Disusun oleh:
Dr. Mesiwisani
Dr. Nurichwani Wardianda
Pembimbing:
dr. Yeni Rachmania, Sp.A
Dr. Bondhan Prajati
Dr. Iik Rachmawati
Nama : By. SM.
Jenis kelamin : Perempuan.
Tanggal lahir/ usia : 04 Juli 2017 / 8 bulan.
Alamat : Pondok Gede
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam.
Nomor RM : 00.14.95.89.
IDENTITAS
Pembayaran : BPJS.
PASIEN
Tanggal Masuk : 15 Maret 2018, jam 15.38 WIB.
Diagnosis Masuk : Bronkopneumonia.
DATA AYAH IBU
Keluhan utama
• sesak nafas sejak 1 hari sebelum masuk rumah
ANAMNESIS sakit (SMRS).
Keluhan tambahan
• batuk berdahak, pilek, demam.
7 hari SMRS
- batuk berdahak namun sulit 3 hari SMRS
dikeluarkan.
- nafsu makan pasien mulai BAB cair (+), 3 kali, konsistensi cair 1 hari SMRS
menurun, masuk sedikit makanan dengan ampas yang sedikit, lendir (-)
(hanya susu formula sedikit). ,darah (-), volume tiap BAB
RPS ±setengah popok .
- demam (+)l sepanjang hari,
membaik sebentar setelah
diminumkan obat.
- sesak nafas (+). Napas pasien
terlihat cepat dan dalam, terlihat
seperti ada cekungan masuk pada
dada pasien setiap kali bernapas
yang disertai napas berbunyi. Pasien
sempat dibawa ke klinik dan di uap
sebanyak sekali namun keluhan
tidak berkurang hingga akhirnya
dirujuk ke IGD RSUD Balaraja.
Riw. Penyakit Dahulu
• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
• Belum pernah dirawat di rumah sakit.
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan tertentu
• Riwayat penyakit paru, jantung, kejang dan penyakit lain disangkal
Silsilah
keluarga
Kesan : Keadaan lingkungan rumah kurang baik. Kesan: Riwayat sosial ekonomi kurang.
Riw. Persalinan
Riwayat Kehamilan
TEMPAT • RS Permata Hati
PENOLONG • Bidan
UMUR VAKSIN
Baru lahir HBO
Deskripsi :
Tak tampak pelebaran mediastinum.
Cor : CTR tak dinilai. Bentuk dan letak dalam batas normal.
Pulmo : Corakan bronkovaskular tampak kasar.
Tampak bercak infiltrat di kedua perihiler dan parakardial.
Kedua hilus tampak menebal.
Diafragma kanan setinggi costae IX posterior.
Sinus kostofrenikus kanan-kiri normal.
Deskripsi :
Tampak bercak-bercak kesuraman di suprahiler, perihiler,
pericardial bilateral
Kedua sinus costofrenikus lancip
Kedua diafragma licin
Cor : konfigurasi dalam batas normal.
Sisterna tulang yang tervisualisasi intak
Pada foto yang tervisualisasi tampak distensi gaster
Tampak terpasang ujung selang ETT di proyeksi setinggi VTH-2
Nebu combiven + 2 cc
Nacl
Keterangan 16 Maret 2018 (ICU) 16 maret 2018 pukul 14.00 (ICU)
Sesak napas (+), gelisah (+), menangis (+) kurang pasien pasca intubasi, demam (+)
S
kencang
PF/ PF/
KU: CM, TSB KU: on sedasi, TSB
Tekanan darah: 120/70 Tekanan darah
Nadi: 196 x/m, Nadi : 200 x/menit
O
RR: 60x/m, SpO2 : 96% RR: on ventilator, SpO2 99%
Suhu: 38,4 OC, suhu : 38,7 OC
Paru : SN Vesikular +/+ Rh +/+, Wh +/+ Paru : SN Vesikular +/+ ,Ronkhi +/+ Wheezing +/+
Batuk berdahak (+), sesak (-) Batuk (+) berkurang, pilek (+)
S demam (+) naik-turun, BAK normal
BAB cair (+) 1x
PF/ PF/
KU: TSS, Kesadaran : CM KU: TSS, Kesadaran: CM
nadi : 120 x/mnt Nadi : 130 x/menit
RR : 22 X/M RR: 24 x/m, SpO2 99%
Suhu 36,7 oC Suhu : 36,8 oC
Kepala: normosefali Kepala: normosefali
O
Mata : CA -/-, SI-/- Mata : CA -/-, SI-/-
Jantung: BJ I-II, regular, murmur (-), gallop (-) Paru: SN Vesikular, Ronkhi -/-, Wh -/-
Paru: SN Vesikular, Ronkhi basah kering +/+ (menurun), Wh - Jantung: BJ I-II, regular, murmur (-), gallop (-)
/- Abdomen: BU(+), supel
Abdomen: BU(+) 4-5x/m, supel, datar, NT(-) Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik.
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
A Bronkopneumonia berat (perbaikan) Bronkopneumonia berat (perbaikan)
O2 nasal kanul IVFD KAEN 1B 15ml/jam
Diet 8 x 40 ml Meropenem 3 x 150mg (H-5)
IVFD KAEN 1B 12ml/jam Omeprazol 1x4 mg
Meropenem 3 x 150mg (H-4) Nebulasi Ventolin ½ resp 3x/hari
Omeprazol 1x4 mg ACC pulang dr. Fifi Sp.A → kontrol poli anak. Terapi
Nebulasi Ventolin ½ resp 2x/hari pulang:
P - PO Cefixime syr 2 x 2 ml.
- Pulv batuk (3 dd pulv I)
- Loratadine tab 2mg
- Triamcinolone tab 0,75 mg
- Salbutamol tab 0,4mg
- Ambroxol tab 3,5 mg
Analisis Masalah
Sesak nafas (+) 1 hari SMRS.
Bayi bernafas cepat dan terdapat cekungan masuk pada
dada saat bernafas, disertai nafas yang berbunyi Gejala pneumonia menurut WHO(6,7) i :
Demam (+) • Nafas cepat menghitung frekuensi nafas dalam
Batuk berdahak (+), pilek (+)
1 menit penuh saat bayi dalam keadaan tenang.
Nafsu makan pasien (frekuensi menyusu) menurun.
• Sesak nafas adanya tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam ketika menarik nafas (retraksi
epigastrium).
• Tanda bahaya yang mengarah ke pneumonia berat
(pada usia 2 bulan – 5 tahun) : tidak dapat
menyusu/minum atau memuntahkan semuanya,
kesadaran menurun, kejang, stridor, gizi buruk,
Terdapat bengkel yang berdebu dan berasap di depan demam, sianosis.
rumah pasien (tempat pasien sering dibawa bermain).
Penggunaan obat nyamuk bakar di dalam rumah (+),
kakek dan ayah pasien merokok (+).
Pemeriksaan fisik pasien:
KU: lemas (+), tampak sesak, merintih (+), retraksi (+), gerak
kurang aktif (+) Diagnosis pneumonia berat menurut WHO(7)
TTV: • batuk dan/atau kesulitan bernapas ditambah
minimal satu hal berikut:
Nadi: 160x/m (IGD) → 196x/m (ICU)
Kepala teranguk-anguk
RR: 58x/m (IGD) → 60x/m (ICU) Pernapasan cuping hidung
SpO2: 98% (IGD) → 96% (ICU) Tarikan dinding dada bagian bawah ke
Suhu: 38 oC (IGD) → 38,4 oC (ICU) dalam.
Thorax: Foto dada menunjukan gambaran
Retraksi supraklavikula dan epigastrium (+). pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi,dll)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki (+/+), wheezing (+/+). Napas cepat:
Pemeriksaan penunjang: Anak umur < 2 bulan : ≥ 60 kali/menit
Anak umur 2 – 11 bulan : ≥ 50 kali/menit.
Diffcount : 0/0/1/71/22/6 → peningkatan neutrofil segmen .
Anak umur 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali/menit.
AGD: Anak umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali/menit
pH: 7,42. HCO3- : 31 Suara merintih (grunting) pada bayi muda
pCO2 : 46,6. TCO2 : 32,4 Auskultasi terdengar:
pO2 : 32,2 BE: 6,3 Crackles (ronki)
Sat O2 : 63,8% Suara pernapasan menurun
Rontgen : bercak infiltrat di kedua perihiler dan parakardial Suara pernapasan bronkial
Terapi Simptomatik
• Nebu Ventolin +2 cc Nacl, Ventolin adalah bronkodilator
yang digunakan sebagai pelega dan mengurangi atau Pilihan antibiotik lini
menghilangkan gejala sesak nafas. pertama dapat
• Nebu Combiven + 2 cc Nacl, Combiven adalah menggunakan golongan β-
bronkodilator yang digunakan sebagai pelega dan laktam atau kloramfenikol.
mengurangi atau menghilangkan gejala sesak nafas. Bila tidak responsif maka
• Paracetamol 4 X 80 mg IV, adalah suatu analgetik dapat diberikan antibiotik
antipiretik yang berfungsu sebagai penurun panas dengan lain seperti gentamisin,
cara menghambat mekanisme cox-1 amikasin, atau
sefalosporin sesuai dengan
Terapi Kausatif petunjuk etiologi yang
• IV ampisilin 4 x 180 mg, antibiotik golongan beta laktam ditemukan.(6)
yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri Perawatan penunjang pada
gram negatif maupun gram positif. anak dirawat di rumah sakit (7):
• IV gentamisin loading dose 55 mg 1 x 40 mg, adalah Bila anak disertai demam (> 39
Bila pasien datang dalam
antibiotic golongan aminoglikosida yang bersifat bakterisid oC) yang tampaknya
keadaan klinis berat, segera
dan terutama aktif terhadap bakteri gram negatif menyebabkan distres, beri
berikan O2 dan pengobatan
• IV dexametason 3 x 0,7 mg , adalah suatu kortikosteroid parasetamol.
kombinasi ampisilin-
sistemik (antiinflamasi) yang berfungsi menghilangkan Bila ditemukan adanya
kloramfenikol atau
reaksi inflamasi pada saluran pernafasan. wheeze, beri bronkhodilator
ampisilin-gentamisin.(7)
kerja cepat.
Terapi Supportif Berikan kebutuhan cairan
• Ventilator PC 12/5 FiO2 50% , O2 diberikan pada pasien rumatan sesuai umur anak.
karena keluhan sesak pasien dan untuk membantu
oksigenasi jaringan.
• KAEN 1B 29 ml/jam, untuk perawatan cairan dan nutrisi
pengganti
Pneumonia
• Pneumonia merupakan infeksi yang mengenai parenkim paru.
• Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis dinyatakan dengan adanya daerah
infeksi yang berbecak dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm yang mengelilingi dan
melibatkan bronkus.9
• Bronkopneumonia adalah radang paru-paru pada bagian lobularis yang ditandai dengan
adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri,virus,
jamur dan benda asing, yang ditandai dengan gejala demam tinggi, gelisah, dispnoe, napas
cepat dan dangkal (terdengar adanya ronki basah), muntah, diare, batuk kering dan
produktif.
etiologi
Gejala klinis sederhana menurut
WHO meliputi napas cepat, sesak
nafas, dan berbagai tanda bahaya
agar anak segera dirujuk ke
pelayanan kesehatan
• Anak-anak dengan pernapasan cepat tanpa adanya retraksi dinding dada atau tanda bahaya umum harus
diberikan amoksisilin oral setidaknya 40mg/kg/dosis dua kali sehari (80mg/kg/hari) selama lima hari.
Rekomendasi 2
• Anak usia 2-59 bulan dengan adanya retraksi dinding dada harus diberikan amoxicillin oral 40mg/kg/dosis
dua kali sehari selama lima hari.
• Ampisilin (atau penisilin apabila ampisilin tidak tersedia) ditambah gentamisin atau ceftriaxone
direkomendasikan sebagai lini pertama antibiotik untuk bayi yang terinfeksi HIV dan untuk anak di bawah
usia 5 tahun dengan pneumonia berat.
Rekomendasi 5
Terapi antibiotik
berdasarkan panduan WHO
• Pemberian oksigen 2-4 L/menit melalui nasal kanul atau
nasofaring. Jika penyakitnya berat dan sarana tersedia,
alat bantu napas mungkin diperlukan terutama dalam 24-
48 jam
• Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat. Cairan yang
diberikan mengandung gula dan elektrolit yang cukup.
• Koreksi kelainan elektrolit atau metabolik yang terjadi.
• Mengatasi penyakit penyerta.
• Pemberian terapi inhalasi dengan nebulizer.
Terapi Suportif
Komplikasi