Anda di halaman 1dari 15

MACAM-MACAM LUKA &

CARA PENANGANANNYA

Oleh :
KAPUAS

Rivo Ghazali Vahlevie Irnoadi Irnugroho Fadhil Zuhdi


111.130.112 111.150.076 111.150.111
Kapuas 1 Kapuas 3 Kapuas 4
Pengertian
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera
atau pembedahan.

Disaat luka timbul, beberapa efek akan muncul :


▪ Respon stres simpatis
▪ Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
▪ Perdarahan & pembekuan darah
▪ Kematian sel
▪ Kontaminasi bakteri
Penyebab Luka
Luka dapat penyebab oleh tiga hal yaitu :
▪ Mekanik contohnya trauma benda Tumpul, benda tajam, senjata api dan
bahan peledak
▪ Fisik contohnya Karena Paparan Suhu, Panas, dingin, dan aliran Listrik
▪ Kimia contohnya paparan zat Asam dan Basa.
Jenis - jenis luka
a. Luka mekanik b. Luka nonmekanik
▪ Luka insisi (Incised wound), • luka akibat zat kimia, termik, radiasi
▪ Luka bersih (aseptik),
atau serangan listrik.
▪ Luka memar (Contusion Wound),
▪ Luka lecet (Abraded Wound),
▪ Luka tusuk (Punctured Wound),
▪ Luka gores (Lacerated Wound),
▪ Luka tembus/luka tembak (Penetrating Wound),
▪ Luka bakar (Combustio),
▪ Luka gigitan (Morcum Wound)
Luka Berdasarkan Sifat Kejadiannya
dibagi menjadi 2, yaitu luka disengaja (luka terkena radiasi atau
bedah) dan luka tidak disengaja (luka terkena trauma). Luka tidak
disengaja dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Luka tertutup : luka dimana jaringan yang ada pada permukaan tidak
rusak (kesleo, terkilir, patah tulang, dsb).
b. Luka terbuka : luka dimana kulit atau selaput jaringan rusak,
kerusakan terjadi karena kesengajaan (operasi) maupun
ketidaksengajaan (kecelakaan).
Luka Berdasarkan Waktu Penyembuhan

a. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan


konsep penyembuhan yang telah disepakati.
b. Luka kronis : yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
Luka berdasarkan penyebab dan
penanganannya
1. Vulnus excoriasi (Luka lecet)
Cara penanganan : Pertama yg mesti dilakukan yaitu membersihkan luka terlebih
dulu memakai NaCl 0,9%, & bersiaplah mendengar teriakan
pasien, dikarenakan jenis luka ini tidak memungkinkan kita
melaksanakan anastesi, tetapi analgetik boleh diberikan.
Setelah bersih, memberi desinfektan. Perawatan jenis luka ini
merupakan perawatan luka terbuka, tetapi mesti tetap bersih,
hindari penggunaan IODINE salep pada luka jenis ini, sebab
hanya akan menjadi sarang kuman, & pemberian IODINE serta
tidak perlu dilakukan tiap hari, dikarenakan bakal melukai
jaringan yg baru terbentuk.
2. Vulnus punctum (Luka tusuk)
Cara penanganan : Aspek mula-mula saat menonton pasien luka tusuk
merupakan jangan sampai asal menarik benda yg
menusuk, lantaran mampu mengakibatkan
perlukaan area lain maupun berkaitan pembuluh
darah. Jikalau benda yg menusuk telah dicabut,
sehingga yg mesti kita melakukan yaitu
membersihkan luka secara memanfaatkan H2O2,
seterusnya didesinfktan. Lubang luka ditutup
memakai kasa, tetapi dimodifikasi maka ada ajaran
hawa yg berjalan
3. Vulnus contussum (luka kontusiopin/memar)
Cara penanganan : Yg butuh dilakukan yaitu kompres dgn air dingin,
dikarenakan bakal mengakibatkan vasokontriksi
pembuluh darah, maka memampatkan pembuluh-
pembuluh darah yg robek.

4. Vulnus insivum (Luka sayat)


Cara penanganan : yg perlu dilakukan ialah membersihkan dan
memberikan desinfektan.
5. Vulnus schlopetorum (luka tertembak)
Cara penanganan : jangan sampai langsung mengeluarkan pelurunya,
tetapi yg mesti dilakukan ialah membersihkan luka
dengan H2O2, berikan desinfektan & tutup luka.
Biarkan luka selama kurang lebih dalam waktu
seminggu baru pasien dibawa ke ruangan operasi
untuk dikeluarkan pelurunya. Di Harapkan dalam
waktu seminggu posisi peluru telah mantap &
tidak bergeser lantaran setidaknya sudah
terbentuk jaringan bari disekitar lokasi peluru.
6. Vulnus combustion (luka bakar)
Cara penanganan : Penanganan paling awal luka ini ialah alirkan di
bawah air mengalir, bukan menggunakan odol
apalagi minyak tanah. Alirkan di bawah air
mengalir untuk perpindahan kalornya. apabila
terbentuk bula boleh dipecahkan, perawatan luka
jenis ini ialah perawatan luka terbuka dengan
terus menjaga sterilitas mengingat luka jenis ini
amat sangat mudah terinfeksi. & ingat kebutuhan
cairan pada pasien luka bakar.
7. Luka gigitan
Cara penanganan : mengeluarkan racun yg sempat masuk ke dalam tubuh
korban dengan menekan sekitar luka sehingga darah yg
sudah tercemar sebagian besar bisa dikeluarkan dari
luka tersebut. Tidak dianjurkan mengisap tempat
gigitan, hal ini bisa membahayakan bagi pengisapnya,
lebih-lebih yg mempunyai luka walaupun kecil di bagian
mukosa mulutnya. Sambil menekan agar racunnya ke
luar juga dapat dilakukan pembebatan( ikat) pada
bagian proksimal dari gigitan, ini bertujuan buat
mencegah semakin tersebarnya racun ke dalam tubuh
lainnya. Setelah Itu segera mungkin dibawa ke pusat
kesehatan yg lebih maju untuk perawatan selanjutnya.
8. Laserasi/Luka Parut
Cara penanganan : Kiat mengatasi luka parut, kalau ada perdarahan
dihentikan lebih-lebih dulu dgn trick menekan bidang
yg mengeluarkan darah bersama kasa steril atau
saputangan/kain bersih. Setelah Itu cuci & bersihkan
lebih kurang luka dgn air & sabun. Luka dibersihkan
bersama kasa steril atau benda lain yg pass bersih.
Tonton kepada luka, jikalau dijumpai benda asing (
kerikil, kayu, atau benda lain ) keluarkan. Jikalau
nyatanya luka terlampaui dalam, rujuk ke hunian sakit.
Sesudah bersih bakal diberikan anti-infeksi lokal
seperti povidon iodine atau kasa anti-infeksi.
9. Terpotong/Teriris
Cara penanganan : menangani perdarahan terlebih dulu yaitu dilakukan
dengan menekan bagian yg mengeluarkan darah
dengan memanfaatkan kasa steril atau kain yg bersih.
Kalau ada pembuluh nadi yg ikut terpotong, & cukup
besar, dilakukan pembalutan torniquet. Pembalutan
dilakukan dengan menempatkan tali/ikat
pinggang/saputangan pada bagian antara luka &
jantung secara melingkar, selanjutnya dengan
menggunakan sepotong kayu/ballpoint tali/ikat
pinggang/saputangan tadi diputar hingga lilitannya
benar-benar kencang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai