Anda di halaman 1dari 22

5

4
3
2
1
ALUMINIUM
ANGGOTA KELOMPOK
 Arfi Wiranata Ginting 03021281320043
 Aziz Andalas Putra 03021281320006
 Qesha Anggraini Gemintang 03021181320021
 Tarapul Parasian S 03111002075
APA ITU ALUMUNIUM?

Aluminium ialah unsur logam kimia dengan lambang Al, dan memiliki
nomor atom 13. Aluminium adalah logam yang berwarna putih perak
dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm 3.
Aluminium termasuk logam golongan utama (IIIA) yang bersifat
amfoter dan ringan bersama magnesium dan platina.
Aluminium metalik memiliki sifat ringan, kuat, bukan magnetik, dan
tidak beracun. Aluminium kuat tapi mudah dibentuk, dan
mempertahankan kekuatan di suhu sangat dingin tanpa menjadi rapuh.
Alumunium berasal dari bijih utama yaitu bauksit dengan rumus kimia
Al2O3,3H2O :
-Bauksit Laterit
-Bauksit Karst
PENYEBARAN BAUKSIT

•Dunia
Sebaran sumber bauksit di dunia terdapat dalam delapan wilayah
utama, yaitu North American province, Carribean province, South
American province, Mediterranean province, West & Central Africa
province, Central Ural province, Central China province,dan South
Asia Australia province. Sebagian besar terdapat pada 28 negara yang
beriklim tropis dan subtropis.
• Di Indonesia
Bijih bauksit di Indonesia terdapat di Pulau Bintan dan sekitarnya,
Pulau Bangka, dan kalimantan barat. Jenis mineralnya adalah gibbsit ,
dengan kadar utama alumina, kuarsa, silika aktif, rutil dan hematite.
KEGUNAAN ALUMINIUM
 Digunakan dalam konstruksi badan pesawat. Yang sering dipakai bukan
merupakan alumunium murni tetapi paduan alumunium yang disebut dengan
duralium. Paduan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas alumunium
sendiri.
 Sifat Alumunium yang tahan korosi membuatnya menjadi bahan favorit untuk
minuman kaleng dan rangka atap rumah.
 Alumunium banyak digunakan dalam alat masak sepeti kompor, panci, dan
sebagainya karena sifat konduktivitas panasnya yang bagus.
 Alumunium merupakan bahan kabel favorit karena bagus konduktivitas dan
punya kelebihan lebih ringan dari tembaga. Akan tetapi harganya sedikit lebih
mahal.
 Alumunium punya reflektivitas tinggi, maka alumunium sangat cocok untuk
cermin, reflektor panas dan cahaya, serta pakaian tahan api untuk pemadam
kebakaran.
SIFAT ALUMINIUM
 Alumunium mempunyai densitas rendah, hanya sepertiga dari kepadatan atau densitas dari logam baja.
 Berbagai paduan logam alumunium memiliki kekuatan tarik antara 70 hingga 700 mega pascal.
Kekuatan yang sangat besar. Sifat alumunium ini unik tidak seperti baja. Pada suhu rendah baja akan
cenderung rapuh tapi sebaliknya dengan alumunium. Pada suhu rendah kekuatannya akan meningkat
dan pada suhu tinggi malah menurun.
 Jika dibandingkan dengan logam lain, alumunium punya koefisien ekspansi linier yang relatif besar.
 Bahan alumunium sangat aplikatif untuk berbagai jenis mesin seperti tipe mesin drilling, potong,
keprok, bending, dan sebagainya.
 Sifat konduktivitas panas dan listrik alumunium sangat baik. Luar biasanya lagi konduktor dari
alumunium beratnya hanya setengah dari konduktor yang terbuat dari bahan tembaga.
 Alumunium adalah reflektor cahaya tampak yang baik.
 Alumunium bereaksi dengan oksigen di udara membentuk lapisan oksida tipis yang ampuh melindungi
badan logam dari korosi.
 Alumunium adalah bahan nonmagnetik. Karena sifatnya ini maka alumunium sering digunakan sebagai
alat dalam perangkat X-ray yang menggunakan magnet
 Logam alumunium punya sifat tidak beracun sama sekali dan berada pada urutan ketiga setelah oksigen
dan silikon unsur yang paling banyak di kerak bumi. Beberapa senyawa alumunium juga secara alami
terbentuk dalam makanan yang kita konsumsi setiap hari.
PENAMBANGAN ALUMINIUM

PENGUPASAN
LAND
TANAH PENGGALIAN PEMUATAN
CLEARING PENUTUP

SIZE
REDUCTION SCREENING PENCUCIAN
PENGOLAHAN ALUMINIUM (PROSES BAYER)
SIZE Mereduksi ukuran bijih bauksit yang akan dijadikan feed
REDUCTION deangan cara digerus (grinding) sampai ukuran <35#

Melarutkan alumina yang terdapat dalam bijih bauksit dengan


PELARUTAN larutan soda api atau “caustic soda”. Suhu pelarutan sekitar
108o sampai 250o dengan konsentrasi soda api 250-400 gr/liter.

Proses memisahkan larutan natrium aluminat (NaAlO2) dari


PENGENDAPAN benda padat yang tidak larut dan produk dari reaksi disilikasi.
pengendapan, suhu sekitar 100oC. Akan didapat suatu produk
berupa larutan natrium aluminat yang bening.
Presipitasi dengan cara menambahkan serbuk Al2O3 sebagai inti
PRESIPITASI pengendapan (seed).
2NaAlO2 + 4H2O → 2NaOH + Al2O33H2O
suhu sekitar 1.200oC bertujuan untuk mengeluarkan juga
KALSINASI mengurangi kadar air dan air kristal yang terikat dalam
gumpalan-gumpalan alumina. Al2O3 yang didapat dari proses
diatas adalah alumina yang siap dikirim ke pabrik peleburan
untuk dilebur menjadi aluminium.
Pengolahan Aluminium

Pengolahan bijih bauksit menjadi aluminium dapat dilakukan dalam sel Hall-
Heroult. Prosesnya terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pemurnian dan
elektrolisis.
 A. TAHAP PEMURNIAN
 Pada tahap pemurnian bauksit terjadi reaksi sebagai berikut.

 Bauksit direaksikan dengan NaOH pekat untuk memisahkan Al 2O3 dari


pengotornya. Senyawa Al2O3 akan larut, sedangkan zat lainnya tidak larut.
Al2O3(s) + 2NaOH(aq)  –>  2NaAlO 2(aq) + H2O(l)
 Larutan kemudian diasamkan dengan HCl untuk memperoleh Al(OH) 3.
NaAlO2(aq) + HCl(aq) + H2O(l)  –>  Al(OH)3(s) + NaCl(aq)3.
 Setelah disaring, Al(OH)3 dipanaskan untuk memperoleh Al2O3 murni.
2Al(OH)3(s)  –>  Al2O3(s) +  3H2O(l) (disertai tambahan kalor)
B. TAHAP ELEKTROLISIS

 Pada tahap kedua, yaitu tahap elektrolisis, Al 2O3 dicampur dengan kriolit (Na3AlF6).
Fungsi kriolit adalah untuk menurunkan titik leleh Al 2O3 dan 2.000°C menjadi 1.000oC.
 Ketika campuran dilelehkan, kriolit akan berfungsi sebagai pelarut. Elektrolisis
dilakukan dalam suatu bejana yang dindingnya terbuat dan besi yang dilapisi karbon.
Karbon (grafit) tersebut juga berfungsi sebagai katoda, sedangkan untuk anodanya
digunakan batang-batang karbon yang dicelupkan ke dalam campuran. Reaksi
elektrolisisnya adalah:      
Al2O3  –>   2Al3+ +  3O2-

 Katoda  :   Al3+(l) + 3e– –> Al(l)     x4


 Anoda   :   2O2-(l)  –> O2(g) + 4e–   x3

               4Al3+ + 6O2- –>  4Al(l) + 3O2(g)


               2Al2O3(l) –>  4Al(l) + 3O2(g)
GAMBAR ELEKTROLISIS
4 TON 2 TON 1 TON
BAUKSIT ALUMINA ALUMINIUM
PERUSAHAAN PENAMBANGAN DAN
PENGOLAHAN ALUMUNIUM
 PT. Antam (Persero) Tbk

 PT. Inalum (Persero)

Do you want to
watch this video?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai