Lapkas Efusi Pleura
Lapkas Efusi Pleura
Lapkas Efusi Pleura
Nama : Irianto
Umur : 46Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Langsa Lama
Suku : Jawa
Tanggal Masuk : 07-03-2018
Keluhan Utama : Sesak nafas
Saluran
Ada kelainan Darah Tidak ada kelainan
Pernafasan
Ginjal dan
Saluran Tidak ada kelainan Endokrin Ada kelainan
Kencing
Saluran
Tidak ada kelainan Genetalia Tidak ada kelainan
Cerna
Hati dan
Panca
Saluran Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Indera
Empedu
Berat Badan : 67 kg
Tinggi Badan : 160 cm
STATUS GIZI
IMTIMT = BB/ (TB)2
= 62/25.6 = 24,2 (Gizi baik )
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA LEHER
Inspeksi Inspeksi
Rambut : Hitam, Distribusi merata Struma : Tidak ada kelainan
Wajah : Tidak ada kelainan Kelenjar Limfa : Tidak teraba
Alis mata: Tidak ada kelainan Posisi trakea: Midline
Bulu mata: Tidak ada kelainan
Mata : Anemis (-/-), ikterik (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-)
Bibir : Sianosis (-)
Lidah : Tidak ada kelainan
THORAX
THORAX DEPAN THORAX BELAKANG
inspeksi inspeksi
- Bentuk: dinding thorak kiri Paru
tertinggal saat pasien menarik napas - Bentuk : Simetris
- Otot bantu napas:tidak ditemukan
- Otot bantu nafas : Tidak ditemukan
- Venektasi: Tidak ditemukan
- Venektasi : Tidak ditemukan
Jantung
Palpasi
- Ictus cordis: Tidak terlihat
Palpasi
Paru
Auskultasi Auskultasi
Paru - Suara pernafasan: Vesikuler
- Suara pernafasan: Vesikuler melemah pada thorax kiri
melemah pada thorax kiri - Suara tambahan:Wheezing (-/-)
bawah, Rhonki (-/-)
- Suara tambahan:
Rhonki (-/-)
Wheezing (-/-)
Jantung
- Bunyi Jantung: BJ I > BJ II
- Bunyi Tambahan: Tidak Ada
ABDOMEN GENITALIA
Inspeksi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Simetris(+), Distensi(-),
venektasi(-), Asites (-)
Palpasi
Distensi(-), Nyeri tekan(-)
- Hepar : Tidak teraba
- Lien : Tidak teraba
- Ginjal : Tidak teraba
Perkusi : Tympani (+)
Auskultasi : Peristaltik Usus (+)
normal
EKSTREMITAS
Non Farmakologis :
Bed rest
penatalaksanaan Farmakologis :
RL 10 gtt/menit
Inj. Cefotaxime /8 jam
Paracetamol 3x500mg
TGL S O A P
- Glucodex 1-1-0
- INH 300 mg
- Rifampicin 450 mg
DEFINISI EFUSI PLEURA
Akumulasi cairan yang
berlebihan pada rongga
pleura.
Normalnya (10ml-20 ml)
Efusi Pleura
ETIOLOGI EFUSI PLEURA
INFEKSI
• Bakteri
• Virus
• Jamur
NEOPLASMA
KELAINAN SISTEMIK
• Hipoproteinemia pada peny. Ginjal, hati dan kegagalan
jantung
TRAUMA/TINDAKAN PEMBEDAHAN
CAIRAN PADA EFUSI PLEURA
Cairan transudat (terdiri atas cairan bening)
• kegagalan jantung
• gagal ginjal akut atau kronik
• hipoproteinemia pd kegagalan fungsi hati
• pemberian cairan infus yg berlebihan
Cairan eksudat (berisi cairan kekeruhan)
• Infeksi TB
• Nanah (empiema)
Cairan darah
• Trauma tertutup atau terbuka
• Infark paru
• Karsinoma paru
Cairan getah bening
PATOFISIOLOGI
Efusi Pleura
Bradikinin serotonin
Penurunan prostaglandin diaktifkan Pengeluaran
ekspansi paru endrogen dan
pirogen
Inspeksi Merangsang
nosiseptor nyeri Sub febris — Febris
ICS sakit melebar
Deviasi tracea ke sisi sehat
Nyeri Demam, suhu>37,8˚C
Sesak
RR>20x/menit
hipertermi
Pernafasan cuping hidung Penurunan O2
di perifer
Retraksi otot bantu
Auskultasi
kelemahan
Vesikuler melemah
Palpasi Intoleransi
Fremitus raba ↓ Aktifitas
Perkusi
redup
Klasifikasi
Transudat terjadi apabila terjadi
ketidakseimbangan antara
tekanan kapiler hidrostatik dan
TRANSUDAT koloid osmotic, sehingga
terbentuknya cairan pada satu sisi
pleura melebihi reabsorpsinya oleh
pleura lainnya.
•Rontgen thorak
•USG thorak
PEMERIKSAAN •CT Scan Thorak
PENUNJANG •Thorakosentesis
•Biopsi pleura
•Analisa cairan pleura
FOTO THORAX PA
PENATALAKSANAAN
•Thorakosinstesis
•Chest tube
•Pleurodesis
•Pembedahan
KOMPLIKASI PROGNOSIS
•INFEKSI
Pengumpulan cairan
dalam ruang pleura dapat
Prognosis pada efusi
mengakibatkan
infeksi (empiema primer), pleura bervariasi
dan efusi pleura dapat sesuai dengan
menjadi terinfeksi setelah
etiologi yang
tindakan torakosentesis
(empiema sekunder). mendasarinya
•FIBROSIS PARU