Anda di halaman 1dari 13

Analisis Diri

Bercermin

Semuanya bawa cermin?


Atau mungkin kita bisa gunakan
kamera depan dari smartphone
masing-masing.

Mari kita bercermin…


Siapa yang ada di dalam cermin itu?
Self Analysis (Analisis Diri)
• Perlukah? (Ditanyakan kepada audiens, meminta salah seorang atau dua
orang menjawab)
• Bukankah kita yang paling paham terhadap diri kita sendiri?
• Being is not always knowing = terkadang menjadi diri kita sendiri, tidak serta merta kita
“tahu” mengenai diri kita.
• Hanya manusia progressif lah yang merasa analisis diri ini perlu dan penting.
• Bagaiamanakah manusia progressif itu??
• Manusia progressif : manusia yang tidak mau merugi apalagi celaka. Dengan bahasa
lain, manusia progressif adalah ‘hari ini lebih baik (dan lebih bermanfaat tentunya)
daripada hari kemarin, dan hari esok adalah lebih baik dari hari sekarang
• Memahami diri  Mengontrol diri  Menguasai diri
Who am I?
Siapa sebenarnya diri kita?
• Audiens diminta menuliskan di kertas atau memikirkan pertanyaan tersebut
(dalam waktu 5 menit)
• 3 orang diminta menyampaikan hasil analisis tentang pertanyaan tersebut.

• Dari Freud: Yang sebenarnya dari diri kita adalah kita yang kita sembunyikan
Human psyche (Jiwa)
• Freud juga menjelaskan tentang human psyche :
• Id : Id didefinisikan sebagai sesuatu yang berisi naluri (instinct) dan energi dasar
kehidupan—dia menyebutnya libido— yang menjadi pengatur atau penggerak segenap
organ. Id befungsi di alam bawah sadar manusia, sehingga ia tidak mengenal nilai (baik-
buruk); tidak ada moralitas baginya. Ia hanya mengenal dorongan untuk memperoleh
kepuasan bagi kebutuhan-kebutuhan naluriahnya selaras dengan prinsip kenikmatan.
• Ego : bagian sadar manusia yang bersifat rasional yang berusaha menyesuaikan antara
alam bawah sadar (id) dengan tuntutan realita. Ego lah yang menjaga (to protect) gerak
atau sikap organ-organ. Meski begitu, ego bersifat anti-sosial dan cenderung
‘membahayakan’.
• Superego : bagian diri—atau lebih jelasnya kata hati (conscience)— yang denganya seseorang
dapat mengetahui mana yang benar dan salah (right and wrong) menurut aturan sosial,
dimana ia tinggal, sehingga ia akan merasa bersalah ketika melakukan kesalahan.
• Id dan Superego selamanya saling bertentangan (contradict), dan Ego berusaha
‘merukunkan’ daya-daya keduanya sehingga menghasilkan tingkahlaku atau
tindakan.
•  Selamanya manusia akan berada dalam konflik dengan dirinya sendiri.
Menggali Potensi Diri
• Setelah mengetahui siapa kita  menggali potensi diri.
• Potensi  daya dan kekuatan (Berasal dari Allah = interpretasi dari Laa
haulaa walaa quwwata illa billahi)
• Potensi x Impotensi
• Menggali potensi  METODE  ANALISIS SWOT (Apa saja SWOT
itu?)
• SWOT : Strength, Weakness, Opportunity, Threats.
• Kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman
Analisis SWOT
• Sebelum melakukan analisis ini, pastikan kita sudah mengedapankan sifat
jujur terhadap diri sendiri.
• SWOT tidak berarti tanpa kejujuran
• Isilah SWOT dengan selengkap mungkin
• Audiens diminta membuat kolom SWOT seperti berikut :
S dan W berasal dari diri sendiri, O dan T berasal dari lingkungan eksternal
What will You do? What do You want to be?
• Setelah analisis pasti kita mendapat gambaran diri kita dan bisa melihat apa
yang akan kita lakukan kedepan.
Self Actualization
Aktualisasi diri adalah suatu hal yang pasti dibutuhkan (secara naluriah) oleh setiap
manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang ia bisa dalam hidup. Oleh Abraham
Maslow aktualisasi diri dianggap sebagai kebutuhan tertinggi manusia. Ia menjelaskannya
melalui hierarchy of needs dalam bentuk piramida, dimana bagian paling bawah adalah
kebutuhan paling dasar dan yang terpuncak adalah kebutuhan aktualisasi diri.
• Sahabat PMII  Sholeh Individual, Sholeh Sosial
• Bagaimana bisa? Interpretasi dari nilai-nilai NDP PMII
• Tri motto
Diintegrasikan dengan tri khidmat
• Tri khidmat perguruan tinggi : belajar-mengajar,
berkarya, mengabdi
• Tri komitmen
Ber-PMII-lah dengan Baik 

Anda mungkin juga menyukai