Anda di halaman 1dari 45

Pengertian dan Masalah

Ekonomi
 Definisi Ilmu Ekonomi
 Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
 Pendekatan Ilmu Ekonomi
 Masalah Ilmu Ekonomi
 Latihan

Main
Definisi Ilmu Ekonomi
 Ilmu Ekonomi didefinisikan sebagai Suatu studi tentang
bagaimana manusia, secara individu dan secara
berkelompok (masyarakat), membuat pilihan dalam
menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia dapat
digunakan untuk memenuhi keinginannya secara
semaksimal mungkin (mencapai kepuasan dan kemakmuran
yang paling maksimum)
 Masyarakat akan menghadapi berbagai masalah ekonomi. Hal
ini timbul sebagai akibat dari masalah kelangkaan.
 Kelangkaan menyebabkan ketidakseimbangan diantara
kehendak (keinginan) manusia – yang tidak terbatas
jumlahnya, dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa – yang jumlahnya terbatas.
 Faktor-faktor Produksi adalah benda-benda yang disediakan
oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa
 Faktor-faktor Produksi yaitu: tenaga kerja, tanah, modal dan
keahlian keusahawanan
Pengertian
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
 Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan kepada dua golongan: Teori
Mikroekonomi dan Teori Makroekonomi.

 Teori Mikroekonomi menganalisa hal-hal berikut:


 Interaksi penjual dan pembeli di pasar barang
 Tingkah laku pembeli dan penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi
 Interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor

 Teori Makroekonomi analisis meliputi aspek berikut:


 Penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yg mempengaruhinya
 Masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya
 Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah ekonomi yang
timbul

 Teori Ekonomi biasanya menggunakan empat alat analisis:


 Uraian mengenai sifat hubungan di antara dua atai beberapa variabel ekonomi
 Data yang berbentuk angka-angka yang menggambarkan sifat hubungan tersebut
 Gambaran secara grafik mengenai hubungan tersebut
 Persamaan matematik yang menjelaskan sifat hubungan di antara berbagai variabel
 Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas perlu Penentuan
Kebutuhan Prioritas, secara umum kebutuhan dibedakan atas
tingkatan, yaitu:
 Kebutuhan Primer
 Kebutuhan Sekunder
 Kebutuhan Tertier
 Motif Ekonomi, adalah alasan yang mendasari tindakan ekonomi
yaitu:
 Meningkatkan kemakmuran
 Hasrat menguasai kegiatan ekonomi (berkuasa)
 Keinginan memperoleh penghargaan
 Keinginan melakukan pekerjaan sosial
 Sasaran Ilmu Ekonomi, adalah kegiatan yang dilakukan dan apa
yang dipilih untuk pemenuhan kebutuhan manusia, yang meliputi:
 Menentukan alternatif pilihan, tuntunan dalam pemilihan alternatif
kebutuhan
 Tindakan ekonomi, tindakan cermat dan hemat
 Prinsip ekonomi, tuntunan dalam penggunaan sumber-sumber yang
tersedia

Pengertian
Pendekatan Ilmu Ekonomi
 Sumber informasi terhadap gejala yang timbul dalam perekonomian
membutuhkan dukungan data, yang diperoleh dengan 2 (dua)
pendekatan:
 Pendekatan Teoritis, sarat dengan pengembangan teori-teori ekonomi, pendekatan
kuantitatif dan pembentukan model-model yang rumit.
 Pendekatan Praktis, dilakukan menggunakan metode Deduksi dan metode Induksi.
○ Metode Deduksi adalah berdasarkan kesimpulan umum untuk dapat mengetahui gejala
ekonomi yang terjadi
○ Metode Induksi (empiris) adalah berdasarkan gejala ekonomi yang disusun untuk memperoleh
kesimpulan yang lebih umum

 Tujuan analisis kegiatan ekonomi


 Ilmu Ekonomi Deskriptif (descriptive economics), yaitu keadaan yang sebenarnya
wujud dalam perekonomian
 Ilmu Ekonomi Teori (economics theory), yaitu menggambarkan sifat hubungan yang
wujud dalam kegiatan ekonomi dengan hubungan sebab-akibat
 Ilmu Ekonomi Terapan (applied economics), yaitu menelaah kebijakan yang perlu
dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.

Pengertian
Perekonomian Pasar Bebas
 Berdasarkan fungsi kegiatan ekonomi yang dijalankannya, pelaku kegiatan
ekonomi dalam setiap negara dibedakan kepada tiga golongan:
Perusahaan, Rumah tangga dan Pemerintah

 Perusahaan berfungsi sebagai produsen barang dan jasa yang diperlukan


rumah tangga, pemerintah dan perusahaan lain.

 Rumah tangga merupakan penyedia faktor-faktor produksi dan konsumen


dari barang dan jasa.

 Pemerintah bertindak sebagai pengatur kegiatan ekonomi dan produsen


barang yang tidak dapat dihasilkan pihak swasta (perusahaan)

 Kegiatan ekonomi ditentukan oleh interaksi di antara perusahaan dan rumah


tangga. Perekonomian ini dinamakan Perekonomian Pasar Bebas. Dalam
Perekonomian Pasar Bebas, perusahaan dan rumah tangga berinteraksi di
dua pasar: Pasar Barang dan Pasar Faktor-Faktor Produksi
 Kebaikan Perekonomian Pasar Bebas:
 Pasar memberikan informasi yang lebih tepat
 Pasar merangsang kegiatan memproduksi
 Pasar menggalakkan masyarakat untuk mengembangkan keahliannya
 Pasar meningkatkan efisiensi penggunaan barang dan faktor-faktor produksi
 Pasar memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan
kegiatan yang disukainya
 Kelemahan Perekonomian Pasar Bebas:
 Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan tertentu
 Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil
 Dapat menimbulkan ketidaksetaraan dan monopoli
 Terdapat beberapa jenis barang yang tidak akan diproduksikan dalam sistem
pasar bebas
 Kegiatan pasar dapat menimbulkan eksternalitas yang negatif
 Untuk mengatasi kelemahan sistem perekonomian pasar bebas,
Pemerintah melakukan campur tangan yang dapat dibedakan
dalam tiga bentuk:
 Membuat peraturan-peraturan
 Menjalankan kegiatan ekonomi tertentu
 Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter

Perekonomian
Masalah Ilmu Ekonomi
 Masalah ilmu ekonomi timbul sebagai akibat ketidakseimbangan di
antara keinginan masyarakat dengan kemampuan faktor-faktor
produksi untuk memenuhi keinginan tersebut dapat diterangkan ke
dalam tiga masalah pokok dalam perekonomian sebagai berikut:
 Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
 Bagaimanakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?
 Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?

 Penyelesaian masalah tersebut bergantung kepada sistem ekonomi


yang digunakan:
 Perekonomian pasar bebas
 Perekonomian Perencanaan Pusat
 Perekonomian Campuran
Setiap sistem ekonomi ini menyelesaikan tiga masalah pokok dalam perekonomian –
yaitu “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”- dengan cara yang berbeda
 Dalam Sistem Perekonomian Pasar Bebas, faktor-faktor produksi
dimiliki oleh pihak swasta dan mereka memiliki kebebasan untuk
menggunakan. Sistem perekonomian pasar bebas mencapai tujuan
melalui interaksi di antara pengusaha dan pembeli (perusahaan dan
rumah tangga) di dalam pasaran. Mekanisme pasar akan
memberikan petunjuk dalam usaha masyarakat untuk menyelesaikan
masalah: “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”

 Dalam sistem Perencanaan Pusat, faktor-faktor produksi dan unit-


unit produksi dimiliki oleh pemerintah. Melalui pemilikannya ini
persoalan “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa” diselesaikan oleh
perencanaan pusat. Konsumen (rumah tangga) tidak mempunyai hak
dalam menentukan barang-barang yang diinginkannya dan perlu
diproduksikan

 Kebanyakan negara dalam praktinya menggunakan Sistem


Perekonomian Campuran, yaitu pengaturan kegiatan ekonomi
sebagaian besar ditentukan oleh pasar bebas (mekanisme pasar), dan
sebagian lainnya diatur dan dilakukan oleh Pemerintah.

Pengertian
Latihan
 Apakah yang biasanya diterangkan dalam grafik ekonomi?
 Terangkan perbedaan antara teori mikroekonomi dan teori
makroekonomi.
 Terangkan sifat-sifat dari pelaku-pelaku utama kegiatan
ekonomi.
 Peranan yang bagaimanakah yang dapat dijalankan
pemerintah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan sistem
Mekanisme Pasar?
 Apakah masalah-masalah pokok yang dihadapi oleh setiap
perekonomian? Adakah setiap masyarakat mengatasi
masalah-masalah pokok tersebut dengan cara sama?
 Terangkan ciri-ciri dari ketiga sistem perekonomian yang anda
ketahui. Adakah ketiga sistem ekonomi tersebut mengatasi
masalah-masalah ekonomi dengan cara yang sama?

Pengertian
Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
 Teori Permintaan
 Teori Penawaran
 Keseimbangan Pasar
 Latihan
Teori Permintaan
 Permintaan (demand) adalah jumlah suatu barang yang mau dan dapat
dibeli konsumen pada berbagai kemungkinan harga dengan asumsi Cateris
Paribus.
 Permintaan efektif jika paling tidak mempunyai unsur membutuhkan, mau
dan mampu, karena membeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan tetapi
tingkat harga barang tersebut.
 Kurva Permintaan
 Faktor-faktor Mempengaruhi Permintaan:
 Pengaruh Penghasilan (income effect)
 Pengaruh substitusi (substitution effect)
 Kegunaan Marginal (marginal utility)
 Faktor-faktor Mempengaruhi Harga:
 Jumlah pembeli
 Tingkat Penghasilan
 Perubahan Harga Barang Lain
○ Barang Pelengkap (komplementer)
○ Barang Pengganti (substitusi)
○ Barang Bebas/Netral (independen)
 Musim atau Selera
 Harapan terhadap yang akan datang
Permintaan
Cateris Paribus
 Cateris Paribus artinya hal-hal lain tidak mengalami perubahan.
 Teori harus membuat penyederhanaan ke atas kejadian yang
sebenarnya dalam masyarakat. Penyederhanaan itu dilakukan
dengan membuat pemisalan. Pemisalan inilah yang dikenal
sebagai Cateris Paribus.
 Suatu peristiwa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan
menerangkan bagaimana berbagai faktor tersebut akan
mempengaruhi harus dibuat. Biasanya yang diterangkan ialah
bagaimana sifat hubungan antara peristiwa itu dengan faktor-
faktor terpenting yang mempengaruhinya.
 Misalkan: Teori Permintaan. Harga tinggi mengurangi
permintaan dan makin rendah harga makin banyak permintaan.
Faktor lain yang menjadi Cateris paribus: Pendapatan
Masyarakat, Harga Barang Lain, Cita Rasa Masyarakat.
T.Permintaan
Kurva Permintaan
 Gambar Kurva Permintaan (arah garis negatif)
P

P1
Q1 Q
 Hukum Permintaan, yaitu kenaikan harga barang
mengakibatkan permintaan barang turun, sebaliknya
penurunan harga mengakibatkan kenaikan permintaan
barang.

T.Permintaan
Teori Penawaran
 Penawaran (supply) adalah jumlah dari suatu barang
tertentu yang mau dijual pada tingkat harga tertentu,
dalam jangka waktu tertentu, Cateris Paribus.
 Kurva Penawaran
 Faktor-faktor Mempengaruhi Penawaran:
 Pengaruh Penghasilan
 Pengaruh Substitusi
 Pengaruh Biaya Produksi
 Faktor-faktor Mempengaruhi Tingkat Harga:
 Jumlah Produsen
 Teknik Produksi
 Harga Barang Lain
 Pengaruh Perubahan di hari mendatang

Permintaan
Kurva Penawaran
 Gambar Kurva Penawaran (arah garis positif)
P

P1
Q1 Q
 Hukum Penawaran, yaitu makin tinggi harga, makin
banyak jumlah barang yang ditawarkan, sebaliknya, makin
rendah harga, makin sedikit jumlah yang ditawarkan.

T.Penawaran
Keseimbangan Pasar
 Agar dapat terjadi penyesuaian diantara Permintaan dan
Penawaran perlu disepakati tingkat harga dan kuantitas yang
masing-masing Permintaan dan Penawaran bersedia pada tingkat
tersebut.
 Harga pasar dan jumlah yang diperjual belikan barang tertentu
terjadi kombinasi dan dipertemukan di pasar serta bersama-sama
menimbulkan tawar-menawar baik tingkat harga dan kuantitas.
 Pengertian Pasar lebih luas mencakup keseluruhan permintaan dan
penawaran, seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk
mempertukarkan barang dan jasa.
 Harga Pasar atau Harga Keseimbangan (equilibrium price) adalah
Penentuan tingkat harga dan kuantitas tertentu terjadi dalam
interaksi dan tawar-menawar antara pembeli dan penjual yang akan
terjadi satu harga tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau
dibeli (Qd) sama dengan jumlah yang dijual (Qs).
 Gambar Keseimbangan Pasar

Permintaan
Gambar Keseimbangan Pasar
Tingkat Jumlah Jumlah Kelebihan/ Pengaruh Sifat Interaksi
Harga Permintaan penawaran Kekurangan Terhadap
(P) (Qd) (Qs) (Qs-Qd) Harga
950 0 400 400 Turun Kelebihan
Penawaran
650 100 300 200 Turun
450 200 200 0 Tetap Keseimbangan
300 300 100 -200 Naik Kelebihan
Permintaan
250 400 0 -400 Naik

Keseimbangan Pasar
1000
950 950
900
800
700
650 650
600
500
450 Series1
400
300 300 300 Series2
250 250
200
100
0
0 100 200 300 400
950 650 450 300 250

Keseimbangan
Latihan
 Terangkan hukum permintaan. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintaan? Mengapa kurva permintaan
berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah?
 Apakah hukum penawaran? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penawaran? Mengapakah kurva penawaran
berbentuk menaik dari kiri bawah ke kanan atas?
 Apakah Cateris Paribus? Mengapa asumsi tersebut diperlukan dalam analisis permintaan dan penawaran?
 Terangkan bagaimana keseimbangan dalam sesuatu pasar barang tercapai. Apakah yang akan terjadi apabila
perubahan-perubahan berikut terjadi?
 Permintaan bertambah tetapi penawaran tetap
 Permintaan dan penawaran berkurang
 Penawaran tetap tetapi permintaan bertambah
 Permintaan dan penawaran bertambah
 Penawaran berkurang dan permintaan bertambah
 Persamaan permintaan ke atas barang A (DA) dan persamaan penawaran barang tersebut (SA) adalah:
DA = 100 – 2P
SA = -20 + 6P
dimana P adalah tingkat harga.
1. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran di atas lengkapkan tabel berikut
Harga (ribu Rp) Permintaan (Unit) Penawaran (Unit)

10

12

14

2. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Apakah yang berlaku pada harga
Rp.8ribu? Pada harga Rp.4ribu?
3. Lukiskan keadaan keseimbangan di pasar tersebut.

Permintaan
Perubahan Permintaan dan
Penawaran
 Perubahan Harga terhadap Perubahan
Permintaan dan Perubahan Penawaran
 Elastisitas Permintaan
 Elatisitas Penawaran
 Pengaruh Elastisitas terhadap
Keseimbangan
 Latihan
Perubahan Harga terhadap Perubahan
Permintaan dan Perubahan Penawaran

 Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam


praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk
mengetahui sampai sejauhmana responsifnya
permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu
perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif.
 Elastisitas Permintaan yaitu besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan permintaan.
 Elastisitas Penawaran yaitu besarnya pengaruh
perubahan harga yang menimbulkan akibat terhadap
jumlah barang yang ditawarkan.
Elastisitas Permintaan
 Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang
besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa
permintaan barang tersebut bersifat responsif terhadap perubahan
harga, atau permintaan adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan
harga relatif besar tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka
permintaannya adalah tidak elastis.
 Elatisitas permintaan dibedakan kepada tiga konsep:
 Elastisitas permintaan harga
 Elastisitas permintaan pendapatan
 Elastisitas permintaan silang
 Dua Kasus Perubahan Penawaran
 Manfaat menaksir Elastisitas Permintaan
 Perusahaan, dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan.
 Pemerintah, kedua kesimpulan dapat menjadi alat untuk meramalkan
kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.
Koefisien Elastisitas Permintaan
Harga
 Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan
sebagai elastisitas permintaan.
 Koefisien elastisitas permintaan adalah nilai perbandingan antara
persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan
harga. Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol dan tak terhingga.
 Rumus Penghitungan Koefisien Elastisitas
Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan harga

Q1 – Q
Ed = Q
P1 – P
P

 Rumus Titik Tengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas arc


Q1 – Q
Ed = (Q + Q1)/2
P1 – P
(P + P1)/2
Kurva Permintaan dan Elastisitas
Permintaan
 Tingkat Elastisitas Permintaan
 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
 Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas
permintaan berbagai barang:
○ Banyaknya barang pengganti yang tersedia
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaannya cenderung untuk bersifat elastis.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang
pengganti adalah bersifat tidak elastis
○ Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli
sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
○ Jangka waktu permintaan dianalisis
Semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, semakin
elastis sifat permintaan suatu barang.
Tingkat Elastisitas Permintaan
 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan

Tidak elastis Elastis Elastis Uniter Tidak elastis Elastis


sempurna sempurna
Elastis=1 Elastis antara 0 Elastis lebih
Elastis=0 Elastis= tidak
Perubahan dan 1 besar dari 1
Perubahan terhingga
harga tidak Apabila Apabila harga
harga tidak Berapapaun
akan mengubah persentasi berubah maka
akan mengubah banyaknya
jumlah yang perubahan permintaan
jumlah yang barang yang
diminta, yaitu harga adalah akan
diminta, yaitu ditawarkan oleh
jumlahyang para penjual jumlahyang lebih besar mengalami
diminta tetap daripada perubahan
diminta tetap pada harga
walaupun harga persentasi dengan
walaupun harga tersebut, semua
mengalami perubahan persentasi yang
mengalami akan terjual.
kenaikan atau jumlah yang melebihi
kenaikan atau
penurunan diminta persentasi
penurunan
perubahan
harga
Jenis Elastisitas Yang Lain
 Elastisitas Permintaan Pendapatan
 Koefisien yang menunjukkan sampai dimana perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang sebagai akibat daripada perubahan pembeli dinamakan elastisitas permintaan
pendapatan atau elastisitas pendapatan.

Ey= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta


Persentasi perubahan pendapatan

 Elastisitas Permintaan Silang


 Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain
dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang.

Ey= Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta


Persentasi perubahan harga barangY
Elastisitas Penawaran
 Perubahan harga akan mengubah jumlah
penawaran
 Elastisitas penawaran mengukur responsif
penawaran sebagai akibat perubahan
harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran

 Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan


rumus berikut:

Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan


Persentasi perubahan harga

QB – QA
Es = QA
PB – PA
PA
Tingkat Elastisitas Penawaran
 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

Tidak elastis Elastis Elastis Uniter Tidak elastis Elastis


sempurna sempurna

Terwujud bila Terwujud bila Terwujud bila Terwujud bila Terwujud bila
penjual sama penjual sama penjual sama penjual sama penjual sama
sekali tidak sekali tidak sekali tidak sekali tidak sekali tidak
dapat dapat dapat dapat dapat
menambah menambah menambah menambah menambah
penawaran penawaran penawaran penawaran penawaran
walaupun walaupun walaupun walaupun walaupun
harga harga harga harga harga
bertambah bertambah bertambah bertambah bertambah
tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi
Elastisitas Penawaran
 Dua faktor sangat penting di dalam menentukan elastisitas Penawaran,
yaitu: Sifat dari Perubahan Biaya Produksi dan Jangka waktu dimana
penawaran tersebut dianalisis.
○ Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya
dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.
Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.
○ Jangka waktu analisis
Biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat singkat,
jangka pendek, dan jangka panjang.
1. Masa amat singkat, jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah
penawarannya dengan demikian penawaran bersifat tidak elastis sempurna
2. Jangka Pendek, kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah.
Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia.
3. Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan
mudah ditambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat
elastis.
Latihan
 Definisikan elastisitas permintaan. Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas permintaan? Tunjukkan beberapa
barang yang elastisitas permintaannya tidak elastis. Barang-
barang apakah yang elastisitasnya bersifat elastis?
 Terangkan perbedaan dari ketiga-tiga pengertian berikut: (i)
elastisitas permintaan harga, (ii) elastisitas permintaan silang, (iii)
elastisitas permintaan pendapatan
 Definisikan elastisitas penawaran. Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran?
 Tentukan elastisitas permintaan (Ed) dan elastisitas penawaran
(Es) pada setiap perubahan harga yang ditunjukkan dalam tabel
di bawah ini.
Harga (rupiah) Permintaan (unit) Penawaran (unit)
2.000 10.000 3.000
4.000 8.000 6.000
6.000 6.000 6.000
8.000 4.000 12.000
Teori Perilaku Konsumen
 Teori Nilai Guna (Utiliti)
 Pendekatan Kurva Kepuasan Sama
 Latihan
Teori Tingkah Laku Konsumen
 Teori tingkah laku konsumen adalah Analisis yang mendalami lebih lanjut
tentang sifat permintaan masyarakat dengan menerangkan :
 Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang
lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi.
 Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang
akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
 Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam
pendekatan:
 Pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dengan anggapan bahwa
konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan
bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya atas berbagai jenis barang yang
terdapat di pasar.
 Pendekatan nilai guna ordinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat
dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.
 Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang
akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva
Kepuasan Sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang
yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
Teori Nilai Guna (Utiliti)
 Nilai Guna (Utiliti), adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka makin tinggilah nilai guna (utilitinya)
 Nilai guna perlu dibedakan diantara dua pengertian:
 Nilai guna total, artinya jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
 Nilai guna marjinal, artinya pertambahan (atau) pengurangan kepuasan
sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit
barang tertentu.
 CONTOH: Nilai guna total dari mengkonsumsi 10 buah mangga meliputi
seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua mangga tersebut.
Sedangkan nilai guna marjinal dari mangga yang kesepuluh adalah
pertambahan kepuasan yang diperoleh dari memakan buah mangga yang
kesepuluh.
Nilai Guna Total
 Tabel nilai guna total dan nilai guna marjinal dalam angka

Juml. Mangga yg Nilai Guna Total Nilai Guna


dimakan Marjinal
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1 (Max.)
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -7
Pemaksimalan Nilai Guna
 Pemisalan penting: Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan
yang dapat dinikmatinya. Dengan kata lain, Setiap orang akan berusaha untuk
memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya.
Jika satu barang mudah, tingkat maksimum dicapai pada waktu nilai guna total
mencapai tingkat maksimum. Tetapi jika barang yang digunakan berbagai jenis,
cara untuk menentukan corak konsumsi barang-barang yang akan menciptakan
nilai guna yang maksimum menjadi lebih rumit.
 Cara Memaksimalkan Nilai Guna
 Kerumitan yang timbul bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang.
 Jika harga setiap barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat maksimum
apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama besar.
 Jika harga berbagai jenis barang berbeda, disebabkan oleh perbedaan harga tersebut
pemaksimuman nilai guna tidak akan tercapai kalau digunakan syarat pemaksimuman
kepuasan.
 Syarat Pemaksimalan Nilai Guna
 Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang
akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.

Mu barang A = MU barang B = MU barang C


PA PB PC
KISI-KISI UTS
 TOPIK
 Essai
○ Penyebab Masalah dalam ekonomi
○ Pasar Bebas dan peranan pemerintah
○ Teori tingkah laku konsumen: teori nilai guna
(utiliti)
 Hitungan:
○ Teori Permintaan dan Penawaran serta
Kesimbangan Pasar
○ Mengukur elastisitas permintaan dan penawaran
Teori Produksi dan Biaya
 Pengertian Produksi
 Pengertian Biaya
 Untung, Rugi dan Pulang Modal
 Latihan
Pengertian Produksi
 Produksi adalah setiap kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan (nilai) suatu barang atau jasa.
 Proses produksi adalah setiap kegiatan yang dihubungkan dengan
penyediaan barang-barang dan jasa kepada pemakai akhir.
 Kegiatan produksi adalah kegiatan mentransformasikan input menjadi
output.
 Produsen adalah orang atau organisasi yang melakukan kegiatan
tersebut.
 Total Produksi (TP, total product) adalah keseluruhan jumlah yang
dihsilkan dalam suatu masa tertentu dari faktor produksi yang
digunakan. Dalam bahasan ini diasumsikan bahwa input hanya
digunakan satu jenis yaitu tenaga kerja (L, labour)
 Produksi rata-rata (AP, average product) adalah produk keseluruhan
untuk setiap faktor variabel tenaga kerja.
AP = TP
L
 Produk Marginal (MP, marginal product) yaitu melihat dampak perubahan
dalam produk keseluruhan yang terjadi karena tambahan satu input tenaga
kerja (L, labour)

MP = TP
L

L TP AP MP

0 0 - -
1 52 52 52
2 112 56 60
3 170 56.7 58
4 220 55 50
5 258 51.6 38
6 286 47.7 28
7 304 43.4 18
8 314 39.3 10
9 318 53.3 4
10 316 31.6 -2

 Hukum tambahan hasil yang semakin menurun (the law of diminishing


return) menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilai negatif
 Hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
 Dari hasil produksi dilakukan penjualan. Dari harga barang dapat
diketahui jumlah penerimaan produsen (TR, total revenue) dan marjinal
pendapatan (MR, marginal revenue)

Hubungan di antara jumlah faktor produksi dengan tambahan produksi dan hasil penjualan

L Q MP P TR MR
0 0 - 100 0
1 24 24 100 2400 2400
2 44 20 100 4400 2000
3 60 16 100 6000 1600
4 72 12 100 7200 1200
5 80 8 100 8000 200
6 84 4 100 8400 400
7 86 2 100 8600 200
Pengertian Biaya
 Biaya diartikan dengan keseluruhan pengorbanan yang diperlukan untuk
sesuatu dalam produksi yang dinyatakan dalam uang menurut harga yang
berlaku.
 Jenis-jenis biaya dapat terdiri dari atas biaya produksi dan biaya operasi.
 Biaya produksi antara lain:
○ Bahan-bahan (pembelian, pengangkutan, penyimpanan, administrasi)
○ Tenaga kerja (upah dan tunjangan)
○ Bangunan dan alat-alat produksi yang tahan lama (pemeliharaan, penyusutan, bunga, asuransi,
sewa)
○ Tanah (sewa tanah)
○ pajak
 Biaya operasi antara lain:
○ Biaya umum dan administrasi yaitu biaya yang diperuntukkan untuk proses produksi sebagai
keseluruhan, seperti gaji direksi/biaya kantor administrasi, pos , telepon, penerangan,
keamanan
○ Biaya penjualan yaitu biaya promosi (iklan, transportasi, pembungkusan)

 Total Biaya (total cost) adalah biaya keseluruhan pembuatan setiap output
tertentu
 Total biaya dibagi dalam dua jenis
 Total biaya tetap (TFC, total fixed cost)
 Total biaya variable (TVC, total variable cost)
 Biaya Tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahan
kuantitas produksi, yaitu satuan untuk keseluruhan jumlah produksi,
misalnya biaya prasarana.
 Biaya Variabel adalah biaya yang berubah langsung mengikuti
perubahan kuantitas produksi (output)
TC = TFC + TVC
 Biaya Rata-Rata (AC, Average cost) adalah biaya per unit, yaitu biaya
total untuk menghasilkan output tertentu, dibagi jumlah unit yang
dihasilkan. Biaya rata-rata terdiri dari dua bagian, yaitu biaya tetap
rata-rata (ATC, average total cost) dan baiya varibel rata-rata (AFC,
average total cost)
TC/Q = TFC/Q + TVC/Q
atau
AC = AFC + AVC

 Biaya marginal (MC, marginal cost) atau biaya tambahan adalah


kenaikan total biaya yang disebabkan kenaikan produksi satu unit.
TC = TFC + TVC
Berbagai pengertian ongkos produksi dalam jangka pendek
L Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC
0 0 50 0 50 - - - -
1 1 50 50 100 60 50 100 50
2 3 50 100 150 16.67 33.3 50 25
3 6 50 150 200 8.33 25 33.33 16.66
4 10 50 200 250 5 20 25 12.5
5 15 50 250 300 3.33 16.67 20 10
6 19 50 300 350 2.63 14.79 17.42 12.5
7 22 50 350 400 2.27 15.91 18.18 16.66
8 24 50 400 450 2.08 16.67 18.75 25
9 25 50 450 500 2 18 20 50
10 25.5 50 500 550 1.96 19.61 21.57 100

Kurva

Anda mungkin juga menyukai