Anda di halaman 1dari 33

Therapeutic Hypothermia in Asphyxiated Neonates:

Experience from Neonatal Intensive Care Unit of University


Hospital of Marrakech
F. M. R. Maoulainine, M. Elbaz, S. Elfaiq, G. Boufrioua, F. Z. Elalouani,
M. Barkane, and Nadia El Idrissi Slitine
Hindawi , Volume 2017, 8 May

Pembimbing
dr. Ahmad Mahfur Sp. A

Nur’aini Fatmawati
2016.1040.1011.058
BAG/SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD KABUPATEN JOMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017 1
Daftar Singkatan

TH • Therapeutic Hypothermia

• Hypoxic Ischemic
HIE Encephalopathy

NICU • Neonatal Intensive Care Unit

2
Pendahuluan
• HIE pada neonatus cukup bulan terjadi pada sekitar 1-3 bayi baru
lahir dari 1000 kelahiran hidup.
• Tingginya angka mortalitas yang secara umum diperkirakan 23%
dari 4 juta kematian neonatus pertahunnya dan sumber dari
disabilitas neurologi yang diperikirakan sebanyak 25% berdasarkan
meta analisis terakhir.
• Hasil yang buruk ini sebenarnya berhubungan dengan kurangnya
pengobatan neuroprotektif yang efektif pada perinatal asfiksia,
management yang tetap sampai saat ini, saling mendukung.

3
Pendahuluan
• Kejadian HIE secara signifikan meningkat di negara berkembang
yang menghadirkan biaya sosial dan ekonomi yang berat.
• Asfiksia perinatal di Maroko adalah salah satu penyebab utama
• Kejadian tinggi ini berkaitan erat dengan faktor sosial ekonomi :
kurangnya follow up kehamilan, kurang adekuatnya infrastuktur,
jarak geografis dari pusat kelahiran dan akibatnya masih
banyaknya kelahiran dirumah, tidak adanya struktur yang
disesuaikan dengan penerimaan dari bayi baru lahir saat
melahirkan dan kurangnya kebijakan transpot bayi baru lahir.

4
Pendahuluan
• TH dengan metode pendinginan baik secara selektif
(pendinginan kepala) maupun seluruh tubuh selektif telah
menjadi terapi standar untuk HIE sedang-berat untuk
mengurangi kerusakan neurologis.

5
Tujuan

• Untuk melaporkan pengalaman


pertama dengan pendinginan kepala
(head cooling) pada neonatus yang
asfiksia di Morocco

6
Metode
• Subjek : 38 neonatus dari 72 yang dirawat karena asfiksia
neonatal di NICU
• Tempat : NICU di Rumah Sakit Universitas Mohamed VI di
Marrakesh, Maroko.
• Waktu : 18 Juli 2012 sampai 15 Mei 2014
• Statistik : Analitik prospektif uji nonparametrik Mann-
Whitney untuk variabel kuantitatif atau dengan uji Chi2 atau
Fisher untuk variabel kualitatif dengan SPSS 17.

7
Kriteria Inklusi

38 neonatus dari 72 yang dirawat karena


asfiksia neonatal di NICU, pada tgl 18 Juli
2012 sampai 15 Mei 2014

8
Kriteria Eksklusi

Pertumbuhan retardasi intrauterine yang berat


dengan berat lahir kurang dari 1800 g, anus
imperforata, cedera kepala yang menyebabkan
pendarahan intrakranial, dan kongenital anomali
ataukromosomal yang berat

9
Alur Penelitian
Penelitian di NICU Rumah Sakit
Universitas Mohamed VI di Marrakesh,
Maroko

38 neonatus dari 72 yang dirawat karena asfiksia neonatal


di Indonesia NICU dari 18 Juli 2012, sampai 15 Mei 2014

19 neonatus yang yang 19 neonatus yang baru lahir dengan HIE tapi
menerima terapi hipotermia tidak menerima terapi hipotermia (kelompok
(kelompok protokol) kontrol)
Grup 1 Grup 2
10
HASIL PENELITIAN

11
12
13
14
15
Diskusi
• Pengalaman kami dengan TH saat melakukan pengelolaan
terhadap asfiksia neonatorum dengan HIE sedang – berat,
terutama setelah hasil studi terkontrol acak yang
menunjukan manfaat efek hipotermia terkontrol pada
survival dan hasil neurologis jangka panjang untuk bayi baru
lahir yang menderita HIE menggunakan terapi hipotermia
selektif atau seluruh tubuh.

16
Diskusi

Dua metode utama Head cooling selektif


pendinginan

pendinginan total tubuh

17
Diskusi
• Namun, pendinginan selektif terkait dengan gradien yang besar dari
suhu intraserebral.
• Perbedaan suhu diukur pada kedalaman 2 cm permukaan kortikal
biasanya 1.3 ± 1.1∘C; mencapai 7.5 ± 3.5∘C selama pendinginan
selektif.
• Penyebaran suhu intraserebral lebih homogen dalam kasus
pendinginan total tubuh (daerah kortikal dan gradien otak dalam
adalah 1,5 ± 1,2∘C pada awal dan 1,1 ±0.9∘C selama pendinginan
tubuh).

18
Diskusi
• Dalam studi ini, kami menggunakan terapi hipotermia pendinginan selektif
pada kepala.
• Efek neuroprotektif diperoleh jika terapi dimulai pada 6 jam pertama
kehidupan seperti yang ditunjukan pada hewan percobaan, dimana masih
terdapat “therapeutic window” pada cedera neuronal sekunder yang bisa
dicegah atau dikurangi dengan pendinginan otak.
• Pendinginan neonatus sebelum usia 3 jam telah disarankan oleh Thoresen
at al untuk memperoleh efek neuroprotektif yang optimal dan pada
penelitian TOBY, hipotermia lebih efektif dilakukan pada anak selama 4 jam
pertama setelah kelahiran
• Waktu rata – rata untuk memulai terapi hipotermia pada penelitian ini
adalah 3.3 + 1 jam.
19
Diskusi
• Therapeutic time-window untuk mengelola pendinginan bermanfaat
mungkin sudah berlalu, karena penerimaan di rumah sakit tertunda,
berkepanjangan atau terhalang tenaga kerja, dan kurangnya fasilitas
transportasi neonatal.
• Penilaian klinis dekat dan berulang-ulang (setiap 1-2 jam selama 6
jam pertama) diperlukan bagi pasien-pasien ini untuk menentukan
tahap HIE.
• Olsen et al. menunjukkan penilaian neurologis yang diulang setiap
jam pada bayi baru lahir dengan perinatal asfiksia dan mulai
pendinginan jika pasien mengembangkan setiap 3 dari 6 neurologis
temuan.

20
Diskusi
• EEG klasik atau aEEG tidak hanya bisa mengkonfirmasi
keparahan HIE dan memantau subklinis kejang, tapi juga
mengarahkan diagnostik. Kombinasi dari temuan klinis dan
elektrifisiogi tampaknya menjadi metode paling efisien untuk
mengkonfirmasi adanya ensefalopati (spesifitas 94%, 85%
nilai prediktif positif dan prediktif negatif 92%).

21
Diskusi
• Protokol pendinginan kepala membutuhkan alat yang lebih
khusus; hipotermia diperoleh melalui tutup kepala khusus
yang mengalirkan air dingin, ditempatkan pada kepala
neonatus.

22
Cool Cap Olympic

23
24
Kesimpulan
• Terapeutic hypotermia menunjukkan manfaat yang signifikan pada
pasien dengan HIE. Protokol TH diharapkan diplikasikn pada NICU
Maroco.
• Mengembangkan program pelatihan, meningkatkan infrastruktur
termasuk transportasi neonatal, dan sumber daya manusia wajib
untuk menjamin keberhasilan hipotermia di Maroko.

25
PICO
• P Population : 38 neonatus dari 72 yang dirawat karena asfiksia
neonatal di Indonesia NICU dari 18 Juli 2012, sampai 15 Mei 2014
• I Intervention : Kelompok dengan head cooling
• C Control : Kelompok tanpa head cooling
• O Outcome : - Meninggal
- Normal

26
Validity, Importancy, Applicability (VIA)

A. Validity
1. Apakah peserta penelitian dirandomisasi? Dan apakah tabel Tidak
randomisasinya disembunyikan?
Penelitian menggunakan 19 kelompok yang diterapi dengan head cooling
dan 19 kelompok yang tidak mendapatkan terapi head cooling
2. Apakah karakteristik kedua kelompok sebanding sebelum dilakukan Ya
intervensi?
Karakteristik kedua kelompok sebanding, yaitu 38 neonatus dari 72 yang
dirawat karena asfiksia neonatal di NICU

27
3. Apakah pasien dan peneliti tidak mengetahui perlakuan yang Ya
diberikan ?
Pasien dan peneliti mengetahui perlakuan yang akan diberikan
4. Selain obat atau pengobatan yang diberikan, apakah kelompok- Tidak
kelompok tersebut memperoleh perlakuan yang sama?
Ada kelompok yang tidak mendapatkan terapi head cooling
5. Apakah semua pasien yang ikut dalam uji klinis diikut sertakan Tidak
dalam analisis akhir?dan apakah mereka dianalisis dalam kelompok
awal saat randomisasi?
Tidak semua pasien, hanya pasien yang memenuhi syarat inklusi. Pasien di
analisis secara kontrol grup dan tidak.

28
Validity, Importancy, Applicability (VIA)

B. Importancy
Statistik yang dihitung Hitungan Kita Interval
Kepercayaan 95%
1. CER = d/(c+d) 7/12  0,58

2. EER = b/(a+b) 10/38  0,26


3. RRR = (CER-EER)/CER 0,32/0,58  0,55
4. ARR = CER-EER 0,58-0,26  0,32
5. NTT = 1/ARR 1/0,32  3,125
29
C. Applicability
1. Apakah karakteristik pasien kita mirip dengan pasien penelitian Ya
Pada pasien kita karakteristik sama dengan penelitian yaitu asfiksia
neonatus
2. Apakah tersedia obat, keahlian, fasilitas, biaya yang diperlukan? Tidak
Pada pasien kita tidak tersedia alah olympic cap cooling
3 Apakah pasien dan keluarga dapat menerima pemberian Ya
obat/pengobatan atas dasar nilai-nilai sosial, budaya dan agama?
Iya pasien dan keluarga dapat menerima

30
Telaah Jurnal
1. Judul 4. Pendahuluan
• Menarik, lebih 12 kata • Terdiri dari 4 paragraf, kurang dari 1
• Informatif dan menggambarkan isi halaman
penelitian • Tidak terdapat latar belakang
• terdapat singkatan • Hipotesis tidak disebutkan
2. Penulis dan institusi • Didukung pustaka yang relevan
• Nama sudah ditulis sesuai dengan 5. Hipotesis
kaidah jurnal
• Tidak disebutkan
• Nama institusi dan korespondensi jelas
3. Abstrak
• Abstrak terstruktur, cukup informatif
• menggunakan singkatan dan tidak
terlalu panjang (kurang 250 kata)
• Kata kunci tidak disebutkan
31
6. Metode diletakkan diatas tabel, tidak diakhiri dengan
• Jenis penelitian : prospective analytical study titik dan tidak ada garis diantara angka-angka
dalam tabel
• Tempat penelitian disebutkan • Hasil penelitian yang penting disebutkan
• Waktu penelitian disebutkan dan lama dengan jelas
penelitian
• Populasi target : 8. Diskusi
• Perhitungan jumlah sampel disebutkan • Keterbatasan penelitian tidak disebutkan
• Analisa penelitian disebutkan • Kesimpulan disebutkan pada bagian akhir
• Program komputer yang digunakan tidak diskusi
disebutkan
• Persetujuan penelitian tidak disebutkan (komisi 9. Ucapan terimakasih
etik)
• disebutkan
7. Hasil penelitian
• Tabel karakteristik subyek disebutkan pada table10. Daftar Pustaka
1 • Mengacu sistem Vancouver
• Jumlah subyek yang diteliti disebutkan
• Penulisan tabel sudah tepat, judul tabel

32
Terimakasih…

33

Anda mungkin juga menyukai