NASOFARING
Nadya Muthia Risky
1102013203
Pembimbing :
dr. H. Gunawan Kurnaedi, Sp.THT-KL
Anatomi Faring
◦ Faring merupakan bangunan tabung fibromuskuler yang berbentuk
corong yang ke arah inferior akan berlanjut menjadi esofagus
◦ Panjang kurang lebih 5 inci (13 cm).
Anatomi Nasofaring
Definisi Karsinoma Nasofaring
◦ Gejala Telinga
◦ Kurang pendengaran.
◦ Tinitus
◦ Kataralis/sumbatan tuba eutachius
◦ Radang telinga tengah sampai pecahnya gendang telinga
Diagnosis
Anamnesis
2. Gejala karena tumbuh dan menyebarnya tumor
◦ Penyebaran tumor secara ekspansif
◦ Ke muka, tumor tumbuh ke depan mengisi nasofaring dan menutup
koane sehingga timbul gejala obstruksi nasi
◦ Ke bawah, tumor mendesak palatum mole sehingga terjadi “bombans
palatum mole” sehingga timbul gangguan menelan/sesak.
◦ Metastasis
◦ Hematogen, metastasis jauh yaitu ke paru-paru, ginjal, limpa, tulang dan
sebagainya
◦ Limfogen, Terjadi pembesaran kelenjar leher yang terletak di bawah
ujung planum mastoid, di belakang ungulus mandibula, medial dari
ujung bagian atas muskulus sternokleidomastoideum, bisa unilateal dan
bilateral. Pembesaran ini di sebut tumor colli.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
◦ Inspeksi: Tampak benjolan pada leher (lateral) dengan berbagai
ukuran, biasanya berada di level II-III dengan permukaan rata,
terfiksir dan tidak nyeri tekan
◦ Pemeriksaan THT
◦ Rhinoskopi Anterior
◦ Pada tumor endofilik tak jelas kelainan di rongga hidung, mungkin hanya
banyak sekret.
◦ Pada tumor eksofilik, tampak tumor di bagian belakang rongga hidung,
tertutup sekret mukopurulen, fenomena palatum mole negatif.
◦ Rhinoskopi Posterior
◦ Pada tumor endofilik tak terlihat masa, mukosa nasofaring tampak agak
menonjol, tak rata dan paskularisasi meningkat.
◦ Pada tumor eksofilik tampak masa kemerahan.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
◦ Otoskopi
◦ Melihat Liang telinga, membran timpani
◦ Faringoskopi dan Laringoskopi
◦ Kadang faring menyempit karena penebalan jaringan retrofaring, reflek
muntah dapat menghilang.
◦ Pemeriksaan Nervus Cranialis
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
◦ Titer EBV
◦ IgA anti VCA
◦ DNA EBV
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi
◦ Biopsi nasofaring dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dari
hidung atau dari mulut.
◦ Biopsi melalui hidung dilakukan tanpa melihat jelas tumornya
(blind biopsy).
◦ Biopsi melalui mulut dengan memakai bantuan kateter nelaton
yang dimasukkan melalui hidung
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
Menurut Komite Penganggulangan Kanker Nasional, pemeriksaan
Radiologi untuk Karsinoma Nasofaring adalah:
a. CT Scan
◦ CT scan nasofaring mulai setinggi sinus frontalis sampai dengan
klavikula, potongan koronal, aksial, dan sagital, tanpa dan dengan
kontras.
◦ Teknik pemberian kontras dengan injector 1-2cc/kgBB, delay time 1
menit.
◦ CT berguna untuk melihat tumor primer dan penyebaran ke jaringan
sekitarnya serta penyebaran kelenjar getah bening regional.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
b. USG abdomen
◦ Untuk menilai metastasis organ-organ intra abdomen. Apabila dapat
keraguan pada kelainan yang ditemukan dapat dilanjutkan dengan
CT Scan Abdomen dengan kontras.
c. Foto Thoraks
◦ Untuk melihat adanya nodul di paru atau apabila dicurigai adanya
kelainan maka dilanjutkan dengan CT Scan Thoraks dengan kontras.
d. Bone Scan
◦ Untuk melihat metastasis tulang.