Anda di halaman 1dari 17

AKTIVA

TETAP :
PENYUSUTAN
DAN
AMORTISASI
BIAYA YG DAPAT DIKURANGKAN
DARI PENGHASILAN :

BIAYA UNTUK :

• Mendapatkan
• menagih, dan
• memelihara

PENGHASILAN
PENYUSUTAN
KECUALI
TANAH HARTA BERWUJUD

BANGUNAN SELAIN
BANGUNAN

METODE
METODE SALDO MENURUN
GARIS PADA AKHIR MASA
LURUS MANFAAT
SEKALIGUS DISUSUTKAN
REVALUASI
AKTIVA TETAP
REVALUASI AKTIVA TETAP BERDASARKAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PSAK 16 disebutkan bahwa penilaian kembali aktiva tetap pada
umumnya tidak diperkenankan karena standar akuntansi keuangan
menganut penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga
pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan
berdasarkan ketentuan pemerintah.

REVALUASI AKTIVA TETAP BERSARKAN


UNDANG-UNDANG PAJAK

1. Wajib Pajak (WP) yang dapat melakukan revaluasi adalah WP


Badan Dalam Negeri yang terletak atau berada di Indonesia.

2. Telah memenuhi semua kewajiban pajaknya sampai dengan


masa pajak berakhir sebelum masa pajak dilakukan penilain
kembali.
AKTIVA TETAP YANG DIREVALUASI ADALAH:
1. Aktiva tetap berwujud dalam bentuk tanah, kelompok bangunan, dan
bukan bangunan yang tidak dimaksudkan untuk dialihkan atau dijual.
2. Aktiva tersebut terletak atau berada di wilayah Indonesia
3. Revaluasi total atau revaluasi parsial.
4. Penilaian kembali aktiva tetap dilakukan berdasarkan nilai pasar atau
nilai wajar.
5. Nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan ternyata tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, maka DJP akan
menetapkan kembali nilai pasar nilai wajar yang bersangkutan
6. Selisih antara nilai pasar atau nilai wajar dengan nilai buku fiskal
wajib dikompensasikan terlebih dahulu dengan kerugian fiskal tahun
berjalan dan sisa kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya yang masih
dapat di kompensasikan.
7. Selisih karena penilaian kembali setelah dilakukan kompensasi
kerugian dikenakan PPh final, sebesar 10% (sepuluh persen).

8. Bagi WP yang melakukan penggabungan usaha, PPh yang


terutang sebesar 10% (sepuluh persen) di atas dapat dibayar
dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun.

9. PPh yang harus dilunasi untuk setiap tahun paling sedikit


sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah pajak yang
terutang, kecuali pelunasan untuk tahun terakhir.

10. Apabila WP melakukan penilaian kembali aktiva tetap sebelum


akhir tahun pajak, maka kerugian fiskal pada tahun buku yang
bersangkutan, diperhitungkan sampai dengan dilakukannya
revaluasi aktiva tetap tersebut.
11. Nilai pasar atau nilai wajar merupakan dasar penyusutan aktiva
mulai tahun pajak dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap
tersebut.

12. Aktiva tetap yang dilakukan penilaian kembali dan setelah


dikenakan PPh tidak dapat dialihkan sebelum lewat jangka waktu
5 (lima) tahun.

13. Apabila WP mengalihkan aktiva tetap tersebut sebelum lewat


jangka waktu 5 (lima) tahun, maka atas selisih penilaian aktiva
tetap tersebut tetap dikenakan PPh yang terutang sebesar 10%
dan tambahan PPh yang bersifat final sebesar 15% (lima belas
persen).
14. Dikecualikan dari jangka waktu 5 (lima) tahun jika aktiva tetap
tersebut dialihkan kepada pemerintah atau dialihkan dalam
rangka penggabungan, peleburan atau pemekaran usaha.

Anda mungkin juga menyukai