Anda di halaman 1dari 31

TUTORIAL IX

FASILITATOR : dr. Rinita Amelia, M.Biomed


Ketua : Wulan Afriwahyuni (13-087)
Sekretaris : Yunike Dinda Putri (13-088)
Anggota : Suzela Widya Sari (13-081)
Azura Aqila (13-082)
Yogi Pranata Putra (13-083)
Gebby Hariesya (13-084)
Dzikra Ulfah (13-085)
Nining Anggraini (13-086)
Fandi Sukowicaksono (13-089)
Merry Andini (13-090)
Intan Suri Zulita (13-209)
TRIGGER 2

Tn. Apnu,52 tahun datang ke UGD RS dengan


keluhan sesak nafas sejak 2 jam yang
lalu,sebelumnya pasien batuk sejak lima hari yang
lalu,demam. Riwayat sesak dari umur 17 tahun.
Paman pasien juga menderita penyakit sesak. Dari
pemeriksaan fisik : kesadaran kompos mentis
kooperatif, TD : 120/75 mmhg, napas: 32x/menit,
nadi: 88x/menit. Suhu : 37,8ᴼC, paru : auskultasi :
wheezing,expirasi memanjang. Pasien menanyakan
apakah penyakitnya bisa sembuh ?
STEP 1
Clarify Unfamiliar Terms

1. Kompos mentis kooperatif : kesadaran normal dan


dapat menjawab pertanyaan dengan baik tentang
keadaan di sekelilingnya
2. Wheezing : bunyi menciut yang ditimbulkan akibat
penyempitan saluran nafas
STEP 2
Define The Problems

1. Apa yang menyebabkan pasien batuk dan demam


?
2. Apa yang menyebabkan ekspirasi memanjang ?
3. Apa saja faktor pencetus penyakit pasien ?
4. Apa diagnosa dan diagnosa banding kasus pada
trigger ?
5. Bagaimana penatalaksanaan penyakit pada trigger
?
6. Apa pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan
7. Apa komplikasi penyakit pada trigger ?
8. Bagaimana prognosisnya ?
STEP 3
Brainstrom Possible Hypothesis Or Explanation

1. Batuk  sebagai salah satu bentuk respon imun


tubuh terhadap antigen asing yang masuk ke
tubuh
Demam  akibat adanya respon imun hospes
terhadap antigen yang masuk menyebabkan
terjadinya pengeluaran mediator-mediator
inflamasi yang memiliki efek demam bagi hospes
2. Karena penyempitan saluran nafas sehingga udara
yang keluar menjadi tidak lancar
3. Faktor pencetus :
– Riwayat atopi keluarga
– Debu/polusi
– Stress
– Cuaca

4. Anamnesa
Nama : Tn.Apnu
Umur : 51 thn
Jenis kelamin : laki-laki
Keluhan utama : sesak nafas sejak 2 jam lalu
Riwayat penyakit sekarang : sesak nafas,batuk dan
demam
Riwayat penyakit dahulu : riwayat sejak umur 17 thn
Riwayat penyakit keluarga : paman pasien pernah
menderita sesak nafas

Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : CMC
• Vital sign :
TD 120/75 mmhg
Nadi 88x/menit
Napas 32x/menit  takipnea
Suhu 37,8ᴼc
Status lokasi
 Thorax : paru
Inspeksi : simetris,retraksi (-)
Palpasi : fremitus normal kiri kanan
Perkusi : sonor kiri kanan
Auskultasi : wheezing(+) ekspirasi memanjang stridor
(-)

Diagnosa kerja : suspect asma bronkial


DD :
 Bronkitis akut
 Emfisema
 Bronkopneumonia
5. Pengobatan
Non farmakoterapi
Oksigen
Kepala ditinggikan

Farmakoterapi
Bronkodilator
Kortikosteroid
Injeksi adrenalin 0,3-0,5 cc 3x dalam jarak 5 menit
Injeksi aminophyllin (IV)
Injeksi kortikosteroid
Obat oral
Aminophillin,salbutamol
Ekspektoran mucolitik
Antipiretik
Amoxicillin
Kotrimoksazol
Gol. Eritromisin
Cefixime

Pencegahan
Hindari faktor pencetus
Obati infeksi
6. Pemeriksaan lanjutan
- Pemeriksaan darah lengkap
Eosinofilia ↑
LED ↑
Limfosit ↑
- Rontgen
- Spirometri

7. Komplikasi
• Emfisema
• Efusi pleura
• Bronkitis akut
8. Prognosis : baik kalau dikontrol
STEP 4
Arrange explanation into a tentative solution

SESAK NAFAS

BATUK,DEMAM,WHEEZING.TAKIPNEA

SUSPECT ASMA BRONKIAL


STEP 5
Define Learning Objective

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :


1. Definisi,etiologi,epidemiologi asma bronkial ‘
2. Patogenesa dan patofisiologi asma bronkial
3. Klasifikasi
4. Diagnosa dan differential diagnose
5. Penatalaksanaan dan pencegahan
6. Pemeriksaan yang dibutuhkan
7. Komplikasi
STEP 6
Gather information and private study
STEP 7
share and the result of information gathering and
private study

1. Asma Bronkial
Definisi
Penyakit jalan nafas obstruksi
intermitten,reversibel dimana trakeobronkial
merespon secara hiperaktif terhadap stimulasi
tertentu.
Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor timbulnya
serangan asma bronkial :
Genetik
Alergen : inhalan,ingestan dan kontaktan
Perubahan cuaca
Stress
Aktivitas yang berat
Epidemiologi
Berdasarkan data WHO,hingga saat ini jumlah
penderita asma didunia diperkirakan mencapai 300
juta orang dan diperkirakan angka ini akan terus
meningkat hingga 400 juta. Asma dapat ditemukan
pada laki-laki dan perempuan di segala
usia,terutama pada usia dini. Perbandingan laki-laki
dan perempuan pada usia dini adalah 2 : 1 dan
pada usia remaja menjadi 1:1
2. Patogenesa

Alergen  masuk ke dalam tubuh  di olah oleh


APC  dikomunikasikan kpd sel Th  sel Th
memberikan instruksi kpd IL dan sitokin 
menghasilkan IgE  igE + sel radang
(neutrofil,mastosit,basofil)  keluar mediator
inflamasi  hipersensitivitas saluran nafas 
edema,sekresi mukus berlebihan,infiltrasi sel
radang  asma
Patofisiologi

Alergen  merangsang sel B utk membentuk


antibodi  karena menyimpang  produksi IgE
sebagai reaksi alergi  IgE menempel pada basofil
dan mastosit  mengeluarkan mediator  efek
pada saluran nafas  otot-otot saluran pernafasan
mengkerut  produksi lendir me  selaput lendir
membengkak  sesak nafas
3. Klasifikasi

Mc Connel dan Holgate membagi asma dalam 3


kategori,yaitu :
 Asma ekstrinsik
 Asma intrinsik
 Asma yang berkaitan dengan penyakit paru
obstruksi kronik
Menurut GINA :
• Asma terkontrol
• Asma terkontrol sebagian
• Asma tidak terkontrol
4. Analisa kasus

Anamnesa
a. Identitas
Nama : Tn.Apnu
Umur : 51 thn
Jenis kelamin : laki-laki
b. Keluhan utama : sesak nafas sejak 2 jam lalu
c. Riwayat penyakit sekarang : sesak nafas,batuk
dan demam
c. Riwayat penyakit dahulu : riwayat sejak umur 17
thn
d. Riwayat penyakit keluarga : paman pasien pernah
menderita sesak nafas

Pemeriksaan fisik
– Keadaan umum : tampak sakit sedang
– Kesadaran : compos mentis cooperatif
– Vital sign :
TD 120/75 mmhg
Nadi 88x/menit
Napas 32x/menit  takipnea
Suhu 37,8ᴼc
Status lokasi
 Thorax : paru
Inspeksi : simetris,retraksi (-)
Palpasi : fremitus normal kiri kanan
Perkusi : sonor kiri kanan
Auskultasi : wheezing(+) ekspirasi memanjang stridor
(-)

Diagnosa kerja : suspect asma bronkial


DD :
 Bronkitis akut
 Emfisema
 Bronkopneumonia
5. Pengobatan
Non farmakoterapi
Oksigen
Kepala ditinggikan

Farmakoterapi
1. Pencegahan (controller)
Yaitu obat-obat yang dipakai setiap hari,dengan tujuan
agar gejala asma persisten dapat terkendali
2. Pelega (reliever)
mendilatasi saluran nafas dgn cepat
melalui relaksasi otot polos serta menghambat
bronkokonstriksi
Resep

R/ salbutamol tab 4 mg no.XII


∫ tdd tab 1

R/ metylprednisolon tab 4 mgbno.XII


∫tdd tab 1

Pro : Tn.Apnu
Umur : 51 tahun
Pencegahan
Menghindari faktor pencetus

6. Pemeriksaan yang dibutuhkan


a. Spirometri
Pemeriksaan spirometri atau kadang-kadang
disebut tes fungsi paru bertujuan untuk
menunjukan adanya penyempitan saluran nafas.
Caranya,setelah menghirup udara sebanyak-
banyaknya lalu diminta meniupkan udara dengan
cepat sampai habis ke dalam alat spirometri
b. Pemeriksaan rontgen
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan
penyebab lain obstruksi saluran napas dan adanya
kecurigaan terhadap proses patologis di paru atau
komplikasi asma seperti
pneumotoraks,pneumimediastinum,atelaksis,dll

c. Uji kulit
tujuannya adalah untuk menunjukkan adanya
antibodi IgE spesifik lebih bermakna dilakukan bila
uji kulit tidak dapat dilakukan atau hasilnya kurang
dapat di percaya
7. Komplikasi
Pneumotoraks
Pneumomediastinum
Atelaktasis
Gagal nafas
Bronkitis
Fraktur iga
Aspergilosis bronkopuloner alergik
KESIMPULAN

Asma merupakan penyakit jalan nafas obstruksi


intermitten,reversibel dimana trakeobronkial
merespon secara hiperaktif terhadap stimulasi
tertentu. Yang mana disebabkan oleh
genetik,alergen,cuaca,stress,aktivitas yang berat
dan lain-lain. Diagnosa dapat ditegakkan dengan
anamnesa,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang seperti spirometri,tes alergen,dan
pemeriksaan darah.

Anda mungkin juga menyukai