Anda di halaman 1dari 3

Analisa Penjualan Ekspor PT.

KPBN
Dari Kacamata Bagian AIP (AS)
Manfaat (gain) Melakukan Ekspor: Dari sisi argumentasi analis, penjualan ekspor memang memberikan
manfaat yang sangat baik buat pasar komoditi PTPN yang selama ini dikuasai hanya beberapa pihak
saja, sehingga harga dan kondisi pasar yang timbul tidak sehat dan cenderung sangat merugikan PTPN.

Namun demikian keuntungan (gain) dari hasil penjualan ekspor ini tidak serta merta dapat di
generalisasi sama untuk semua keadaan dan semua jenis komoditi yang ada (sawit, karet dan Teh).

Inti (spirit) yang ditangkap oleh bagian analisa adalah dengan memperbesar pasar ekspor otomatis juga
menaikan daya saing bagi para pembeli sehingga level kompetitif mereka terhadap harga akan jadi
meningkat. Sehingga berdasarkan teori ekonomi yang ada dengan volume yang diperdagangkan dalam
hal ini ekspor makin besar otomatis harganya juga akan ikut mengikuti (hubungan kausalitas). Artinya
tidak bisa digeneralisasi bahwa dengan volume yang bertambah maka harga pasti naik, sebab dalam
hukum pasar kondisi ini membutuhkan proses yang membutuhkan waktu, sehingga ke depannya baru
harga akan meningkat akibat persepsi pasar yang naik terkait daya saing tersebut.
Contoh yang diambil misalnya penjualan karet, dahulu pernah jual ekspor direct
ke Rusia tahun 2016 dengan premium yang didapat oleh PTPN 9 saat itu yaitu
RSS3 Sicom + 4 cts (RSS1 sicom + 2 cts). Dimana kondisi ini sedang coba kembali
dijajaki oleh bagian pemasaran pada tahun ini terkait Rusia bisa kembali bekerja
sama membeli karet RSS1 PTPN. Namun untuk formula premium harganya
diserahkan ke bagian penjualan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut
analis ada gain disini ketika pasar terbuka ke Rusia kembali

Contoh berikutnya Teh: saat ini bagian penjualan teh sedang melakukan
penjualan ekspor bekerjasama dengan pembeli di Dubai untuk beberapa jenis
mutu. Harga yang didapatkannya pun bervariasi tergantung skema penyerahan,
term payment, jenis grade, dan lain-lain. Sehingga estimasi gain yang
didapatkannya pun tidak bisa digeneralisasi. Fakta yang terbentuk di auction
saat ini yaitu serapan pasar yang terjadi hanya 50% - 60% dimana dalam angka
tersebut 60% dikuasai local, dan hanya 40% ekspornya. Artinya jika kita bisa
memperluas pasar ekspor otomatis harga akan diapresiasi di auction dan akan
mendorong harga di local pula. Hal inilah yang menjadi semangat utama
menurut kami sebagai analis dimana kondisi agar dapat direalisasikan.
Hal serupa juga terjadi di tender sawit dimana faktanya saat ini harga yang
terjadi di local lebih mahal dibandingkan dengan ketika barang dijual ekspor.
Namun hal ini tidak menjadi sebuah masalah, sebab inti dari semangat yang kita
sebutkan di awal adalah menginginkan pasar komoditi PTPN makin bertambah
luas serapannya terutama di ekspor, sehingga walaupun harga nya lemah saat
ini, dikemudian hari harganya akan mengikuti akibat terbentuknya proses
keseimbangan harga di pasar yang baru. Inilah yang jadi momentum untuk terus
diperjuangkan oleh kami selaku perusahaan pemasaran produk PTPN

Sehingga dari beberapa argumentasi dan ilustrasi yang kami berikan di awal, maka kami selaku
bagian AIP yang bertanggung jawab menganalisa pasar mengambil kesimpulan bahwa penjualan
ekspor sangat menguntungkan bagi PTPN terkait pasar yang terbentuk nantinya akan semakin
sehat, liquid dan kompetitif harganya terhadap bursa patokan global. Sehingga diharapkan
dengan volume ekspor yang sudah ditetapkan oleh bagian penjualan pada tahun ini,
diekspektasikan dapat terwujud seluruhnya. Sedangkan untuk harga berdasarkan pertimbangan
yang kami sampaikan di atas, dan konsultasi dengan pihak direksi kami maka kami mengusulkan
untuk patokan harganya saat ini mengikuti harga RKAP 2018 terlebih dahulu, dimana ketika pasar
sudah berubah polarisasinya maka harga nantinya juga akan mengikuti ke arah yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai