Leprit Laras
Leprit Laras
Tujuan kegiatan
Meningkatkan pengetahuan Ibu tentang manfaat
ASI dibandingakan susu formula
Meningkatkan kemauan Ibu untuk memberikan
ASI lagi kepada bayinya.
Pelaksanaan
Kegiatan
Edukasi tentang ASI dilakukan dengan metode
penyuluhan yang disertai diskusi dengan Ibu Mira.
Media yang digunakan adalah leaflet
Kelebihan: Edukasi ASI yang dilakukan langsung
kepada sasaran menggunakan media yang menarik
mengakibatkan materi yang disampaikan lebih
mudah dipahami oleh Bu Mira.
Kekurangan: Tidak adanya suami sehingga
mahasiswa kurang mengetahui pendapat suami
mengenai ASI eksklusif, selain itu pengalaman Bu
Mira mengenai bayinya membuat Bu Mira takut
memberikan ASI kembali.
Diberikan soal pretest dan post test
DDST II
Intervensi Kegiatan : Penilaian status perkembangan
balita menggunakan skor Denver atau DDST II.
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 1 Desember 2017
Tempat Pelaksanaan khusus: Rumah Keluarga Bu
Mira
Peserta : Bu Mira (Istri), Salsa (anak)
Sasaran / target kegiatan :
Keluarga yang terpilih menjadi fokus permasalahan
kelompok kami yaitu masalah PHBS (terkait tumbuh
kembang anak)
Tujuan kegiatan
1. Sarana dalam kolaborasi antar tenaga kesehatan
dalam menjalin kerjasama yang sinergis dalam
melakukan demonstrasi cuci tangan 6 langkah.
2. Aplikasi dari salah satu tri dharma perguruan tinggi,
yaitu pengabdian masyarakat sehingga dapat
meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi
permasalahan kesehatan keluarga.
Jadwal kegiatan rinci
Melakukan penilaian Denver pada balita Salsa (usia 2
tahun 6 bulan 10 hari) pada tanggal 1 Desember 2017.
Pencapaian hasil : Dilihat dari hasil Denver
Pelaksanaan kegiatan
Tes Denver dilakukan pada balita Salsa yang berusia 2
tahun 6 bulan 10 hari dengan tujuan untuk menilai status
perkembangannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan bahwa Salsa status perkembangannya
normal.
Kelebihan: dapat menilai status perkembangan balita.
Kekurangannya : Salsa kadang malu dan igin
diampingi ibunya sehingga terkadang menolak
beberapa tugas yang diberikan namun mau setelah
dibujuk.
Alat Kontrasepsi
KB
Intervensi Kegiatan : Edukasi tentang alat kontrasepsi
KB
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 8 Desember 2017
Tempat Pelaksanaan khusus: Rumah Keluarga Bu
Mira
Peserta : Pak A (Suami), Bu Mira (Istri)
Sasaran / target kegiatan :
Keluarga yang terpilih menjadi fokus permasalahan
kelompok kami yaitu masalah PHBS (terkait Keluarga
Berencana)
Tujuan kegiatan
1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang alat-
alat kontrasepsi
2. Meningkatkan kemauan keluarga untuk memakai
alat kontrasepsi
Jadwal kegiatan rinci
Edukasi mengenai efektifitas, kontraiindikasi, kelebihan dan
kekurangan setiap metode kontrasepsi dengan media lembar balik.
Pencapaian hasil : Pengetahuan responden meningkat sebesar 90%
dari hasil pre test dan pos test (indikator keberhasilan telah
tercapai)
Pelaksanaan Kegiatan
Pemberian edukasi tentang metode kontrasepsi dilakukan dengan cara
penyuluhan yang disertai diskusi dengan keluarga Bu Mira. Sedangkan
media yang digunakan adalah lembar balik.
Kelebihan: Edukasi metode kontrasepsi yang dilakukan langsung
kepada sasaran menggunakan media yang menarik mengakibatkan
materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh Bu Mira.
Kekurangan: Tidak ada dukungan dari keluarga Bu Mira agar Bu
Mira menggunakan salah satu metode kontrasepsi sehingga
mahasiswa kesulitan mengarahkan Bu Mira, selain itu ketakutan Bu
Mira mempunya flek hitam jika menggunakan alat kontrasepsi
membuat suami juga mengikuti kemauan Bu Mira.
EDUKASI
MEROKOK
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 14 November 2017
Tempat Pelaksanaan khusus: Rumah Keluarga Mbak Mita,
Desa Pakisjajar
Peserta : Keluarga Mbak Mita
Sasaran / target kegiatan : Keluarga yang terpilih menjadi
fokus permasalahan kelompok yaitu keluarga yang kepala
keluarganya merokok
Tujuan Kegiatan
1. Sebagai wadah dalam mengaplikasian ilmu preklinik
mengenai bahaya merokok
2. Aplikasi dari salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu
pengabdian masyarakat sehingga dapat meningkatkan
kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam
mempelajari dan mengatasi permasalahan kesehatan
keluarga.
Pencapaian Hasil
Bapak Andi mengetahui serta mengerti mengenai
bahaya merokok
Pelaksanaan Kegiatan
Edukasi bahaya merokok kepada Bapak Andi beserta
semua keluarganya. Intervensi ini dilakukan dengan cara
memperlihatkan poster yang berisi mengenai bahaya –
bahaya merokok serta dijelaskan mengenai bahaya dari
rokok itu sendiri. Untuk mengevaluasi keberhasilan dalam
penyuluhan maka dilakukan pretest dan postest dengan
hasil baik
Cuci Tangan
Intervensi Kegiatan : Edukasi Pentingnya Cuci Tangan
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 14 November 2017
Tempat Pelaksanaan khusus: Rumah Keluarga Mbak
Mita, Desa Pakisjajar
Peserta : Keluarga Mbak Mita
Sasaran / target kegiatan : Keluarga yang terpilih
menjadi fokus permasalahan kelompok yaitu keluarga
yang belum memahami pentingnya cuci tangan
Tujuan Kegiatan
1. Sebagai wadah dalam mengaplikasian ilmu preklinik
mengenai pentingnya cuci tangan
2. Aplikasi dari salah satu tri dharma perguruan tinggi,
yaitu pengabdian masyarakat sehingga dapat
meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi
permasalahan kesehatan keluarga.
Likopen
Flavonoid
Asam askorbat
Rumusan Masalah
Apakah pemberian ekstrak kulit tomat dapat mencegah
terjadinya penebalan tunika intima hingga media aorta
tikus (Rattus novergicus) Wistar model DM Tipe 2?
Tujuan Penelitian
Umum
Membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak kulit
tomat (Lycopersicon esculentum) terhadap ketebalan tunika
intima hingga media aorta pada tikus (Rattus novergicus)
Wistar model DM Tipe2.
Khusus
1. Mengetahui ketebalan tunika intia hingga media aorta
tikus (Rattus novergicus) Wistar yang diberi diet normal
dibandingkan dengan model DM Tipe 2.
2. Mengetahui ketebalan tunika intima hingga media aorta
tikus (Rattus novergicus) Wistar model DM Tipe 2
dengan diberi ekstrak kulit tomat dosis 50 mg/kgBB,
100mg/kgBB, 150mg/kgBB.
3. Membuktikan hubungan antara dosis ekstrak kulit tomat
dengan ketebalan tunika intima hingga media aorta
pada tikus (Rattus novergicus) Wistar model DM Tipe 2.
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA
Stress Oksidatif
DM Tipe 2 Aterosklerosis
Dislipidemia
EKSTRAK KULIT TOMAT
KN 99 ± 24,48
KP 224,25 ± 128,497
60.00
40.00
20.00
0.00
KN KP KP1 KP2 KP3
Analisis Data
One-way
Uji Uji
ANOVA
Normalitas homogenitas
0.301
> 0.05 > 0.05
(p>0.05)
> 0.05
“
dibandingkan kontrol negatif
Stres oksidatif
DM Tipe 2 Aterosklerosis
Dislipidemia
KP 1 dan KP 2 dibandingkan Kontrol Positif
“
intima hingga media aorta lebih kecil
dibandingkan kontrol positif
“
Mekanisme pro oksidan
Semakin tinggi dosis ekstrak Prooksidan
Memicu tingginya laju oksidasi memicu
disfungsi sel endotel bahkan kematian sel
endotel
Bab 6 PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
kesimpulan
1. Pemberian ekstrak kulit tomat belum (tidak) mampu
mencegah terjadinya penebalan tunika intima hingga
media aorta tikus (Rattus novergicus) galur Wistar
model DM Tipe 2 yang diinduksi STZ dan diet tinggi
lemak.