Anda di halaman 1dari 24

Riama Sihombing

Skenario 3

Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik umum


dengan keluhan saat BAB kotorannya bercampur darah berwarna
merah segar 4-5 kali sejak 3 hari yang lalu.
Mind map
Hipotesis

• Gejala yang dialami pasien merupakan gejala dari penyakit


Kolitis Ulseratif.
Anatomi
Anamnesis

 Perempuan usia 35 tahun


 BAB bercampur darah sejak 3 hari yang lalu
 Frekuensi  4-5x
 Warna? Darah berwarna merah segar
 Keluhan penyerta  BAB encer 3-4x/hari sejak 3 minggu
yang lalu, nyeri perut bagian bawah hilang timbul
Pemeriksaan fisik

O TTV

O Inspeksi
 Nyeri tekan abdomen
O Palpasi
kuadran kiri bawah
O Perkusi  Konjungtiva anemis
O Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium:
- Hemoglobin
- Leukosit
- LED
- C-reactive protein
- Kadar besi serum

• Radiologi
• Endoskopi
• Histopatologi
O Barium kontras ganda dapat
memperlihatkan lesi striktur, fistulasi,
mukosa yang ireguler, gambaran ulkus dan
polip, ataupun perubahan distensibilitas
lumen kolon berupa penebalan dinding
usus dan hilangnya haustrae.
0 = tidak ada
++++ = sangat diagnostik (karakteristik)
O Lesi ulserativa, edematous sepanjang
rektosigmoid.
• Manifestasi umum

• Eksaserbasi dan remisi

• Diare kronik dengan / tanpa darah


WD • Nyeri perut

• Manifestasi utama bagi KU adalah diare


berdarah. Sering disertai mukus, demam,
nyeri abdomen, tenesmus, penurunan BB,
dan pada kasus yang berat terdapat
dehidrasi, anemia, hipokalemi dan
hipoalbunemia.

• Gambaran klinis CU relatif lebih seragam


dari CD karena CU terbatas dikolon, CD
dapat terjadi disemua segmen saluran
cerna
Collitis ulseratif Chron’s Disease

• Hanya kolon dimulai pada kolon desenden( sebelah • Rata-rata pada ileum,sekum, kolon asenden( sebelah
kiri) kanan)

• Sering mukosa • Sering submukosa

• Terdapat darah, tidak ada lemak, BAB cair • Tidak ada darah, terdapat sedikit lemak

• P- ANCA (Positif) • ASCA (positif)

• Dapat merasa dan terlihat sakit (15-35 Tahun) • Normal (20-30 tahun dan 40-50 tahun)
Gambaran Klinis
Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui etiologi IBD yang pasti.
Tetapi dapat dipengaruhi juga oleh faktor genetik, faktor
lingkungan, dan gangguan sistem imun.

Epidemiologi
 Insiden IBD banyak menyerang usia muda yaitu 10-40 tahun.
15% pada usia >60 tahun
 Laki-laki = Wanita
 Kulit putih > kulit hitam
Patofisiologi
Faktor lingkungan

Respon inflamasi
Respon imun Antigen mikroba
yang dimediasi
mukosa komensal
oleh sel T helper

Kerusakan jaringan
Genetik

Gejala klinis
Klasifikasi Truelove KU
Variabel Berat Fulminan
Diare/hari <4 >6 >10
Feses berdarah Intermiten Sering Selalu
Suhu (°C) Normal >37,5 >37,5°C
Nadi/menit Normal >90 >90
Hemoglobin Normal <75% normal Perlu
transfuse
Laju endap darah >30(mm/jam) >30 (mm/jam) >30 (mm/jam)
Radiografi kolon Udara Dilatasi
edematous,thumbprinting
Tanda klinik Abdominal tenderness Abdominal
distension and
tenderness
Collitis ulcerativa Chron’s disease Divertikulitis Infeksi kolitis TBC Usus
Penyakit inflamasi kronik remitten dan progresive Inflamasi dari divertikula yang • Colitis amebic Infeksi kolon oleh kuman
yang melibatkan seluruh saluran cerna serta sering diikuti oleh perforasi • Shigellosis Mycobacterium tuberculosae.
mukosa kolon, berkaitan dengan resiko (gross or microscopial) • Escherichia coli
peningkatan karsinoma kolon (patogen)
>90% divertikel ditemukan di • Kolitis tuberkulosa
sigmoid
>40th Perempuan : Laki-laki
1,5 : 1
• Kurang mengkonsumsi • Penyebaran hematogen
serat terutama paru
• Resistensi dinding kolon • Dinding usus yg terinfeksi
lemah • Kelenjar limfe mesenterium
• Gangguan motilitas ↑ • Tuba falopii yg terkena
• Rokok & alkohol tidak
berepngaruh, namun
berpengaruh thd
komplikasi.
• Inflamasi • Nyeri tiba-tiba di sisi kiri • Sakit perut & pembengkakan
• Fistula bawah perut perut
• Striktur • Sering BAB • Batuk, demam, keringat malam,
• Diare, BB↓, • Demam anoreksi, BB↓, diare
• Gejala sistemik: • Mual & muntah
malaise,
anoreksia,
demam.
Penatalaksanaan

• Sulfasalazine  untuk mecapai remisi digunakan 2-4 gram


sehari.
• Kortikosteroid
1. Prednisone 0,25-0,75 mg/kgBB/hari.
2. Metilprednisolon 48 mg/hari.
3. Budesonide 9 mg/hari.

• Terapi bedah
Medikamentosa gagal, komplikasi (ex : perdarahan)
Komplikasi

Dalam perjalanan penyakit ini, dapat terjadi komplikasi:


• Perforasi usus yang terlibat
• Terjadinya stenosis usus akibat proses fibrosis
• Megakolon toksik (terutama pada KU)
• Perdarahan
• Degenerasi maligna.
Prognosis

Pada dasarnya, penyakit IBD merupakan penyakit yang bersifat


remisi dan eksaserbasi. Cukup banyak dilaporkan adanya
remisi bersifat spontan dan dalam jangka waktu yang lama.
Prognosis banyak dipengaruhi oleh ada tidaknya komplikasi
atau tingkat respon terhadap pengobatan konservatif.
Kesimpulan
O Inflammatory bowel disease (IBD) merupakan
istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
2 jenis kelainan idiopatik yang berkaitan
dengan inflamasi traktus gastrointestinal ,
yaitu Penyakit Crohn dan Kolitis Ulserativa.
Collitis ulseratif
• Hanya kolon dimulai pada kolon desenden( sebelah
kiri)

• Sering mukosa

• Terdapat darah, tidak ada lemak, BAB cair

• P- ANCA (Positif)

• Dapat merasa dan terlihat sakit (15-35 Tahun)

Anda mungkin juga menyukai