KELUHAN UTAMA
• Luka bakar di lengan kiri terkena
minyak tanah ± 1 jam SMRS
PRIMARY SURVEY
• A : Bebas, bulu hidung tidak terbakar
• B : Spontan, frekuensi nafas 20x/menit, reguler
• C : perdarahan (-)Akral hangat, CRT < 2”,
heart rate 82x/menit
• D : GCS 15, E4M6V5
• E : suhu 37,2ºC
SECONDARY SURVEY
Perawatan luka
- Bersihkan luka
IVFD RL loading dose 1 flash
- Maintenance: RL 30 tpm
Inj IV ceftriaxon 1 gr/12 jam
Inj IV ketorolac 30 mg/8 jam
Debridement di OK Necrotomy
Terapi
-Ruang Perawatan
Observasi tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, input dan urin output
IVFD Ringer laktat
Baxter(% luka bakar x BB (kg) x 4 cc RINGER LACTAT)
17% x 85 kg x 4 cc= 5780 cc/ 24 jam
Hari 1 5780 cc/ 24 jam
8 jam pertama: 2890 cc
8 jam kedua: 1445 cc
8 jam ketiga: 1445 cc
Hari 2 50% dari hari 1 + Dextrose 5% 2000 cc
½ x 5780 cc= 2890 cc RL + 2000 CC Dextrose 5%
Inj IV ceftriaxon 1 gr/12 jam
Inj IV ketorolac 30 mg/12 jam
Topikal dan tutup luka
- Balut kassa steril sampai hari ke3
- Sibro salep 3x1
- Larutan PKsetiap mandi
PENYEBAB
1. Organ terluas
neonatus 0.25 m2
dewasa 1.8 m2.
2. Lapisan kulit
Epidermis
Dermis /subcutis (corium)
(pembuluh darah, limfe, saraf &
kel. keringat.
3. Fungsi Barier tubuh
4. Luka Bakar
Merusak barier kulit
penguapan ggn hemostatis
shock
Menghancurkan kelenjer
keringat ,saraf dll.
Klasifikasi luka bakar
Luka Bakar dibagi berdasarkan:
1. Dalam /Derajat Luka Bakar Tingkat kedalaman lapisan
kulit yang terbakar
2. Luas Luka bakar Persentase permukaan kulit yang
terbakar
3. Berat Luka Bakar
Adalah tingkat kerusakan tubuh yang terjadi akibat
luka bakar
Ditentukan oleh : , Derajat, Luas, Lokasi Lb dan Umur
Penderita
Tujuan Pembagian LB Menentukan therapy & Prognosa
DALAM LUKA BAKAR
I (Epidermis) II III
Dermis (Subdermis)
Superficial Dalam
Etiologi Sinar UV, Jelaga Cairan Panas Minyak Panas Terbakar api
Kerusakan minimal, ggn terbakar mengenai terbakar seluruh lap.
jaringan fungsi proteksi (- sebagian seluruh kulit sampai tulang
). dermis dermis
Warna kulit Erythema, udema Merah hebat Merah Merah hitam dan
< kehitaman tampak tulang
Permukaan Kering dan ada Bulae dengan Bulae yang Hitam dan mengeras
kulit blister exudate ruptur
Sensasi Nyeri (48-72 Jam) Hebat Nyeri Tak nyeri
A. LB RINGAN
Lb derajat I < 15 % pada dewasa
Lb derajat II < 10 % pada anak
Lb derajat III < 2%
B. LB SEDANG
Lb derajat II 15-25% pada dewasa
Lb derajat II 10-20% pada anak
Lb derajat III < 10%
C. LB BERAT (MAJOR BURN INJURY)
Lb derajat II > 25% pada dewasa
Lb derajat II > 20% pada anak
Lb derajat III > 10%
Lb pada tangan muka , mata , telinga , kaki &
perineum
Lb inhalasi, sengatan listrik, atau disertai
trauma lainnya
PATOLOGI LUKA BAKAR
1. Efek lokal
2. Efek sistemik
Tujuan
1. Life saving
2. Pengobatan sistemik
3. Pengobatan lokal
4. Mencegah komplikasi kontraktur
5. Rehabilitasi cacat fisik yang timbul
Tahap Penanganan
1. Tempat kejadian
a. Stop sumber api
b. Lepas seluruh pakaian (mengurangi panas lanjutan).
c. Live saving (ABCDE)
d. Pendinginan mengurangi rasa sakit &, menstop proses
koagulasi
Siram/rendam dalam air dingin bersih sebanyak-banyaknya (temp
22-250C)(suhu kamar) terutama pada 45 menit pertama.
Es kerusakan jaringan, hipotermistik & vasokonstriksi.
Penderita/ korban ditutup dengan kain selimut yang bersih
e. Indikasi rawat inap
Penderita shock / terancam shock Anak (lb > 10%) dan
Dewasa lb > 15%
Luka bakar yang memungkinkan jadi cacat wajah, mata,
telinga, tangan / kaki, sendi, perineum, terancam udema laring
2. Tindakan di IGD (RS )
1. Live saving
1. CVP
2. Analisis elektrolit darah
3. Sederhana monitoring out
put urine. Cairan normal jika :
Jumlah urine 0.5 sampai 1 ml /kg
bb per jam
Dewasa rata-rata 35-70 ml/
jam
1. Infeksi
2. Hypertropic scar
3. Keloid
4. Kontraktur cegah dari awal
pasang bidai fisiologis
fisioterapi
release kontrakture
5. Marjolin ulcer.