Anda di halaman 1dari 21

kelompok III

1. Amelia Rizki Astuti


2. Bq Febria Supana
3. Dadiana Susanti
4. Hairul Fahmi
5. M. Abdul Mujib
6. Muliana Rosmita
7. Rony Yudia Nuzla
8. Tia Sri Utami
9. Usmawati
TIPIOID
Pengertian tipioid atau tipes

Tifoid adalah penyakit infeksi


akut usus halus yang
menimbulkan gejala-gejala
sistemik yang disebabkan
oleh kuman salmonella Thypi.
KLASIFIKASI DEMAM TIPIOID
Berdasarkan pola
• Demam remitten (Menurun setiap hari
namun tidak mencapai normal)
• Demam intermitten (suhu badan
menururn normal dalam beberapa jam
dalam waktu 1 hari )
• demam kontinyu (Variasi suhu tak
berbeda lbih dari 1°c)
• Demam siklik (Suhu meningkat
beberapa hari,normal,dan meningkat
lagi seperti semula)
Penularan salmonella thypi
dapat ditularkan melalui
berbagai cara yaitu :

food

feses fingers

5F
fly
Ada dua sumber
penularan salmonella typhi
1. pasien dengan demam tifoid

2. pasien dengan carier.


Carier adalah orang yang sembuh dari demam tifoid dan
masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air
kemih selama lebih dari 1 tahun.
Manifestasi Klinik
• Masa tunas 10 – 20 hari yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui
makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari.
• Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal yaitu
perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak
bersemangat, nafsu makan kurang.
• Demam. Pada kasus yang khas demam berlangsung 3 minggu, bersifat
febris remiten dan suhu tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu
tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari
dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua
pasien terus berada dalam keadaan demam, pada minggu ketiga suhu
berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
• Gangguan pada saluran pencernaan. Pada mulut terdapat nafas berbau
tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah. Lidah tertutup selaput putih
kotor , ujung dan tepinya kemerahan.
• Gangguan kesadaran, umumnya kesadaran pasien menurun walaupun
tidak dalam yaitu apatis sampai somnolen, jarang terjadi stupor atau koma
(kecuali penyakitnya berat dan terlambat mendapatkan pengobatan).
• Pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola yaitu bintik-
bintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat
ditemukan pada minggu pertama demam.
Komplikasi

1. Komplikasi Intestinal
– Pendarahan usus
– Perforasi usus
– Ileus paralitik
2. Komplikasi ektra-intestinal

• Komplikasi kardiovaskuler
• Komplikasi darah
• Komplikasi paru
• Komplikasi hepair dan kandung empedu
• Komplikasi ginjal
• Komplikasi neuropsikiatrik
Test Diagnostik

1. Pemeriksaan darah
– Pemeriksaan widal
– Pemeriksaan darah untuk kultur (biakan empedu)
2. Pemeriksaan sumsum tulang belakang
Terapi non farmakologi
1. Menjaga kebersihan
2. Menjaga pola makan
3. Hindari tempat yang tidak sehat
4. Perawatan
Pasien thypoid perlu dirawat di Rumah Sakit untuk mendapatkan
perawatan, observasi dan diberikan pengobatan yakni :
– Isolasi pasien.
– Desinfeksi pakaian.
– Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit
yang lama, lemah, anoreksia dan lain-lain.
– Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal
kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk jika tidak panas lagi,
boleh berdiri kemudian berjalan diruangan.
Lanjutan
5. Diet
Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori
dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh
mengandung banyak serat, tidak merangsang dan
tidak menimbulkan gas, susu 2 gelas sehari, bila
kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair
melalui sonde lambung. Jika kesadaran dan nafsu
makan anak baik dapat juga diberikan makanan
biasa.
STUDY KASUS DEMAM THYPOID
• Pasien bernama Tn.Budi berusia 30 tahun,berat
badan 56 kg.pasien masuk rumah sakit dengan
keluhan lemas,panas /badan sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit (SMSR),Pusing,demam naik
turun,malam lebih panas,menggigil,mimisan
3x,buang air besar (BAB) tidak lancar 3 hari yang
lalu,Riwayat penyakit dan riwayat penggunaa
obat tidak ada.
• Diagnosa penyakkit :Demam tifoid/Thypoid fever
A.Data subyektif

Nama : An. Budi


Usia : 30 tahun
Berat badan : 56 kg
Jenis kelamin : laki-laki
Riwayat penyakit sekarang : Pasien masuk RS dengan keluhan
lemah,panas badan sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit,pusing,demam naik turun,malam lebih
panas,menggigil,mimisan 3X,buang air besar BAB Tidak lancar
3 hari yang lalu.
Riwayat penyakit : tidak ada
Riwayat penggunaan obat : tidak ada
B.DATA OBYEKTIF

Data Klinik Pasien:


Data Klinik Nilai Normal Hasil Pemeriksaan

Pagi:110/70
Tekanan darh 120/80) mmHg Siang :130/80
Malam :110/60

RAB Tidak lancar dan mncret 1 kali

Pagi: 104
Nadi (80) x/menit Siang:100
Malam:90
Pagi:40 ºC
Suhu (36-37)ºC Siang:38,8ºC
Malam :40ºC
RR 20 x/menit 24 x/menit

Mimisan +
Data LaboratoriumPasien :
Data Laboratorium Nilai Normal HasilPemeriksaan

Kalium 3,8-5 mmo/L 3,17

Natrium 136- 144 mmo/L 123,2

Clorida 97-103 mmo/l 94

SGOT 5-34 U L 98

SGPT 11-60 UL 64

Hb 13,4-17,7 g/dl 12,9

RBC 4.00-6.00 X 10 4,20

PLT 142-424 125


C.ASSISMENT
Pemberian KIE

• Memberikan informasi kepada pasien tentang obat


yang harus diminum.
• Memberikan informasi kepada pasien mengenai efek
samping yang bisa muncul.
• Menyarankan kepada pasien untuk mematuhi terapi
non farmakologi guna menunjang keberhasilan terapi.
• Bila belum membaik konsultasikan ke dokter.
• Memberitahukan kepada pasien cara pencegahan dan
penatalaksanaan diare secara tepat agar tidak terulang
kembali
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai