMIA KAYU

Anatomi Kayu
Senyawa utama penyusun kayu adalah
selulosa, hemiselulosa, dan lignin
dengan komposisi kira-kira 50%
(30% -50%) selulosa, 25% (23% - 32%)
hemiselulosa, dan 25% (15% - 25%)
lignin. Secara umum anatomi kayu
terdiri dari kulit, kambium, cincin tahun,
kayu gubal, kayu teras, dan inti kayu
BERBAGAI JENIS KAYU

KAYU BANGKIRAI/BENGKIRE
BERBAGAI JENIS KAYU

KAYU JATI
Bagian-bagian KAYU
Cacat Kayu
Kerusakan atau cacat pada kayu dapat
mengurangi kekuatan dan bahkan kayu yang
cacat tersebut tidak dipakai sebagai bahan
konstruksi. Cacat kayu yang sering terjadi
adalah mata kayu, retak/belah, pecah,
pingul, serat miring, lubang serangga, serta
lapuk.
Cacat maksimum stiap klas mutu Kayu

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesi Ni-5


SIFAT FISIK KAYU
Kadar Air & Higroskopis

a. kadar air dari pohon hidup/baru ditebang.


b. kadar air dengan air bebas dan air terikat.
c. kadar air yang mencapai titik jenuh serat (30%).
d. kayu yang “kering udara” kadar air mencapai antara 0%
dan 30%.
e. Kayu yang “kering tanur” kadar air mencapai 0%.
Kadar Air
Kadar air adalah nilai yang menunjukan banyaknya kandungan air yang ada dalam
kayu. Air yang terdapat pada batang kayu tersimpan dalam dua bentuk, yaitu air
bebas (free water) yang terletak di antara sel-sel kayu dan air ikat (bound water) yang
terletak pada dinding sel. Selama air bebas masih ada, maka dinding sel kayu akan
tetap jenuh. Air bebas merupakan air pertama yang akan berkurang seiring dengan
proses pengeringan, pengeringan selanjutnya akan mengurangi air ikat pada dinding
sel.

Sifat Higroskopis
Kayu mempunyai sifat sangat peka terhadap air dan tidak pernah lepas dari
pengaruh air diudara. Sifat ini dipengaruhi oleh kadar lengas atau kadar air yang
menyebabkan mengembang dan menyusutnya kayu
Klas Keawetan Kayu

Lembaga Penelitian Hasil Hutan (LPHH)


Kepadatan dan berat jenis
Kepadatan atau berat unit sebuah kayu dinyatakan sebagai berat per unit volume.
Kepadatan suatu jenis kayu dapat dihitung dengan cara membandingkan antara
berat kering kayu dengan volume.

Berat jenis adalah perbandingan antara kepadatan kayu dengan kepadatan air
pada volume yang sama.
Tingkat Kerapatan material Contoh :
2 Jenis Material Kayu
Brown, et. Al (1952) • Dimensi kayu B 2x lebih besar dari
dimensi kayu A.
• Kayu A & B memiliki berat yang
sama.
Kayu mana yang lebih kuat menahan beban ?

A B

100 kg 100 kg
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai