Anda di halaman 1dari 49

LUDWIG’S ANGINA DAN

LYMPHADENOPATHY
Yayun Siti Rochmah, drg,SpBM
Definisi
• Ludwig’s Angina adalah suatu infeksi akut, difus
selulitis toksik pada space submandibula dan
sublingual bilateral dan space sub mental (deep
fascia).
• Ditemukan oleh Ludwig th 1836
• Tanda klinis : Three “fs” yaitu feared, fluctuant,
fatal
Etiologi
• Infeksi gigi merupakan penyebab 90% atau
fenomena post ekstraksi, pada anak-anak
penyebab terbanyak : tonsilitis
• Sialadenitis
• Compound mandibula fraktur
• Oral soft tissue laceration
• Puncture wound of oral floor
• Secondary infection of oral malignancy
Bakteri penyebab
• Streptococcus
• Mixed oral flora
• Staphylococcus
Anatomis
Klinis
• Infeksi bilateral submandibula dan sublingual
dg brawny edema
• Elevated tongue
• Airway obstruction
• Trismus
Gejala lokal
• selulitis antara lain pembengkakan yang me
ngenai jaringan lunak/ikat longgar,
• Sakit
• Panas
• kemerahan pada daerah pembengkakan
• trismus
• lidah terangkat.
Gejala sistemik
• temperatur tinggi,
• Nadi cepat dan tidak teratur
• Malaise
• Lymphadenistis
• Peningkatan jumlah leukosit
• dll
Selulitis

• Digunakan suatu penyebaran oedematus


dari Inflamasi akut pada permukaan
jaringan lunak dan bersifat difus
(Neville,2004).
• Selulitis dapat terjadi pada semua
tempat dimana terdapat jaringan lunak
dan jaringan ikat longgar terutama
pada muka dan leher,
karena biasanya pertahanan terhadap
infeksi pada daerah tersebut kurang
sempurna
• Selulitis mengenai jaringan subkutan bersifat
difus, konsistensi nya bisa sangat lunak
maupun keras seperti papan ,ukurannya
besar,spongius dan tanpa disertai adanya pus,
serta didahului adanya infeksi bakteri.
• Tidak terdapat fluktuasi yang nyata seperti pada
abses, walaupun infeksi membentuk suatu
lokalisasi cairan (Peterson,2002)
• Penyebaran infeksi selulitis progressif mengenai
daerah sekitar, bisa melewati median line,
kadang-kadang turun mengenai leher
(Pedlar, 2001)
Peterson & Ellis,2002; Topazian & Goldberg,2002

KARAKTERISTIK SELULITIS ABSES

Durasi akut kronis


sakit Berat dan merata Terlokalisir

Ukuran besar kecil


palpasi Indurasi jelas fluktuasi
lokasi difus Berbatas jelas
Kehadiran pus Tidak ada ada
Derajat keparahan Lebih bahaya Tidak darurat
bakteri Aerob (streptococcus) Anaerob
(staphylococcus)
Enzim yang dihasilkan Streptokinasi, coagulase
hyaluronidase
sifat difus terlokalisir
Pemeriksaan penunjang
• Rontgenologi : panoramik, servical
• Ct scan
4 Prinsip dasar terapi
• Eliminasi kausa
• Drainase
• pemberian antibiotik
• perawatan pendukung (istirahat dan nutrisi
cukup )
Terapi

• Mempertahankan airway, bila perlu


cricothyroidotomy, trakeostomi
• Antibiotika (penicillin + metronidazol atau
klindamisin, imipenem)
• Ekstraksi gigi penyebab
• Hydrasi
• Insisi drainage bilateral secepatnya dg blind
dissection
komplikasi
• Obstruksi airway trakeostomi
• Sepsis
• Bila tidak ditangani dengan benar Death
LYMPHADENOPATHY
Yayun Siti Rochmah, drg, SpBM
Pendahuluan
• Sistem limfatik merupakan sub
sistem dari sirkulasi tubuh

• 3 fungsi utama sistem limfatik


pada tubuh adalah :
1. Mengumpulkan dan mengalirkan
kembali cairan interstitiel
termasuk plasma protein sehingga
balance cairan terjaga
2. Absorbsi lemak dari intestine
dimasukkan dalam sirkulasi darah
3. Sistem pertahanan tubuh melalui
produksi limfosit
• Mengumpulkan dan mengalirkan
kembali cairan interstitiel termasuk
plasma protein sehingga balance cairan
terjaga
• Absorbsi lemak dari
intestine dimasukkan
dalam sirkulasi darah
• Sistem pertahanan tubuh melalui produksi limfosit
DEWASA

ANAK-ANAK
METASTASE LIMFOGEN
 ada korelasi antara lokasi tumor primer dan lokasi
metastasis kelenjar getah bening leher

 Ada kemungkinan metastase kgb kontralateral


KGB leher dibagi menjadi 6
level

1. Submentalis dan
submandibula
2. Jugular profunda atas
3. Jugular tengah
4. Jugular bawah
5. Rantai assessorius (posterior)
6. Central
kompartemen(visceral)
• I. submental +
submandibuler

▫ Bibir bawah
▫ Dasar mulut
▫ Gingiva bawah
▫ Lidah 2/3 anterior
• II. Subdigastrikus

▫ Lidah 1/3 posterior


▫ Dasar mulut
▫ Naso-orofaring
▫ Parotis
▫ Tiroid (kutub atas)
• III. Midjuguler

▫ Hipofaring
▫ Laring
▫ Tiroid
• V. Dorsal

▫ Nasofaring
▫ Tiroid
• IV. Supraklavikula
▫ Kanan
 Kelanjutan III

▫ Kiri
 Paru
 Payudara
 Saluran cerna
 Ovarium
 Prostat
Tonjolan leher
• Tumor
▫ Tumor primer
 Anak :
 leukemia, limfoma maligna
 Neuroblastoma
 Tumor jaringan lunak
 Kanker tiroid
▫ Limfadenopati
 Tumor kgb
 Semua umur
 Lunak, tidak nyeri
 Metastasis
 Diatas 40 th
 Padat/ keras, tidak nyeri
Pemeriksaan fisik
• Anamesa
 Tonjolan berapa lama?
 Lokasi awal dimana?
 Membesar/mengecil/tetap?
 Ada hubungan dengan makan?
 Pertumbuhannya cepat/ lambat (mgg/bln/th)?
 Nyeri?
 Spontan/ pada penekanan
 Lokal/ menjalar
 Panas badan?
▫ Keadaan umum
 Kondisi tubuh?
 Sulit tidur?
 Kegiatan menurun?
 Berkeringat malam?
 BB menurun?
▫ Riwayat penyakit dulu
 Cabut gigi?
 Radiasi?
 Operasi?(dimana, dilakukan apa,oleh siapa)
▫ Tembakau dan alkohol

 Sejak usia berapa?


 Berapa banyak?
 Sudah berhenti, kapan?

Tembakau (rokok, nginang, hisap)


• 6.2. Pemeriksaan fisik
▫ Lesi
 Lokasi Bentuk
 Ukuran (cm) Batas
 Suhu kulit diatasnya Warna kulit
diatasnya
 Konsistensi Mobilitas
 Fiksasi struktur sekitar Nyeri
 Pulsasi
▫ Pembesaran kgb leher
Inspeksi
• Tonjolan leher
 Regio?
 Sikatriks, pernah radiasi?
 Tanda radang?, fistel?
 Bergerak dengan menelan?
 Pulsasi?
 Asimetri otot leher
Klinis
• Palpasi
▫ Dari depan (duduk)
▫ Dari belakang (berdiri)

 Kgb leher - relaksasi otot leher


 Intraoral – palpasi bimanual
 Mobilitas horisontal saja
 Infiltrasi laring/trakea
 Lekat neurovascular bundle - paraganglioma
• Ingat !!
▫ Tonjolan dileher tanpa nyeri  pikirkan
metastasis kgb
▫ Metastasis kgb leher paling banyak dari saluran
aerodidestif atas
▫ Metastasis supraklavikula, kemungkinan dari
bawah klavikula
Diagnostic work-up
• Manifestasi
▫ Tumor primer
▫ Metastase kgb
 Endoskopi
 Direk : hidung,faring, laring
 Indirek : hidung,faring, laring, paranasal, esofagus
 Imaging
 X-foto
 Esofagogrrafi
 CT/ MRI
 Scanning radioisotop
 USG
Konfirmasi diagnosis
• Biopsi
▫ Tumor primer
 Terlihat dan mudah dicapai lokal
anestesi
 Tak terlihat atau sulit dicapai  narkose
▫ Metastasis kgb
 FNA
 Biopsi terbuka, jika :
 Hasil FNA tidak konfirmatif
 Tumor primer tidak diketahui

Anda mungkin juga menyukai