PENDAHULUAN
dan mutlak harus dimiliki oleh laboratorium kalibrasi untuk dapat me-
nakan kalibrasi.
Demikian halnya dengan penggunaan prosedur kalibrasi, harus sesuai dan memadai
telitinya hasil kalibrasi, dan merupakan sumber perbedaan yang sering terjadi dalam
digunakan oleh laboratorium yang bersangkutan adalah salah satu syarat untuk dapat
kalibrasi dan atau pengujian, ketiadaan petunjuk terscbut akan merusak kalibrasi
dan pengujian. Semua petunjuk, standar, pedoman.dan data acuan yang berkaitan
dengan kegiatan laboratorium harus dipelihara supaya selalu mutahir dan selaJu
pengujian serta keglatan yang berkaitan yang termasuk dalam tanggung jawabnya
Metode dan prosedur tersebui harus selalu konsisten dengan ketelitian yang
diperlukan dan dengan tiap spesifikasi standar yang sesuai untuk kalibrasi atau
10.4 Jika diperlukan dapat mempergunakan metoda yang belum diberlakukan sebagai
standar, dengan mendapat persetujuan dari pelanggan kemudian didokumentasikan
dengan baik dan disyahkan, diberikan kepada pelanggan dan pihak lain yang
bersangkutan.
KARAKTERISTIK PROSEDUR KALIBRASI
- Sederhana
- Cepat
- Spesifik
- Ekonomis
dilakukan kompromi, misal: prosedumya bisa sederhana tapi rentang ukurnya tidak
luas), yang penting dapat memenuhi target dan ketelitian yang diharapkan dan
Kebutuhan pelanggan.
SUMBER PROSEDUR KALIBRASI
1. Standar Prosedur
Prosedur kalibrasi yang diterbitkan oleh badan standar nasional maupun internasional
dan telah diuji keabsahan serta ketelitian hasilnya. Sebagai contoh badan-badan
Prosedur kalibrasi yang dibuat oleh para ahli atau peoeliti metrologi dan diterbitkan
atau memodinkasi prosedur kalibrasi yang sudah ada untuk disesuaikan dengan
dan kekurangannya.
Standar Prosedur:
Kcuntungan:
• Diakui dan diterima baik secara nasional maupun internasional.
• Dapat dipakai sebagai pembandingan kemampuan antar laboratorium kalibrasi
(program inter komparasi).
• Telah dilakukan evaluasi dan diuji secara teliti sebelum diterbitkan, untuk mengu-
rangi resiko adanya masalah yang tak diduga. biasanya menyediakan data tentang
masalah repeatability dan ketidakpaatian pengukuran.
• Secara reguler direvisi dan diperbaharui atas dasar masukan dari pemakai.
• Dapat dicoba di laboratorium kalibrasi dengan tidak banyak kesulitan.
Kekurangan:
• Tidak selalu dapat dilakukan sepenuhnya di suatu laboratorium mengingat
keterbatasan peralatan yang tersedia.
• Mungkin bukan berupa teknologi yang baru, karena periode pemutahiran/revisi terlalu
lama.
• Sering terlalu kompleks, terlalu akurat, lambat dan mabal bagi laboratorium yang
melakaanakannya atau bag! kebutuhan pelanggan.
• Beberapa standar internasional tidak selalu tersedia untnk permintaan yang segera.
Prosedur Terbitan Ahli Metrologis:
Keuntungan:
• Selalu mengikuti perkembangan teknologi.
• Selalu dalam teori terbaru.
• Sering lebih applicable terhadap kebutuhan yang spesifik
Kekurangan:
• Data repeatability, reprodudbility dan ketidakpastian sering tidak tersedia atau tidak
memadai.
• Sering dikembangkan dalam satu laboratorium kalibrasi dao tidak selalu dapat
dipakai untuk pelaksanaan interkomparasi antar laboratorium kalibrasi.
• Sering harus dikembangkan atau dimodifikasi lagi untuk dapat memenuhi kebutuhan
laboratorium.
• Sering tidak dapat diterima secara luas baik nasional maupun intemasional.
• Jarang direvisi/diperbaharti berdasarkan masukan pemakai
Prosedur Buatan Sendiri:
Keuntungan
• Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan laboratorium.
• Dikembangkan sesuai dengan fasilitas yang tersedia atau keperluan yang spesifik.
• Seringkali lebih cepat, lebih murah dan lebih mudah.
• Mudah dikaji ulang dan dimutahirkan.
Kekurangan
• Belum dapat diterima atau tidak dikenal secara luas.
• Data repeatability, reprodudbility, dan ketidakpastian pengukuran sangat sedikit
bahkan tidak ada.
• Sering tidak terkontrol.
• Jarang ditinjau ulang atau direvisi.
• Sering harus dikembangkan atau dimodifikasi lagi untuk memenuhi perubaban
kebutuhan.
• Sering memerlukan pengetahuan teknik yang lebih tinggi untuk mengatasi masalah
yang timbul.
PEMDLIHAN PROSEDUR
Prosedur kalibrasi yang digunakan laboratorium
dipilih sesuai bidang dan keperluan tertentu.
Pengevaluasian di atas berlaku baik untuk standar prosedur maupun untuk sumber
prosedur lainnya,karena hal mi dapat digunakan sebagai masukan dari
laboratorium(pemakai)untuk perbaikan dan pengembangan prosedur.
Tahap ini merupakan survai awal dari kebutuhan laboratorium tentang prosedur
kalibrasi. Evaluasi ini dapat berupa beberapa pertanyaan seperti berikut ini:
Tahap ke dua adalah percobaan terbatas yang akan menentukan diterima atau
ditolaknya prosedur untuk evaluasi berikutnya. Laboratorium harus mencoba lebih dari
satu prosedur dan memahami setiap prosedur yang dicoba sebelum memberikan
keputusan. Beberapa faktor yang pcrlu dipertimbangkan adalah:
• Seberapa mudah/sulitnya teknik pelaksanaannya?
• Seberapa cepat teknik pelaksanaannya?
• berapa lama men-set up sistem?,
• sebagai prosedur yang rutin: seberapa soring dilakukan kalibrasi perhari,
perminggu, perbulan?.
• Berapa biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakannyo, pertimbangkan waktu kerja
pelaksanaan (senior/junior), peralatan yang digunakan, bahan habis pakai, dan
perlakuan khusus.
• Tingkat ketrampilan teknis mana yang dibutuhkan?.
• Apakah tekniknya reliable, atau adakah kesulitan yang tidak diduga?.
• Apakah penjagaan keselamatan yang ada mencukupi/memadai?.
• Kontrol kualitas apa yang ada:
• repeatability?
• reprodudbility?
• linearity?.
TAHAP EVALUASI TOTAL
Dengan tahapan ini laboratorium harus mencoba mcnentukan antara 2 alternatif atau
• Ketidakpastian
• Sensitivitas
• Kespesifikan.
TAHAP PENERAPAN
Sekali prosedur kalibrasi dipilih, laboratorium harus mempunyal aturan/tata tertib yang
harus diikuti sebelum prosedur tersebut menjadi bagian dari pekerjaan rutin.
• pendokumeutasian prosedur.
• melatih pelaksana.
Prosedur kalibrasi harus didokumentasikan secara tcrtulis, dan disimpan ditempat yang
memulbkannya kembali dalam format dan bahasa yang lebih dimengerti oleh pelaksana
tanpa mengurangi atau menambah ketentuan yang dapat menimbulkan kurang tepatnya
hasil kalibrasi.
catatan:
Repeatability : ukuran dari variasi statistik data yang dihasilkan, bila kalibrasi
dilakukan oleh personil yang sama, dengan perlengkapan dan
ruangan serta kondssi yang sama, namun dilakukan dalam
beberapa. kali pengukuran (katakan 10X).
Reproduksibility : ukuran dari variasi statistik data yang dihasilkan, bila kalibrasi
dilakukan oleh personil yang berbeda,pada waktu yang berbeda,
mungkin laboralorwnmya juga berbeda, dengan menggunakan
peralatan yang berbeda pula.
Nilai ketidakpastian: rentang ukur dari sutatu nilai, dimana nilal ukur yang sebenamya
kemungkinan berada,
FORMAT PROSEDUR KALIBRASI
Tidak ada aturan khusus dalam membuat format/bentuk dari prosedur kalibraai, akan
tetapi prosedur kalibrasi paling tidak harus memuat:
- judul prosedur.
- nomor/code prosedur.
- badan/institusi/laboratorium yang membuat/menerbitkan.
- daftar acuan standar kalibraai.
- ruang lingkup/tujuan/rentang ukur kalibrasi.
- deflnlsi-definisi dari kata kunci yang tennuat di dalam prosedur (bila perlu).
- daftar standar ukur, dan peralatan scrta bahan bantu yang
- digunakan dalam pelaksanaair kalibrasi.
- langkah-Iaugkah instruksi pelaksanaan kalibrasi.
- diagram set-up sistem kalibrasi (bila perlu).
- format label data basil kalibrasi.
- petunjuk penganalisaan hasil kalibrasi.
- petunjuk perhitungan nilai kctidakpastian.
- format penyajian laporan data basil kalibrasi.
- rekomendasi kondisi alat yang dikalibrasi terhadap
- speslfikasinya (bila perlu).
- rekomendasi periode kalibrasi alat yang dikalibrasi (bila perlu).
KESIMPULAN
pelanggan.