Anda di halaman 1dari 30

KERANGKA DASAR

PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN


LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Oleh:
Mutiara Puspawardani (12030115120034)
Suci Anggun Sari (12030115120071)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (PSAK)
Tujuan kerangka dasar adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
Penyusunan standar akuntansi keuangan syariah, dalam pelaksanaan tugasnya
Penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi syariah yang
belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah
Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang belaku umum
Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan syariah
PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI
Investor sekarang dan Pemilik dana syirkah
Pemilik dana qardh Pemilik dana titipan
Investor Potensial temporer

Pembayar dan Pemasok dan mitra


penerima zakat, infak, Pengawas syariah Karyawan usaha lainnya
sedekah, dan wakaf

Pemerintah serta
Pelanggan Masyarakat
lembaga-lembaganya
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi syariah didasarkan pada paradigma dasar bahwa alam semesta


diciptakan oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan Ilahi) dan sarana kebahagiaan
hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara
material dan spiritual (al-falah)
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
Persaudaraan (ukhuwah) Keadilan (‘adalah) Kemaslahatan (maslahah) Keseimbanagan (tawazun)

Menempatkan sesuatu hanya Keseimbangan antara


pada yang berhak dan berbagai aspek
Menjunjung nilai sesuai posisinya. segala bentuk kebaikan dan
kebersamaan sehingga manfaat yang berdimensi
tidak boleh mendapatkan  Riba duniawi dan ukhrawi,
keuntungan atas kerugian  Kezaliman material dan spiritual, serta
Universalisme (syumuliyah)
orang lain  Judi atau sikap spekulatif individual dan kolektif
 Unsur ketidakjelasan
 Haram

Tidak membedakan suku,


agama, ras, dan golongan
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
Tidak boleh
mengandung unsur:
Saling paham dan saling rida  Riba
 Kezaliman
 Maysir
 Ghahar
Objek halal dan baik (thayib)  Haram

Uang sebagai alat ukur bukan komoditas

JUGA,
 Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
 Berdasarkan suatu penjanjian yang jelas dan benar
 Tidak ada ditorsi harga
 Tidak ada unsur kolusi dengan suap-menyuap (risywah)
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Utama Tujuan lainnya, yaitu:

Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip


syariah
Menyediakan informasi, menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi Informasi kepatuhan entitas syariah
keuangan suatu entitas syariah yang terhadap prinsip syariah
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomik Membantu mengevaluasi pemenuhan
tanggung jawab entitas syariah terhadap
amanah dalam mengamankan dana
Informasi mengenai tingkat keuntungan bagi
penanam modal dan pemenuhan kewajiban
serta fungsi sosial entitas syariah
BENTUK LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Posisi Keuangan Entitas Syariah, Informasi Kinerja Entitas Syariah, Informasi Perubahan Posisi
disajikan sebagai neraca disajikan dalam laporan laba rugi Keuangan Entitas Syariah

Menyajikan informasi tentang


Laporan ini diperlukan untuk
sumber daya yang dikendalikan, Disusun berdasarkan definisi
menilai perubahan potensial
struktur keuangan, likuiditas, dan dana seperti seluruh sumber
sumber daya ekonomi yang
solvabilitas serta kemampuan daya keuangan, modal kerja,
mungkin dikendalikan di masa
beradaptasi terhadap perubahan asset likuid atau kas
depan
lingkungan

Laporan Penjelasan tentang Pemenuhan


Catatan dan Skedul Tambahan
Fungsi Sosial Entitas Syariah

Merupakan informasi yang tidak diatur Penampung dari informasi tambahan


secara khusus tetapi relevan bagi yang relevan termasuk pengungkapan
pengambilan keputusan sebagian besar tentang risiko dan ketidakpastian yang
pengguna laporan keuangan memengaruhi entitas
ASUMSI DASAR
Dasar Akrual Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disajikan atas dasar Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar
akrual, maksudnya bahwa pengaruh asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang
transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat akan melanjutkan usahanya dimasa depan.
kejadian (dan bukan pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar) dan
diungkapkan dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Dapat dipahami, kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
Relevan, dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai, dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta mengoreksi hasil
evaluasi di masa lalu.
Keandalan, bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithful representation) dari
yang seharusnya disajikan.
Dapat dibandingkan, dapat dibandingkan antarperiode dan antar entitas syariah yang
berbeda maupun yang sama.
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial yang terdiri
atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan
perubahan ekuitas.
Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, meliputi laporan
sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan.
Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung
jawab khusus entitas syariah tersebut.
PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Biaya historis (historical cost), aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk
memperoleh asset tersebut pada saat perolehan
Biaya kini (current cost), asset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya
dibayar bila asset yang sama atau setara asset diperoleh sekarang
Nilai realisasi/ penyelesaian (realizable/settlement value), asset dinyatakan dalam jumlah
kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam
pelepasan normal (orderly disposal)
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH (ED PSAK
101 (REVISI 2014))
Laporan posisi keuangan pada akhir Laporan sumber dan penggunaan dana
periode kebajikan selama periode
Laporan laba rugi dan penghasilan Catatan atas laporan keuangan
komprehensif lain selama periode
Informasi komparatif mengenai periode
Laporan perubahan ekuitas selama sebelumnya
periode
Laporan posisi keuangan pada awal
Laporan arus kas selama periode periode komparatif jika entitas syariah
menganut sistem retrospektif
Laporan sumber dan penyaluran dana
zakat selama periode
LAPORAN KEUANGAN BANK
SYARIAH (ED PSAK 101
(REVISI 2014))
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAAN LABA RUGI
DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL, LAPORAN SUMBER
DAN PENYALURAN ZAKAT, DAN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
KEBAJIKAN
LAPORAN KEUANGAN ASURANSI
SYARIAH (ED PSAK 101 (REVISI 2014))
LAPORAN KEUANGAN AMIL
(ED PSAK 101 (REVISI 2014))
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Perubahan Dana
3. Laporan Perubahan Aset Kelolaan
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
AAOIFI
(ACCOUNTING & AUDITING ORGANIZATION
FOR ISLAMIC FINANCIAL INSTITUTION)
Lembaga internasional yang mengembangkan standar akuntansi, audit,
governance, dan etika terkait dengan kegiatan lembaga keuangan
syariah dengan memperhatikan kepatuhan terhadap prinsip syariah.
Lembaga ini didirikan pada 1990 di Algeria dan berkantor pusat di
Manama, Bahrain. Saat ini, AAOIFI beranggotakan 155 anggota
lembaga dari 40 negara yang meliputi bank sentral, lembaga
keuangan syariah, dan anggota lainnya dari industri keuangan dan
bank syariah internasional. Selain itu, AAOIFI juga mendapat jaminan
implementasi atas standar yang dikeluarkan antara lain oleh negara
Bahrain, Jordan, Lebanon, Qatar, dan Sudan.
Tujuan didirikan AAOIFI adalah sebagai berikut.
1. Mengembangkan pemikiran tentang akuntansi dan auditing untuk lembaga
keuangan syariah,
2. Menyebarluaskan pemikiran tentang akuntansi dan auditing dan aplikasinya untuk
lembaga keuangan syariah melalui pelatihan, seminar, publikasi, dan lainnya,
3. Menyiapkan, menyusun dan mengintepretasikan standar akuntansi dan auditing
untuk lembaga keuangan syariah,
4. Meninjau dan mengubah standar akuntansi dan auditing untuk lembaga keuangan
syariah.
KONSEP DASAR AKUNTANSI
MENURUT AAOIFI DAN PEMIKIR
ISLAM
1. TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN
DAN LAPORAN KEUANGAN
Kerangka dasar akuntansi disadari begitu sangat penting, dan untuk itu AAOIFI telah
mengeluarkan pernyataan No.1 dan No. 2 .

Tujuan akuntansi keuangan untuk lembaga keuangan syariah menurut AAOIFI yaitu
sebagai berikut :
1. Dapat digunakan sebagai panduan bagi dewan standar untuk menghasilkan
standar yang konsisten.
2. Tujuan akan membantu bank dan lembaga keuangan syariah untuk memilih
berbagai alternative metode akuntansi pada saat standar akuntansi belum mengatur
3. Tujuan akan membantu untuk memandu manajemen dalam membuat pertimbangan
/judgement pada saat akan menyusun laporan keuangan
4. Tujuan jika diungkapkan dengan baik, akan meningkatkan kepercayaan pengguna
serta meningkatkan pemahaman informasi akuntansi sehi ngga akhirnya akan
meningkatkan keperecayaan atas lembaga keuangan syariah.
5. Penetapan tujuanyang mendukung penyusunan standar akuntansi yang konsisten.
PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN-AAOFI
§ Pemegang saham
§ Pemegang investasi
§ Pemilik dana (bagi deposan bank)
§ Pemilik dana tabungan
§ Pihak yang melakukan transaksi bisnis
§ Pengelola Zakat
§ Pihak yang Mengatur
PARADIGMA, AZAS & KARAKTERISTIK -
AAOFI
Tidak boleh adanya bunga dan perdagangan tersebut adalah halal,
Tidak boleh dilakukan secara tidak adil.
Tidak boleh memasukkan hal-hal yang belum pasti atau keadaan yang tidak jelas.
Harus mempertimbangkan Al-Maqasid dan Al-Masalih. Dimana Al-Maqasid adalah
tujuan harus selalu disesuaikan dengan tuntunan Islam, sedangkan Al-Masalih adalah
kesejahteraan/ perbaikan di muka bumi.
BENTUK LAPORAN KEUANGAN-AAOFI
1. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Saldo Laba
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Perubahan Investasi yang dibatasi dan ekuivalennya
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat serta Dana Sumbangan
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qard Hasan
SYARAT LAPORAN KEUANGAN SYARIAH MENURUT
AAOIFI
DAPAT
RELEVAN
DIANDALKAN

DAPAT
DIBANDINGKAN

DAPAT
KONSISTEN
DIMENGERTI
PERDEBATAN PARA PEMIKIR AKUNTANSI
MENGENAI KERANGKA AKUNTANSI
2. Kegiatan Usaha
1. Entitas Unit Akuntansi 3. Periodesasi
yang Berkelanjutan

4. Satuan Mata Uang 5. Konservatif 6. Harga Perolehan

7. Penandingan antara
9. Pengungkapan
pendapatan dan 8. Dasar Akrual
penuh
beban

10. Substansi
mengungguli bentuk
BENTUK LAPORAN - PEMIKIR ISLAM
a. Neraca yang menggunakan nilai saat ini (current value balance sheet), untuk
mengatasi kelemahan dari historical cost yang kurang cocok dengan pola perhitungan
zakat yang mengharuskan perhitungan kek`ayaan dengan nilai sekarang.
b. Laporan Nilai Tambah (Value Added Statement) sebagai pengganti laporan laba
atau sebagai laporan tambahan atas neraca dan laporan laba rugi. `
Jazakumullah Khairan Katsiran

“Thank you so much, may Allah SWT will reward you with the best reward”

Anda mungkin juga menyukai