Anda di halaman 1dari 27

GANGGUAN

SOMATOFORM

Dr. Denny J. Rotinsulu, SpKJ


Bentuk bentuk gangguan somatoform:
1. Gangguan somatisasi (keluhan fisik pada
banyak sistem)
2. Konversi (kebanyakan melibatkan keluhan
neurologis)
3. Hipokondriasis (kepercayaan pasien
bahwa ia menderita gejala tertentu)
4. Gangguan Dismorfik (Kepercayaan
palsu/persepsi yang berlebihan bahwa
pasien mengalami ‘kekurangan’ pada
tubuh
5. Gangguan nyeri.
Gangguan Somatisasi (histeria)
Ditandai dengan gejala somatik yang tidak
dapat dijelaskan dengan cara pemeriksaan
fisik atau laboratorium.

Pasien mengeluhkan suatu gejala tapi tidak


ditemukan kelainan fisik.
Epidemiologi
Life time prevalence 0,5%
Wanita lebih banyak sampai 20 kali laki-laki.
Sering komorbid dengan gangguan mental
lainnya.
Etiologi
Biopsikososial

Biologik: Psikoneuroimunologi
Psikososial: Broken home.
Klinis
Riwayat banyak keluhan sebelum usia 30
tahun dan terjadi selama beberapa tahun.
Keluhan ini menyebabkan hendaya dalam
ADL.
Selama perjalanan waktu setiap kriteria harus
diemukan: nyeri, GIT, seksual, neurologik.
Non factitious / non malingering
Terapi
Psikofarmakologis
Psikoterapi individual
Psikoterapi Kelompok
SKIZOFRENIA
Skizofrenia: Kelompok gangguan psikosis
fungsional dengan gejala terpecahnya unsur
kepribadian dengan onset kurang dari 45
tahun.
Psikopatologi
1. Biologik: herediter, endokrin, inborn error
of metabolism, psikoneuroimunologi,
dopaminergik.
Hiperaktivitas sistem
dopaminergik
2. Psikososial: maladaptasi, kelemahan ego,
keadaan sosioekonomi, nilai2 moral dll.
Gejala klinis:
- Ganguan isi pikiran (delusi/waham)
- Gangguan persepsi (halusinasi dll)
- Emosi: dangkal / datar
- Volition / kemauan: tidak adekuat
- Hubungan dengan dunia luar: menarik diri,
autistik.
- Gangguan psikomotorik
Tipe Skizofrenia
A. Tipikal skizofrenia
- Hebefrenik
- Katatonik
- Paranoid
- Tidak tergolongkan
- Residual
B. Kelompok lainnya
- Simpleks
- Skizoafektif
- Depresi pasca skizofrenia
- Skizofrenia lainnya
Kriteria Diagnosis
Penegakkan diagnosis
1. Anamnesis (Auto / hetero )
2. Pemeriksaan:
- Fisik / Neurologik / Laboratorium
- Psikiatrik
3. Home visit
Diagnosis banding:
1. GMO
2. Gangguan afektif + psikotik
3. OCD, hipokondriasis, fobik.
4. RM Psikotik
Penyulit:
1. Suicide
2. Homicide
3. Penelantaran Diri
Penatalaksanaan:
1. Psikofarmakologi
CPZ, haloperidol, trifluoperazin,
olanzapine, clozapin, dll.
2. Psikoterapi: Penguatan ego.
3. Manipulasi lingkungan.
Outcome:
1. Total recovery
2. Social recovery
3. Stable chronicity
Prognosis
Tergantung pada:
- Onset
- Tipe
- Pengobatan pertama kali.
- Faktor pencetus
- Faktor Herediter
- Kepribadian pra morbid
- Keadaan sosek
SUBTIPE SKIZOFRENIA

Skizofrenia Hebefrenik
Mempunyai ciri:
- inkoherensi
- Tidak ada waham sistematik
- Afek yang datar/tidak
serasi/ketolol-tololan.
Dimulai pada usia muda (15-25 thn),
berlangsung pelan, menahun. Deteriorasi
paling berat.
Skizofrenia Paranoid
Gejala menonjol berupa waham/delusi (kejaran
atau kebesaran atau curiga) dengan
halusinasi yang sesuai isi waham.
Klinis: Pada kelompok usia yang lebih tua
(sekitar 30 tahun), waham yang disertai
delusi yang sesuai, hendaya dalam sosial
tidak menonjol, respons afektif sering tetap
baik, kadang hubungan interpersonalnya
kaku dan curiga.
Skizofrenia katatonik
Dengan ciri khas gangguan psikomotor,
berupa kegaduhan/ stupor, rigiditas,
negativisme dll.

Tipe: 1. Stupor katatonik


2. Kegaduhan
(penyulit:malnutrisi, dehidrasi, hiperpireksia dll)
Skizofrenia simpleks
Ditandai:
- Penurunan kemampuan/ketrampilan.
- Kemiskinan hubungan sosial.
- Kedangkalan emosi.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai