Anda di halaman 1dari 20

Kasus

3
Kelompok 2
Anggota kelompok
03012152 Made Ayu Laksmi Ratmayanti

03012162 Maulvi Syawal Adz Dzikri

03012182 Nadiya

03012192 Novita Valentina

03012202 Onny Hernik Saputro

03012212 Puspita Sari

03012222 Rani Rahmani

03012232 Rindah Nabilla Putri T L

03012242 Roseline Octavianne J T

03012262 Stefanus
Skenario kasus
 Seorang perempuan usia 27 tahun datang dirujuk oleh bidan
ke IGD Rumah Sakit dengan keterangan: perdarahan. Pasien
melahirkan anak kedua 1 jam yang lalu dengan berat bayi
4000 gram.

 Kata kunci: perdarahan pasca melahirkan


Terminologi
 Post partum hemorrhage (PPH): kehilangan
darah >500 ml setelah persalinan pervaginam
atau >1000 ml setelah persalinan sectio
cesarean

 Multipara: ibu yang sudah pernah melahirkan


lebih dari satu kali
Mind map
Wanita, 27 thn

melahirkan anak 4000 gr


hipotesis

perdarahan
komplikasi
pasca persalinan
Tatalaksana
epidemiologi
Penegakkan
etiologi diagnosis
patofisiologi Kriteria
Faktor
risiko diagnosis
klasifikas
i
Hipotesis
 Perdarahan pasca persalinan akibat:
 Atonia uteri
 Robekan jalan lahir
 Retensio plasenta

 Klasifikasi:
 Primer: terjadi dalam 24 jam pertama setelah
kelahiran
 Sekunder: terjadi setelah 24 jam pertama
kelahiran
Etiologi & Epidemiologi
 Atonia uteri 50-60 %

 Retensio plasenta 16-17 %

 Sisa plasenta 23-24 %

 Laserasi jalan lahir 4-5 %

 Gangguan koagulasi 0,5-0,8 %


Faktor risiko
 Usia ibu (>35 thn)

 Berat badan lahir bayi berlebihan

 Riwayat PPH sebelumnya

 Jarak antar kelahiran (<2 thn)

 Induksi dengan oksitosin

 LGA (large for gestational age)


Patofisiologi
Tonus uterus 

Kontraksi uterus

A. Radialis tidak
terjepit

Darah mengalir dari bekas


tempat implantasi plasenta

Perdarahan
Kriteria diagnosis
Diagnosis dan
No. Gejala dan tanda
kemungkinan

1. -Uterus tidak berkontraksi dan lembek Atonia Uteri


-Perdarahan primer(segera setelah lahir)
-Terjadi syok
2. -Perdarahan primer Robekan jalan lahir
-Darah segar yang mengalir segera setelah lahir
-Uterus kontraksi baik
-Plasenta lengkap
-Pucat, lemah, menggigil

3. -Plasenta belum lahir setelah 30 menit Retensio Plasenta


-Perdarahan primer
-Uterus kontraksi baik
-Tali pusat putus akibat traksi berlebihan
-Inversio uteri akibat tarikan
-Perdarahan lanjutan

4. -Plasenta tidak lengkap Tertinggalnya sebagian


-Perdarahan primer plasenta
-Uterus kontraksi tapi tinggi fundus tidak berkurang
5. -Uterus tidak teraba Inversio uteri
-Lumen vagina terisi massa
-Tampak tali pusat(jika plasenta belum lahir)
-Perdarhan primer
-Nyeri sedikit atau berat
-Syok neurogenik
-Pucat

6. -Sub-involusi uterus -Perdarahan Terlambat


-nyeri tekan perut bawah -Endometritis atau sisa
-perdarahan >24 jam / perdarahan sekunder plasenta
-perdarahan bervariasi
-anemia
-demam

7. -Perdarahan primer Robekan dinding uterus


-Nyeri perut berat
-syok
-nyeri tekan perut
-nadi cepat
Anamnesis tambahan
 Adakah gangguan pembekuan darah (luka sulit sembuh)?

 Tekanan darah pasien saat kehamilan? Riwayat preeklampsia?

 Nutrisi kurang dan anemia selama kehamilan?

 Mengkonsumsi obat pengencer darah?

 Kesulitan dalam persalinan sebelumnya (bayi cukup besar


namun pinggul ibu sempit)?

 Pernah mengalami perdarahan pascapersalinan sebelumnya?

 Durasi persalinan?

 Persalinan dibantu dengan alat (vakum/ forseps)?


Pemeriksaan fisik
 Palpasi uterus: kontraksi uterus dan tinggi
fundus uteri
 Memeriksa plasenta dan ketuban: lengkap atau
tidak
 Ekplorasi kavum uteri:
 Sisa plasenta dan ketuban
 Robekan rahim
 Plasenta succenturiata

 Inspekulo: robekan pada cervix, vagina, varises


yang pecah
Pemeriksaan penunjang
 Hb

 Hematokrit

 Bleeding time

 Clot observation test (COT)

 USG
Penatalaksanaan
Komplikasi
 Syok

 Infeksi

 Sepsis

 Emboli udara

 Meninggal
Prognosis
 Ad vitam: dubia ad malam

 Ad functionam: dubia ad malam

 Ad sanationam: dubia ad malam


Pencegahan
 Perisapan sebelum hamil, perbaiki keadaan umum, atasi penyakit
kronis, anemia, dll. -> pada saat hamil dan persalinan pasien
tersebut dalam keadaan optimal

 Mengenal faktor predesposisi PPP (multiparitas, anak besar, hamil


kembar, hidramnion, bekas seksio, riwayat PPP sebelumnya,
kehamilan resiko tinggi lainnya)

 Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam (cegah partus lama)

 Kehamilan resiko tinggi: melahirkan di fasilitas rumah sakit


rujukan

 Kehamilan resiko rendah: melahirkan di tenaga kesehatan terlatih

 Menguasai langkah-langkah pertolongan pertama menghadapi PPP


dan mengadakan rujukan sesuai kondisi
Daftar Pustaka
 Smith JR, Ramus RM. Postpartum Hemorrhage. Medscape.
2014. Available at http://emedicine.medscape.com [Accessed
on July 8 2015]

 Healther, Trevino. Postpartum Hemorrhage. 2015. Available


at http://www.urmc.rochester.edu [Accessed on July 8 2015]

 WHO. Recommendations for the prevention & treatment of


postpartum hemorrhage. 2012. Available at http://who.int
[Accessed on July 8 2015]
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai