Anda di halaman 1dari 25

Almando Sanjaya (2012-11-02)

Dwi Priyono (2013-11-007)


MeilisaAnjelina (2013-11-306)
Nabila Shavira R (2016-0101-422)
Manajemen Operasi, Kewirausahaan, dan Penciptaan Nilai:
Peluang yang Muncul dalam Konteks Cross-Disciplinary
Operations Management,
Entrepreneurship, and Value Creation:
Emerging Opportunities in a Cross-
Disciplinary Context
Manajemen Operasi, Kewirausahaan, dan Penciptaan Nilai:
Peluang yang Muncul dalam Konteks Cross-Disciplinary
 Dalam perspektif manajemen operasi, penelitian dan pelatihan cross-
disciplinary adalah salah satu cara pendekatan bermanfaat yang tidak
hanya mengarah pada satu sudut pandang baru tetapi juga
menghasilkan manfaat yang nyata bagi perusahaan. Oleh karena itu,
banyak mahasiswa yang mulai mempelajari interface manajemen
operasi dengan mata kuliah lainnya (Linderman and Chandrasekaran,
Introduction 2010), seperti Manajemen Sumber Daya Manusia (e.g., Cook et al.,
2002), Pemasaran (e.g., Ho and Tang, 2009), atau Keuangan (e.g.,
Kumar and Turnbull, 2008). Meskipun penelitian di bidang
kewirausahaan sudah banyak dilakukan dalam beberapa dekade
terakhir, namun pertanyaan mengenai manajemen operasi dan
kewirausahaan masih relatif jarang.
 Manajemen Operasi dan Kewirausahaan dapat
mengarahkan industri dan perusahaan ke dalam penciptaan nilai
baru terhadap batas-batas tingkat tertentu (Aldrich and Fiol, 1994;
Busenitz et al., 2000; Balakrishnan et al., 2007). Kewirausahaan
Introduction dan Manajemen Operasi membutuhkan proses dan sangat
bergantung terhadap kemampuan untuk berinovasi dan
beroperasi dalam lingkungan yang dinamis (Gans et al., 2008; Oke
et al., 2010).
 Selain itu, Manajemen Operasi dan Manajemen Rantai Pasokan
dapat memfasilitasi pembuatan keunggulan kompetitif yang berk
elanjutan yang dapat mengarahkan ke bisnis baru dan pengemban
gan pertumbuhan perusahaan (Guinan et al., 1998; Lowe
Introduction and Ziedonis, 2006; Zott and Raphael,
2007). Penciptaan nilai dalam rantai pasokan dan perusahaan yang
berorientasi wirausaha juga semakin bergantung pada hubungan
kerjasama dengan perusahaan lainnya (Larson, 1992; Madhok and
Tallman, 1998; Wagner et al., 2010).
 Beberapa saran dan pertanyaan dari para peneliti yang cukup
menarik dan sangat menghubungkan kedua mata kuliah tersebut,
antara lain:

1. Dari perspektif Manajemen Operasi, bagaimana


menggabungkan perusahaan wirausaha dapat menciptakan
Introduction
efisiensi dalam produksi, distribusi, sumber, serta pengembangan
produk dan pelayanan, khususnya saat melihat tingkat kepercayaan
dan interaksi dengan costumers, pemasok, dan rekan-rekan aliansi
(Deane et al., 1991; Coombs et al., 2006; Song and Di Benedetto,
2008)?
2. Bagaimana perusahaan wirausaha menimbang keuntungan dan
biaya saat memutuskan untuk memindahkan sumber proses
manufakturnya? Apa metode baru atau cara memesan
produk/layanan, pengiriman, manajemen inventaris dan mitigasi
Introduction
resiko dapat diukur dalam rantai pasokan? Contohnya, apa saja
implikasi jangka pendek dan jangka panjang skema pengukuran
kinerja dalam perusahaan wirausaha (Wu and Knott, 2006; Zott and
Raphael, 2007)?
3. Bagaimana manajemen operasi dan rantai pasokan menguatkan
orientasi perusahaan wirausaha dan meningkatkan tingkat kinerja
?
Apa kaitannya antara proaktif dan inovasi (dua dimensi pembangu
nan orientasi kewirausahaan; Lumpkin and Dess, 1996; Wiklund
and Shepherd, 2003)?
Introduction
4. Bagaimana perusahaan mengidentifikasi, menarik, dan menginte
grasi basis pasokan wirausahanya? Bagaimana mereka memanfaa
tkan kemampuan inovatif pemasok kewirausahaan dalam tahap a
wal proses inovasi (Chesbrough, 2003; Henke and Zhang, 2010)?
5. Dari perspektif usaha perusahaan, bagaimana seorang
wirausahawan/inovator menciptakan, mengembangkan,
dan menyebarkan metode baru untuk membawa produk-
produk dan layanan-layanan baru di pasar? Apa saja fasilitas-
Introduction fasilitas, operasi, dan sistem baru yang harus ada dalam
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
dari tawaran produk/layanan baru (Shane, 2000; Kickul and
Gundry, 2001; Nassimbeni, 2003; Rodriguez-Pameda et al., 2003;
O'Connor and McDermott, 2004)?
 Dalam makalah penelitian pertama berjudul "Alliance Diversity,
Environmental Context and the Value of Manufacturing Capabilities
among New High Technology Ventures," Terjesen et al. (2011)
menginvestigasi hubungan antara kemampuan manufaktur dan
kinerja perusahaan dalam konteks usaha manufaktur berteknologi
Current tinggi, penulis menguji bagaimana hubungan antara kemampuan
Research manufaktur tersebut berkontribusi terhadap biaya operasi rendah,
kualitas produk, dan kinerja usaha. Mereka menemukan
bahwa kinerja usaha, seperti yang terlihat dalam pertumbuhan
penjualan, laba penjualan, dan laba modal, diprediksi melalui
kemampuan manufaktur yang mempromosikan biaya operasi rendah
dan kualitas produk.
 Studi tersebut menunjukkan bahwa beberapa kemampuan
manufaktur yang mempromosikan kinerja dalam produsen yang
lebih pasti juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan baru.
Current Penelitian saat ini menunjukkan bahwa tidak hanya kemampuan
Research manufaktur yang berkontribusi terhadap biaya operasi rendah dan
kualitas produk itu penting bagi kinerja perusahaan baru, tetapi
juga berkesinambungan dengan bagaimana kemampuan
tersebut digunakan dalam pertimbangan praktis yang signifikan.
 Sebagai perusahaan pemula, usaha tersebut
harus mengembangkan rutinitas dan proses formal untuk
menjaga perubahan dalam lingkungan perusahaan. Struktur dan
rutinitas formal berperan sebagai tanda efektivitas sebuah
Current perusahaan. Peningkatan efektivitas perusahaan akan menarik
Research support besar dari perusahaan pemegang saham. Namun, hal ini
bertolakbelakang dengan permintaan dari beban lingkungan. Jika
beroperasi di lingkungan yang tidak pasti, sebuah perusahaan
harus memiliki struktur yang fleksibel agar dapat memenuhi
permintaan dari lingkungan tersebut secara efektif.
 Perusahaan yang mampu beradaptasi terhadap
kebutuhan customer yang berubah-ubah dan terhadap gangguan
lingkungan akan menjadi lebih sukses. Disaat kebutuhan perusaha
an dan beban lingkungan dipertimbangkan secara bersamaan, per
usahaan akan menghadapi permintaan yang berbeda-
Current
beda. Bagaimana perusahaan mengurangi perbedaan tersebut?
Research Dalam makalah penelitian Patel (2011) "Role of Manufacturing
Flexibility in Managing Duality of Formalization and Environment
Uncertainty in Emerging Firms" penulis mengutip dari argumen
Meyer and Rowan (1977) yang menyatukan struktur perusahaan
dari inti teknis.
 Namun, tidak seperti yang dikatakan Meyer dan Rowan, perusahaan
tidak dapat disatukan dengan mempertimbangkan kebutuhan
perusahaan melalui proses resmi atau simbolis. Patel menyatakan
bahwa dukungan terhadap peran fleksibilitas manufaktur
sebagai pelaku dalam mengatur perbedaan kebutuhan perusahaan
Current
dan beban lingkungan. Dalam konteks perusahaan baru, Patel (2011)
Research menyatakan bahwa fleksibilitas dan
formalisasi manufaktur dapat menumbuhkan kinerja operasional
secara berdampingan. Namun, perusahaan kemungkinan
tidak menganggap operasi sebagai suatu taktik perusahaan, tetapi
harus tetap mengatur hal tersebut dalam lingkungan perusahaan.
 Pada penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah
mengeksplorasi hubungan baru antara manajemen operasi dan
kewirausahaan serta beberapa kontribusi signifikan dari mata
Directions for
kuliah yang sudah ada. Penelitian ini menawarkan analisis
Future konseptual mengenai apakah manajemen operasi bersinergi,
Research melengkapi, atau menampilkan sendiri sebagai konflik dalam
pandangan dunia. Berikut beberapa pertanyaan penelitian yang
saling berhubungan:
1. Bagaimana wirausahawan mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi rantai pasokan disaat kemungkinan
Directions for
tidak ada penjualan dalam memastikan kualitas, pengiriman cepat,
Future dan tepat pada pasar/industri? Apakah strategi rantai pasokan
Research dalam perusahaan wirausaha berbeda berdasarkan kecepatan
waktu industri (Fine, 1998; Souza et al., 2004)?
2. Bagaimana wirausahawan mengembangkan kerjasama yang akan
menciptakan peluang outsourcing dan membutuhkan fungsi support
seiring pertumbuhan perusahaan (dalam area pengembangan software,
layanan informasi, distribusi, proses teknologi, dan pemeliharaan
Directions for operasi secara keseluruhan; Menor et al., 2002; Youngdahl et al., 2008)?
Future
3. Dalam sistem inovasi, apakah memungkinkan untuk memeriksa
Research perkembangan wirausaha, perkembangan ekonomi, atau
perkembangan teknologi sebagai nilai rantai dan apa yang dapat kita
pelajari dari manajemen rantai pasokan, keberlanjutan dan proses
keterampilan manajemen lainnya (Fisher, 1997; Linton et al., 2007)?
4. Bagaimana manajemen operasi
berkontribusi terhadap pembaruan strategis? Bagaimana proses
Directions for pembaruan difasilitasi? Bagaimana proses tersebut berhubungan
Future dengan perusahaan? Apa saja tools yang dikembangkan oleh
Research perusahaan wirausaha dan bagaimana tools tersebut bekerja
(metodologi) dalam perusahaan ini (Dobrev and Barnett, 2005;
Youngdahl et al., 2008)?
Directions for
Future
Research  Seperti yang dapat dilihat dari sampel pertanyaan penelitian tadi,
set pertanyaan awal yang cukup menjanjikan adalah Descriptive
Lens pertama. Tipikal pertanyaan penelitian dalam grup
tersebut berupaya untuk memahami fenomena "what" dan "how".
 Pada level paralel, pertanyaan penelitian yang membandingkan
efektivitas dari paradigma asli dalam satu wilayah
terhadap utilitas paradigma dalam wilayah lainnya adalah satu
grup yang kita sebut sebagai studi Comparative Lens.
Directions for Disaat kumpulan studi penelitian yang didapatkan
Future mulai diakumulasi dalam grup Descriptive and Comparative Lens,
Research usaha logis berikutnya adalah mengejar studi yang bersatu
secara kritis. Biasanya dilakukan melalui meta-analysis. Pada jalur
yang sama, studi kontigensi dapat dilakukan. Hal ini disarankan
sebagai satu cara untuk memahami penelitian antara wirausaha
dan manajemen operasi secara kumulatif.
 Secara spesifik, kita melihat masalah konteks ekonomi seringkali
tidak dipertimbangkan. Sebaliknya, wirausaha sering dianggap
sebagai fenomena global dalam beberapa pengaturan yang tidak
ditentukan. Seperti Baumol et al. (2007) utarakan, ada beberapa
masalah yang perlu dipertimbangkan.

Conclusion  Pertama, terdapat perbedaan besar antara wirausahawan


'replikatif', yaitu wirausahawan yang memproduksi atau menjual
sebuah barang atau layanan yang sudah tersedia melalui sumber
lain, dan wirausahawan 'inovativ' yang mengajak pelanggan
melalui aktivitas iklan/komersial berdasarkan produk baru,
layanan atau metode produksi atau pengiriman.
 Disaat grup wirausaha replikatif sudah jelas memiliki keuntungan
dalam pemberantasan kemiskinan dan memiliki arti khusus bagi
kota kecil, pendidikan atau pengalaman untuk bekerja, namun
grup inovatif dapat menarik pertumbuhan ekonomi. Grup

Conclusion wirausaha inovatif juga memberikan tantangan besar.

 Kedua, salah satu keuntungan perusahaan besar adalah


kemampuan untuk memanfaatkan ekonomi dalam lingkup dan
skala dimana perusahaan wirausaha 'inovatif' yang lebih kecil
tidak dapat berikan.
 Ketiga, hal tersebut juga merupakan hal yang dapat mengukur
kesuksesan wirausaha hanya dengan pertumbuhan dalam
penjualan, modal aset, karyawan atau metrik lainnya yang
Conclusion membuat konteks ekonomi tidak digeneralisasi. Manajemen
operasi dibuat untuk menguji tipe-tipe pertanyaan dari sudut
pandang efisiensi operasional, layanan pelanggan, dan analisis
proses manajemen resiko.
 Terakhir, melihat dari peran penting perilaku manusia dalam
manajemen operasi, pengujian dapat dilakukan dengan melihat
bagaimana wirausaha inovatif berinteraksi tidak hanya dengan

Conclusion pemasok dan pelanggan tetapi juga dengan birokrasi dalam


bentuk pejabat pemerintahan dan administrasi dan peraturan
ekonomi yang dibentuk.
 Kesimpulan hubungan antara wirausaha dan manajemen operasi
adalah mengenai penciptaan nilai. Wirausahawan yang inovatif
memiliki visi tentang produk baru, layanan atau metode produksi
dan pengiriman. Manajemen operasi memberikan pelatihan
Conclusion terbaik bagi para wirausahawan untuk mencapai tujuannya dalam
lingkungannya seiring melihat kesempatan dan batasan yang ada.
Kerjasama antara dua hal tersebut dapat mengarahkan
perusahaan ke dalam kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai