Anda di halaman 1dari 30

TEORI ATOM

MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK


OLEH: RENI BANOWATI I, M.SC
BAYU WIYANTOKO, M.SC
Konsep Atom

Paracelcus
“materi terdiri dari merkuri,
belerang, garam

Teori atom
“semua materi dapat Dalton
dipecah menjadi zarah Dilandasi oleh kejadian kimia
(partikel) terkecil yang tidak dan data kuantitatif
bisa dibagi lebih lanjut” Leucipus dan
Democritus
(Filsuf)
Atom A = tidak
Tomos = memotong Aristoteles
“materi terdiri dari air,
tanah, udara dan api)
Hanya hasil pemikiran
Tidak dilandasi data ilmiah
(... Tidak luput dari pengetahuan Rabbmu biarpun sebesar zarrah (atom) di
bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih
besar daripada itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh). (QS. Yunnus:61)
TEORI ATOM JOHN DALTON (1743 – 1844)

Teorinya dilandasi oleh kejadian kimiawi dan data


kuantitatif.
Teori Dalton ditunjang juga oleh 2 hukum alam yang
berkembang saat itu yaitu Hukum Kekekalan Massa
dan Hukum Perbandingan Tetap
HUKUM KEKEKALAN MASA
(The Law of Conservation of Mass)

“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.


Massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat
diciptakan, maupun dimusnahkan” (Lavoisier)

HUKUM PERBANDINGAN TETAP


(Law of Definite Proportion)

Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu


senyawa adalah tetap dan tertentu (Proust)
PERCOBAAN LAVOISIER (1783)

air

2Hg(l) + O2(g)  2HgO(s)


Antoine Lavoisier, ilmuwan Perancis

• Mula-mula tinggi air dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah
beberapa hari air naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B
menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan
bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier
mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini
akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang
jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama.
Percobaan Joseph Proust (1799)

Sebelum Setelah
Percobaan Perbandingan
pemanasan pemanasan
ke- Mg/MgO
(g Mg) (g MgO)
1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61
2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60
3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60
TEORI ATOM DALTON

1. Atom merupakan bagian terkecil dari


materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal
yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik

3. Atom-atom bergabung membentuk


senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan
atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga
atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan
model atom sebagai bola pejal

Model Atom Dalton

Kelemahan : Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan


suatu larutan dapat menghantarkan listrik.

Membangkitkan minat ilmuwan lain untuk penemuan


partikel sub atom
Penemuan elektron
Heinrich Geissler
Julius Plucker
(1855)
(1859)
Merancang tabung gelas
Menggunakan tabung
bertekanan rendah
Geissler untuk elektrolisis
(vakum)

Ujung tabung diberi elektroda (katoda dan anoda)


Katoda dan anoda diberi tegangan tinggi
Ada berkas sinar yang dipancarkan dari katoda

Eugene Goldstein
(1876)
Melakukan hal yang sama dengan
Plucker
Memberi nama sinar : sinar katoda
William Crookes (1880)
Memodifikasi tabung Geissler
Hasil penemuan Crookes
1) Ketika tabung diberi tegangan tinggi maka akan muncul cahaya pada
ujung positif
2) Keetika kutub negatif dipindah, maka cahaya ikut berpindah. Namun
tidak sebaliknya
3) Jika lempeng logam ditempatkan diantara katoda dan anoda, maka akan
terbentuk bayangan dengan bentuk seperti bentuk lempeng logam

Tahun 1891 :
George Johnston Stoney
memberi nama sinar katoda sebagai elektron
PERCOBAAN J.J THOMSON (1897)

Mempelajari pengaruh medan listrik dan


Thomson menyimpulkan medan magnet pada sinar katoda
bahwa sinar katoda bersifat:
1. Merambat tegak lurus
dari katoda ke anoda
2. Merupakan partikel
karena dapat memutar
baling-baling
3. Bermuatan negatif
karena dibelokkan ke
kutub positif
4. Partikel ini sama untuk
semua unsur

Partikel ini disebut dengan elektron


J.J Thomson berhasil menentukan besarnya perbandingan muatan dan
masa elektron yaitu:
e/m = 1,76 x 108 C/g

Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago,


berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10 -19 C.

Dengan demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari


harga perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m).
Nilai e/m = 1,76 x 108 C/g, maka
Massa 1 elektron =9.11 x 10-28 g
Teori Atom JJ. Thomson
Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel
bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron.

Atom adalah suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi


elektron yang bermuatan negatif dan partikel lain yang
bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.

Kelemahannya:
Tidak dapat menjelaskan
susunan muatan positif dan
negative dalam atom

Model Atom
Teori Atom Rutherford
(1871-1937)

Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah


penembakan lempeng Emas tipis (ketebalan 1/100
mm) dengan partikel alpha
Hipotesis
Hasil Eksperimen Rutherford

Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa.


Hal ini dikarenakan sebagian besar partikel alfa
diteruskan atau tidak mengalami pembelokkan.
Terdapat suatu bagian yang sangat kecil tetapi sangat
padat dalam atom yang disebut inti atom. Hal ini
ditunjukkan dari partikel alfa yang dipantulkan
kembali oleh inti atom
Muatan inti atom adalah sama dengan muatan partikel
alfa yaitu positif. Hal ini dibuktikan dari adanya
sebagian kecil partikel alfa yang dibelokkan akibat gaya
tolak menolak muatan sejenis
Hipotesa dari Rutherford adalah atom tersusun
dari inti atom dan elektron yang
mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif
dan massa atom terpusat pada inti atom.
Poin-poin Model Atom Rutherford
1. Atom sebagian besar terdiri dari ruang hampa dengan satu inti
yang bermuatan positif dan satu atau beberapa elektron yang
beredar disekitar inti seperti planet yang bergerak dalam sistem
tata surya. Masa atom sebagian besar terletak pada intinya
2. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti
sama besarnya dengan muatan elektron yang beredar di
sekelilingnya.
3. Inti dan elektron tarik menarik. Gaya tarik menarik ini merupakan
gaya sentripetal yang mengendalikan gerak elektron pada orbitnya
masing-masing seperti grafivasi dalam tatasurya
4. Pada reaksi kimia, inti atom tidak mengalami perubahan. Yang
mengalami perubahan adalah elektron-elektron pada kulit luar
Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan
mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Jika
elektron diam maka seharusnya akan jatuh ke inti
akibat muatan yang berlawanan. Oleh karena itu,
elektron berarti tidak diam namun bergerak.

Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari


inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama -
kelamaan energi elektron akan berkurang dan
lintasannya makin lama akan mendekati inti dan
akhirnya elektron akan jatuh ke inti atom.
Teori Atom Bohr
Menggabungkan teori atom Rutherford dan Teori Kuantum Planck

Elektron tidak dapat bergerak mengelilingi inti mellaui sembarang lintasan,


tetapi hanya dapat melalui lintasan tertentu. Pada lintasan ini elektron
memiliki momentum angular (sudut).
m = masa elektron
v = kecepatan linier elektron
r = jari-jari orbit elektron
h = tetapan Planck
Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan lain dengan
memancarkan atau menyerap energi foton. Energi tersebut
berbanding lurus dengan frekuensinya
Teori Atom Niels Bohr
Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dan
menyusun Teori Atomnya
1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam
suatu lintasan tertentu/lintasan stasioner
2. Elektron yang bergerak dalam lintasan stasioner tidak
melepas dan tidak menyerap energi.
3. Lintasannya elektron diberi nomor 1, 2, 3, ….. Dan diberi
lambang K, L, M, …..
4. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain
dengan cara melepas dan menyerap energi (dalam ke
luar=menyerap energi, luar ke dalam memancarkan
energi) yang disebut transisi elektron
5. Energi yang dipancarkan atau diserap terekam sebagai
spektrum atom
Model Atom Neils Bhor

Eksitasi
Emisi
(absorbsi)
(pancaran)
Spektrum sinar hidrogen

Pola spectrum ini akan berbeda untuk setiap atom


Kelemahan Rutherford
 Selain warna yang terlihat, ada banyak garis spectrum lain dari gas hydrogen
yang tidak terlihat karena di daerah UV dan IR
 Deret-deret yang tidak terlihat ini ditemukan oleh ilmuwan lain dan diberi nama
sesuai penemunya
l = panjang gelombang (nm)
R = konstanta Rydberg (1,097 x 107 m-1)
n = kulit elektron yang dituju
m = kulit elektron asal

Panjang gelombang yang dihasilkan oleh spektrum hidrogen


dipengaruhi oleh transisi elektron
Deret Lyman (n =1)
Deret Balmer (n=2)
Deret Paschen (n=3)
Deret Brachet (n=4)
Deret Pfund (n=5)
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI
ATOM BOHR
Kelebihan
menjawab kelemahan teori atom Rutherford
Menerangkan dengan jelas spektrum pancar atom hidrogen

Kelemahan pertama
Hanya dapat menerangkan spektrum atom berelektron tunggal seperti
hidrogen, tetapi tidak dapat menerangkan lebih rumit (nomor atom lebih
dari 1), misalnya atom helium.
Spektrum garis hidrogen ternyata terdiri dari garis-garis kecil yang sangat
berdekatan

Kelemahan kedua
Tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet dalam atom hidrogen,
seperti mengapa spektrum hidrogen memiliki garis-garis tambahan ketika
dipengaruhi medan magnet. (Efek Zeeman)

Anda mungkin juga menyukai