Anda di halaman 1dari 10

AKHLAK DALAM KELUARGA

SAKINAH MENURUT

AL-QURAN DAN HADIST

OLEH:
Dinda Dwi
Agus Pratiwi
Alifia Ramadhanty
“Di antara tanda-tanda kekuasaan-
Nya Dia menciptakan untuk kalian
isteri dari species kalian agar kalian
merasakan sakinah dengannya; Dia
juga menjadikan di antara kalian
rasa cinta dan kasih sayang.
Sesungguhnya dalam hal itu
terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berpikir.” (Ar-Rûm: 21)”.
Hak suami terhadap istri
 Suami adalah pemimpin rumah tangga
“Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian
yang lain (wanita)..”
(An-Nisa’: 34)
 Suami dipatuhi dan tidak boleh ditentang
 Tanpa izin suami, isteri tidak boleh mensedekahkan harta suami, dan
tidak boleh berpuasa sunnah.
 Suami harus dilayani oleh isteri dalam hubungan badan kecuali uzur, dan
isteri tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya.
 Menyalakan lampu dan menyambut suami di pintu
 Menyajikan makanan yang baik untuk suami
 Membawakan untuk suami bejana dan kain sapu tangan untuk mencuci
tangan dan mukanya
 Tidak menolak keinginan suami hubungan badan kecuali dalam keadaan
sakit
Hak istri terhadap suami
 Isteri sebagai sumber sakinah, cinta dan
kasih sayang. Suami harus menjaga
kesuciannya. (QS Ar-Rum: 21)
 Isteri harus mendapat perlakukan yang baik
“Ciptakan hubungan yang baik dengan
isterimu.” ( Al-Nisa’ :19)
 Mendapat nafkah dari suami
 Mendapatkan pakaian dari suami
 Suami tidak boleh menyakiti dan
membentaknya
Cara Membangun keluarga
yang sakinah menurut Islam
 Dimulai dengan niat yang baik (motivasi dunia atau
akhirat?)
 Ada Hadist tentang wanita dinikahi karena empat perkara :
“karena harta, nasab, kecantikan, agama. Pilihlah
karena agamanya, tentu kau beruntung”
 Niat menentukan pola rumah tangga: Islami, materialis,
hedonis, formalis.
 Cara yang baik
› Taaruf : selidiki dari orang yang dipercaya, mengenali tanpa
menodai, tak ada kebohongan.
› Pinangan : tidak boleh meminang di atas pinangan orang lain.
› Pernikahan: memenuhi rukun dan syarat
› Tahu hak dan kewajiban suami istri
Manajemen konflik antar
suami istri
 Tahap primer. Tahap ini merupakan tahap pencegahan
terhadap terjadinya konflik keluarga. Upaya-upaya
yang dilakukan oleh suami-suami antara lain:
 Meningkatkan derajat keharmonisan suami istri sehingga lebih intim
 Mengerti terhadap pekerjaan pasangan masing-masing; berusaha
membuat suami/istri merasa senang; saling menyatakan perasaan
secara terbuka; menghargai pendapat/ide pasangan; menggunakan
waktu luang bersama;
 Adanya komunikasi yang efektif dan dapat menjadi pendengar yang
baik bagi pasangannya.
 Jika ada masalah, komunikasikan dengan pasangan agar tidak
berlarut-larut.
 Menyeimbangkan antara perasaan dan pikiran ( rasio ). Tidak
berpokir yang aneh-aneh kalau sesuatu hal belum terjadi. Hadapi
masalah dengan wajar
 Tahap sekunder. Tahap ini sudah terjadi
konflik dan bagaimana cara mengatasinya:
 Kompromi, musyawarah untuk mencari jalan keluar
terbaik. Metode yang dipergunakan “ Win-win
solution”, semua menang, tidak ada yang dikalahkan.
 Mencari alternatif pemecahan masalah berdasarkan
sumber masalahnya apa. Bila tidak dapat melakukan
sendiri bisa mencari bantuan pihak ketiga yang
kompeten, konsultasi pada psikolog atau konselor
perkawinan.
 Memilih cara yang terbaik ( salah satu )
 Melaksanakan cara yang sudah dipilih dari kompromi
diatas
 Evaluasi penyeleseaian konflik. Hasilnya bagaimana,
lebih harmonis atau tidak
 Tahap tersier setelah konflik
teratasi
Pasangan berusaha untuk mencegah
dampak negatif atau trauma psikologis
akibat konflik yang pernah dialami.
Berkomunikasi dari hati ke hati,
perlunya kesepakatan baru agar tidak
terjadi konflik yang sama dimasa yang
akan datan
“Tapi ketahuilah, bagaimana pun
usaha kalian untuk bersatu, jika
Allah tak menghendakinya maka tak
akan pernah kalian bersatu.”
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai