Anda di halaman 1dari 37

TENIS LAPANGAN

Oleh kelompok 3 :

1. Riska meylita

2. Rahmayani

3. Laode muhammad syarwan

4. Sulvina

5. wildayati
Sejarah atau asal usul tenis masih menjadi perdebatan. Sebagian pendapat
menyatakan bahwa Mesir, Yunani dan Romawi Kuno, telah memainkan permainan
yang merupakan cikal bakal dan asal usul tenis ini. Namun demikian bukti-bukti
otentik yang berupa gambar atau tulisan belum diketemukan untuk mendukung
pendapat ini. Satu-satunya bukti adalah adanya kosakata berbahasa Arab yang
berasal dari Mesir Kuno dinyatakan sebagai bukti, dimana bahwa kata Tenis berasal
dari nama sebuah kota di Mesir, Tinnis. Sedangkan kata Raket, dikembangkan dari
kata bahasa Arab yaitu Rahat (Tangan).
Tenis lapangan adalah olahraga yang biasanya dimainkan
antara 2 orang atau 2 pasangan yang masing-masing terdiri dari
2 orang, menggunakan raket untuk memukul bola karet yang
bertujuan untuk memainkan bola dengan cara tertentu
sehingga pemain lawan tidak dapat mengembalikan bola
tersebut.
Permainan tenis lapangan merupakan permainan yang istimewa, karena latar
belakang dan tradisinya. Tenis lapangan mengajarkan etika, sikap mental
positif, serta penghargaan terhadap aturan-aturan. Jadi tujuan permainan
tenis ini adalah memberikan dampak positif bagi si individu/pemain ini,
karena dia akan menunjukkan karakteristik yang baik pada saat
penampilannya di lapangan.tenis merupakan permainan yang memerlukan
kecepatan kaki, ketepatan yang terkendali, stamina, antisipasi, ketetapan hati
(determination), dan kecerdikan.
Seperti namanya, lapangan ini terbuat beralaskan rumput namun tentu
saja yang ditumbuhkan pada tanah yang keras agar memiliki pantulan.
Karakteristik lapangan ini adalah yang tercepat dalam hal laju bola di
lapangan. Bola cenderung untuk meluncur dan hanya sedikit memiliki
efek pantulan karena friksi minimum yang dihasilkan dari lapangan
rumput. Karena biaya perawatannya yang mahal terutama untuk
perawatan rumput dan tanahnya, saat ini lapangan rumput sudah
jarang dijumpai.
Lapangan ini adalah lapangan tenis yang paling populer di mana-mana.
Umumnya lapangan hardcourt terbuat dari semen atau dibeberapa
tempat terbuat dari bahan pasiran yang di aspal. Karakteristik lapangan
ini termasuk cepat-sedang, tergantung dari bahan yang dibuat untuk
lapangannya. Untuk lapangan yang terbuat dari semen memiliki
karakteristik cepat, tapi untuk yang berbahan pasir atau kerikil yang di
aspal umumnya sedang.
Lapangan ini terbuat dari serpihan-serpihan tanah liat atau pasiran dari
batu bata yang dihancurkan. Lapangan model ini umumnya memiliki
karakteristik lambat. Laju bola yang bergulir di lapangan memiliki
putaran yang lambat sehingga memungkinkan bagi pemain untuk dapat
memainkan bola lebih lama dengan rally-rally yang panjang. Di
lapangan ini umumnya yang menguasai adalah baseliner karena sifatnya
yang lebih defensif.
Istilah ini sebenarnya lebih pantas untuk masuk klasifikasi di luar negri. Di
Indonesia lapangan indoor atau dalam ruangan yang umumnya adalah lapangan
hard court, walaupun ada juga lapangan indoor clay seperti di lapangan tenis
UMS 80, Kuningan, Jakarta. Tetapi kalau di luar negri, terutama di Amerika dan
Eropa, lapangan dilapisi oleh karpet berbahan sintetis. ITF (International
Tennis Federation) sendiri mengartikan lapangan karpet itu berbahan dasar dari
karet seperti yang digunakan pada lapangan Tennis Masters. Namun ada pula
yang memakai semacam rumput sintetis ataupun kayu tetapi jarang.
 Lapangan tenis berbentuk persegi panjang yang
dibelah dengan garis tengah dan membaginya
menjadi dua bidang yang sama besar
- Untuk lapangan nomor tunggal, panjang lapangan
23,77 m dan lebar 8,23 m
- Untuk lapangan nomor ganda, panjang lapangan
23,77 m dan lebarnya 10,97 m
 Untuk garis lapangan harus memiliki ketebalan
tertentu yaitu satu sampai dua inci (25,4 – 50,8 mm)
 Ditengah lapangan dibentangkan net
- Net pada lapangan tenis tidak lurus 180 derajat.
Sesuai peraturan internasional, pada bagian tengahnya
agak lebih pendek sedikit, yakni 0,914 m
 Sedangkan pinggirnya 1,07 m. Pada tengah-
tengah net terdapat tali yang memastikan tengah net
lebih rendah daripada pinggirnya.
 Bola tenis lapangan terbuat dari karet yang
dilapisi bulu optic berwarna kuning

 Diameter bola berkisar antara 6,541 cm sampai


6,858 cm

 Berat bola antara 56,0 gram sampai 59,4 gram


 Panjangnya tidak boleh lebih dari 29 inci
(73,66 cm)

 Lebar tidak boleh lebih dari 12,5 inci (31,75


cm)
 Memegang raket di depan badan (salah satu
tangan).

 Tangan yang lain memegang leher raket.

 Raket setinggi bahu.

 Badan agak membungkuk.

 Berdiri dengan kaki agak dibuka.

 Berat badan agak condong ke depan.

 Pandangan melihat net.


FOREHAND DRIVE
•Tangan memegang raket.
•Raket diayun dari belakang. BACKHAND DRIVE
•Perkenaan bola, di samping •Tangan memegang raket.
pinggang. •Tangan diputar ke dalam (kiri).
•Gerakan lanjutan dilakukan •Perkenaan bola tepat di
dengan lengan lurus ke depan. samping kiri pinggang.
•Gerakan lanjutan ke arah
depan.
SERVIS
•Pegang raket dengan cara
kontinental.
•Berat badan ke depan saat
bola dilambungkan.
•Bola dilambungkan ke
sebelah kanan badan.
•Lutut ditekuk.
•Memukul bola dengan posisi
tangan lurus.
•Kaki belakang pindah ke
depan.
•Badan menjaga keseimbangan
LOB
•Pegang raket, tarik ke belakang.
•Perkenaan bola dilakukan
secara rileks.
•Gerakan lanjutan ke arah
depan.

VOLLEY
•Pegang raket.
•Berat badan di kaki belakang.
•Kaki belakang dilangkahkan
ke depan. Pada saat perkenaan
bola, tangan diluruskan.
•Pukulan tidak keras.
PUKULAN OVERHEAD PUKULAN CHOP
SMASH •Pegang raket, putar badan ke
•Pegang raket. samping kiri.
•Angkat raket ke atas. •Tarik raket ke samping kanan.
•Kaki kanan di belakang. •Perkenaan bola pada posisi di
•Perkenaan bola tepat di atas samping badan.
kepala. •Gerakan mengikuti arah
•Gerakan lanjutan diarahkan pukulan ke depan.
ke bawah.
Untuk poin kecil dimulai dari angka 0-0, jika kita mencetak poin maka skor berubah
menjadi 15-0, bila kita mencetak poin lagi maka skor berubah mejadi 30-0, dan apabila
kita mencetak poin lagi maka skor menjadi 40-0.
Standar perhitungan angka yang dipakai dalam tenis adalah sbb:
· Nol (love)
· 15
· 30
· 40
· Game
Apabila skor mencapai 40-40 dinamakan deuce. Pemain harus memenangkan dua poin
lagi untuk memenangkan permainan. Pemain yang memasukkan bola ketika keduudkan
masih deuce mendapatkan “ad” atau advantage (unggul). Jika pemain yang melakukan
servis yang memperoleh nilai, disebut “ad in”, jika penerima servis yang memperoleh
nilai, disebut “ad out”.
•Melakukan dua kali kesalahan pada servis
•Tidak dapat memukul bola setelah lebih dari satu kali
bola menyentuh tanah
•Memukul bola namun jatuhnya bola di luar garis
permainan (out)
•Pemain yang menerima servis memukul bola lebih dari 2
kali sentuhan
PEMAIN •Seorang pemain menyentuh bagian dari net dengan
KEHILANGAN SKOR raketnya atau dengan bagian badannya saat bola masih
APABILA dimainkan
•Pemain memukul bola sebelum bola melintasi net
•Bola menyentuh bagian tubuh atau apapun yang melekat
pada tubuhnya selain raket tenis
•Bola menyentuh raket namun pemain tidak
memegangnya
•Pada permainan ganda, kedua pemain menyentuh bola
dengan raketnya sekaligus
 1. Lateral epikondilitis (tennis elbow)
Suatu keadaan yang sering terjadi dengan gjala nyeri dan sakit pada posisi
luar siku, tepatnya pada epikondilus lateralis humeri. Etiologi dari tennis
elbow ini belumlah jelas. Banyak para ahli menganggap bahwa gerakan
yang terus-menerus serta intensif dalam bentuk pronasi dan supinasi
dengan tangan yang memegang tangkai raket, menimbulkan over strain
pada otot-otot extensor lengan bawah yang berorigo pada epikondilus
lateralis humeri.
 2. Medial epikondilitis

Medial epikondilitis atau fore hand tennis elbow. Yang terkena di sini
adalah epikondilus medialis humeri. Mengenai patofisiologinya sama
dengan tennis elbow, hanya saja yang mengalami mikro trauma adalah
origo dari otot-otot yang melakukan fleksi lengan bawah, jadi yang
berorigo pada epikondilus medialais humeri.
 3. Cedera pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan, kaki

Memang dapat terjadi patah tulang atau fraktur pada tulang selangka,
lengan, atau kaki pada saat bermain tenis. Tapi itu terjadi karena
terjatuh dan lebih sering terjadi pada pemain tua. Kejadian cedera
sering menimpa tendo, ligamen, atau otot. Terjadinya pada lutut,
pergelangan kaki, bahu, siku, dan pergelangan tangan. Cedera dapat
pula terjadi pada tendo achiles ketika pemain melakukan hiperfleksi.
 5. Keseleo (Sprains)

Keseleo juga dapat terjadi pada pemain tenis karena salah melangkah
pada saat akan memukul bola. Keseleo yang dialami mulai dari bagian
pergelangan kaki, kaki bagian bawah, terutama bagian pergelangan
dan medial collateral ligament (semacam pengikat sendi tulang).
 6. Otot Tertarik atau Kram (Strains)

Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi
otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap. Kram
biasanya terjadi pada pemain tenis karena pemain tersebut mulai
kelelahan. Strains sering terjadi pada bagian groin muscles (otot pada
kunci paha), hamstrings (otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps.
Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan diri dari cedera macam ini.
PENANGANAN DAN
PENCEGAHAN FISIOTERAPI
1. Rest (istirahat), tindakan ini dilakukan dengan mengistirahatkan lengan yang mengalami cedera
dan menghindari aktivitas yang menimbulkan nyeri selama beberapa minggu,
2. Ice, tindakan ini dilakukan dengan cara mengompres es pada bagian yang cedera, yaitu dengan
melapisi es tersebut menggunakan handuk supaya es tidak kontak langsung dengan kulit pasien atau
bisa dengan menggunakan cool pad. Dan dilakukan selama 10-15 menit, setiap 3-4 jam selama 2-3 hari
atau sampai nyeri hilang atau tergantung berat ringan keluhan.
3. Compression, tindakan ini dilakukan dengan cara memberikan penekanan pada daerah yang
mengalami cedera dengan menggunakan perban kusus/ bandage. Kompresi berfungsi mengurangi
pembengkakan di sekitar daerah cedera. Bandage yang diberikan tidak boleh ketat agar tidak
menimbulkan mati rasa atau bahkan menambah rasa sakit.
4. Elevation, tindakan ini dilakukan dengan cara memposisikan lengan lebih tinggi dari jantung,
terutama saat berbaring.
 Terapi Latihan
Stretching untuk mengulur otot yang cedera agar rileks sedangkan
Strenghtening untuk menguatkan otot yang cedera..
 Tapping
Manfaat kinesio taping secara fisiologis untuk mencegah atau mengistirahatkan ROM
dalam pemulihan cedera bahu yaitu kinesio taping secara fisiologi dalam membantu
mengistirahatkan ROM sendi bahu dapat dianalisis dari otot, sendi,nyeri. pertama secara
fisiologi dari otot pada sendi bahu yang mengalami cedera, kinesio taping sangat
membantu proses sistem gerak otot dan kontraksi antara origo dan insertio (Guilherme S,
2013: 3183). Kedua secara fisiologi dari sendi, kinesio taping

membantu membatasi gerak sendi sehingga cedera pada sendi tidak bertambah parah
(Ujino dkk, 2013: 24-28). Ketiga secara fisiologi nyeri, kinesio taping mampu membantu
menopang persendian yang mengalami cedera, sehingga kerja otot menjadi berkurang

(Hendrick, 2010: 15)

.
 Aulia : teknik mana yang menimbulkan cedera

 Intan : apa nama cedera jika mengenai medial epicondiliti

 Leha : jelaskan secara fisiologis tipping bisa mengurai nyeri.

 Fatma : bagaimana analisis gerak dari tenis lapangan

Anda mungkin juga menyukai