Anda di halaman 1dari 28

Penyakit Jantung Iskemik

OLEH :
KELOMPOK 3
1.
NAMA KELOMPOK
IMANUEL REYNITHO PATTY 201583017

2. AMANDA D. LESTALUHU 201583018

3. NATASYA FITRI 201583019

4. KURNIA ANGRIANI 201583020

5. DEWI N. KABAKORAN 201583021

6. LEONARDO S. LIESAY 201583022

7. NURUL F. AHMAD 201583023

8. RAGILLIA RAMADHANTY 201583024

9. MAXWELL L. V. MALAKAUSEYA 201583025

10. SAMSYAH RONY 201583027

11. PUTRI ULANDARI 201583029

12. GIOVANO AMAHORU 201583031

13. ADITYA TRIMUTYAWATI 201583032

14. PUJIMA K. K. HUTAGALUNG 201583035

15. KEZIA E. N. LATUPEIRISSA 201583036

16. LIDIA L. PARON 201583037

17. ZULHAIMI HENDRAJID 201583038

18. HASNA V. S LATUCONSINA 201583040

19. EL SHADDAI G. JAFTORAN 201583045

20. JENNIFER A. J. MAITIMU 201583046


DEFINITION
Ischemic heart disease:
• Inadequate circulation of blood to the myocardium, usually as a result of
coronary artery disease
• Any of a group of acute or chronic cardiac disabilities resulting from
insufficient supply of oxygenated blood to the heart.
•Penyakit Jantung Iskemik (IHD), atau dikenal sebagai Penyakit Arteri Koroner,
adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pasokan darah ke jantung.
•Pembuluh darah menyempit atau terhambat karena pengendapan plak
kolesterol di dinding pembuluh darah  mengurangi pasokan oksigen dan
nutrisi ke otot-otot jantung, yang sangat penting untuk fungsi jantung.
• Hal tersebut dapat menyebabkan jantung tiba-tiba kehilangan suplai darah
yang menyebabkan kematian/infark otot jantung  serangan jantung.
• Jantung menyuplai darah oksigen ke berbagai organ vital  gangguan pada
jantung akan mempengaruhi pasokan oksigen ke organ vital seperti otak,
ginjal dll
• Dapat menyebabkan gangguan fungsi sampai kematian organ2 vital
tersebut.
• Penyakit jantung iskemik adalah penyebab kematian paling sering di
beberapa negara di seluruh dunia.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Faktor risiko tidak dapat diubah
• Jenis kelamin
• Usia
• Riwayat keluarga
Faktor risiko dapat diubah
• Merokok
• Hipertensi
• Hiperlipidemia, hiperkolesterolemia
• Obesitas sentral
• Diabetes mellitus
• Kurang aktivitas fisik
Pria lebih rentan terhadap IHD. Namun, pada wanita pasca-menopause,
risiko hampir sama dengan laki-laki.
Stres juga diduga menjadi faktor risiko.
•Proses penyakit terjadi ketika terdapat plak atheromatous di pembuluh
koroner, yang menyebabkan penyempitan dinding pembuluh darah dan
menghalangi aliran darah ke otot jantung.
•Penyumbatan ini dapat berkembang menjadi total  menyebabkan
kerusakan, kematian dan nekrosis jaringan, yang dikenal sebagai
“Myocardial Infarction”
TANDA DAN GEJALA
• Gejala-gejala awal pada sejumlah besar pasien dalam bentuk nyeri dada
(Angina Pektoris).
Nyeri dada karena jantung :
• Nyeri substernal
• Rasa seperti ditindih beban berat, terbakar, tidak nyaman, diremas atau
ditusuk2 yang tidak dapat dilokalisir dengan jari.
• Adanya penjalaran, bisa ke lengan sampai ke kelingking kiri, epigastrium,
leher sampai rahang kiri
• Dapat berlangsung selama lima sampai dua puluh menit.
• Keringat dingin, sesak
• Dapat membaik dengan istirahat
• Tanda-tanda lain yang dapat diamati pada pemeriksaan klinis adalah
adanya Tendon xanthomas, penebalan Tendon Achilles dan arcus
Lipidus pada pasien muda, semua yang mungkin mengindikasikan
Hyperlipidemia turun temurun.
• Pasien juga harus diperiksa untuk anemia, obesitas, diabetes, tiroid
dan penyakit pembuluh darah perifer.
• Elektrokardiografi (EKG) dapat normal pada beberapa pasien saat
istirahat antara serangan Angina.
• Selama episode nyeri mungkin ada depresi segmen ST dan inversi
gelombang T di beberapa sadapan, menunjukkan iskemia.
• Dalam kasus Infark (serangan jantung), akan ada segmen ST elevasi di
EKG, yang secara bertahap dapat berkembang.
• Sebuah Echocardiogram dapat membantu dalam menunjukkan
kelainan fungsional dalam berbagai ruang jantung dalam menilai
efisiensi pemompaan jantung.
• Sebuah uji latihan (Treadmill Test-TMT) sering diindikasikan pada
pasien yang memiliki gejala tetapi memiliki pola EKG normal.
• Saat ini, TMT sedang ditunjukkan dalam semua kategori berisiko tinggi
melampaui usia 35 terlepas dari gejala.
• Koroner Angiogram menyediakan informasi yang akurat tentang lokasi
aktual dan luasnya stenosis (penyempitan) dan membantu dalam
menentukan metode terapi yang diperlukan.
Tes laboratorium yang dapat digunakan untuk menyingkirkan gangguan
lain dan untuk menilai kondisi jantung mencakup:
• Darah lengkap
• Profil lipid
• Kimia darah
• Heart marker (CK-MB, troponin)
Penatalaksanaan
• Pemberian oksigen 4-6 l/min
• Terapi obat dengan Nitrat  dilatasi arteri koroner, diberikan sublingual,
sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit dalam beberapa menit.
• Obat-obatan seperti mononitrate dinitrate dan mononitrate isosorbide
termasuk dalam kategori Nitrat  dapat digunakan sebagai profilaksis untuk
mencegah rasa sakit.
• Morfin dapat diberikan bila tidak membaik dengan nitrat.
• Beta-blocker seperti propanolol, bisoprolol juga sangat efektif dalam
mengurangi rasa sakit dengan mengurangi kebutuhan oksigen
miokard, terutama dengan menurunkan detak jantung.
• Antagonis kanal Kalsium  vasodilatasi dan meringankan gejala
dengan mengurangi rangsangan dan konduktivitas otot jantung, juga
dengan mengurangi tekanan darah.
• Untuk pasien dengan hiperkolesterolemia, obat dapat digunakan
untuk menurunkan kadar kolesterol.
Surgical Treatment
• Tindakan bedah dilakukan ketika perawatan medis telah gagal untuk
meredakan gejala atau bila Angiogram menunjukkan penyakit yang
signifikan dalam pembuluh darah.
• Angioplasti koroner – dilatasi pembuluh darah yang menyempit dengan
menggembungkan balon di dalam pembuluh darah
• Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) - mengganti pembuluh darah yang
tersumbat menggunakan arteri lain dari pasien, dilakukan untuk
menghilangkan sumbatan.
• Indikasi untuk operasi bypass saat ini semakin terbatas.
• Hal ini disebabkan realitas yang ada, operasi bypass hanya membantu
untuk meningkatkan kualitas hidup dan meringankan gejala, tidak
signifikan meningkatkan harapan hidup.
• Tren saat ini untuk fokus pada perawatan medis dan teknik seperti
angioplasti.
• Dengan penanganan yang baik, sebagian besar pasien akan dapat
menjalani kehidupan normal dan sehat.
PENCEGAHAN
• Berhenti merokok
• Menghindari makanan kaya lemak jenuh sangat penting untuk mengurangi
kadar lemak dalam darah dan mencegah arteriosclerosis.
• Olahraga teratur.
• Diabetes Mellitus, hiperkolesterolemia dan hipertensi harus disimpan di
bawah kontrol yang baik dengan perawatan yang tepat.
TERAPI NUTRISI
1. Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan terapi
deuretik; pada hipokalemia,kalium dapat diberikan dalam bentuk
makanan yang banyak mengandung kalium seperti kacang
hijau atau suplemen kalium.

2. Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 g natrium


perhari (konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan
retensi cairansehingga menambah berat gejala edema yang biasa
terjadi pada decompensasi jantung ).

3. Penyusuain pembatasan cairan


NUTRISI PREVENTIF
Mempertahankan kadar kolestrol total <200 mg/dL rasio kolesterol total:HDL kolesterol
<4,5 LDL-kolesterol <100 mg/dL

Mempertahankan IMT agar kurang dari 23 dan lingkaran perut kurang dari 80cm

Mengurangi asupan lemak penuh hingga kurang dari 5% dari total kalori

Tingkatkan asupan lemak tak-jenuh tunggal (MUFA),seperti minyak zaitun,minyak


kanola,minyak kacang dan alpukat,hingga sekitar 20% dari total kalori per hari.

Jika kadar trigliserida tinggi,kurang konsumsi hidratarang sederhana seperti gula


pasir,gula aren,madu,dan makanan manis lainnya.

Tingkatkan asupan serat pangan hingga 35 gram/ hari

Makan makanan yang banyak mengandung nutrient antioksidan

Pertimbangkan suplementasi 500 mg vitamin C dan 200 IU vitamin E per hari.

Lakukan olahraga aerobic selama 30 menit per hari.


NUTRISI KURATIF
1. Tingkatkan asupan serat

2. Lakukan penimbangan berat badan dengan memperhatikan lingkaran perut

3. Tingkatkan konsumsi ikan,khususnya ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-
3,paling tidak 2-3 kali seminggu.

4. Kurangi asupan kolesterol hingga 300 mg/dL.

5. Ganti konsumsi daging merah dengan daging putih

6. Kurangi asupan lemak jenuh hingga di bawah 5% dari total kalori.


SYARAT DIET
JENIS DIET

Anda mungkin juga menyukai