Terjadi Bencana Hal- hal yang dapat dilakukan yaitu Pengumpulan data awal HVCA (Hazard Vulnerability and Capacity Assessment) Baseline Survei Dissaster Assiment Saat Terjadi Bencana Rapid Assesment Procedures (RAP) yaitu Dilakukan setelah terjadi perubahan besar, seperti gempa bumi atau terjadi pengungsian mendadak, assessment memberikan informasi tentang kebutuhan, jenis intervensi/bantuan yang memungkinkan dan sumber daya yang dibutuhkan. Rapid assessment biasanya hanya berlangsung satu minggu atau kurang, yang kemudian dilanjutkan dengan dengan detail assessment.
Informasi yang dibutuhkan: Lokasi, jumlah penduduk
sebelum bencana alam/konflik, jumlah korban (yang mati, yang terluka, mengungsi), tingkat keparahan wilayah, pihak terkait yang akan/sudah memberikan bantuan, situasi keamanan dan keselamatan, kebutuhan yang paling mendesak per lokasi, Fasilitas yang tersedia (misal: air bersih, pengadaaan pangan) Dissaster Assiment SetelahTerjadi Bencana Assessment sektoral Persiapan Assessment Letak Bangunan : Bangunan ini berada di dusun kopeng. Data Konstruksi Bangunan : Bangunan ini sudah menggunakan balok, kolom, pondasi, slope. Tipe Model Bangunan : Tipe Bangunan 36 a/b/c/d/e. Sketsa Bangunan : Elemen non sturuktur : Bangunan ini menggunakan dinding dari batako dan kusen jendela dan pintu terbuat dari kayu. Kerusakan Umum : Kerusakan terdapat pada konstruksi rangka atap. Kerusakan non Struktur : Kerusakan pada kusen pintu dan jendela. Kerusakan Geoteknik : Pada Dinding terdapat retak. Korban atau Kematian : Tidak ada Korban. Rumah Pertama Kerusakan structural yang terjadi tidak ada, kolom dan balok masih utuh tidak perlu dilakukan kenostruksi ulang hanya dibutuhkan renovasi saja.
Kerusakan non structural yang terjadi kusen sudah hancur
kusen jendela maupun kusen pintu sudah hancur, dan juga struktur rangka atap dan atap sudah runtuh, lalu dinding mengalami retak. Rumah Kedua Kerusakan structural yang terjadi tidak ada, kolom dan balok masih utuh tidak perlu dilakukan kenostruksi ulang hanya dibutuhkan renovasi saja.
Kerusakan non structural Cuma terjadi pada genteng yang
pecah dan rangka atap kayu yang patah sebagian, juga terjadi retakan-retakan di dinding rumah sisi kanan. Rumah Ketiga Kerusakan structural yang terjadi tidak ada, kolom dan balok masih utuh tidak perlu dilakukan kenostruksi ulang hanya dibutuhkan renovasi saja.
Kerusakan nonstructural yang terjadi sama dengan rumah
kedua, Cuma terjadi pada genteng yang pecah dan rangka atap kayu yang patah sebagian, juga terjadi retakan-retakan di dinding rumah sisi kanan. Kesimpulan setelah di rehabilitasi dan di rekonstruksi : Bangunan ini perlu di rehabilitasi karena elemen strukturnya masih kuat dan tidak rusak, yang rusak hanya elemen struktur atap, elemen struktur atap rusak juga mungkin dikarenakan tidak mampu menahan debu yang tebal. SEKIAN DAN TERIMA KASIH