Anda di halaman 1dari 17

ADRENERGIK

KELOMPOK 6
1. ADLY H. MOLL
2. CINDY A.K HUN
3. MARIA K. BANGKO
4. MARIA L. PATRIANA
5. MARSHANDA KERABA
PENGERTIAN
Adrenergik (simpatomimetika) adalah zat-zat yang dapat
menimbulkan (sebagian) efek yang sama dengan stimulasi susunan
ortosimpatikus (SO) dan melepaskan noradrenalin ( NA) di ujung-
ujung sarafnya.
Obat golongan ini disebut obat adrenergik karena efek yang
ditimbulkannya mirip perangsang saraf adernergik atau mirip efek
neurotrasmitor norepinefrin dan epinefrin yang disebut juga nor-
adrenalin dan adrenalin) dari susunan saraf simpatis.
PENGGOLONGAN
• Terikat pada reseptor adrenergic tanpa bekerja pada neuronpresinaptik.
• Kebanyakan katecholamin bekerja langsung pada reseptor dari organ tujuan
antaralain adrenalin NA danisoprenalin, efendrin dan dopamine, epineprin,
zat-zatyangbekerjalangsung fenilleprin dan metaproterenol.

• Kerjanya memperkuat efek norepin eprinendogen,tetapi tidak langsung


mempengaruhi reseptor parasinaptik
• Noradrenalin disintesa dan disimpan diujung-ujung saraf adrenergic dan
dapat dibebaskan dari depotnya dengan jalan merangsang saraf bersangkutan,
dan dapat pula dengan perantaraan obat-obat seperti efedrin. tiramin,
Zat-
zatdengankerjataklangsung Amfetamin, guanetidin, dan reserpin.
Menurut jenis reseptor yang khusus distimulir oleh obat sbb :
a. Efek- α +ß : adrenalin, efedrin, dan domapin.
b. Efek-α : NA, fenilefrin, nafazolin, dan turunanya.
c. Efek α2 : metildopa, klonidin, guanfasin, mungkin juga reserpin dengan
efek hipotensif
d. Efek ß1+ß2 : adrenalin, efedrin, isoprenalin, isoksuprin.
e. Efek-ß1: NA, oksifedrin, dan dobutamin dengan daya kerja utama terhadap
jantungefek-ß2 : salbutamol, terbutalin,fenotera, dan turunanya.
Secara kimiawi, adrenergic dapat dibagi dalam dua kelompok yakni, derivat feniletilamin
dan derivate imidazole.
a. Derivat feniletilamin (C6H5-C-C-NH2) terbagi atas :
1. katecholamin : adrenalin, NA, serta isoprenalin dan turunanya yang memiliki dua
gugus –OH pada cincin benzene.
2. zat-zat dengan satu gugus –OH (posisi meta) : fenilefrin
3. zat-zat tanpa gugus –OH : efedrin, amfetamin, dan turunannya.
b. Derivat imidazol : ksilometazolin, nafazolin, dan turunannya yang berdaya dekongestif
bagi mukosa hidung lebih lama dengan efek sentral yang ringan sekali.
Kerja obat
adrenergik

Perangsang Penghambatan Perangsangan Perangsangan Efek


perifer perifer jantung SSP Efek metabolic Efek endokrin
paracinaptik
Penggunaan obat adrenergic pada bermacam-
macam penyakit
Shock dan Asma
-obat : epinefrin
-kekuatan sediaan : injeksi,ampul : 1mg/ml;12.5mcg/ml
Hipertensi
-obat : propanolol HCL
-kekuatan sediaan : tablet 10 mg,40 mg,80 mg, 160 mg ;injeksi 1 mg/ml
Pilek
-obat : imidazolin, ephedrin
-kekuatan sediaan : tablet 12,5 mg ; sirup 12,5 mg/15 ml ; 2,5 mg/5ml ; 3mg/5ml
Sambungan
Midriaticum
-obat : nafazolin
-kekuatan sediaan : larutan, ophathalmic : 1 mg/ml
Obesitas
-obat : mazindol
-kekuatan sediaan : tablet, oral : 1 mg, 2mg
Penghambat his dan pada nyeri haid
-obat : isoxuprin
-kekuatan sediaan : tablet 25-50 mg
MACAM-MACAM OBAT ADRENERGIK
• Epinefrin : adrenalin, epipen
Indikasi : alaletikum (obat stimulans jantung yang aktif pada keadaan darurat
seperti kolaps,shock atau jantung berhenti, asma akut)
Efek samping :nekrosis jari-jari
Dosis :- pada asma akut sc 0,2 – 0,5 mg bila perlu diulang 2 kali setiap 20 menit
- jantung berhenti, shock i.m 0,5 mg disusul dengan i.f 0,5 -1,0 mg
• Etil efedrin (etafedrin, decolsin) :
Indikasi : obat pelancar sirkulasi, terutama pada lansia guna meningkatkan prestasi
fisik dan mental,juga dalam sediaan kombinasi antiflu.
Dosis : Decolsin=paracetamol 325 mg + etilefedrinHCl 12,5 mg +
fenilpropilaminHCl 12,5 mg + kloramfeniraminmaleat 1 mg+
dekstrometorfanHBr 5 mg + guaifenesin 50 mg.

• Isoprenalin
Mekanisme kerja : infus isoprenalin pada manusia menurunkan resistensi perifer
terutama pada otot rangka ttapi juga pada ginjal dan mesenterium sehingga
tekanan diastolic menurun.
Indikasi : kejang bronchi( asma) dan sebagai stimulant sirkulasi darah.
Kontraindikasi : pasien arteri coroner menyebabkan aritmia
 efek samping : nyeri kepala dan muka merah.
I-Efedrin (F.I.) : Asmasolon,bronchicum.
• Indikasi : pada asma berkat efek bronchodilatasi kuat (B2),sebagai
decongestivum dan midriatikum yang kurang merangsang dibandingkan dengan
adrenalin.
• Efek samping : Pada dosis biasa sudah bisa terjadi efek sentral,seperti
gelisah,nyeri kepala,cemas dan sukar tidur, sedangkan pada overdosis timbul
tremor dan tachycardia,aritma serta debar jantung.
• Dosis : pada asma 3-4 dd 25-50 mg(-HCl),anak-anak 2-3 mg/kg sehari dalam 4-6
dosis.Tetes hidung larutan sulfat 0,5-2%, dalam tetes mata 3-4%.
Derivat imidazolin
• Indikasi : digunakan sebagai dekongestivum pada selaput lender bengkak di hidung
dan mata pilek, selesma(rhinitis,coryza)hay fever, sinusitis dan sebagainya. kerjanya
lebih lama dari pada efedrin.
• Efek samping : Bayi dan anak kecil sebaiknya jangan diberikan(lama) obat ini,karena
dapat diabsorbsi dari mukosa dengan menimbulkan depresi SSP. Gejalanya rasa
ngantuk, pening, hipotermi, dan bradycardia, bahkan juga pada kom.
• Dosis : penggunaaan sebagai tetes hidung jangan lebih lama dari 3-5 hari,karena
dapat menimbulkan kebiasaan (ringan).
Oksimetazolin : Afrin,IIiadin=Nasivin.
• Indikasi : meringankan simtomatik dari kogesti atau kesembaban hidung dan
nasofaring karena flu, sinusitis dan alergi saluran napas atas.
• Efek Samping : Dapat berupa rasa terbakar dan teriritasi pada selaput lendir
hidung dengan menimbulkan bersin.
• Dosis : anak-anak di atas 12 tahun dan dewasa 1-3 dd 2-3 tetes larutan
o,o5%(HCl) disetiap lubang hidung anak-anak 2-10 tahun larutan 0,025%
• Amfetamine
 Mekanisme kerja : meningkatkan siklik adenosine monofosfat ( cAMP ) dan siklik
guanosin monofosfat ( cGMP)yang mengakibatkan penghambatan fosfodiesterse dan
reseptor adenosine
 Indikasi : perbaikkan dalam pengobatan gangguan psikologi, narkolepsi
 Kontraindikasi : pasien hipersensivitas atau keanehan, hipertensi sedang dan berat.

Anda mungkin juga menyukai