Anda di halaman 1dari 31

OVERVIEW PENYAKIT/ GANGGUAN

SALURAN CERNA YANG TERKAIT


ASUPAN GIZI/ MEMPENGARUHI STATUS
GIZI

dr. Paulus Kusnanto, SpPD.KGEH, FINASIM.


GIZI
 Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan.

 Penelitian di bidang nutrisi mempelajari


hubungan antara makanan dan minuman
terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya
dalam menentukan diet yang optimal.
 Gisi Klinik merupakan bidang ilmu integrasi
antara ilmu gizi dan ilmu tentang penyakit,
terutama yg bersangkutan dengan proses
penyembuhan.

 Penyakit gangguan gizi yang pertama kali


ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau
lebih populer kita kenal dengan penyakit
sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam
pelayarannya menuju Indonesia telah
kehilangan lebih dari separuh anak buahnya
yang meninggal akibat penyakit ini.
PRINSIP DIGESTI
MAKRONUTRIEN
MANIFESTASI DEFISIENSI ZAT GIZI PADA BERBAGAI ORGAN TUBUH
No Jaringan/ Kondisi Jenis Malnutrisi
organ
1. Rambut Jarang, tipis Defisiensi protein, zink. biotin
Mudah dicabut Defisiensi protein
Bercabang, keriting Defisiensi vitamin A dan C

2. Mulut - Glositis Defisiensi Riboflavin, Niasin, Asam folat, B12


- Gusi mudah berdarah Defisiensi vitamin A, C, K, asam folat, niasin
- Stomatitis, angular Defisiensi B12, B6, niasin
cheilosis, fisura pada lidah
- Leukoplakia Defisiensi vitamin A, B12, B kompleks, asam folat,
niasin
- Mulut dan lidah kering Defisiensi vitamin B12, 86, vit C, niasin, asam folat
dan besi

3. Mata Rabun senja, eksoftalmia Defisiensi vitamin A


Silau, kabur; radang konjungtiva Defisiensi vitamin B12, vitamin A

4. Kuku Bentuk kuku sendok Defisiensi besi


Garis transversal pada kuku Defisiensi protein

5. Kulit Pucat Defisiensi asam folat, besi, vitamin b12


Hiperkeratosis folikuler Defisiensi vitamin B dan vitamin C
Floking dermatitis Defisiensi vitamin B12, vitamin A, zink, niasin
Pigmentasi, deskuamasi Defisiensi niasin
Hematom, purpura Defisiensi vitamin K, vitamin C, asam folat

6. Kelenjar tiroid Pembesaran kelenjar Defisiensi iodin

7. Sendi & tulang Defisiensi vitamin D


NUTRISI PADA PENYAKIT INFEKSI

Terdapat hubungan antara infeksi bakteri, virus, maupun


parasit dengan keadaan malnutrisi.
Hal ini berhubungan dengan salah satu atau beberapa
mekanisme patologi sebagai berikut:
 Kurang asupan gizi akibat hilangnya selera makan,
gangguan penyerapan makanan, atau larangan konsumsi
suatu jenis makanan pada penyakit tertentu.
 Hilangnya zat gizi akibat muntah, diare, atau
perdarahan ringan kronik.
 Meningkatnya kebutuhan zat gizi baik oleh host
maupun organisme/parasit yang bertanggungjawab
terhadap suatu penyakit tertentu.
NUTRISI PADA HIPERTENSI

 Penyakit darah tinggi atau hipertensi 


peningkatan tekanan darah di atas normal (> 140/90 mmHg)

 Penderita hipertensi sebaiknya mendapatkan diet rendah garam.


 Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur.
Dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok
teh/hari.

 Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi


garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan
darah pada pasien hipertensi.
 Syarat diet garam rendah :1. Cukup energi, protein, mineral, dan
vitamin.2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.3.
Jumlah natrium (<5 g) disesuaikan dengan berat tidaknya retensi
garam atau air dan/atau hipertensi dapat diberikan berbagai tingkat.
NUTRISI PADA
DIABETES MELITUS

Tujuan terapi gizi medis :


1. Kadar glukosa darah.dalam batas

normal atau mendekati normal tanpa efek samping hipoglikemi


(Glukosa darah preprandial 70-130 mg/dl, Glukosa darah 1 jam
sesudah makan / peak postprandial <180 mg/dl, Kadar A1C <7%).
Profil lipid untuk mencegah risiko penyakit kardiovaskuler
(Kolesterol LDL <100 mgldl [bagi pasien dengan komplikasi
kardiovaskuler kolesterol LDL <70 mg/dl], Kolesterol HDL >40
mg/dl, Trigliserida <150 mg/dl).
Tekanan darah dalam batas normal / mendekati normal
(<130/80 mmHg)
2. Mencegah atau memperlambat laju berkembangnya komplikasi
kronis diabetes dengan melakukan modifikasi asupan nutrisi
serta perubahan gaya hidup

3. Nutrisi diberikan secara individual dengan memperhitungkan


kebutuhan nutrisi dan memperhatikan kebiasaan makan
diabetisi
Karbohidrat

 Karbohidrat mencakup 50-60% dari total energi.

 Karbohidrat kompleks yang banyak mengandung serat lebih baik


untuk dikonsumsi sebabmemiliki indeks glikemik yang lebih rendah,
lebihmengenyangkan dan dapat menurunkan kolesterol. Contoh:
sayuran

 Karbohidrat sederhana dapat meningkatkan glukosa darah lebih


tinggi dibandingkan dengan karbohidratkonpleks dengan jumlah
yang sama. Karbohidrat sederhana dikonsumsi<1/3 dari total
karbohidrat.

 Walaupun tergolong glukosa sederhana, fruktosa tidak


menyebabkanpeningkatan glukosa darah yang tinggi, karena
fruktosa tidak dimetabolisme dengan menggunakan insulin.
Protein
 Asupan protein perlu dibatasi yaitu <0,8 g/kgBB
untukmenghindari diabetik nefropati
 Protein sebaiknya berasal dari hewani dan nabati, tetapi
protein dari sumber sayuran seperti sereal porsinyaharus
lebih banyak dibanding protein hewani.

Lemak
 Asupan lemak sebaiknya tidak lebih dari 30% total
energidengan lemak jenuh (SAFA) tidak boleh lebih dari
10%,karena dapat menyebabkan atherosklerosis.
 PUFA juga tidak lebih dari 10% karena mudah teroksidasi
dan pada akhirnya akan berefek atherogenik.
 Lemak yang baik dikonsumsi adalah MUFA seperi canola oil
danminyak zaitun.
 Ikan dan jenis unggas lebih direkomendasikan daripada
konsumsi daging merah.
 Asupan kolesterol tidak lebih dari 300mg/hari dan jumlah
yang dianjurkan adalah kurang dari200 mg/hari.
Serat
 Serat sebaiknya dikonsumsi 20-35 g/hari.

 Fungsi:
 memperlambat pencernaan dan absorpsi
 menurunkan glukosa plasma postprandial
 meningkatkan sensitifitas insulin perifer
 meningkatkan jumlah insulin reseptor
 merangsang pemakaian glukosa
 menghambat pengeluaran glukosa hepar
 menghambat pelepasan hormon kontraregulasi
(mis.Glukagon)
 menurunkan kolesterol serum
 menurunkan trigliserida
 menghambat sintesis kolesterol hepar
 meningkatkan rasa kenyang .
Pemanis
 Pemanis, yang berupa sukrosa dibatas ipenggunaannya <25
g/hari
 Terdapat dua jenis pemanis: nutritive (mengandung kalori) dan
nonnutritive (tidakmengandung kalori)
 Pemanis nutritive diantaranya fruktosa (terdapat dalambuah-
buahan) dan gula alcohol yaitu polyol (sorbitol,manitol, xylitol).
 Fruktosa merupakan gula yang lebihmanis disbanding gula lain
dan tidak memerlukan insulindalam metabolismenya sehingga
kurang menyebabkanhiperglikemia
 Fruktosa memberikan efek glikemik hanya 20-33% dariefek
glikemik yang ditimbulkan oleh glukosa.
NUTRISI PADA PENYAKIT LAMBUNG
 Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan
kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti
dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung.

 Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma distepsia, yaitu


kumpulan gejala yang terdiri dari rasa tidak nyaman di ulu hati,
mual, muntah, nyeri efigastrium, kembung, nafsu makan berkurang
dan rasa cepat kenyang.

TUJUAN DIET
 Untuk memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak
meberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam
lambung yang berlebihan.
SYARAT DIET LAMBUNG

1. Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan.


2. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk
menerimanya.
3. Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang
di tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
4. Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan
secara bertahap.
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik
secara termis, mekanis, maupun kimia ( disesuaikan daya terima
perorangan).
7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya
tidak di anjurkan minum susu terlalu banyak.
8. Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang.
NUTRISI PADA PENYAKIT HATI
FUNGSI HATI:
 Metabolisme zat gizi : Karbohidrat – glukosa, protein - asam amino,
Asam lemak - acetyl Co A

 Penyimpanan zat gizi & transport


vit larut lemak:
Zinc, Besi, Copper, Mg, vit ADEK

 Aktivasi : CaroteneVitamin A,
Folat  5 methyltetra hydrofolic acid
Pro Vitamin D 2,5(OH)2VitD

 Sintesa
- plasma protein : albumin, fibrinogen, transferin, ceruloplasmin,
- lipoprotein : triglyceride, phospholipids, cholesterol, garam
empedu

 Detoksifikasi - Mengubah amonia menjadi urea


Penyakit hati meliputi:
 Hepatitis (viral maupun non viral)

 Sirosis hati

 Kanker hati

 Lain-lain

Penyebab Malnutrisi Pasien Penyakit Hati:


 Asupan oral tidak cukup akibat anorexia, nausea, vomitting akibat
penyakit hati yang diderita dan obat yang digunakan.
 Asupan oral tidak cukup akibat terbatasnya diet

 Terjadi maldigestion dan malabsorpsi (Steatorhea akibat obstruksi


saluran empedu, Obat-obatan mengakibatkan malabsorpsi)
 Perubahan metabolisme akibat fungsi hati yang menurun
Tujuan diet hati :
1. Mempertahankan / meningkatkan status gizi dengan mengoreksi
keadaan malnutrisi
2. Mencegah kerusakan sel hati lebih lanjut dan meningkatkan
regenerasi sel hati
3. Mengurangi / menghilangkan ascites
4. Mencegah terjadinya encephalopathy

Untuk mencapai tujuan diet di atas, Perhatikan bentuk makanan dan


kandungan zat gizi yang diberikan
KARBOHIDRAT
KH cukup untuk mencegah pemecahan protein untuk energi

PROTEIN
Tanpa enchephalopathy :
 kebutuhan protein 0,8-1 gram / Kg BB / hari untuk mencapai N
balanced.
 Positive N Balance : Protein 1,2 gr/Kg BB /hr - Bila Protein < 50 gr
/hr memperparah kehilangan protein tubuh
 Keadaan alcoholic hepatitis, dekompensasi, sepsis, infeksi,
pendarahan GI,severe ascites, protein 1,5 gr /Kg BB/
Dengan encephalopathy :
 Stop Protein 3-5 hr, tambahkan bertahap 10-20 gr/hari, kemudian
30 gr /hr dengan porsi kecil & sering
 Branch chain amino acid (Asam amino rantai cabang)
LEMAK
 Kebutuhan lemak 20% - 25% total kalori dengan
mempertimbangkan ada / tidaknya malabsorpsi lemak (steatorrhea)
 Diet rendah lemak < 40 gr/hr penting untuk mengontrol absorpsi -
LCT 10% total kalori untuk mencegah defisiensi asam lemak
essensial, sisanya

VITAMIN DAN MINERAL


 Vitamin larut lemak (ADEK) -Vitamin larut air
(B1,B6,B12,Folat,Niacin)
 Bila ascites : Na dibatasi (2 gr /hr), Cairan dibatasi 1-1,5 liter /hr
tergantung tingkat keparahan oedema dan ascites
NUTRISI PADA PENYAKIT KANDUNG EMPEDU
Fungsi Kandung Empedu :
Untuk memekatkan danmenyimpan empedu yangdiproduksi oleh
hati.

Cairan empedu (500 – 1000 CC) terdiri :air, garam empedu, pigmen,
kolesterol
 Pigmen : sebagai pecahan Hb, diekskresikan ke empedu.

 Garam : memperlancar enzim lipase memecah lemak & absorbsi


lemak.

Fungsi Empedu :
 Garam empedu berfungsi untuk

pencernaan & absorpsi lemak,


vitamin larut lemak danbeberapa mineral.
 Garam empedu jugamengandung immunoglobulin untuk
mendukung integritas dari mukosa usus
TUJUAN DIET PENYAKIT KANDUNG EMPEDU
Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi
istirahat kandung empedu, dengan cara :
1. Menurunkan BB secara bertahap bila kegemukan
2. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri
abdomen
3. Mengatasi malabsorpsi

SYARAT DIET:
 Kalori sesuai dg kebutuhan, bila kegemukan diet rendah kalori

 Protein tinggi

 Pada fase akut :bebas lemak, kemudian diberikan lemak terbatas


untuk mengurangi sakit
 Serat tinggi terutama pektin untuk mengikat kelebihan asam
empedu dalam saluran cerna
NUTRISI PADA PENYAKIT GINJAL

Fungsi ginjal:
 Memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit, dan
bahan-bahan organik dalam tubuh melalui proses filtrasi, reabsorbsi
dan ekskresi
 Sintesa hormon eritropitin, sekresi renin dan aldosteron

 Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif dan degradasi berbagai


jenis hormon

Ditekankan pada pengonolan asupan energi, protein, cairan, elektrolit


natrium, kalium, kalsium dan fosfor
TUJUAN DIET GINJAL

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dg


memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tidak memberatkan
kerja ginjal

2. Mencegah dan menurunkan Kadar ureum darah yang tinggi


Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

3. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan


memperlambat turunnya laju filtrasi glomerolus
SYARAT DIET:

1. Energi cukup, 35 Kal/kg BB


2. Protein rendah,0,6-0,75 g/kg BB
3. Lemak cukup, 20-30 g/kg BB. Diutamakan lemah tak jenuh ganda
4. Karbohidrat Cukup
5. Natrium dibatasi bila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau
anuria. Banyaknya natrium 1-3 gr
6. Kalium dibatasi (40-70mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah > 55 mEq), oliguria atau anuria
7. Cairan dibatasi sebanyak jumlah yg keluar mell urine ditambah
keringat dan pernafasan (± 500 ml)
8. Vitamin cukup , bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, vitamin C dan D
DIET SINDROMA NEFROTIK
Sindoma nefotik adalah kumpulan manifestasi penyakit yang
ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk memelihara
keseimbangan nitrogen sebagai akibatmeningkatnya permeabilitas
membran kapiler glomerolus:
 Kehilangan protein melalui urine yang ditandai oleh proteinuria
masif (> 3,5 gr protein/ 24 jam) menyebabkan hipoalbuminemia
yang diikuti oleh edema, hipertensi, hiperlipidemia, anoreksia dan
rasa l emah

TUJUAN DIET:
1. Mengganti Kehilangan protein terutama albumin
2. Mengurangi edema dan menjaga cairan tubuh
3. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan Trigliserida
4. Mengontrol hipertensi
5. Mengatasi anoreksia
NUTRISI PADA PENYAKIT JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana
jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk
melakukan fungsi secara normal

Tujuan Diet Penyakit Jantung


1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan
kerja jantung,
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau
air

Penyakit jantung dan pembuluh darah diawali dengan


perubahan fraksi lipid dalam plasma, yaitu kenaikan kadar
kolesterol total, terutama LDL ( low density liporotein) dan
trigliserida darah, serta penurunan kadar kolesterol HDL (high
density lipoprotein)
Rekomendasi Diet dari Penyakit jantung koroner:
 Konsumsi lemak dari total kalori 25-35% (asupan Lemak jenuh
<7%, Lemak tak jenuh ganda >10%, Lemak tak jenuh tunggal
>20%)
 Karbohidrat 50% - 60% dr total kalori (Serat 20-30 g/hr )
 Protein 15% dr total kalori Total kalori
 Konsumsi anti oksidan seperti vitamin A dan E.

Vitamin E adalah konsentrasi antioksidan paling tinggi yang


dibawa oleh LDL yaitu 2-30 kali lebih besar daripada antioksidan
lainnya

Fungsi utama vitamin E adalah mencegah oksidasi PUFA


(Poliunsaturated Fatty Acyd) dalam membran sel, menghambat
oksidasi LDL sehingga menunda atherogenesis.
NUTRISI PADA STROKE
Stroke adalah kerusakan pada bagian otak yang terjadi bila
pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi kebagian
otak tersumbat atau pecah

Tujuan Diet Penyakit Stroke


1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan
gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi
penyakit
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia,
kelainan ginjal, dan dekubitus
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat-syarat Diet Stroke:
 Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kgBB.

 Pada fase akut energi diberikan 1100-1500 kkal/hari

 Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kgBB 1 2

Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran


menurun.
Jenis diet Berdasarkan tahapannya Diet stroke dibagi menjadi dua
fase, yaitu:
 Indikasi Pemberian& Fase akut (24-48 Jam)

 Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak
mengalami gangguan fungsi menelan (disgafia)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai