Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Nursahara Harahap (1608320190)
Imas Putri Munthe (1608320189)
Dini Lestari (1608320170)
Khoirun Nisa Barus (1608320163)
Pembimbing :
dr. Bambang, Sp.PD
KKS ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT PUTRI HIJAU TK.II MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
DEFINISI PENYAKIT GINJAL KRONIK
Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) of the National Kidney
Foundation (NKF) pada tahun 2009, mendefenisi-kan gagal ginjal kronis sebagai suatu
kerusakan ginjal dimana nilai dari GFR nya kurang dari 60 mL/min/1.73 m2 selama tiga
bulan atau lebih.
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir
dengan gagal ginjal.
EPIDEMIOLOGI
Global Burden of Disease
tahun 2010, PGK penyebab
Hill et al, 2016, mendapatkan kematian peringkat ke-27 di
prevalensi global PGK sebesar dunia tahun 1990 dan
Di Amerika Serikat, pada 13,4%. menjadi urutan ke-18 pada
tahun 1995-1999 insidensi tahun 2010
PGK diperkirakan 100 kasus
Prevalensi PGK meningkat seiring
perjuta penduduk pertahun,
meningkatnya jumlah penduduk
dan meningkat sekitar 8% usia lanjut dan kejadian penyakit
setiap tahunnya diabetes melitus serta hipertensi
Di Malaysia, dengan populasi 18 juta, diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal pertahunnya.
Di negara-negara berkembang lainnya, insiden ini diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk
per tahun
Indonesia, perawatan penyakit ginjal merupakan ranking kedua pembiayaan terbesar dari BPJS
kesehatan setelah penyakit jantung
Data NHANES tahun 2003-2006, menunjukkan terdapat 15,2% orang berusia lebih dari 20 tahun
menderita CKD
Pada penelitian lain, berdasarkan usia, prevalensi penderita CKD lebih besar pada usia >60 tahun
(39,4%), kemudian diikuti usia 40-59 tahun (12,6%) dan pada usia 20-39 tahun sebanyak 8,5%.
Klasifikasi penyakit ginjal kronis didsarkan atas dua hal yaitu, atas
derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi.
Klasifikasi Penyakit ginjal kronik atas dasar derajat penyakit
DM
Hiper
urisemia
• Nefropati diabetik dan penyakit ginjal kronik
Sirkulasi AGE
Modifikasi protein membran basal,
Reseptor-independent komponen cross-link ECM, dan
meningkatkan ekspresi kolagen tipe IV
Makrofag tipe I dan II, AGE-R1, AGE-R2, AGE-R3,
reseptor untuk AGE (RAGE), dan CD36
Defisiensi
EPO besi
menurun
Penurunan
jangka
waktu
eritrosit
Anemia
Defisiensi besi