Anda di halaman 1dari 23

PROSEDUR KALIBRASI

PENDAHULUAN

Prosedur kalibrasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dan mutlak harus dimiliki oleh laboratorium kalibrasi untuk dapat me-

laksanakan kegiatan kalibrasinya sesuai dengan persyaratan pelaksanaan

kegiatan laboratorium yang baik.

Ketiadaan prosedur kalibrasi dapat mengakibatkan turunnya kredibilitas

laboratorium tersebut dan dianggap tidak kompeten untuk melaksa-

nakan kalibrasi.
Demikian halnya dengan penggunaan prosedur kalibrasi, harus sesuai dan memadai

dengan target yang diharapkan. Kesalahan pemilihan, tidak sepenuhnya mengikuti

prosedur yang dinyatakan, akan mengakibatkan timbulnya kesalahan atau kurang

telitinya hasil kalibrasi, dan merupakan sumber perbedaan yang sering terjadi dalam

kegiatan interkomparasi yang melibatkan beberapa laboratorium kalibrasi.

Pendokumentasian dan pengontrolan yang efektif dari prosedur kalibrasi yang

digunakan oleh laboratorium yang bersangkutan adalah salah satu syarat untuk dapat

menjamin hasil kalibrasi yang dilakukan.


Kewajiban laboratorium kalibrasi untuk memiliki, memilih, mendokumentasikan

prosedur kalibrasi dan mengontrolnya, dinyatakan dalam Pedoman DSN 01-1991

pada butir 10.1 sampai dengan 10.4 sebagai berikut:

10.1 Laboratorium wajib memiliki dokumen tentang petunjuk penggunaan dan

pengoperasian dari senma alat, penanganan serta persiapan alat-alat untuk

kalibrasi dan atau pengujian, ketiadaan petunjuk terscbut akan merusak kalibrasi

dan pengujian. Semua petunjuk, standar, pedoman.dan data acuan yang berkaitan

dengan kegiatan laboratorium harus dipelihara supaya selalu mutahir dan selaJu

tersedia bagi tenaga laboratorium yang memerlukan.


10.2 Laboratorium wajib memakai metode dan prosedur yang tepat untuk kalibrasi dan

pengujian serta keglatan yang berkaitan yang termasuk dalam tanggung jawabnya

(termasuk pengambilan contoh, penanganan, pengangkutan dan penyimpanan,

penyiapan barang, taksiran ketidakpastian pengukuran dan analisis data kalibrasi

dan atau data. pengujian.

Metode dan prosedur tersebui harus selalu konsisten dengan ketelitian yang

diperlukan dan dengan tiap spesifikasi standar yang sesuai untuk kalibrasi atau

pengujian yang bersangkuian.


10.3 Jika metodenya tidak ditetapkan sedapat mungkin laboratorium harus memilih
metode yang dipublikasikan dalam tingkat standar nasional atau internasional oleh
organiasi teknis yang mempunyai nama baik, atau dalam buku teks atau majalah
ilmiah yang sesuai

10.4 Jika diperlukan dapat mempergunakan metoda yang belum diberlakukan sebagai
standar, dengan mendapat persetujuan dari pelanggan kemudian didokumentasikan
dengan baik dan disyahkan, diberikan kepada pelanggan dan pihak lain yang
bersangkutan.
KARAKTERISTIK PROSEDUR KALIBRASI

Prosedur kalibrasi idealnya mempunyai karakteristik:

- Sederhana

- Cepat

- Spesifik

- Rentang ukur luas

- Ekonomis

- Dapat diandalkan hasilnya/akurasi tinggi


Pada kenyataannya kondisi ideal seperti di atas sulit untuk selalu dicapai, maka sering

dilakukan kompromi, misal: prosedumya bisa sederhana tapi rentang ukurnya tidak

luas), yang penting dapat memenuhi target dan ketelitian yang diharapkan dan

Kebutuhan pelanggan.
SUMBER PROSEDUR KALIBRASI

Dilihat dari sumbernya, prosedur kalibrasi dapat dikatagorikan sebagai:

1. Standar Prosedur

Prosedur kalibrasi yang diterbitkan oleh badan standar nasional maupun internasional

dan telah diuji keabsahan serta ketelitian hasilnya. Sebagai contoh badan-badan

standar: ISO, ASTM, BS, SNI, DIN, JIS dan aebagainya.

2. Prosedur terbitan ahli metrologis

Prosedur kalibrasi yang dibuat oleh para ahli atau peoeliti metrologi dan diterbitkan

pada Jumal majalah ilmlah, literatur, dan proceeding.


3. Prosedur buatan sendiri

Prosedur kalibrasi yang dibuat/dikcmbangkan oleh laboratorium kalibrasi itu sendiri

atau memodinkasi prosedur kalibrasi yang sudah ada untuk disesuaikan dengan

kondki yang ada atau keperluan tertentu.

Ketiga kategori di atas masing-masing mempunyai keuntungan

dan kekurangannya.
Standar Prosedur:

Kcuntungan:
• Diakui dan diterima baik secara nasional maupun internasional.
• Dapat dipakai sebagai pembandingan kemampuan antar laboratorium kalibrasi
(program inter komparasi).
• Telah dilakukan evaluasi dan diuji secara teliti sebelum diterbitkan, untuk mengu-
rangi resiko adanya masalah yang tak diduga. biasanya menyediakan data tentang
masalah repeatability dan ketidakpaatian pengukuran.
• Secara reguler direvisi dan diperbaharui atas dasar masukan dari pemakai.
• Dapat dicoba di laboratorium kalibrasi dengan tidak banyak kesulitan.

Kekurangan:
• Tidak selalu dapat dilakukan sepenuhnya di suatu laboratorium mengingat
keterbatasan peralatan yang tersedia.
• Mungkin bukan berupa teknologi yang baru, karena periode pemutahiran/revisi terlalu
lama.
• Sering terlalu kompleks, terlalu akurat, lambat dan mabal bagi laboratorium yang
melakaanakannya atau bag! kebutuhan pelanggan.
• Beberapa standar internasional tidak selalu tersedia untnk permintaan yang segera.
Prosedur Terbitan Ahli Metrologis:

Keuntungan:
• Selalu mengikuti perkembangan teknologi.
• Selalu dalam teori terbaru.
• Sering lebih applicable terhadap kebutuhan yang spesifik

Kekurangan:
• Data repeatability, reprodudbility dan ketidakpastian sering tidak tersedia atau tidak
memadai.
• Sering dikembangkan dalam satu laboratorium kalibrasi dao tidak selalu dapat
dipakai untuk pelaksanaan interkomparasi antar laboratorium kalibrasi.
• Sering harus dikembangkan atau dimodifikasi lagi untuk dapat memenuhi kebutuhan
laboratorium.
• Sering tidak dapat diterima secara luas baik nasional maupun intemasional.
• Jarang direvisi/diperbaharti berdasarkan masukan pemakai
Prosedur Buatan Sendiri:

Keuntungan
• Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan laboratorium.
• Dikembangkan sesuai dengan fasilitas yang tersedia atau keperluan yang spesifik.
• Seringkali lebih cepat, lebih murah dan lebih mudah.
• Mudah dikaji ulang dan dimutahirkan.

Kekurangan
• Belum dapat diterima atau tidak dikenal secara luas.
• Data repeatability, reprodudbility, dan ketidakpastian pengukuran sangat sedikit
bahkan tidak ada.
• Sering tidak terkontrol.
• Jarang ditinjau ulang atau direvisi.
• Sering harus dikembangkan atau dimodifikasi lagi untuk memenuhi perubaban
kebutuhan.
• Sering memerlukan pengetahuan teknik yang lebih tinggi untuk mengatasi masalah
yang timbul.
PEMDLIHAN PROSEDUR
Prosedur kalibrasi yang digunakan laboratorium
dipilih sesuai bidang dan keperluan tertentu.

Penulihan prosedur dapat ditentukan oleh;


• peraturan yang ada*
• permintaan khusus dari pelanggan.
• adanya perubahan beban kerja.
• adanya perubahan ketidakpastian atau repeatability
yang dimginkan.
• dikenalkannya teknologi bam.
• perlimya menurunkan biaya atau meningkatkan
hasil secara kiiantitatif.
• unjuk kerja dari metoda yang ada/tersedia
kurang memuaskan.
EVALUASI PROSEDUR

Laboratorium kalibrasi harus dapat mengevaluasi prosedur untuk dapat memilih


prosedur yang paling baik/tepat bagi keperluannya.

Pengevaluasian tersebut harus didokumentasikan, dan adanya masalah, adanya


kompromi, ataupun keputusan yang diambil harus dicatat bersamaan dengan data
evaluasi aktualnya. Catalan tersebut akan berguna untuk penelusuran masalah
(troubleshooting) di masa yang akan datang.

Pengevaluasian di atas berlaku baik untuk standar prosedur maupun untuk sumber
prosedur lainnya,karena hal mi dapat digunakan sebagai masukan dari
laboratorium(pemakai)untuk perbaikan dan pengembangan prosedur.

Ada empat tahapan (fase) dalam pengevaluarian


prosedur kalibrasi.
TAHAP AUDIT PERMULAAN

Tahap ini merupakan survai awal dari kebutuhan laboratorium tentang prosedur
kalibrasi. Evaluasi ini dapat berupa beberapa pertanyaan seperti berikut ini:

• Mengapa kalibrasi (alat) perlu dilakukan?, seberapa seringkah pelaksanaan kalibrasi


ini dilakukan?, siapa yang akan menggunakan hasil kalibrasi ini, dan untuk tujuan
apa?.
• Apakah personil yang ada mampu melaksanakannya, ataukah perlu tambahan orang
atau perlu training khusus?
• Apakah memerlukan alat pengaman atau pencegahan kecelakaan khusus?.
• Apakah memerlukan tambahan layanan laboratorium lainnya?
• Apakah akan menggantikan prosedur kalibrasi yang ada atau hanya sebagai
tambahan?.
• Apakah akan lebih murah dengan mempekerjakan oranc lain lagi?
• Apakah akan memerlukan peralatan tambahan baru?.
TAHAP PERCOBAAN TERBATAS

Tahap ke dua adalah percobaan terbatas yang akan menentukan diterima atau
ditolaknya prosedur untuk evaluasi berikutnya. Laboratorium harus mencoba lebih dari
satu prosedur dan memahami setiap prosedur yang dicoba sebelum memberikan
keputusan. Beberapa faktor yang pcrlu dipertimbangkan adalah:
• Seberapa mudah/sulitnya teknik pelaksanaannya?
• Seberapa cepat teknik pelaksanaannya?
• berapa lama men-set up sistem?,
• sebagai prosedur yang rutin: seberapa soring dilakukan kalibrasi perhari,
perminggu, perbulan?.
• Berapa biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakannyo, pertimbangkan waktu kerja
pelaksanaan (senior/junior), peralatan yang digunakan, bahan habis pakai, dan
perlakuan khusus.
• Tingkat ketrampilan teknis mana yang dibutuhkan?.
• Apakah tekniknya reliable, atau adakah kesulitan yang tidak diduga?.
• Apakah penjagaan keselamatan yang ada mencukupi/memadai?.
• Kontrol kualitas apa yang ada:
• repeatability?
• reprodudbility?
• linearity?.
TAHAP EVALUASI TOTAL

Dengan tahapan ini laboratorium harus mencoba mcnentukan antara 2 alternatif atau

memberlakukan prosedur yang dipilih, caranya dengan membandingkan terhadap

prosedur standar acuan.

Parameter yang dievaluasi antara lain:

• Peugujian repeatability dan reproduclbility

• Ketidakpastian

• Sensitivitas

• Kespesifikan.
TAHAP PENERAPAN

Sekali prosedur kalibrasi dipilih, laboratorium harus mempunyal aturan/tata tertib yang

harus diikuti sebelum prosedur tersebut menjadi bagian dari pekerjaan rutin.

Aturan tersebut harus paling tidak memuat:

• pendokumeutasian prosedur.

• melatih pelaksana.

• mengembangkan prosedur kontrol mutu.

• menyiapkan sarana untuk kajian ulang yang akan datang.


DOKUMENTASI PROSEDUR KALIBRASI

Prosedur kalibrasi harus didokumentasikan secara tcrtulis, dan disimpan ditempat yang

mudah untuk dicar! untuk digunakan,dan diganti bila ada reviai.

Banyak laboratorium kalibrasi yang menggunakan standar prosedur kalibrasi,

memulbkannya kembali dalam format dan bahasa yang lebih dimengerti oleh pelaksana

tanpa mengurangi atau menambah ketentuan yang dapat menimbulkan kurang tepatnya

hasil kalibrasi.
catatan:

Repeatability : ukuran dari variasi statistik data yang dihasilkan, bila kalibrasi
dilakukan oleh personil yang sama, dengan perlengkapan dan
ruangan serta kondssi yang sama, namun dilakukan dalam
beberapa. kali pengukuran (katakan 10X).

Reproduksibility : ukuran dari variasi statistik data yang dihasilkan, bila kalibrasi
dilakukan oleh personil yang berbeda,pada waktu yang berbeda,
mungkin laboralorwnmya juga berbeda, dengan menggunakan
peralatan yang berbeda pula.

Nilai ketidakpastian: rentang ukur dari sutatu nilai, dimana nilal ukur yang sebenamya
kemungkinan berada,
FORMAT PROSEDUR KALIBRASI

Tidak ada aturan khusus dalam membuat format/bentuk dari prosedur kalibraai, akan
tetapi prosedur kalibrasi paling tidak harus memuat:
- judul prosedur.
- nomor/code prosedur.
- badan/institusi/laboratorium yang membuat/menerbitkan.
- daftar acuan standar kalibraai.
- ruang lingkup/tujuan/rentang ukur kalibrasi.
- deflnlsi-definisi dari kata kunci yang tennuat di dalam prosedur (bila perlu).
- daftar standar ukur, dan peralatan scrta bahan bantu yang
- digunakan dalam pelaksanaair kalibrasi.
- langkah-Iaugkah instruksi pelaksanaan kalibrasi.
- diagram set-up sistem kalibrasi (bila perlu).
- format label data basil kalibrasi.
- petunjuk penganalisaan hasil kalibrasi.
- petunjuk perhitungan nilai kctidakpastian.
- format penyajian laporan data basil kalibrasi.
- rekomendasi kondisi alat yang dikalibrasi terhadap
- speslfikasinya (bila perlu).
- rekomendasi periode kalibrasi alat yang dikalibrasi (bila perlu).
KESIMPULAN

- Prosedur kalibrasi dapat diperoleh dari koleksi Standar nasional/intemasional, dari

terbitan-terbitan ilmiah, atau dapat dikembangkan oleh laboratorium sendiri.

- Masing-masmg prosedur kalibrasi mempunyai keuntungan dan kekurangaimya.

- Pemilihan prosedur kalibrasi dipengamhi oleh kebutuhan laboratorium maupun

pelanggan.

- Prosedur baru hams dievaluasi secara tepat sebelum digimakan.

- Prosedur kalibrasi harus didokumentasikan dan dikontrol.

Anda mungkin juga menyukai