• AV blok derajat I, prevalensi laki-laki 7,8% (kulit hitam), 2,1% (kulit putih) dan wanita 3% (kulit hitam), 1,3% (kulit putih)
• AV blok derajat II mobitz tipe I , 1%-2% pada orang sehat, mobitz tipe II ~0,003%
AV Blok • AV blok derajat III, ~0,02%-0,04%
• Data AHA 2016 menunjukan risiko mortalitas AF pada pria OR 1,5 (IK 95% 1,2-1,8) dan wanita OR 1,9 (IK 95% 1,5-2,2).
Mortalitas
4
PATOFISIO
LOGI Nodus SA
Automatisitas Normal
yang Berubah
Serabut Purkinje
Gangguan
Pembentukan Impuls Automatisasi
Pembentukan Impuls Abnormal
Abnormal
Aktivitas Terpicu
Kelainan Kondisi
Respon Lambat dan Konduksi Sangat Lambat
Impuls
Kemaknaan Reentry
Nafrialdi, 2007
ETIOLOGI
Peradangan Jantung, Gangguan Sirkulasi Koroner Karena obat Gangguan
misalnya demam (aterosklerosis koroner atau (intoksikasi antara lain keseimbangan
reumatik, peradangan spasme arteri coroner) oleh digitalis, quinidin, elektrolit
miokard (miokarditis misalnya iskemia miokard, infark dan obat-obat anti aritmia (hiperkalemia,
karena infeksi) miokard. lainnya) hipokalemi)
Gangguan pada
pengaturan susunan Gangguan Gangguan endokrin
saraf autonom yang psikoneurotik dan Gangguan metabolic
(hipertiroidisme,
(asidosis, alkalosis)
mempengaruhi kerja susunan saraf pusat hipotiroidisme)
dan irama jantung.
Bradiaritmia
• Pusing
• Pingsan
• Kelelahan
• Kebingungan
• Gejala Gagal Jantung Kongestif
PVC ( Komplek Ventrikular Prematur)
• Palpitasi Ringan
• Kolaps Hemodinamik
Proaritmia
• Kematian Mendadak
Penyakit Arteri Koroner
FAKTOR RESIKO
Tekanan Darah Tinggi
Penyakit Jantung Bawaan
Masalah pada Tiroid
Obat dan Suplemen
Obesitas
Diabetes
Obstructive Sleep Apnea
Ketidakseimbangan Elektrolit
Terlalu Banyak Minum Alkohol
Konsumsi Kafein atau Nikotin
Price,1995
DIAGNOSIS ARITMIA
• Elektrodiagram (EKG)
• Merekam aktivitas elektrik didalam jantung dengan menempelkan elektroda pada permukaan kulit dada
• Holter monitor
• Sama seperti EKG, namun alat ini dapat dibawa pulang oleh pasien.
• Elektrofisiologi
• Memasukkan kateter yang dilengkapi elektroda ke beberapa pembuluh darah didalam jantung
• Kateterisasi jantung
• Mendengarkan aktivitas elektrik jantung menggunakan semacam zat warna khusus dan sinar X-ray
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Dihindari
Disarankan Hindari
makanan
menghindari stimulan yang
faktor lain
merokok dan digunakan
yang Kurangi stress
konsumsi pada obat
mencetuskan
alcohol batuk dan
terjadinya
pilek *
aritmia.
Menjaga
tekanan Mengatur Diet *Beberapa obat
darah agar pola hidup tersebut berisi
tetap stabil. bahan2 yang
memicu aritmia
TERAPI FARMAKOLOGI
Tipe IA Tipe IB Tipe IC
• Memperlambat laju konduksi, • Mekanisme kerja hampir sama • Memperlambat laju konduksi,
memperpanjang refractoriness, dengan golongan Ia, tetapi lebih refraktori tetap. Efektif pada
dan menurunkan jumlah efektif pada aritmia ventricular aritmia supraventrikular dan
natrium yang masuk ke dalam • Contoh: lidocaine, mexiletine aritmia ventrikular (penggunaan
jaringan. Efektif pada aritmia dibatasi karena dapat memicu
supraventrikular dan aritmia aritmia/proaritmia)
ventricular • Contoh: Flecainide,
• Contoh: quinidine, Propafenone, Moricizine
procainamide, disopyramide
TERAPI FARMAKOLOGI
Tipe II Tipe III Tipe IV
Dipiro, 2015
EVALUASI OUTCOME
THERAPY ARITMIA
Mencegah
Mengembalika Mencegah
kejadian
n ritme sinus thromboemboli
berulang
KASUS
Ny. KD ( 22 tahun ) datang ke rumah sakit dengan keluhan pusing,
panas dan jantungnya berdebar- debar . Sebelum datang ke rumah
sakit KD mengkonsumsi alkohol dan menghisap marijuana( 3 -4 kali ).
Selama ini KD mengatakan hanya menggunakan kontrasepsi oral,
namun KD rutin menghisap marijuana sejak 2 tahun belakangan.
Hasil pemeriksaan fisiknya normal kecuali jantung yang tidak teratur
berkisar antara 120- 130 bpm.
DESKRIPSI KASUS DAN
ANALISIS KASUS
Subjektif Objektif Assessment
a. Na Blocker
b. β Blocker
Farmakologi c. K Blocker
d. Ca channel blocker
Dalam Kasus ini digunakan obat golongan Ca Chanel Bloker seperti Isoptin
( Berisi : Verapamil – HCl 80 mg/ tablet )
DAFTAR PUSTAKA
Nafrialdi ; Setawati, A., 2007. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5. Departemen
Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Price, S.A, Wilson, L.M. 1995. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
Edisi 4. Jakarta : EGC.
AHA. Heart disease and stroke statistics-2016 update. Circulation. 2015;133:e38-
e360