Anda di halaman 1dari 20

dR. Susilo Siswonoto Sp.

STROKE HEMORAGIK
Northren Manhattan Stroke
Study
(1993 – 1997 ) :
 stroke iskemik 77%,
 perdarahan intraserebral
17%
 perdarahan subarakhnoid
6%.
DEFINISI STROKE

 WHO : gangguan fungsional otak yang tejadi


secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih
dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian,
disebabkan yang semata-mata disebabkan
gangguan peredaran darah otak non traumatik
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan klinis neurologis
 Algoritma dan penilaian dengan skor stroke
 Pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu
 Funduskopi
 Arteriograf
 CT Scan kepala(Gold Standard dx)
 MRI
 TCD
CIRI / TANDA STROKE

1. MENDADAK
2. TIDAK HANYA DAN TIDAK HARUS
BERUPA HEMIPARESIS /
HEMIPLEGI SAJA
ISI RUANG TENGKORAK

I. OTAK
II. L C S
III. DARAH
IV………... T I K MENINGKAT

SAKIT KEPALA………...
MUNTAH………………...
Gejala & tanda klinis
Stroke Hemoragik KEJANG
GANGGUAN KESADARAN
UDEM PAPIL
Perbedaan stroke hemoragik dan stroke infark
berdasarkan anamnesis (lampiran 5 )

Anamnesis  Gejala
SH SNH
-Onset atau awitan Mendadak Mendadak
-Saat onset Sedang aktif Istirahat
-Peringatan (warning) - +
-Nyeri kepala +++ ±
-Kejang + -
-Muntah + -
-Penurunan kesadaran +++ ±
III.3. Penetapan jenis stroke berdasarkan Siriraj stroke score
III.3
SIRIRAJ STROKE SCORE (SSS)

No GEJALA/TANDA PENILAIAN INDEKS SKOR

1. KESADARAN (0) Kompos mentis X 2,5 +


(1) Mengantuk
(2) Semi koma/koma
2. MUNTAH (0) Tidak X2 +
(1) Ya
3. NYERI KEPALA (0) Tidak X2 +
(1) Ya
4. TEKANAN DARAH Diastolik X 10 % +

5. ATEROMA (0) Tidak X (-3) -


a. DM (1) Ya
b. Angina
pektoris
c. Klaudikasio
Intermiten
6. KONSTANTE - 12 -12

HASIL SSS

CATATAN : 1. SSS > 1 = Stroke hemoragik


2. SSS < -1 = Stroke non hemoragik
Suharachnoid Hemorrhage
(SAH)
MENINGEAL SIGNS IN SUBARACHNOID HEMORRHAGE
PENATALAKSANAAN STROKE

 Penatalaksanaan Stroke Akut


 Penatalaksanaan Faktor risiko
 Penatalaksanaan Komplikasi
 Rehabilitasi
 Penatalaksanaan Post Stroke
Penatalaksanaan Stroke Akut
 Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC
 Intubasi bila kesadaran koma atau GCS < 8 atau
gagal nafas, posisi kepala 300
 Pasang jalur intravena dengan cairan kristaloid
isotonis seperti NaCl 0,9% atau RL, hindari cairan
hipotonis
 Berikan oksigen 2 – 4 l/mnt
 Pmeriksaan EKG dan Ro” Thorak
 Pemeriksaan DL dan KDL , Px lain atas indikasi
 Tegakkan diagnosis berdasar Ax dan Px
 CT Scan Kepala
PENATALAKSANAAN
STROKE HEMORAGIK
 Pemberian obat anti hipertensi jika TD>
180/105, penurunan 20 -25%
 Penurunan TIK menggunakan Manitol 20%
 Pemberian anti konvulsan phenitoin bila
terdapat kejang, dipertimbangkan pada
perdarahan luas dan pada SAH
 Pemberian anti fibrinolitik (asam
traneksamat) dan Nimodipine pada SAH
 Pemberian neuroprotektan dosis minimal
menggunakan citicoline 2 x 250 mg iv
 Konsultasi dr Bedah saraf, bila terdapat
indikasi pembedahan

Anda mungkin juga menyukai