CARE IN PREGNANCY
Program Studi Ilmu Keperawatan UNSRI
Perubahan
fisiologis wanita
hamil :
- Cardiovascular
- Pulmonary
- Gastrointestinal
- Hematologic
2
Pulmonary
Pada kehamilan terjadi perubahan pada paru paru dengan peningkatan TIDAL VOLUME dan penurunan
FRC ( Functional residual capacity)
Pa CO2 menurun sekitar 30 Torr, pH tidak berubah dgn kompensasi penurunan serum bicarbonate
Cardiovascular
Trauma Mayor
Meliputi lecet, laserasi dan kontusio, biasanya
disebabkan oleh benturan terhadap abdomen dan
sering karena kecelakaan lalulintas. Insiden
meningkat setelah 32 minggu kehamilan (kurang
keseimbangan, lelah, hipotensi, hiperventilasi)
•
Trauma Minor
Wanita yg mengalami trauma mayor sering dalam
kondisi kritis
Terapi :
•
Pengkajian :
•
Status kardiovaskuler
•
Potnsial fraktur
•
Status fetal
•
Status uteroplasenta
•
R/ kes. Prenatal
•
Ansietas b.d….
•
Observasi AGD
•
HELLP SYNDROME
• SEVERE ASTHMA
Pada saat istirahat sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg
•
Pemberian magnesium sulfat, monitoring keadaan ibu dan janin, rujuk kepada dokter
kebidanan
Edema paru baik kardiak atau nonkardiak dpt terjadi pd preeclampsia berat. Pemberian
terapi O2 untuk mempertahankan PaO2 > 70 torr agar O2 utk janin cukup. Bila
diperlukan intubasi dan moda ventilasi dgn positif pressure.
Intubasi dilakukan hati2 karena adanya risiko aspirasi, penigkatan hypoksemia, edema
pharynx. Ukuran ETT yg lebih kecil biasa dipilih (6 atau 6,5)
Pada edema paru maka restriksi cairan harus dilakukan segera dan pemberian diuretik.
Oliguria sering pd eclampsi atau preeclampsia berat, maka perlu pemberian cairan , bila
tdk ada response maka monitoring hemodinamik secara invasive diperlukan. Vasodilator
mungkin diperlukan bila intravaskular cukup adekuat.
HELLP
SYNDROME
Hellp
X ray, EKG
•
Echocardiogram
•
Bedrest
•
Restriksi sodium
•
Pada periode post partum x dari angka kejadi ibu tdk hamil
Diberikan O2 suplement
Pada serangan athma dpt diberikan inhaled beta agonist dan systemic steroids
(pemberian parenteral cukup aman
•
Perdarahan
•
Paru-paru bersih
•
Pucat
•
TD sangat rendah
•
Ht <26%
•
Hb <8g%
•
Tindakan umum
Bebaskan jalan napas
Vital sign
Tinggikan ekstremitas bawah
Hindari pemberian minum
Oksigen 6-8 L
Cairan : larutan isotonik iv 1L/20 menit, ukur pdroduksi urin
Transfusi darah : bila Hb<7 g%
Laboratorium, gol darah, hb, ht, ureum, kreatinin, pH,
elektrolit
Tanda2 stabilisasi :
•
Kesadaran membaik
•
TD sistolik meningkat
•
Hematokrit membaik
Tindakan umum :
Monitor vital sign
Pastikan jalan napas tidak tersumbat
Posisikan kepala miring
Hindari hipotermi
Pemberian oksigen:
Oksigen diberikan jika kondisi pasien tidak stabil (6-8L/mnt)
Pemberian cairan iv :
Diberikan pada psien yg tidak stabil
Diuretik diberikan pada edema paru
Beri O2
•