Anda di halaman 1dari 70

Skenario 2

Bintik Berair Disertai Demam


Tujuan Pembelajaran
 Definisi Varisela
 Epidemiologi Varisela
 Etiologi Varisela
 Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Varisela
 Diagnosis Varisela
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang
 Diagnosis Banding Varisela
 Tatalaksana Varisela
 Pencegahan
 Pengobatan
 Komplikasi dan Prognosis Varisela
Skenario 2

Definisi Varisela
Definisi
Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster
yang menyerang kulit dan mukosa, manifestasi
klinis didahului gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorf, terutama berlokasi dibagian sentral
tubuh.

(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin)

Sinonim : Cacar Air, chicken pox


Skenario 2

Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster


yang menyerang kulit dan mukosa. Disebut juga
sebagi cacar air atau chickenpox. Transmisi
terjadi melalui udara

Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-4 . H-327


Skenario 2

Varisela merupakan penyakit menular


ditandai oleh vesikel dikulit dan selaput
yang disebabkan oleh virus varisela
Ngastaiah,1995

Varisela sering disebut chickenpox adalah penyakit akut dan


menular ditandai dengan vesikel (benjolan berisi cairan) pada
kulit maupun selaput lendir, penyakit ini menyerang secara
tiba-tiba dengan gejala demam dan binyik-bintik pada kulit
yang bersifat maculo-papulo selama beberapa jam, vesikel
selama 3-4 hari (gelembung berair) dan kemudian
meninggalkan bekas keras dan kering
FKUI,1995
EPIDEMIOLOGI

Varisela
 Tersebar di seluruh dunia.
 Terutama menyerang anak-anak (90%), walaupun dapat
juga menyerang orang dewasa (2%), sisanya golongan
imunocompromise.
 Pada orang dewasa umumnya gejala konstitusi lebih
berat.
 Transmisi penyakit berlangsung secara aerogen.
 Masa penularan lebih kurang 7 hari dari saat timbulnya
erupsi kulit.
 Sebelum pengenalan vaksin pada tahun 1995, varisela
merupakan penyakit infeksi paling sering pada anak-anak di
Amerika Serikat. Kebanyakan anak terinfeksi pada umur 15
tahun dan < 5% kasus pada orang dewasa.
 Epidemiologi Varisela terjadi pada musim dingin dan musim semi
> 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap
tahunnya.
 Dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada balita,
dewasa, dan dengan orang imunocompromise.
Epidemiologi
DATA INCIDENT RATE DI USA

 Insiden varicella :
 Menyebar di seluruh
dunia, ras & kelamin
tidak mempengaruhi
 Sering menyerang
anak usia < 20 th
(3-6 th)
 Bisa menyerang
dewasa  2%
Epidemiologi varisela

http://vaccines.procon.org/view.additional-
resource.php?resourceID=005925#rates
Etiologi

Varisela
Varicella Zoster Virus (VZV)
 Penyebab varisela dan Herpes Zoster
 Termasuk kelompok Herpes Virus
 Berkapsul :  150-200 nm
 Inti disebut capsid yang berbentuk
ikosahedral.
 Inti: protein dan DNA berantai ganda
 Protein tegument  replikasi virus
 Bentuk garis
 Disusun 162 isomer
 Sifat infeksius
 VZV dapat ditemukan dalam cairan
vesikel dan darah.

 Replikasi  (4-10 jam) ekspresi protein


virus dan membentuk formasi
multinucleated giant cells.
Varisela (Cacar air)

Etiologi:Varicella Zoster Virus


- Infeksi : kekebalan yang berlangsung
lama, serangan kedua jarang terjadi,
Varicella Zoster biasanya menjadi laten.
Virus
- Menjadi Herpes zoster : 15 % dewasa
dan kadang pada anak.

- Pada pasien yang status imun


Infeksi menurun (immunocompromise) 
Infeksi timbul penyulit hingga kematian.
primer
sekunder

Varisela Herpes
Zoster
Varicella Zoster

• Penularan: droplet, kontak langsung.


• Erupsi seluler pada kulit dan mukosa.
• Masa inkubasi 14-21 hari.
• Ruam dimulai dari badan, wajah, anggota badan,
selaput lendir, faring.
• Adanya peradangan radik posterior ganglia dorsalis
bag sensoris.
Patofisiologi & manifestasi klinis

Varisela
Patogenesis

Varisela
Virus masuk

Berada bebas di CES Masuk ke sel pejamu

Yang bekerja

Antibodi Sel T
Makrofag Interferon
dari sel B penolong

Natural Sel T
Killer Cell sitotoksik
Sherwood, Laurale. Fisiologi Manusia. 2013. Jakarta: EGC
VZV masuk melalui VZV memiliki
Menyebar ke pembuluh
mukosa saluran nafas kesempatan bereplikasi
darah dan limfe
atas atau orofaring dan menyebar ke sel
viremia primer
pejamu lainnya

Tubuh mencoba
Bertemu sel pertahanan Namun pasien sedang
mengeliminasi virus
di tonsil dalam kondisi daya
melalui pertahanan
tahan tubuh menurun
tubuh non-spesifik

Sel T sitotoksik aktif dan Sel T sitotoksik mengeluarkan Apabila gagal


mengenal serta bahan kimia u/ mengeliminasi virus
mengikat antigen asing menghancurkan sel yang terjadi viremia
spesifik diserang sblm virus bereplikasi sekunder
Manifestasi Klinis

Varisela
Masa inkubasi 14-21 hari

Stadium prodormal (2 hari sebelum muncul lesi)


• Demam tidak terlalu tinggi
• Malase
• Nyeri kepala
Stadium erupsi: muncul lesi kulit
• Jenis lesi: polimorfik
• Makula  papul  vesikel (khas seperti teardrop) 
pustul  krusta
Infeksi virus merangsang
akumulasi monosit, Pelepasan pirogen Pembentukan
makrofag, sel T-helper, dan
fibroblas
endogen (sitokin) prostaglandid

Merangsang
Demam
Meningkatkan hipotalamus
suhu basal meningkatkan set
point

Metabolisme Cadangan energi Malase


meningkat menurun
Tampak papul
Virus varisella Inflamasi eritem (karena
vasodilatasi)

Berubah Dalam beberapa


Pustul
menjadi vesikel jam

Timbul rasa gatal  Mengeluarkan cairannya


dan mengering di
kecendrungan untuk Pecah permukaan kulit
menggaruk (krusta)
Tempat predileksi lesi
• Terutama didaerah badan, kemudian menyebar secara sentrifugal ke wajah
dan ekstremitas

Infeksi sekunder  terdapat pembesaran kelenjar getah


bening regional
Lesions also can occur on mucous
membranes of the oropharynx,
respiratory tract, vagina, conjunctiva, and
the cornea
Diagnosis

Varisela
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Nama:
Jenis Kelamin:
Usia:
Alamat: Perempuan ,22
Identitas
Pekerjaan: tahun .
Status Perkawinan:
Agama:
Suku:
Bintil merah,
Keluhan Utama Keluhan apa yang anda rasakan? Plenting,
nanah
Sudah berapa lama anda merasakan Sejak 2 hari
Onset
keluhan? yang lalu

Dimana saja muncul bentol dan Wajah, dada,


Lokasi
plentingnya? perut, lengan

Bagaimana warna bentol dan


Kualitas
plentingnya? Jernih atau berwarna putih?
ANAMNESIS

plenting dan bentolnya terus


Kuantitas
menerus atau hilang timbul?
Apakah bisa diceritakan Awalnya ada
Kronologis bagaimana mulanya bisa demam, sakit
muncul keluhan tersebut? menelan, nyeri otot
Apakah ada keadaan tertentu
yang mencetus timbulnya
Memperberat
keluhan atau membuat keluhan
tambah berat?

Apakah sudah ada usaha untuk


Memperingan
memperingan keluhan?

Keluhan
Apakah ada keluhan lain ?
Tambahan
ANAMNESIS

Apakah ada keluhan sakit kepala


atau demam? Apakah merasa lemas Ada demam,
Tinjauan Sistem ? Apakah ada nyeri otot atau nyeri otot, sakit
persendian? Apakah BAK dan BAB menelan
lancar?
Riwayat
Apakah dulu pernah mengalami
Penyakit Pertama kali
keluhan seperti ini?
Dahulu
Apakah di keluarga anda ada yang
pernah mengalami keluhan seperti
Riwayat
ini?
Penyakit Menular
Apakah ada tetangga atau teman
Keluarga
kantor yang mengalami keluhan
yang seperti ini?
Riwayat Bagaimana pola tidur nya? Cukup
Kebiasaan istirahat?
Pribadi Apakah berolahraga secara teratur?
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Dermatologis:
- Papul eritematosa  vesikel
- Penyebaran: Sentrifugal
- Vesikel Tear Drops  KHAS VARICELLA
- Gambaran lesi polimorfik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tzanck Smear
- Bahan: scraping dasar vesikel
- Hasil: Multinucleated Giant Cells
- Sensitifitas 84%
PEMERIKSAAN PENUNJANG

2. Direct Fluorescent Assay


- Bahan: scraping dasar vesikel
- Menggunakan mikroskop
fluorescent
- Dapat membedakan antara VZV
dengan herpes simpleks virus

3. Polymerase Chain Reaction


- Metode pilihan untuk diagnosis
varicella
- Sangat cepat dan sangat sensitif
- Sensitivitasnya 97%-100%
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4. Biopsi Kulit
Pemeriksaan histopatologis: tampak vesikel intraepidermal
dengan degenerasi sel epidermal dan akantolisis.

5. Serologi
- Metode: ELISA atau LA
- Hasil: IgG Varicella meningkat
Diagnosis Banding

Varisela
SmallPox ChickenPox
Demam 2-4 hari sebelum Demam dan ruam
munculnya ruam timbul bersamaan
di kulit

Etiologi Pox Virus Variolae Varisela Zooster


Virus

Penampakan ruam Semua ruam Ruam yang timbul


berada pada stage berbeda-beda
yang sama stage

Perkembangan lambat cepat


Penyebaran ruam Terutama di Terutama di tubuh
pocks tangan dan kaki (trunk)
(ekstremitas)
Pocks pada Biasanya ada Biasanya tidak ada
telapak tangan
dan telapak kaki
Diagnosis Vario
la
Banding
Varicell
a

Herpe
Herp s
es Zoster
Simpl
ex
Varicela Herpes Zoster Herpes
Simplek
Insiden Anak-anak, > 50 tahun Semua umur
neonatus
Etiologi VZV VZV HSV
Penularan Air borne droplet Pencetus : Seksual, kontak
dr infeksi di pembedahan, langsung
hidung dan trauma, obat
tenggorok. imunosupresan,
keganasan.
Predileksi Badan muka, Sesuai dermatom, Mukokutan
bahu, ekstremitas unilateral HSV 1 : mulut
(sentripetal) HSV 2 : genital,
Hidung , telinga.
KLinis Lesi polimorf Vesikel Vesikel
dominan vesikel berkelompok berkelompok di
di atas kulit diatas kulit atas kulit
eritema, gatal. eritema, nyeri. eritema cairan
Dalam 5 hari Umur vesikel satu jernih
akan timbul klp sama tp beda seropurulen kr
vesikel baru dg klp lain usta
lesi vesikel dgn
krusta (khas)
Varicela Herpes Zoster Herpes Simplek

Diagnosis Anamnesis, Klinis, sitologi, Klinis, sitologi,


pemeriksaan status serologi, serologi,
dermatologis imunofluoresens, imunofluoresens,
kultur virus kultur virus

Komplikasi Infeksi sekunder Neuralgi pasca Pioderma


Scar herpes, kebutaan, Ensefalitis
Encepalitis dan paralisis Infeksi sekunder
ataxia Infeksi neonatus
Meningitis
Pneumonia
varicela
Reye sindrom
Diagnosis banding Variola Herpes Simplek Impetigo
Herpes zooster Herpes zoster

Terapi Istirahat, gizi Istirahat, gizi Istirahat dan gizi


Anak-anak self Analgetik cukup
limited disease Vitamin Acyclovir 5 x 200
(tidak perlu terapi) Neurotropik mg/hari (5 hari).
Multivitamin(k/p), Acyclovir 5 x 800 (memperlambat
Antibiotika
profilaksis mg ( 7 hari) kekambuhan)
Simptomatis Antibiotika Acyclovir 4 x 200
(antipiretik, mg/hari
antihistamin) Krim Acyclovir
Acyclovir 5 x 800 antibiotika
mg (7 hari)
Pengobatan

Varisela
Tatalaksana umum:

• Istirahat
• Asupan cairan cukup
Topical Antipiretik/
analgetik

Antihistamin Antivirus
Obat Topikal

• Pengobatan local dapat diberikan


Kalamin lotion atau bedak salisil
1%
• Jika timbul infeksi sekunder diberi
antibiotik oral atau salap.

Antipiretik/analgetik

• Biasanya parasetamol,
asetaminofen, ibuprofen.
Antihistamin

• Golongan antihistamin yang dapat digunakan, yaitu


Diphenhydramine, tersedia dalam bentuk cair
(12,5mg/5mL), kapsul (25mg/50mg) dan injeksi (10 dan 50
mg/mL). Dosis 5mg/kg/hari, dibagi dalam 3 kali pemberian
Antivirus

Indikasi:
Bila sebelumnya telah ada anggota keluarga serumah yang
mendeita varisela, atau pada pasien imunokompremais:
• pasien dengan keganasan
• Terinfeksi HIV/AIDS
• Sedang mendapat pengobatan imunosupresan, misalnya
kortikosteroid jangka panjang, atau sitostatik
• Pada kehamilan
Antivirus

Vidarabin (adenosine arabinoside)

Dosis: 10-20 mg/kg BB/hari, diberikan sehari dalam infus


selama 12 jam, lama pemberian 5-7 hari.
Efek samping:
 Gangguan neurologi
 Gangguan hematologi
 Gangguan gastrointestinal
.
Antivirus

Asiklovir = 9 (2 Hidroksi etoksi metal) Guanine

Obat ini dapat mengurangi bertambahnya lesi pada kulit dan


lamanya panas, bila diberikan dalam 24 jam mulai timbulnya rash.
Efek samping:
 Renal insufisiensi
 Malaise
 gangguan pencernaan.
.
Antivirus

Status Dosis Asiklovir


Bayi/Anak 10-20 mg/KgBB/hari; dosis terbagi 4-5 x 20
mg/KgBB/kali (maks. 800 mg/kali) selama 7 hari
Dewasa Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari atau
Valasiklovir untuk dewasa 3 x 1 gram/hari
selama 7 hari
Famsiklovir untuk dewasa: 3 x 250 mg/hari
selama 7 hari
Immunokompremais Asiklovir: 10 mg/KgBB, intravena atau iv drip, 3x
sehari, minimal 10 hari atau,
. Asiklovir 5 x 800 mg/hari/oral minimal 10 hari
atau,Valasiklovir: 3 x 1 gram/hari minimal 10
hari atau
Famsiklovir: 3 x 500 mg/hari selama minimal 10
hari
Pencegahan

Varisela
Edukasi

 Cuci tangan setelah kontak dengan penderita.


 Gunakan masker bila perlu
 Segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat
 Pola hidup sehat untuk menjaga daya tahun tubuh.
Pencegahan

1. Vaksinasi
 Perlindungan terhadap varicella hingga 71 – 100%
 lebih efektif pada anak setelah > 1 tahun.
 < 13 tahun  dosis tunggal
> 13 Tahun  dua dosis yang diberikan dengan
interval waktu 4 – 8 minggu.

2. Imunoglobin Varicella Zooster (VZIG)


profilaksis setelah terpapar virus, dan terutama pada orang
– orang dengan resiko tinggi

Dosis 125 IU / 10 kgBB. 125 IU adalah dosis minimal,


sedangkan dosis maksimal adalah 625 IU dan diberikan
secara intramuskuler
Imunisasi Pasif
• Menggunakan VZIG(Varicella Zoster Immunoglobulin)
• Pemberian : dalam waktu 3 hari(kurang dari 96 jam)
setelah terpajan VZV, pada anak-anak
immunokompromais pemberian VZIG dapat
meringankan gejala varicella.
• Dosis : 125 U/10kgBB
• Dosis minimum : 125 U dan dosis maksimal : 625 U
• Pemberian secara Intramuskular.
• Perlindungan yang didapat bersifat sementara.
Indikasi VZIG
• Anak-anak < 15 tahun yang belum pernah menderita varicella atau
herpes zoster.
• Usia pubertas > 15 tahun yang belum pernah menderita varicella atau
herpes zoster dan tidak mempunyai antibodi terhadap VZV.
• Bayi baru lahir, dengan ibu penderita varicella dalam kurun waktu 5
hari sebelum atau 48 jam setelah melahirkan.
• Bayi premature dan bayi usia < 14v hari yang ibunya belum pernah
menderita varicella
• Anak-anak yang menderita leukimia atau lymphoma yang belum
pernah menderita varicella
• Ibu hamil yang terpajan
• Petugas RS yang rentan terinfeksi
• Anak sehat yang beresiko sakit
Kontraindikasi VZIG
 Sudah pernah menerima vaksinasi varisela dan sudah
seropositif
Imunisasi Aktif
 Vaksinasi menggunakan vaksin varicella virus ( Oka
strain ) dan kekebalan yang didapat dapat bertahan
hingga 10 tahun.
 Vaksin efektif bila diberikan pada umur > 1 tahun dan
direkomendasikan diberikan pada usia 12-18 bulan.
 Pemberian secara subkutan
 Efek samping : demam atau reaksi lokal seperti ruam
makulopapular atau vesikel pada lokasi penyuntikan.
 Vaksin Varicella : Varivax
Indikasi Kontraindikasi

 Usia 12-13 tahun.Diberikan  Kongenital imunodefisiensi


satu dosis.  Leukemia, limpoma, atau
 Usia 13 tahun hingga dewasa. keganasan lain.
Dua dosis, interval 4-8  Infeksi HIV simptomatik.
minggu.  Kortikosteroid dosis tinggi.
 Infeksi limfoblastik leukemia  Kehamilan.
akut dalam masa remisi dan
HIV dengan CD4 >25%,  Alergi neomisin.
diberikan vaksin dalam 2  Asam salisilat lebih dari 6
dosis dengan jarak 3 bulan. minggu.
Pencegaha
n
 Pencegahan: Vaksin virus varicella yang
dilemahkan (Varivax®) dosis 0.5 mL diberikan
dua kali interval pemakaian menurut
rekomendasi ACIP
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Komplikasi varisela
 Infeksi sekunder dengan bakteri
Akibat Stafilokokus : impetigo, selulitis, fasiitis, erisipelas,
furunkel, abses, scarlet fever, atau sepsis
 Varisela Pneumonia: penderita immunokompromis, dan
kehamilan  panas tinggi, batuk, sesak napas, takipneu,
ronki basah, sianosis, dan hemoptoe bbrp hr setelah ruam.
Ro: gambaran noduler radio-opak pada kedua paru
Komplikasi varisela
 Reye sindrom: letargi, mual, muntah menetap, bingung
dan perubahan sensoris. >> pasien yang menggunakan
salisilat. SGOT, SGPT dan amonia 
 Ensefalitis
Pada gangguan imunitas. 1 pada 1000 kasus varisela, gejala
ataksia serebelar hari 3-8 setelah ruam
 Hemorrargis varisela
Autoimun trombositopenia, menyebabkan idiopatik
koagulasi intravaskuler diseminata
Prognosis
 Pada penderita dg daya tahan/imunitas baik:  prognosa
sangat baik
 Pada penderita dg daya tahan/imunitas rendah:  angka
komplikasi dan kematian signifikan
 Perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberi
prognosis yang baik dan dapat mencegah timbulnya jaringan
parut.
Sekian & Terima Kasih

Hipotesis: “Adanya hubungan antara keluhan yang dialami


pasien dengan infeksi virus Varicella-Zoster”

Anda mungkin juga menyukai