Anda di halaman 1dari 19

ARITMIA

NELY ELLIANA 13171031 SALMON DOKO REHI 13171036


NOVALINA 13171032 SAMARATUL JANAH 13171037
NURUL HIDAYATI A. 13171033 SHINTYA SAFITRI 13171038

PIPIT PARWATI 13171034 SINTA AGUSTINA 13171039

PRITA DAHANA 13171035 SRI MEIDHA NUR R. 13171040


DEFINISI
Aritmia adalah kelainan dalam kecepatan, irama,
tempat asal dari impuls, atau gangguan konduksi yang
menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi
atrium dan ventrikel.

Secara kilinis, artimia ventrikel dibagi atas benigna, potensial


maligna (yang akan menjadi maligna), dan maligna (dapat
menyebabkan kematian). Aritmia tersebut dapat timbul
karena kelainan dalam pembentukan impuls, konduksi
impuls, atau keduanya.
Farmakologi dan Terapi
Farmakologi dan Terapi
PREVALENSI
• Data statistik AHA (American Heart Association) menunjukkan:
• Insidensi Atrial fibrilasi (AF) pada laki-laki 20,6 per 100.000 penduduk (usia 15-44 tahun) hingga 1077,4 per 100.000 penduduk (usia ≥85 tahun).
• Pada perempuan insidensi 6,6/100.000 penduduk (usia 15-44 tahun) hingga 1203,7/100.000 penduduk (usia ≥85 tahun).
Global

• AV blok derajat I, prevalensi laki-laki 7,8% (kulit hitam), 2,1% (kulit putih) dan wanita 3% (kulit hitam), 1,3% (kulit putih)
• AV blok derajat II mobitz tipe I , 1%-2% pada orang sehat, mobitz tipe II ~0,003%
AV Blok • AV blok derajat III, ~0,02%-0,04%

• Tidak ada data epidemiologis nasional terkait aritmia


Indonesia

• Data AHA 2016 menunjukan risiko mortalitas AF pada pria OR 1,5 (IK 95% 1,2-1,8) dan wanita OR 1,9 (IK 95% 1,5-2,2).
Mortalitas

4
PATOFISIO
LOGI Nodus SA
Automatisitas Normal
yang Berubah
Serabut Purkinje
Gangguan
Pembentukan Impuls Automatisasi
Pembentukan Impuls Abnormal
Abnormal
Aktivitas Terpicu

Respon Cepat yang Berubah

Kelainan Kondisi
Respon Lambat dan Konduksi Sangat Lambat
Impuls

Kemaknaan Reentry
Nafrialdi, 2007
ETIOLOGI
Peradangan Jantung, Gangguan Sirkulasi Koroner Karena obat Gangguan
misalnya demam (aterosklerosis koroner atau (intoksikasi antara lain keseimbangan
reumatik, peradangan spasme arteri coroner) oleh digitalis, quinidin, elektrolit
miokard (miokarditis misalnya iskemia miokard, infark dan obat-obat anti aritmia (hiperkalemia,
karena infeksi) miokard. lainnya) hipokalemi)

Gangguan pada
pengaturan susunan Gangguan Gangguan endokrin
saraf autonom yang psikoneurotik dan Gangguan metabolic
(hipertiroidisme,
(asidosis, alkalosis)
mempengaruhi kerja susunan saraf pusat hipotiroidisme)
dan irama jantung.

Gangguan irama Gangguan irama


Gangguan irama jantung karena
jantung karena
jantung atau gagal penyakit degenerasi
kardiomiopati atau
jantung (fibrosis system konduksi
tumor jantung jantung)
MANIFESTASI KLINIK ATAU
GEJALA KLINIK:
Takikardia Supraventrikular Fibrasi Atrium

• Pusing atau pingsan


• Gejala gagal jantung
• Nyeri dada angina
• Sesak nafas
• Merasa tercekik

Bradiaritmia
• Pusing
• Pingsan
• Kelelahan
• Kebingungan
• Gejala Gagal Jantung Kongestif
PVC ( Komplek Ventrikular Prematur)

• Palpitasi Ringan

Aritmia Ventrikular VT ( Takikardia Ventrikular )

• Kolaps Hemodinamik

Proaritmia

• Kematian Mendadak
 Penyakit Arteri Koroner
FAKTOR RESIKO
 Tekanan Darah Tinggi
 Penyakit Jantung Bawaan
 Masalah pada Tiroid
 Obat dan Suplemen
 Obesitas
 Diabetes
 Obstructive Sleep Apnea
 Ketidakseimbangan Elektrolit
 Terlalu Banyak Minum Alkohol
 Konsumsi Kafein atau Nikotin
Price,1995
DIAGNOSIS ARITMIA
• Elektrodiagram (EKG)
• Merekam aktivitas elektrik didalam jantung dengan menempelkan elektroda pada permukaan kulit dada

• Holter monitor
• Sama seperti EKG, namun alat ini dapat dibawa pulang oleh pasien.

• Elektrofisiologi
• Memasukkan kateter yang dilengkapi elektroda ke beberapa pembuluh darah didalam jantung

• Tes latihan tekanan


• Pasien melakukan tes fisik seperti mengayuh sepeda statis, dan berjalan diatas treadmill

• Kateterisasi jantung
• Mendengarkan aktivitas elektrik jantung menggunakan semacam zat warna khusus dan sinar X-ray
TERAPI NON FARMAKOLOGI

Dihindari
Disarankan Hindari
makanan
menghindari stimulan yang
faktor lain
merokok dan digunakan
yang Kurangi stress
konsumsi pada obat
mencetuskan
alcohol batuk dan
terjadinya
pilek *
aritmia.
Menjaga
tekanan Mengatur Diet *Beberapa obat
darah agar pola hidup tersebut berisi
tetap stabil. bahan2 yang
memicu aritmia
TERAPI FARMAKOLOGI
Tipe IA Tipe IB Tipe IC

• Memperlambat laju konduksi, • Mekanisme kerja hampir sama • Memperlambat laju konduksi,
memperpanjang refractoriness, dengan golongan Ia, tetapi lebih refraktori tetap. Efektif pada
dan menurunkan jumlah efektif pada aritmia ventricular aritmia supraventrikular dan
natrium yang masuk ke dalam • Contoh: lidocaine, mexiletine aritmia ventrikular (penggunaan
jaringan. Efektif pada aritmia dibatasi karena dapat memicu
supraventrikular dan aritmia aritmia/proaritmia)
ventricular • Contoh: Flecainide,
• Contoh: quinidine, Propafenone, Moricizine
procainamide, disopyramide
TERAPI FARMAKOLOGI
Tipe II Tipe III Tipe IV

• Antagonis reseptor β- • Memperpanjang • Memperlambat laju


adrenergik. Efektif pada refraktori pada serat konduksi, refraktori
takikardia atrium dan ventrikel, tetap. Efektif pada
• contoh : Propanolol, menunda repolarisasi aritmia supraventrikular
Bisoprolol, Atenolol, dengan menghambat dan aritmia ventrikular
Menoprolol kanal kalsium. (penggunaan dibatasi
• Contoh: Amiodarone, karena dapat memicu
dofetilide, sotalol aritmia/proaritmia)
• Contoh: Verapamil,
diltiazem
GUIDELINE THERAPY

Dipiro, 2015
EVALUASI OUTCOME
THERAPY ARITMIA

Mencegah
Mengembalika Mencegah
kejadian
n ritme sinus thromboemboli
berulang
KASUS
Ny. KD ( 22 tahun ) datang ke rumah sakit dengan keluhan pusing,
panas dan jantungnya berdebar- debar . Sebelum datang ke rumah
sakit KD mengkonsumsi alkohol dan menghisap marijuana( 3 -4 kali ).
Selama ini KD mengatakan hanya menggunakan kontrasepsi oral,
namun KD rutin menghisap marijuana sejak 2 tahun belakangan.
Hasil pemeriksaan fisiknya normal kecuali jantung yang tidak teratur
berkisar antara 120- 130 bpm.
DESKRIPSI KASUS DAN
ANALISIS KASUS
Subjektif Objektif Assessment

• Pusing, panas, • Detak jantung tidak • Hasil dari ECG


jantung berdebar- teratur berkisar menunjukkan adanya
debar antara 120 – 130 Atrial Fibrilation (AF )
• Menggunakan kali/menit
kontrasepsi oral • Normalnya adalah
• Mengkonsumsi 60- 100 kali/ menit
alkohol dan
menghisap
marijuana ( 3- 4 kali )
FARMAKOTERAPI UNTUK KASUS
a. Menghentikan konsumsi alkohol dan marijuana
b. Olahraga teratur
c. Istirahat cukup
Non Farmakologi d. Hindari merokok
e. Hindari garam dan makanan kolesterol
f. Perubahan gaya hidup

a. Na Blocker
b. β Blocker
Farmakologi c. K Blocker
d. Ca channel blocker

Dalam Kasus ini digunakan obat golongan Ca Chanel Bloker seperti Isoptin
( Berisi : Verapamil – HCl 80 mg/ tablet )
DAFTAR PUSTAKA
Nafrialdi ; Setawati, A., 2007. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5. Departemen
Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Price, S.A, Wilson, L.M. 1995. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
Edisi 4. Jakarta : EGC.
AHA. Heart disease and stroke statistics-2016 update. Circulation. 2015;133:e38-
e360

Anda mungkin juga menyukai