Anda di halaman 1dari 61

Glaukoma Sekunder OD ec Uveitis + katarak senilis hipermatur OD

Pembimbing : dr. Gita Mayani,Sp.M


NURFAZILLAH
G1A216030
• Glaukoma merupakan penyakit yang ditandai dengan
neuropati saraf optik dan defek lapangan pandang

• seringkali disebabkan karena peningkatan tekanan


intraokuler.

• glaukoma menjadi tiga tipe, yaitu glaukoma sudut terbuka,


glaukoma tertutup dan yang terakhir adalah childhood
glaucoma.
LAPORAN KASUS

3
IDENTITAS PASIEN

NAMA : Tn. A
USIA : 57 th
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : WIRASWASTA
ALAMAT : RT 28 Lingkar
Selatan

4
KELUHAN UTAMA
Mata Kanan bengkak dan merah disertai pandangan
kabur sejak ± 2 hari SMRS
Sejak ± 2 hari yang lalu pasien mengeluh mata kanan bengkak dan merah disertai
pandangan kabur.pandangan kabur tidak muncul mendadak. Pasien juga
mengeluh mata kabur sudah 3 tahun yang lalu. Pasien mengatakan jika melihat
lampu terlihat pelangi di sekelilingnyaPasien juga mengeluh nyeri kepala yang
hebat. Nyeri dirasakan dimata dan dikepala.disertai mual muntah (+), air mata
berlebihan (-), mata nyeri (+), mata merah (+), kotoran mata berlebihan (-), trauma
(-).
Riwayat penyakit
dahulu Riwayat Penyakit
keluarga
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat penyakit jantung
Riwayat penyait DM (-)
dan hipertensi (-)
Riwayat penyakit ginjal (-)
Riwayat DM (-) Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat penyakit ginjal (-) Riwayat alergi (-)

Riwayat alergi(-)
Riwayat Sosial
Cukup
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN
1 TAMPAK SAKIT SEDANG
UMUM
KESADARAN 2 COMPOS MENTIS
TD 120/80 mmHg // Nadi 84x // T
VITAL SIGN 3
36,8C // RR 18x
BB 4 53 kg

TB 5 150cm
PenyaPpenykit sistemik

 Tractus respiratorius Tidak ada keluhan


 Tractus digestivus Tidak ada keluhan
 Kardiovaskuler Tidak ada keluhan
 Endokrin Tidak ada keluhan
 Neurologi Tidak ada keluhan
 Kulit Tidak ada keluhan
 THT Tidak ada keluhan
 Gigi dan mulut Tidak ada keluhan
 Lain-lain Tidak ada keluhan
Pemeriksaan visus dan refraksi

OD OS

Visus : 1/300 Visus : 6/12

10
II. Muscle Balance

Kedudukan bola mata

Pergerakan bola mata

Duksi : baik
Duksi : baik
Versi : baik
Versi : baik

11
The Power of PowerPoint | thepopp.com 12
The Power of PowerPoint | thepopp.com 13
The Power of PowerPoint | thepopp.com 14
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
DIAGNOSIS
Glaukoma Sekunder OD ec uveitis + katarak senilis hipermatur
OD
Diagnosa Banding
Keratitis
Panofalmitis
endofalmitis
PENATALAKSAN Infus manitol 250 cc ( habiskan
AAN dalam ½ jam )
- dexamethasone, neomycin,
polimixyn B 6 x 1 gtt OD
-Timolol tetes mata 2x1 gtt/hari
-Acetazolamid 3x 250 mg
- Metilprednisolon 3 x 8 mg
Follow Up
TINJAUAN PUSTAKA
Glaukoma
Anatomi
Struktur dasar mata yang berhubungan dengan
aqueous humor adalah korpus siliaris, sudut kamera
okuli anterior dan sistem aliran aqueous humor.

22
The Power of PowerPoint | thepopp.com 23
Glaukoma
 Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola
mata, atrofi papil saraf optik dan menciutnya lapang pandang.
 mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma adalah
gangguan aliran keluar aqueous humor akibat kelainan sistem drainase
sudut bilik mata depan (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses
aqueous humor ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup).

24
Epidemiologi
Glaukoma dianggap sebagai penyebab
kebutaan kedua di dunia setelah katarak

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


Klasifikasi
Primer : Glaukoma yang disebabkan oleh faktor-faktor
keturunan. Yaitu humour aqueousnya tersumbat atau terganggu.
Glaukoma primer dibagi lagi dalam dua jenis yaitu, Glaukoma sudut
terbuka dan Glaukoma sudut tertutup.

Sekunder : Disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu


seperti, trauma, radang mata (uveitis), kaca mata dan obat-obatan
seperti steroid.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 26


Glaukoma
Sekunder
suatu peningkatan tekanan intraokular yang terjadi sebagai
suatu manifestasi dari penyakit mata lain, seperti kelainan
lensa (katarak imatur, hipermatur dan dislokasi lensa),
kelainan uvea (uveitis anterior), trauma (hifema dan
inkarserasi iris) dan pasca bedah (blockade pupil dan
goniosinekia).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 27


Gambaran Klinis

01 02 03 04
Glaukoma Akut nyeri pada mata, sakit Glaukoma kronis saraf mata
kepala, kelopak mata
TIO tinggi secara TIO meningkat mengalami
bengkak, mata merah,
mendadak secara perlahan - kerusakan dan
melihat pelangi disekitar
sumber cahaya atau
kematian yang
lahan
lampu (adanya halo), spesifik, sehingga
dan mual sampai mengakibatkan
muntah. kehilangan lapang
pandangan

28
Anamnesis
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Fisisk

DIAGNOSTIK Pemeriksaan Penunjang


Tonometri, Ginioskopi, penilaian diskus
optic,pemeriksaan lapang pandang

29
Gambar 2.5 Diskus Optik yang Normal Gambar 2.6 Atrofi Glaukomatosa
Dengan cawan diskus 0,4 dengan cupping/cawan diskus 0,8

Terjadi pelebaran glaukomatosa dengan


Cupping/cawan diskus 1.0 dan atrofi papil

The Power of PowerPoint | 30


- Terapi Medis
 Supresi pembentukan
aqueous humor : β
Adrenergic Blockers (
PENATALAKSAN
betakxolol 0,25% dan 0,5% 1
AAN
tetes 3 kali sehari, efek
samping sistemik kecil.
 Larutan timolol maleat 0,25%
dan 0,5%, Levobunolol 0,25%
dan 0,5% memperlambat
denyut jantung dan
menyebabkan bronkospasme
Adrenergik
Apraclonidine (Larutan 0,5% tiga kali sehari dan
1% sebelum dan sesudah terapi laser) yang
menurunkan pembentukan aqueous humor
tanpa menimbulkan efek pada aliran keluar.
Epinephrine 0,5-2% dan Dipivefrin 0,1%
diteteskan 1 tetes tiga kali sehari Memiliki
sejumlah efek dalam pembentukan aqueous
humor

The Power of PowerPoint | 32


thepopp.com
 Penghambat Anhydrase Karbonat (Carbonic
Anhydrase Inhibitors)

Acetazolamide dapat diberikan per oral dalam dosis


125-250 mg sampai empat kali sehari atau Diamox
Sequels 500 mg sekali atau dua kali sehari, atau dapat
diberikan secara intravena 500 mg.

The Power of PowerPoint | 33


thepopp.com
 Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous Humor
Analog Prostaglandin
Larutan bimatoprost 0,003%, latanoprost 0,005% dan
travoprost 0,004%, masing-masing sekali setiap malam,
dan larutan unoprostone 0,15% dua kali sehari,
meningkatkan aliran keluar aqueous melalui uveosklera

The Power of PowerPoint | 34


thepopp.com
Obat Parasimpatomimetik
Meningkatkan aliran keluar aqueous humor dengan
bekerja pada anyaman trabecular melalui kontraksi
otot siliaris
Epinephrine 0,25-2% diteteskan sekali atau dua
kali sehari, meningkatkan aliran keluar aqueous
humor dan sedikit banyak disertai penurunan
pembentukan aqueous humor

The Power of PowerPoint | 35


thepopp.com
 Penurunan Volume Vitreus

Obat-Obat Hiperosmotik

Mengubah darah menjadi hipertonik sehingga air


tertarik keluar dari vitreus dan menyebabkan penciutan
vitreus.Terjadi juga penurunan produksi aqueous
humor.

Glycerin (Glycerol) Oral 1 mL/kg berat badan dalam


suatu larutan 50% dingin dicampur dengan jus lemon,
merupakan obat yang paling sering digunakan, tetapi
harus hati-hati bila digunakan pada pengidap diabetes

The Power of PowerPoint | 36


thepopp.com
Terapi
Bedah Iridoplasti, Iridektomi Dan Iridotomi
Perifer
Trabekuloplasti Laser

The Power of PowerPoint | 37


thepopp.com
 Trabekulektomi

Bedah  Viskokanalostomi Dan Sklerektomi Dalam


Dengan Implant Kolagen

Drainase  Goniotomi

glaukoma

The Power of PowerPoint | 38


thepopp.com
KOMPLIKASI

• Sinekia anterior perifer


• Katarak
• Atrofi retina dan saraf optik
Prognosis

• Tanpa pengobatan, glaukoma dapat mengakibatkan


kebutaan total. Apabila proses penyakit terdeteksi dini
sebagian besar penyakit glaukoma dapat ditangani
dengan baik
Pencegahan Glaukoma

 Pencegahan Primer : dari pihak masyarakat dalam hal


peningkatan pengetahuan, pengertian dan kesadaran akan
pentingnya kesehatan mata
 Pencegahan Sekunder : Kebutaan karena glaukoma dapat
dicegah dengan pemeriksaan dini sehingga kemungkinan
terjadinya kerusakan saraf mata yang lebih parah dapat dicegah.
 Pencegahan tersier : Pemeriksaan dan pengobatan yang teratur

The Power of PowerPoint | thepopp.com 41


Uveitis
KEPUSTAKAAN
DEFINISI
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang
terjadi pada lapisan traktus uvealis yang meliputi
peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid
yang disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia,
atau proses autoimun
Klasifikasi

01 02 03 04
Berdasarkan Berdasarkan klinis : Berdasarkan Berdasarkan
uveitis akut dan kronis
etiologi : uveitis patologis : uveitis
anatomis: uveitis
non
anterior, uveitis infeksius dan non granulomatous
intermediet,uveitis infeksius dan
posterior,panuveiti granulomatosa
s

44
Uveitis Anterior

 Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian depan badan


siliar (pars plicata), kadang-kadang menyertai peradangan bagian
belakang bola mata, kornea dan sclera.
uveitis anterior dibedakan dalam uveitis anterior akut yaitu uveitis yang
berlangsung selama < 6 minggu, onsetnya cepat dan bersifat
simptomatik dan uveitis anterior kronik uveitis yang berlangsung selama
> 6 minggu bahkan sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun,
seringkali onset tidak jelas dan bersifat asimtomatik.
Non- Granulomatosa Granulomatosa
Onset Akut Tersembunyi
Nyeri Nyata Tidak ada atau ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan Kabur Sedang Nyata
Merah Sirkumneal Nyata Ringan
Keratic precipitates Putih halus Kelabu besar (“mutton fat”)
Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur
Sinekia posterior Kadang-kadang Kadang-kadang
Noduli iris Tidak ada Kadang-kadang
Lokasi Uvea anterior Uvea anterior, posterior,difus
Kronik
Kadang-kadang
Perjalanan penyakit Akut
Kekambuhan Sering
Etiologi
Berdasarkan spesifitas penyebab :
• Penyebab spesifik (infeksi) Disebabkan oleh virus, bakteri, fungi, ataupun parasit yang spesifik.
• Penyebab non spesifik (non infeksi) atau reaksi hipersensitivitas
• Disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap mikroorganisme atau antigen yang masuk kedalam
tubuh dan merangsang reaksi antigen antibodi dengan predileksi pada traktus uvea.

Berdasarkan asalnya:
• Eksogen : Pada umumnya disebabkan oleh karena trauma, operasi intraokuler, ataupun iatrogenik.
• Endogen : disebabkan idiopatik, autoimun, keganasan, mikroorganisme atau agen lain dari dalam tubuh
pasien misalnya infeksi tuberkulosis, herpes simpleks

48
Patofisiologi
Pada proses peradangan yang
Radang iris dan badan siliar lebih akut, dapat dijumpai
menyebabkan rusaknya Blood penumpukan sel-sel radang
Efek langsung suatu infeksi atau
Aqueous Barrier sehingga terjadi berupa pus di dalam COA yang
fenomena alergi
peningkatan protein, fibrin, dan disebut hipopion, ataupun migrasi
sel-sel radang dalam humor akuos eritrosit ke dalam COA, dikenal
dengan hifema.

Sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas


proses radang berlangsung lama
dapat menimbulkan perlekatan
(kronis) dan berulang, maka sel-sel
antara iris dengan kapsul lensa
radang dapat melekat pada
bagian anterior yang disebut
endotel kornea, disebut sebagai
sinekia posterior, ataupun dengan
keratic precipitate (KP) : Mutton
endotel kornea yang disebut
Fat KP, puctate KP
sinekia anterior.

Your Date Here Your Footer Here - Designed by Showeet.com 49


Perlekatan-perlekatan
tersebut, ditambah dengan
Dapat pula terjadi perlekatan tertutupnya trabekular oleh
Pada uveitis anterior juga
pada bagian tepi pupil, yang sel-sel radang, akan
terjadi gangguan metabolisme
disebut seklusio pupil, atau menghambat aliran akuos
lensa yang menyebabkan
seluruh pupil tertutup oleh humor dari bilik mata
lensa menjadi keruh dan
sel-sel radang, disebut oklusio belakang ke bilik mata depan
terjadi katarak komplikata
pupil. sehingga akuos humor
tertumpuk di bilik mata
belakang

Your Date Here Your Footer Here - Designed by Showeet.com 50


Manifestasi
Klinis
01 02 03 04
• Dari pemeriksaan mata Tekanan intra okuler
mata sakit, mata dapat ditemukan tanda Pada pemeriksaan
antara lain : Hiperemia meningkat, bila
merah, fotofobia, slit lamp dapat
perikorneal, yaitu telah terjadi
penglihatan turun dilatasi pembuluh darah terlihat flare di bilik glaukoma sekunder
siliar sekitar limbus, dan
ringan dengan mata keratic precipitate mata depan dan bila
berair terjadi inflamasi
berat dapat terlihat
hifema atau
hipopion

51
Uveitis Intermediet
Uveitis intermediate disebut juga uveitis perifer atau pars
planitis. Tanda uveitis intermediet yang terpenting yaitu
adanya peradangan vitreus. Gejala- gejala yang khas
meliputi floaters dan penglihatan kabur. Nyeri, fotofobia
dan mata merah biasanya tidak ada atau hanya sedikit.
Temuan pemeriksaan yang menyolok adalah vitritis
seringkali disertai dengan kondensat vitreus yang
melayang bebas seperti bola salju (snowballs) atau
menyelimuti pars plana dan corpus ciliare seperti
gundukan salju (snow-banking).
Uveitis Posterior
• Uveitis posterior adalah peradangan yang
mengenai uvea bagian posterior yang meliputi
retinitis, koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis
yang bisa terjadi sendiri-sendiri atau secara
bersamaan. Gejala yang timbul adalah floaters,
kehilangan lapang pandang atau scotoma,
penurunan tajam penglihatan.
Penatalaksanaan
Terapi non spesifik
- Penggunaan kacamata hitam
- kompres hangat
- Midritikum/ sikloplegik (Sulfas atropin 1% sehari 3 kali
tetes, Homatropin 2% sehari 3 kali tetes, Scopolamin
0,2% sehari 3 kali tetes)
- Anti inflamasi (Topikal dengan dexamethasone 0,1 %
atau prednisolone 1 %. )
Terapi spesifik
- antibiotik
Komplikasi

 Glaukoma
katarak
PEMBAHASAN
• ANAMNESIS
Teori Kasus
 Nyeri kepala  keluhan nyeri kepala yang
dirasakan oleh penderita

Your Date Here 56


PEMBAHASAN
• PEMERIKSAAN FISIK
Teori Kasus
• peningkatan TIO • Pemeriksaan tekanan intra
ocular (TIO) secara manual
didapatkan kedua mata
fluktuasi (+)

Your Date Here 57


PEMBAHASAN
• PENUNJANG DIAGNOSTIK
Teori Kasus
 Pemeriksaan slit lamp • pada mata kanan tampak kornea
 Pemeriksaan tonometri sedikit keruh, refleks cahaya pada
pupil (-), injeksi siliar (+).
•Pada pemeriksaan tonometri NCT
pada OD tidak terdeteksi dan OS 15
mmhg

Your Date Here 58


PEMBAHASAN
• TATALAKSANA
Teori Kasus
- Asetazolamid 500 mg IV yang Infus manitol 250 cc ( habiskan
disusul dengan tablet 250 mg dalam ½ jam )
- Manitol 1,5 – 2 mg/kgBB - dexamethasone, neomycin,
- Gliserin 1 g/kgBB
polimixyn B 6 x 1 gtt OD
-Timolol tetes mata 2x1 gtt/hari
-Acetazolamid 3x 250 mg
- Metilprednisolon 3 x 8 mg

Your Date Here 59


KESIMPULAN
• Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang didapat kan diagnose glaucoma
sekunder OD ec uveitis + Katarak senilis hipermatur OD.
• Anamnesis : mata merah, bengkak, terjadi penurunan
lapang pandang, pingkatan TIO, nyeri kepala yang tidak
kunjung sembuh.
• Pemeriksaan fisisk : pmeriksaan TIO manual didapatkan
kedua mata fluktuasi (+)
• Pemeriksaan penunjang : tonometri

Your Date Here 60


THANK YOU !

Made with by

Anda mungkin juga menyukai