Anda di halaman 1dari 16

DANA PERIMBANGAN

Oleh Kelompok 4
Semester 6 :
Nenda Puspita Sari 101511535007
Fika Ardiana 101511535009
Intan Putri Rahayu 101511535018
Halimah Firdaus 101511535020
Yuniar Faraizka Amalia 101511535045
DANA PERIMBANGAN

Dana perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang


berasal dari dana APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan
pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepala
daerah, yaitu terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik (Widjaja, 2002).
Bagi Hasil Pajak & Bagi Hasil
Bukan Pajak

Dana Perimbangan Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus


Dana Bagi Hasil Pajak
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005
Dana Bagi Hasil disebut DBH adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan
angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi.
• DBH Pajak adalah bagian daerah yang berasal dari penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
Pajak penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri, dan Pajak Penghasilan Pasal 21.
cont
• Penetapan Alokasi DBH Pajak
Alokasi Sementara yang ditetapkan paling lambat 2 (dua) bulan
sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan Alokasi
Definitif yang ditetapkan paling lambat pada bulan pertama triwulan
keempat tahun anggaran berjalan.
• Penyaluran DBH Pajak
DBH Pajak disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari
Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah.
• Pelaksanaan DBH Pajak dalam Kesehatan
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

• Dana Bagi Hasil Bukan Pajak atau Dana Bagi Hasil Sumberdaya Alam
adalah dana bagi hasil yang bersumber dari penerimaan sumberdaya
alam kehutanan, pertambangan, mineral dan batu bara,
pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan
pertambangan panas bumi.
• Mekanisme Kontribusi DBH pada Bidang Kesehatan
cont
• Sumber dan Mekanisme Pembagian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak diantaranya :
a. DBH Sumber Daya Alam pertambangan mineral dan batubara berdasarkan
dari iuran tetap sebesar 80% untuk kabupaten/kota penghasil.
b. DBH Sumber Daya Alam pertambangan mineral dan batubara yang
bersumber dari iuran produksi dihasilkan dari wilayah Daerah yang
bersangkutan dan ditetapkan sebesar 80%.
c. DBH Sumber Daya Alam pertambangan mineral dan batubara yang berasal
dari kawasan perhutanan bagian daerah sebesar 80%.
d. DBH Sumber Daya Alam pertambangan minyak bumi yaitu berasal dari
bagian negara yang diperoleh dari pengusahaan pertambangan minyak bumi.
e. DBH Sumber Daya Alam pertambangan gas bumi berasal dari bagian negara
yang diperoleh dari pengusahaan pertambangan gas bumi
Dana Alokasi Umum
• Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan salah satu transfer dana
Pemerintah kepada pemerintah daerah yang bersumber dari
pendapatan APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
• Penyaluran dana alokasi umum dilakukan setiap bulan masing-masing
sebesar 1/12 dari alokasi DAU daerah yang bersangkutan.
• Dana Alokasi Umum (DAU) ini digunakan untuk memenuhi belanja
rutin dan belanja pembangunan.
cont
• Dana Alokasi Umum (DAU) ini dialokasikan untuk daerah provinsi dan
kabupaten/kota. Besaran DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26%
dari Pendapatan Dalam Negeri (PDN) Netto yang ditetapkan dalam
APBN (Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2016 : 2)
• Tahap Perhitungan DAU :
a. Tahapan Akademis
b. Tahapan Administratif
c. Tahapan Teknis
d. Tahapan Teknis
Perhitungan
Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diatur dalam Pasal 1 angka 23


Undang – undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan
antara Pusat dan Keuangan Daerah memiliki pengertian bahwa Dana
Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber
dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Unsur - unsur DAK adalah sebagai berikut:
1. Merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN
2. Dialokasikan kepada daerah tertentu
3. Digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah
4. Kegiatan khusus yang didanai dengan DAK harus sesuai dengan prioritas
nasional/fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN
5. DAK ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan/atau diusulkan oleh daerah
tertentu
6. DAK diperuntukan guna membiayai kegiatan fisik pelayanan masyarakat
dengan umur ekonomis yang panjang.
UU No. 33/2004 mengatur bahwa pengalokasian DAK ditetapkan
berdasarkan tiga kriteria yang meliputi kriteria umum, kriteria khusus, dan
kriteria teknis.
1. Kriteria umum
2. Kriteria khusus
3. Kriteria teknis
DAK DALAM BIDANG KESEHATAN
DAK bidang kesehatan adalah dana yang dialokasikan dalam
APBN kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas
nasional. Untuk bisa mengimplementasikan dengan baik, maka
diperlukan kebijakan operasional yang meliputi:
• Kebijakan operasional umum
• Kebijakan operasional DAK fisik
• Kebijakan operasional DAK nonfisik
Pelaporan DAK dalam bidang kesehatan
a. Pelaksanaan di Puskesmas
b. Pelaksanaan di Kabupaten
c. Pelaksanaan di Provinsi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai