Anda di halaman 1dari 14

KAJIAN POTENSI EKOWISATA SELAM DAN SNORKELING SEBAGAI DASAR RENCANA

PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN KABUPATEN KARANGASEM BALI


(STUDI KASUS DESA TULAMBEN)

Nur Asni Puspita Sari


1214511032

Program Studi Ilmu Kelutan


Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Udayana
UU No. 23 Tahun 2014 Pendahuluan
Kewenangan Pengelolaan Laut Provinsi
Pengelolaan pesisir dan pulau-
UU No. 26 Tahun 2007 pulau kecil
- Perencanaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 - Pemanfaatan
- Pengawasan & pengendalian

Penilaian kesesuaian kawasan


RZWP-3-K Provinsi Bali konservasi:
- Ekologi
- Sosial
- Ekonomi
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Karangasem

Kriteria potensi rekreasi dan pariwisata


Studi kasus Desa Tulamben
Kajian potensi ekowisata selam dan snorkeling

Latar Belakang | Rumusan masalah | Tujuan


Pendahuluan
Rumusan Masalah
• Bagaimana potensi ekowisata selam dan snorkeling didasarkan kepada Indeks
Kesesuaian Wisata (IKW) dan Daya Dukung Kawasan (DDK) Desa Tulamben, Kabupaten
Karangasem, Bali?
• Apakah potensi ekowisata selam dan snorkeling di Desa Tulamben bisa dijadikan
sebagai dasar rencana penetapan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten
Karangasem?

Tujuan Penelitian
• Menghitung Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan Daya Dukung Kawasan (DDK)
kategori wisata selam dan snorkeling di Desa Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali
• Mengkaji potensi ekowisata selam dan snorkeling didasarkan kepada Indeks
Kesesuaian Wisata (IKW) dan Daya Dukung Kawasan (DDK) Desa Tulamben, Kabupaten
Karangasem, Bali sebagai dasar rencana penetapan Kawasan Konservasi Perairan
Kabupaten Karangasem

Latar Belakang | Rumusan masalah | Tujuan


Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2016, di Desa
Alat dan Bahan Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali.
Teknik Pengumpulan Data
Persentase Tutupan Karang
Kelimpahan Ikan Karang
Parameter Kualitas Perairan Shipwreck
Analisis Data
Persentase Tutupan Karang
Coral Garden
Kelimpahan dan
Keanekaragaman Ikan Karang
IKW Kategori Snorkeling Drop off

IKW Kategori Selam


Daya Dukung Kawasan
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi
 Metode LIT (Line Intercept Transect) mengikuti English et al. (1997)
Alat dan Bahan  Penentuan lifeform pada penelitian ini didasarkan pada data
Teknik Pengumpulan Data identifikasi lifeform terumbu karang menurut versi AIMS (Australian
Persentase Tutupan Karang Institute of Marine Science)
Kelimpahan Ikan Karang  Transek garis berupa roll meter dibentangkan sepanjang 50 meter
Parameter Kualitas Perairan sejajar dengan garis pantai. Pengambilan data panjang lifeform
Analisis Data terumbu karang dilakukan pada kedalaman 6-10 meter sebanyak satu
Persentase Tutupan Karang kali pada setiap stasiun pengamatan.
Kelimpahan dan
Keanekaragaman Ikan Karang
IKW Kategori Snorkeling
IKW Kategori Selam
Daya Dukung Kawasan

Gambar 2 Ilustrasi teknik pengambilan data Line Intercept Transect (English et al. 1997) dan Fish Visual
Census (Halford dan Thompson 1994)
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi
 Metode underwater visual census
Alat dan Bahan  Metode pengambilan data jenis dan jumlah ikan karang dilakukan
Teknik Pengumpulan Data sepanjang 50 meter pada kedalaman yang sama dengan pengambilan
Persentase Tutupan Karang data tutupan terumbu karang. Jumlah dan jenis spesies ikan karang
Kelimpahan Ikan Karang dicatat hingga batas 2,5 meter ke kiri dan 2,5 ke kanan dari transek
Parameter Kualitas Perairan garis.
Analisis Data
Persentase Tutupan Karang
Kelimpahan dan
Keanekaragaman Ikan Karang
IKW Kategori Snorkeling
IKW Kategori Selam
Daya Dukung Kawasan

Gambar 3 Ilustrasi teknik pengambilan data ikan karang dengan underwater visual census
(Reef resources assestment tools, 2002)
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi
Alat dan Bahan
Teknik Pengumpulan Data
Persentase Tutupan Karang
Kelimpahan Ikan Karang
Parameter Kualitas Perairan
Analisis Data
Alat tulis bawah air Roll meter Buku identifikasi
Persentase Tutupan Karang
Kelimpahan dan
Keanekaragaman Ikan Karang
IKW Kategori Snorkeling
IKW Kategori Selam
Daya Dukung Kawasan

Underwater camera
Scuba equipment
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi Tabel 2 Parameter kualitas perairan yang diukur serta alat yang
Alat dan Bahan digunakan
Teknik Pengumpulan Data
No. Jenis Data Alat Satuan Keterangan
Persentase Tutupan Karang
1. Kecepatan arus Floating drauge m/det In situ
Kelimpahan Ikan Karang
Parameter Kualitas Perairan 2. Kecerahan Secchi disc (%) In situ

Analisis Data 3. Kedalaman Dive computer Meter In situ


Persentase Tutupan Karang 4. Salinitas Refraktometer (o/oo) In situ
o
Kelimpahan dan 5. Suhu Dive computer ( C) In situ
Keanekaragaman Ikan Karang
IKW Kategori Snorkeling
IKW Kategori Selam
Daya Dukung Kawasan
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi Data persen penutupan karang hidup yang diperoleh berdasarkan
Alat dan Bahan metode Line Intersect Transect (LIT) dihitung berdasarkan persamaan dari
Teknik Pengumpulan Data English et al. (1997) :
Persentase Tutupan Karang 𝐿𝑖
𝐿 = × 100%
Kelimpahan Ikan Karang 𝑁
dimana :
Parameter Kualitas Perairan
𝐿 : Persentase penutupan karang (%)
Analisis Data
𝐿𝑖 : Panjang lifeform jenis kategori ke-i (m)
Persentase Tutupan Karang 𝑁 : Panjang transek (m)
Kelimpahan dan
Keanekaragaman Ikan Karang Kategori kondisi dalam persentase penutupan karang hidup berdasarkan
IKW Kategori Snorkeling Gomez dan Yap (1988) menyatakan kriteria baku mutu untuk kondisi
IKW Kategori Selam terumbu karang sebagai berikut :
Daya Dukung Kawasan
a. Sangat Baik antara 75 – 100 %
b. Baik antara 50 – 74.9 %
c. Sedang antara 25 – 49.9 %
d. Rusak antara 0 –24.9 %
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi Kelimpahan ikan dihitung dengan rumus dari Odum (1971) :
Alat dan Bahan 𝑁𝑖
𝑋𝑖 =
Teknik Pengumpulan Data 𝐴
Persentase Tutupan Karang Keterangan :
Xi : kelimpahan ikan karang (ind/m2)
Kelimpahan Ikan Karang Ni : total individu ikan karang pada stasiun pengamatan ke-i (ind)
Parameter Kualitas Perairan A : luas bidang pengamatan (m2)
Analisis Data
Persentase Tutupan Karang Sedangkan keanekaragaman ikan karang dihitung dengan menggunakan Indeks
Shannon-Wiener (Yusniar, 2010).
Kelimpahan dan 𝑠
Keanekaragaman Ikan Karang
𝐻′ = − ෍ 𝑝𝑖 𝑙𝑛 𝑝𝑖
IKW Kategori Snorkeling
𝑖=1
IKW Kategori Selam Keterangan :
Daya Dukung Kawasan 𝐻′ : indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
S : jumlah spesies ikan karang atau jumlah lifeform biota habitat dasar
𝑝𝑖 : proporsi kelimpahan individu dari satu individu ke i (ni/N)
Ni : jumlah individu tiap jenis
N : jumlah total
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi  Kategori wisata snorkeling mempertimbangkan tujuh parameter dengan tiga
Alat dan Bahan klasifikasi penilaian. Parameter kesesuaian wisata snorkeling antara lain
Teknik Pengumpulan Data kecerahan perairan, tutupan komunitas karang, jenis life form, jenis ikan karang,
Persentase Tutupan Karang
kecepatan arus, kedalaman terumbu karang dan lebar hamparan datar karang
(Yulianda, 2007).
Kelimpahan Ikan Karang
 Selanjutnya untuk menentukan indeks kesesuaian pemanfaatan untuk wisata
Parameter Kualitas Perairan
snorkeling menggunakan formula:
Analisis Data 𝑛
𝑁𝑖
Persentase Tutupan Karang 𝐼𝐾𝑊 = ෍ × 100%
𝑁𝑚𝑎𝑥
Kelimpahan dan 𝑖=1
Keanekaragaman Ikan Karang Keterangan :
𝐼𝐾𝑊 : indeks kesesuaian wisata snorkeling
IKW Kategori Snorkeling 𝑁𝑖 : nilai parameter ke-i (bobot x skor)
IKW Kategori Selam 𝑁𝑚𝑎𝑥 : nilai maksimum dari suatu kategori wisata = 57
Daya Dukung Kawasan  Ketentuan kelas kesesuaian untuk kegiatan wisata snorkeling adalah sebagai
berikut (modifikasi Yulianda, 2007) :
S1 : sangat sesuai, dengan IKW 83 - 100 %
S2 : sesuai, dengan IKW 50 - < 83 %
N : tidak sesuai, dengan IKW < 50%
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi
 Parameter kesesuaian wisata bahari kategori wisata selam antara lain
Alat dan Bahan
kecerahan perairan, tutupan komunitas karang, jenis lifeform, jenis ikan karang,
Teknik Pengumpulan Data
kecepatan arus, dan kedalaman terumbu karang.
Persentase Tutupan Karang  Pengkajian mengenai indeks kesesuaian pemanfaatan wisata selam menurut
Kelimpahan Ikan Karang Yulianda (2007) di formulasikan sebagai berikut:
Parameter Kualitas Perairan 𝑛
𝑁𝑖
Analisis Data 𝐼𝐾𝑊 = ෍ × 100%
𝑁𝑚𝑎𝑥
Persentase Tutupan Karang 𝑖=1
Keterangan :
Kelimpahan dan 𝐼𝐾𝑊 : Indeks Kesesuaian Wisata (%)
Keanekaragaman Ikan Karang 𝑁𝑖 : Nilai parameter ke-i (Bobot x skor)
𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 : Nilai maksimum (selam = 54)
IKW Kategori Snorkeling
IKW Kategori Selam  Ketentuan kelas kesesuaian untuk kegiatan wisata selam adalah sebagai berikut
Daya Dukung Kawasan (modifikasi Yulianda, 2007):
S1 = sangat sesuai, dengan IKW 83 - 100 %
S2 = sesuai, dengan IKW 50 - < 83 %
N = tidak sesuai, dengan IKW < 50%
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi Daya dukung kawasan dihitung berdasarkan formulasi Yulianda (2007)
Alat dan Bahan sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data
Persentase Tutupan Karang 𝐿𝑝 𝑊𝑡
𝐷𝐷𝐾 = 𝐾 × ×
Kelimpahan Ikan Karang 𝐿𝑡 𝑊𝑝
Parameter Kualitas Perairan
Analisis Data
Persentase Tutupan Karang Keterangan :
𝐷𝐷𝐾 : Daya dukung kawasan (orang/hari)
Kelimpahan dan
Keanekaragaman Ikan Karang
𝐾 : Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area
𝐿𝑝 : Luas area atau panjang area yang dimanfaatkan
IKW Kategori Snorkeling
𝐿𝑡 : Unit area untuk kategori tertentu
IKW Kategori Selam 𝑊𝑡 : Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan (hari)
Daya Dukung Kawasan 𝑊𝑝 : Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap
kegiatan
Metode Penelitian

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai