Lutfi Aulia
012116437
Anatomi Hepar dan sistem biliar
Empedu yang dihasilkan hepatosit akan diekskresikan
ke dalam kanalikuli dan selanjutnya ditampung dalam
suatu saluran kecil empedu yang terletak di dalam hati
yang secara perlahan akan membentuk saluran yang
lebih besar lagi.
Saluran empedu intrahepatik secara perlahan menyatu
membentuk saluran yang lebih besar yang bisa
menyalurkan empedu ke delapan segmen hati. Di
dalam segmen hati kanan, gabungan cabang-cabang
ini membentuk sebuah saluran di anterior dan posterior
yang kemudian bergabung membentuk duktus
hepatikus kanan.
Duktus ini kemudian bergabung dengan 3 segmen dari
segmen hati kiri (duktus hepatikus kiri) menjadi duktus
hepatikus komunis.
Setelah penggabungan dengan duktus sistikus dari
kandung empedu, duktus hepatikus menjadi duktus
koledokus.
FISIOLOGI
Faktor Risiko
4Fs” : female (wanita), fertile (subur)-khususnya selama
kehamilan, fat (gemuk), dan forty (empat puluh tahun).
Usia lebih dari 40 tahun
Hiperlipidemia
Pengosongan lambung yang memanjang
Nutrisi intravena jangka lama.
Dismotilitas kandung empedu
Patogenesis
KLASIFIKASI
1. Batu kolesterol
Berbentuk oval, multifokal atau mulberry dan
mengandung lebih dari 70% kolesterol.
2. Batu pigmen
Batu pigmen kalsium bilirubinat (pigmen coklat)
Disebut juga batu lumpur atau batu pigmen,
komponen utama kalsium bilirubinat
Berwarna coklat atau coklat tua, lunak, mudah
dihancurkan. Umumnya batu terbentuk di saluran
empedu dalam empedu yang terinfeksi.
Batu pigmen hitam.
Berwarna hitam atau hitam kecoklatan, tidak
berbentuk, seperti bubuk dan kaya akan sisa zat
hitam yang tak terekstraksi. Banyak ditemukan pada
pasien dengan hemolisis kronik atau sirosis hati.
terdiri dari derivat polymerized bilirubin.
3. Batu campuran
Batu campuran antara kolesterol dan pigmen dimana
mengandung 20-50% kolesterol.
Tipe Kolestrol
KOLELITIASIS
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan radiologis
• Foto olos abdomen, USG, kolesistografi, CT
scan, ERCP, MRCP
KOLESISTITIS
Pemeriksaan fisik (Triad: nyeri akut kuadran kanan
atas abdomen, demam, leukositosis berkisar anatara
10.000-15.000 shift to the left pada hitung jenis:
bilirubin serum sedikit meningkat (< 85,5 µ mol/L);
peningkatan sedang aminotransferase serum (> dari
5 kali lipat)
USG menunjukkan batu (90-95% kasus) dan
penebalan pada dinding kandung empedu
PENATALAKSANAAN
Konservatif
Lisis batu dengan obat-obatan disolusi
Litotripsi (ESWL)
Terapi Diet
makanan cair rendah lemak. hindari kolesterol yang
tinggi terutama lemak hewani. Suplemen bubuk
tinggi protein dan karbohidrat dapat diaduk ke dalam
susu skim dan adapun makanan tambahan seperti :
buah yang dimasak, nasi ketela, daging tanpa
lemak, sayuran yang tidak membentuk gas, roti, kopi
/ teh.
Operatif
Open kolesistektomi
Kolesistektomi laparoskopik
Kolesistektomi mini laparotomi
Kolesistotomi
ERCP
KOLESTASIS
Kolelitiasis
Kolesistitis
Atresia bilier
Kista duktus kholedokus
Tumor Pankreas
Klasifikasi Obstruksi Saluran Empedu
I. Komplit
Parsial
II. Progresif
Intermiten
III. Akut
Yang inkomplit
Kronik
IV. Distal : Ekstrahepatik
Proksimal : Segmental
Klasifikasi Obstruksi Saluran Empedu
Obstruksi segmental/proksimal
Cholangiocarcinoma
Hepatolithiasis / Batu intrahepatik
Sclerosing cholangitis
Metastasis tumor
Patofisiologi
USG
DISANGKA
EVALUASI NON-
OBSTRUKTIF OBSTRUKSI
(Biopsi Liver ?)
BATU CBD
OBSTRUKSI HILUS
OBSTRUKSI RENDAH
KELAINAN PANKREAS PTC
+/- Drenase bilier
ERCP MRCP +/- Stenting
+/- Ekstrkasi batu +/- Sitologi/Biopsi
+/- Stenting
+/- Sitologi/Biopsi
DIAGNOSA JELAS
Tidak
Ya Tidak