Anda di halaman 1dari 34

Matrix-loaded biodegradable gelatin

nanoparticles as new approach to


improve drug loading and delivery

Oleh :
Ulfia Dwi Novita (152210101065)
Moh. Zulfikhar Arif (152210101068)
Zubaidah Hoiril Wafiq (152210101069)
Gelatin

Biodegradabel
Biokompatibel
Non-toksik

Gelatin merupakan polimer alami dengan
antigenisitas yang relatif rendah dan
telah digunakan dalam formulasi
parenteral sebagai plasma expander.
Pem-
buatan

Metode

Karak-
terisasi

Eva-
luasi
Pembuatan
nanopartikel
gelatin
200 mg gelatin dilarutkan dalam 20 ml air sulingpada 37oC menggunakan magnetic stirrer 400 rpm
sampai larutan jernih.

pH diatur antara 6,1 dan 8,0 dengan 0,2 M NaOH dan diinkubasi pada 37 ° C selama 90 menit

Larutan-larutan hidroalkohol kemudian ditambahkan ke larutan gelatin sampai diperoleh campuran


akhir yang mengandung 0,2% b/b gelatin dan antara 65 dan 70% b/b etanol

Campuran diinkubasi pada 37 ° C selama 20 menit

diencerkan 1:15 berat, sambil diaduk, dengan larutan hidroalkoholik dengan komposisi yang sama
dan pada suhu yang sama.

Campuran diencerkan dengan glutaraldehid 25% dengan perbandingan 1:15


Pembuatan FITC-
dekstran dimuat
nanopartikel
gelatin
10 ml masing-masing FITC-D (BM: 4 kDa dan 20 kDa) secara terpisah
ditambahkan dalam larutan gelatin (20 mg/ml) dan diinkubasi pada 37 °
C dengan magnet stirrer (200 rpm) selama 90 menit

pH larutan diatur menjadi 7,0 dengan 0,2 M NaOH dan selanjutnya


diinkubasi selama 90 menit

Dilakukan desolvasi dengan campuran etanol-air (70:30)


Karakterisasi
Nanopartikel
Ukuran partikel, Morfologi permukaan
Karakterisasi potensial zeta, dan nanopartikel
distribusi ukuran ditentukan dengan
partikel di tentukan scanning electron
dengan spektoskopi microscopy (SEM)
korelasi foton.
Evaluasi

○ Evaluasi pemuatan FITC-dekstran
menjadi nanopartikel gelatin
○ Pelepasan secara in vitro dari FITC-
dekstran dari nanopartikel
○ Studi penyerapan sel in vitro
Hasil dan
Pembahasan
14

○pH yang dipilih ○ Jumlah optimal ○ Dalam rentang


Pembuatan yaitu 7,0 sehingga glutaraldehid waktu cross link 10–70
Nanopartikel molekul gelatin akan yang diperlukan menit, nanopartikel
tetap sensitif untuk cross linker stabil tanpa perbedaan
terhadap desolvation yang efektif yaitu yang signifikan
untuk mencegah 37,5 mg per 200
terjadinya agregasi mg gelatin.
selama pembentukan
nanopartikel ○ Jumlah
glutaraldehid ini
menghasilkan
partikel dengan
ukuran rata-rata
terendah 253 nm
15

Fotomikrograf
SEM
16

Kandungan
FITC-dekstran ○ Perlakuan loading menunjukkan jumlah obat-obatan
menjadi yang terikat di permukaan dan matriks secara signifikan
nanopartikel untuk kedua jenis FITC-D.
gelatin ○Penjebakan yang lebih tinggi pada 20 kDa FITC-D,
dibandingkan dengan 4 kDa FITC-D
○Penjebakan ke dalam nanopartikel gelatin didasarkan
pada jumlah interaksi yang lebih tinggi dengan partikel
yang memiliki ukuran molekul yang lebih besar.
○Gambar. Profil
pelepasan FITC-D dari
nanopartikel gelatin di
Pelepasan PBS dengan dan tanpa
enzim
secara in vitro
dari FITC-
dekstran dari
nanopartikel

○Pelepasan 4 kDa FITC-D dari nanopartikel umumnya lebih cepat daripada 20 kDa
FITC-D, penjebakan ke dalam nanopartikel gelatin didasarkan pada interaksi yang
lebih lemah bila dibandingkan dengan FITC-D dengan berat molekul yang lebih tinggi.
18

Studi ○Hasil pengamatan menunjukan serapan


penyerapan sel nanopartikel secara signifikan berkurang dalam
secara in vitro kondisi yang menghambat proses transpor aktif
19

○Peningkatan loading makromolekul netral, FITC-D,


Kesimpulan ke dalam matriks nanopartikel gelatin tipe B dapat
dicapai dengan inkubasi larutan obat dan gelatin pada
37 ° C dan pH 7,0 sebelum desolvasi untuk
memberikan ruang yang cukup untuk interaksi
kovalen antara dua molekul.
○Karakteristik loading dan pelepasan in vitro
bergantung pada ukuran molekul FITC-D yang dimuat.
Synthetic biodegradable
polymers as orthopedic
devices
○Polimer dapat digunakan sebagai implan dan tidak
Pendahuluan akan memerlukan pembedahan kedua untuk diangkat.
○Selain tidak membutuhkan operasi kedua,
biodegradasi dapat memberikan keuntungan lain.
○Sebagai contoh, tulang yang retak, dipasangkan
dengan implan stainless steel yang kaku dan tidak
dapat terurai, memiliki kecenderungan untuk patah
kembali setelah pencabutan implan.
22

○Aplikasi lain yang menarik untuk polimer biodegradable


Pendahuluan adalah sebagai dasar untuk pengiriman obat, baik sebagai
sistem pengiriman obat saja atau berfungsi sebagai alat
medis.
○Dalam aplikasi ortopedi, pengiriman protein morfogenik
tulang dapat digunakan untuk mempercepat proses
penyembuhan setelah patah tulang, atau pemberian
antibiotik dapat membantu mencegah osteomielitis
setelah operasi.
“ 23

Polimer ideal memiliki keuntungan sebagai berikut :


○Tidak menyebabkan respon inflamasi dan tidak toxic
○Dapat disterilkan dengan mudah
○Dapat dimetabolisme dan diekskresikan dari tubuh
○Stabilitas penyimpanan
○Dapat terdegradasi secara alami
Biodegradable
Polymer
25
26
27

 Pemilihan bahan untuk implan ortopedi


Sifat Fisika tergantung pada sifat mekanik yang diperlukan
untuk aplikasi dan waktu degradasi yang
diinginkan.
 Polimer dapat berupa semikristalin atau amorf.
Contoh :
“ 28

○Poli semikristalin (L-laktida) memiliki


modulus sekitar 25% lebih tinggi dari poli
(DL-laktida) dan waktu degradasi 3
sampai 5 tahun.
○Poli amorf (DL-laktida) memiliki waktu
degradasi 12 sampai 16 bulan
29

Sifat fisik, mekanik, dan degradasi dari polimer biodegradable yang


dipilih; tulang dan baja dimasukkan sebagai bahan referensi
30

○Permasalahan selama pemrosesan adalah potensi penurunan


Pemrosesan berat molekul karena sensitivitas hidrolitik dari ikatan
polimer. Adanya uap air selama pemrosesan dapat mengurangi
berat molekul dan mengubah sifat akhir polimer.

○Untuk menghindari degradasi hidrolitik selama pemrosesan,


harus hati-hati untuk mengeringkan polimer sebelum
pemrosesan secara termal dan mencegah kelembaban dari
kontak polimer selama pemrosesan.
31

○Polimer dengan cepat ○Polimer biasanya


Pengemasan dikemas dan umumnya disimpan dalam freezer
dikantongi 2 lapis untuk meminimalkan
(double) di bawah efek kelembaban yang
atmosfer inert atau ada. Polimer yang
vakum. Bahannya dari dikemas harus selalu
polimer atau foil, tetapi pada suhu kamar ketika
harus tahan terhadap dibuka untuk
permeabilitas air. meminimalkan
kondensasi.
32

○Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi reaksi


tubuh terhadap keberadaan implan biodegradable.
○Respons yang terjadi terkait dengan ukuran dan
komposisi dari implan itu sendiri.
○Tingkat degradasi polimer dan kemampuan situs implan
untuk menghilangkan degradasi berperan penting dalam
reaksi jaringan lokal terhadap implan.
○Jika jaringan di sekitarnya tidak dapat menghilangkan
produk sampingan dari implan, maka respons inflamas
atau toksik dapat terjadi.
33

○Singkatnya, hasil dari studi pada


manusia sebagian besar
menguntungkan dengan beberapa
laporan negatif. Komplikasi yang
timbul dari biasanya terjadi pada
tingkat kurang dari 10%.
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai