MeilisaAnjelina (2013-11-306) Nabila Shavira R (2016-0101-422) Manajemen Operasi, Kewirausahaan, dan Penciptaan Nilai: Peluang yang Muncul dalam Konteks Cross-Disciplinary Operations Management, Entrepreneurship, and Value Creation: Emerging Opportunities in a Cross- Disciplinary Context Manajemen Operasi, Kewirausahaan, dan Penciptaan Nilai: Peluang yang Muncul dalam Konteks Cross-Disciplinary Dalam perspektif manajemen operasi, penelitian dan pelatihan cross- disciplinary adalah salah satu cara pendekatan bermanfaat yang tidak hanya mengarah pada satu sudut pandang baru tetapi juga menghasilkan manfaat yang nyata bagi perusahaan. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang mulai mempelajari interface manajemen operasi dengan mata kuliah lainnya (Linderman and Chandrasekaran, Introduction 2010), seperti Manajemen Sumber Daya Manusia (e.g., Cook et al., 2002), Pemasaran (e.g., Ho and Tang, 2009), atau Keuangan (e.g., Kumar and Turnbull, 2008). Meskipun penelitian di bidang kewirausahaan sudah banyak dilakukan dalam beberapa dekade terakhir, namun pertanyaan mengenai manajemen operasi dan kewirausahaan masih relatif jarang. Manajemen Operasi dan Kewirausahaan dapat mengarahkan industri dan perusahaan ke dalam penciptaan nilai baru terhadap batas-batas tingkat tertentu (Aldrich and Fiol, 1994; Busenitz et al., 2000; Balakrishnan et al., 2007). Kewirausahaan Introduction dan Manajemen Operasi membutuhkan proses dan sangat bergantung terhadap kemampuan untuk berinovasi dan beroperasi dalam lingkungan yang dinamis (Gans et al., 2008; Oke et al., 2010). Selain itu, Manajemen Operasi dan Manajemen Rantai Pasokan dapat memfasilitasi pembuatan keunggulan kompetitif yang berk elanjutan yang dapat mengarahkan ke bisnis baru dan pengemban gan pertumbuhan perusahaan (Guinan et al., 1998; Lowe Introduction and Ziedonis, 2006; Zott and Raphael, 2007). Penciptaan nilai dalam rantai pasokan dan perusahaan yang berorientasi wirausaha juga semakin bergantung pada hubungan kerjasama dengan perusahaan lainnya (Larson, 1992; Madhok and Tallman, 1998; Wagner et al., 2010). Beberapa saran dan pertanyaan dari para peneliti yang cukup menarik dan sangat menghubungkan kedua mata kuliah tersebut, antara lain:
1. Dari perspektif Manajemen Operasi, bagaimana
menggabungkan perusahaan wirausaha dapat menciptakan Introduction efisiensi dalam produksi, distribusi, sumber, serta pengembangan produk dan pelayanan, khususnya saat melihat tingkat kepercayaan dan interaksi dengan costumers, pemasok, dan rekan-rekan aliansi (Deane et al., 1991; Coombs et al., 2006; Song and Di Benedetto, 2008)? 2. Bagaimana perusahaan wirausaha menimbang keuntungan dan biaya saat memutuskan untuk memindahkan sumber proses manufakturnya? Apa metode baru atau cara memesan produk/layanan, pengiriman, manajemen inventaris dan mitigasi Introduction resiko dapat diukur dalam rantai pasokan? Contohnya, apa saja implikasi jangka pendek dan jangka panjang skema pengukuran kinerja dalam perusahaan wirausaha (Wu and Knott, 2006; Zott and Raphael, 2007)? 3. Bagaimana manajemen operasi dan rantai pasokan menguatkan orientasi perusahaan wirausaha dan meningkatkan tingkat kinerja ? Apa kaitannya antara proaktif dan inovasi (dua dimensi pembangu nan orientasi kewirausahaan; Lumpkin and Dess, 1996; Wiklund and Shepherd, 2003)? Introduction 4. Bagaimana perusahaan mengidentifikasi, menarik, dan menginte grasi basis pasokan wirausahanya? Bagaimana mereka memanfaa tkan kemampuan inovatif pemasok kewirausahaan dalam tahap a wal proses inovasi (Chesbrough, 2003; Henke and Zhang, 2010)? 5. Dari perspektif usaha perusahaan, bagaimana seorang wirausahawan/inovator menciptakan, mengembangkan, dan menyebarkan metode baru untuk membawa produk- produk dan layanan-layanan baru di pasar? Apa saja fasilitas- Introduction fasilitas, operasi, dan sistem baru yang harus ada dalam perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari tawaran produk/layanan baru (Shane, 2000; Kickul and Gundry, 2001; Nassimbeni, 2003; Rodriguez-Pameda et al., 2003; O'Connor and McDermott, 2004)? Dalam makalah penelitian pertama berjudul "Alliance Diversity, Environmental Context and the Value of Manufacturing Capabilities among New High Technology Ventures," Terjesen et al. (2011) menginvestigasi hubungan antara kemampuan manufaktur dan kinerja perusahaan dalam konteks usaha manufaktur berteknologi Current tinggi, penulis menguji bagaimana hubungan antara kemampuan Research manufaktur tersebut berkontribusi terhadap biaya operasi rendah, kualitas produk, dan kinerja usaha. Mereka menemukan bahwa kinerja usaha, seperti yang terlihat dalam pertumbuhan penjualan, laba penjualan, dan laba modal, diprediksi melalui kemampuan manufaktur yang mempromosikan biaya operasi rendah dan kualitas produk. Studi tersebut menunjukkan bahwa beberapa kemampuan manufaktur yang mempromosikan kinerja dalam produsen yang lebih pasti juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan baru. Current Penelitian saat ini menunjukkan bahwa tidak hanya kemampuan Research manufaktur yang berkontribusi terhadap biaya operasi rendah dan kualitas produk itu penting bagi kinerja perusahaan baru, tetapi juga berkesinambungan dengan bagaimana kemampuan tersebut digunakan dalam pertimbangan praktis yang signifikan. Sebagai perusahaan pemula, usaha tersebut harus mengembangkan rutinitas dan proses formal untuk menjaga perubahan dalam lingkungan perusahaan. Struktur dan rutinitas formal berperan sebagai tanda efektivitas sebuah Current perusahaan. Peningkatan efektivitas perusahaan akan menarik Research support besar dari perusahaan pemegang saham. Namun, hal ini bertolakbelakang dengan permintaan dari beban lingkungan. Jika beroperasi di lingkungan yang tidak pasti, sebuah perusahaan harus memiliki struktur yang fleksibel agar dapat memenuhi permintaan dari lingkungan tersebut secara efektif. Perusahaan yang mampu beradaptasi terhadap kebutuhan customer yang berubah-ubah dan terhadap gangguan lingkungan akan menjadi lebih sukses. Disaat kebutuhan perusaha an dan beban lingkungan dipertimbangkan secara bersamaan, per usahaan akan menghadapi permintaan yang berbeda- Current beda. Bagaimana perusahaan mengurangi perbedaan tersebut? Research Dalam makalah penelitian Patel (2011) "Role of Manufacturing Flexibility in Managing Duality of Formalization and Environment Uncertainty in Emerging Firms" penulis mengutip dari argumen Meyer and Rowan (1977) yang menyatukan struktur perusahaan dari inti teknis. Namun, tidak seperti yang dikatakan Meyer dan Rowan, perusahaan tidak dapat disatukan dengan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan melalui proses resmi atau simbolis. Patel menyatakan bahwa dukungan terhadap peran fleksibilitas manufaktur sebagai pelaku dalam mengatur perbedaan kebutuhan perusahaan Current dan beban lingkungan. Dalam konteks perusahaan baru, Patel (2011) Research menyatakan bahwa fleksibilitas dan formalisasi manufaktur dapat menumbuhkan kinerja operasional secara berdampingan. Namun, perusahaan kemungkinan tidak menganggap operasi sebagai suatu taktik perusahaan, tetapi harus tetap mengatur hal tersebut dalam lingkungan perusahaan. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah mengeksplorasi hubungan baru antara manajemen operasi dan kewirausahaan serta beberapa kontribusi signifikan dari mata Directions for kuliah yang sudah ada. Penelitian ini menawarkan analisis Future konseptual mengenai apakah manajemen operasi bersinergi, Research melengkapi, atau menampilkan sendiri sebagai konflik dalam pandangan dunia. Berikut beberapa pertanyaan penelitian yang saling berhubungan: 1. Bagaimana wirausahawan mengembangkan dan mengimplementasikan strategi rantai pasokan disaat kemungkinan Directions for tidak ada penjualan dalam memastikan kualitas, pengiriman cepat, Future dan tepat pada pasar/industri? Apakah strategi rantai pasokan Research dalam perusahaan wirausaha berbeda berdasarkan kecepatan waktu industri (Fine, 1998; Souza et al., 2004)? 2. Bagaimana wirausahawan mengembangkan kerjasama yang akan menciptakan peluang outsourcing dan membutuhkan fungsi support seiring pertumbuhan perusahaan (dalam area pengembangan software, layanan informasi, distribusi, proses teknologi, dan pemeliharaan Directions for operasi secara keseluruhan; Menor et al., 2002; Youngdahl et al., 2008)? Future 3. Dalam sistem inovasi, apakah memungkinkan untuk memeriksa Research perkembangan wirausaha, perkembangan ekonomi, atau perkembangan teknologi sebagai nilai rantai dan apa yang dapat kita pelajari dari manajemen rantai pasokan, keberlanjutan dan proses keterampilan manajemen lainnya (Fisher, 1997; Linton et al., 2007)? 4. Bagaimana manajemen operasi berkontribusi terhadap pembaruan strategis? Bagaimana proses Directions for pembaruan difasilitasi? Bagaimana proses tersebut berhubungan Future dengan perusahaan? Apa saja tools yang dikembangkan oleh Research perusahaan wirausaha dan bagaimana tools tersebut bekerja (metodologi) dalam perusahaan ini (Dobrev and Barnett, 2005; Youngdahl et al., 2008)? Directions for Future Research Seperti yang dapat dilihat dari sampel pertanyaan penelitian tadi, set pertanyaan awal yang cukup menjanjikan adalah Descriptive Lens pertama. Tipikal pertanyaan penelitian dalam grup tersebut berupaya untuk memahami fenomena "what" dan "how". Pada level paralel, pertanyaan penelitian yang membandingkan efektivitas dari paradigma asli dalam satu wilayah terhadap utilitas paradigma dalam wilayah lainnya adalah satu grup yang kita sebut sebagai studi Comparative Lens. Directions for Disaat kumpulan studi penelitian yang didapatkan Future mulai diakumulasi dalam grup Descriptive and Comparative Lens, Research usaha logis berikutnya adalah mengejar studi yang bersatu secara kritis. Biasanya dilakukan melalui meta-analysis. Pada jalur yang sama, studi kontigensi dapat dilakukan. Hal ini disarankan sebagai satu cara untuk memahami penelitian antara wirausaha dan manajemen operasi secara kumulatif. Secara spesifik, kita melihat masalah konteks ekonomi seringkali tidak dipertimbangkan. Sebaliknya, wirausaha sering dianggap sebagai fenomena global dalam beberapa pengaturan yang tidak ditentukan. Seperti Baumol et al. (2007) utarakan, ada beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan.
Conclusion Pertama, terdapat perbedaan besar antara wirausahawan
'replikatif', yaitu wirausahawan yang memproduksi atau menjual sebuah barang atau layanan yang sudah tersedia melalui sumber lain, dan wirausahawan 'inovativ' yang mengajak pelanggan melalui aktivitas iklan/komersial berdasarkan produk baru, layanan atau metode produksi atau pengiriman. Disaat grup wirausaha replikatif sudah jelas memiliki keuntungan dalam pemberantasan kemiskinan dan memiliki arti khusus bagi kota kecil, pendidikan atau pengalaman untuk bekerja, namun grup inovatif dapat menarik pertumbuhan ekonomi. Grup
Conclusion wirausaha inovatif juga memberikan tantangan besar.
Kedua, salah satu keuntungan perusahaan besar adalah
kemampuan untuk memanfaatkan ekonomi dalam lingkup dan skala dimana perusahaan wirausaha 'inovatif' yang lebih kecil tidak dapat berikan. Ketiga, hal tersebut juga merupakan hal yang dapat mengukur kesuksesan wirausaha hanya dengan pertumbuhan dalam penjualan, modal aset, karyawan atau metrik lainnya yang Conclusion membuat konteks ekonomi tidak digeneralisasi. Manajemen operasi dibuat untuk menguji tipe-tipe pertanyaan dari sudut pandang efisiensi operasional, layanan pelanggan, dan analisis proses manajemen resiko. Terakhir, melihat dari peran penting perilaku manusia dalam manajemen operasi, pengujian dapat dilakukan dengan melihat bagaimana wirausaha inovatif berinteraksi tidak hanya dengan
Conclusion pemasok dan pelanggan tetapi juga dengan birokrasi dalam
bentuk pejabat pemerintahan dan administrasi dan peraturan ekonomi yang dibentuk. Kesimpulan hubungan antara wirausaha dan manajemen operasi adalah mengenai penciptaan nilai. Wirausahawan yang inovatif memiliki visi tentang produk baru, layanan atau metode produksi dan pengiriman. Manajemen operasi memberikan pelatihan Conclusion terbaik bagi para wirausahawan untuk mencapai tujuannya dalam lingkungannya seiring melihat kesempatan dan batasan yang ada. Kerjasama antara dua hal tersebut dapat mengarahkan perusahaan ke dalam kesuksesan.