Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PUASA DALAM

PENERBANGAN

TONI-SKADUD 45
RAMADHAN

 BULAN SUCI BAGI UMAT MUSLIM

 Saum adalah menahan diri dari makan dan minum serta


segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari
terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat
tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.
PUASA DALAM PENERBANGAN
 Pada satu sisi, puasa merupakan kewajiban yang harus dijalani
oleh umatnya. Tetapi, disisi lain, berpuasa dari segi medis
dapat mengakibatkan tubuh kekurangan zat yang dibutuhkan
untuk menghasilkan energi.

 Hal ini dapat berakibat fatal, karena apabila seorang


penerbang kekurangan energi pada saat melaksanakan tugas,
maka akan mengakibatkan sesuatu hal yang tidak diinginkan
seperti terjadinya incident atau bahkan accident.
Penurunan Kadar Glukosa Darah
 Dalam keadaan berpuasa, kadar / level glukosa tidak akan naik
dikarenakan tidak ada asupan makanan kedalam tubuh.
 Oleh karena itu, ketika energi dibutuhkan, tubuh akan mencarinya
melalui cadangan glicogen yang selanjutnya akan dirubah menjadi
glukosa yang merupakan sumber energi bagi tubuh.
 Semakin lama berpuasa, maka kadar gula darah akan menurun
dibawah normal dan ini akan memicu kerusakan glicogen.
 Kadar gula yang rendah ini akan mengakibatkan beberapa efek
mulai dari perasaan yang tidak menentu, rasa lemah, lekas capai,
pening, mengantuk, jantung berdebar, kejang, pingsan, sampai
dengan kerusakan otak. Selain itu, kekurangan gula darah dalam
tubuh juga akan memperlambat kerja otak atau daya pikir
menurun (Grimes, 2010).
Pengaruh Pola Tidur
 Dari penelitian didapatkan Epworth sleepiness scale (Indeks
Kantuk) pada siang hari, lebih tinggi pada orang yang sedang
berpuasa dibandingkan yang tidak.

 Perubahan kebiasaan tidur dan tetap terjaga sepanjang malam


dibandingkan waktu non Ramadhan secara signifikan
merubah irama Sirkadian yang membuat Kantuk pada siang
hari.

 Pada saat Ramadhan waktu tidur harus cukup minimal 8 jam


agar mencegah rasa kantuk di siang hari.
Pengaruh Dehidrasi
- Kebutuhan cairan bagi orang dewasa adalah sekitar 2000 cc per
hari atau 8 gelas, jika asupan cairan selama puasa tidak mencukupi
akan dapat menimbulkan gejala dehidrasi antara lain:

 Merasa lelah
 Pusing
 Pingsan
 Kejang Otot
 Tekanan darah menurun

-Pada saat puasa perhatikan asupan cairan harian mencukupi 2000 cc


atau 8 gelas pada saat berbuka hingga menjelang imsak.
Pengaruh Puasa terhadap gaya G
 Berpuasa dapat juga mengakibatkan penurunan tekanan darah
pembuluh arteri otak yang dapat menimbulkan gejala –
gejala:
 a. Menurunkan daya tahan tubuh terhadap berbagai
pengaruh gaya G.
 b. Mudah timbul “grey out”, ”black out”, dan pingsan (“G
induced loss of consiousness”). (Diskes, 2010)
Efek Puasa pada performa Kru

Pilot yang sedang puasa dapat menunjukan gejala:


 Kelelahan meningkat
 Gangguan mood dan iritabilitas
 Gangguan ingatan
 Menurunnya performa kerja
 Menurunnya Situational Awareness
 Decision Error
 Adverse Physiological State
Manfaat Puasa
Tetapi, tidak semua efek berpuasa adalah negatif karena ada
beberapa manfaat dari berpuasa seperti:
 dapat menyembuhkan berbagai macam bentuk penyakit
(kencing manis, kelebihan kolesterol darah, penyakit lever,
sakit maag, menurunkan obesitas, dll)
 Menempa ketahanan jiwa yang tinggi, memelihara solidaritas
sosial, dan membentuk insan hamba Tuhan yang sederhana,
jujur, dan bertanggungjawab. (Diskes, 2010).
FATWA MUI
 MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa penerbang tidak wajib
untuk berpuasa (Syafirdi, 2010).
 Hal ini dikarenakan penerbang mempunyai tanggung jawab yang
besar dan memerlukan konsentrasi yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya. Tetapi, tidak semua penerbang
diperbolehkan untuk meninggalkan puasa, hanya para penerbang
yang sedang melaksanakan tugas terbang yang boleh meninggalkan
ibadah puasa
 Fatwa MUI juga menyebutkan bahwa para penerbang yang tidak
berpuasa pada bulan Ramadhan wajib menggantinya dengan Fidyah
apabila penerbang tersebut harus menjalankan misinya setiap hari.
 Namun, apabila penerbang tidak melaksanakan misinya setiap hari,
hanya sewaktu – waktu dalam bulan Ramadhan, maka penerbang
tersebut wajib mengganti waktu puasanya di lain hari.
SKEP/18/II/1986
 Untuk awak pesawat TNI AU, sesuai dengan Surat Keputusan
Kepala Staf Angkatan Udara nomor SKEP/18/II/1986,
disebutkan bahwa “Semua penerbang yang mendapat tugas
terbang dilarang puasa, kecuali bagi pesawat yang
berpenerbang ganda, penerbang yang mendapat tugas terbang
diperbolehkan berpuasa, apabila jadwal penerbangannya tidak
melebihi pukul 10.00 waktu setempat.”
HIPOGLIKEMIA
 Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL
,atau kadar glukosa darah ,<80 mg/dL,dengan gejala klinis.
 GEJALA DAN TANDA KLINIS ;
• Stadium parasimpatik ; lapar,mual,tekanan darah turun
• Stadium simpatik; keringat dingin pada muka ,bibir atau tangan
gemetar
• Stadium gangguan otak ringan ; lemah lesu ,sulit bicara ,kesulitan
menghitung sementara
• Stadium gangguan otak berat ;tidak sadar,dengan atau tanpa kejang
 TERAPI
Stadium permulaan ( sadar )
• Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau sirop /permen
atau gula murni ( bukan pemanis pengganti gula atau gula diit /gula
diabetes ) dan makanan yang mengandung karbohidrat.
KESIMPULAN
 Puasa di bulan Ramdhan merupakan kewajiban umat muslim dan
memiiki banyak manfaat.
 Tetapi bagi air crew puasa dapat mengakibatkan penurunan gula
darah yang nantinya dapat mengakibatkan penurunan situational
awareness, decision error, dan adverse physiological state.
 MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa penerbang tidak wajib
untuk berpuasa.
 SKEP/18/II/1986, disebutkan bahwa “Semua penerbang yang
mendapat tugas terbang dilarang puasa, kecuali bagi pesawat yang
berpenerbang ganda, penerbang yang mendapat tugas terbang
diperbolehkan berpuasa, apabila jadwal penerbangannya tidak
melebihi pukul 10.00 waktu setempat.”
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
Directorate Generale of Civil Aviation .2012. Cultural Perspectives on
Flight Operations and the impact of Ramadan fasting on crew
performance .

https://id.wikipedia.org/wiki/Saum

http:// tni-au mil.id/pustaka/ pengaruh berpuasa dalam penerebangan

Saiyad et al. 2014. Effect of Ramadan fasting on anthropological and


physiological parameters. NHL Journal of Medical Sciences/Jan
2014/Vol 3/Issue 1

Anda mungkin juga menyukai