Pada :
Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan PIS-PK di Provinsi Sumatera Barat
1
OUTLINE
3. HARAPAN
2
1. PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI
PIS-PK
3
TUJUAN PEDOMAN
TUJUAN KHUSUS TUJUAN UMUM
Tersedianya acuan bagi Kementerian
• Mendapatkan informasi tentang kesiapan
Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, sumber daya bagi pelaksanaan PIS-PK
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan • Mendapatkan informasi tentang kemajuan
Puskesmas dalam melakukan pelaksanaan PIS-PK;
monitoring dan evaluasi pelaksanaan
PIS-PK • Menilai keberhasilan PIS-PK dalam suatu
periode tertentu;
• Meningkatkan pembinaan keluarga secara
terintegrasi dan berkesinambungan
• Meningkatkan komitmen daerah dalam
pelaksanaan PIS-PK
• Meningkatkan capaian target sasaran keluarga
sehat
• Melakukan perencanaan sumber daya dengan
tepat
• Memberikan umpan balik implementasi
PIS-PK
SISTEMATIKA PEDOMAN
1. Pendahuluan
2. Metode Monitoring dan Evaluasi PIS-
PK
3. Sistem validasi hasil pendataan
4. Pelaporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi
5. Umpan balik dan Tindak Lanjut
6. Penutup
7. Lampiran instrument monitoring dan
evaluasI
PRINSIP MONITORING DAN EVALUASI
1. Kejelasan Tujuan
2. Objektif
3. Keterlibatan semua pihak dengan proaktif
4. Pertanggungjawaban secara internal dan eksternal
5. Menggambarkan kondisi dan situasi secara utuh pada tiap tahapan
6. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan
7. Berkala dan berkelanjutan
8. Terintegrasi, efektif dan efisien
9. Berorientasi peningkatan kualitas
10. Akurasi informasi
11. Kepastian tindak lanjut
PENANGGUNG JAWAB MONITORING DAN EVALUASI
BERJENJANG SESUAI DENGAN TUPOKSI DI MASING - MASING
LEVEL PENANGGUNG JAWAB
TAHAPAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
8
TAHAPAN PELAKSANAAN PELATIHAN KELUARGA SEHAT DALAM
MENDUKUNG PIS-PK
Tujuan :
Untuk menilai kesesuaian pelaksanaan pelatihan KS terhadap kurikulum yang ditetapkan
Jadwal :
Menyesuaikan setelah pelaksanaan pelatihan KS masing – masing lokus
Lokasi:
Sesuai dengan lokasi pelatihan
Indikator :
1. Jumlah peserta yang hadir sesuai yang direncanakan
2. Jumlah peserta sesuai dengan persyaratan/kriteria yang ditetapkan
3. Jumlah peserta yang mengalami peningkatan kemampuan atau kompetensi
sesuai dengan kurikulum
4. Materi yang diberikan sesuai dengan Garis Besar Proses Pembelajaran (GBPP)
5. Fasilitator memiliki kualifikasi sesuai dengan yang ditentukan
Instrumen :
Lampiran 1.
TAHAPAN PERSIAPAN SOSIALISASI PENGORGANISASIAN PEMBIAYAAN
Tujuan :
Untuk melihat Pelaksanaan PIS-PK di masing masing level (prov., kab./kota dan
Puskesmas)
Jadwal :
Menyesuaikan setelah pelaksanaan pelatihan KS bagi Puskesmas
Lokasi :
Masing-masing lokus Binwil
Responden :
Pimpinan atau penanggungjawab PIS-PK yang
ditunjuk pada masing-masing tingkat
Indikator :
Sesuai masing masing tingkat Provinsi,
kabupaten/kota dan Puskesmas *)
Instrumen :
Lampiran 2; lampiran 3; lampiran 4.
TAHAPAN KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI AWAL PIS-PK
Tujuan:
memantau pelaksanaan kunjungan keluarga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas
yang sekaligus dapat memberikan intervensi awal terhadap permasalahan kesehatan yang ada
di setiap anggota keluarga. Kondisi kesehatan keluarga dan permasalahannya akan dicatat
pada Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga), yang akan menjadi acuan dalam melakukan
evaluasi dan intervensi lanjut. Puskesmas akan memonitor kondisi kesehatan setiap keluarga
di wilayah kerjanya melalui kunjungan ulang secara berkala untuk meningkatkan pencapaian
Indeks Keluarga Sehat (IKS).
Jadwal :
Menyesuaikan jadwal pelaksanaan kunjungan keluarga atau setelah selesai
pelaksanaan kunjungan keluarga oleh Puskesmas
Lokasi :
Sampling random yang dapat menggambarkan keterwakilan lokus di setiap prov. dan kab./kota
Responden :
Pimpinan Puskesmas, Pembina Keluarga dan atau tim/program/satuan pelaksana
sebagai penanggungjawab PIS-PK di tingkat Puskesmas
Instrumen :
Lampiran 5
TAHAPAN PELAKSANAAN ANALISA IKS AWAL
Tujuan :
Untuk mendapatkan gambaran pelaskanaan analisa IKS awal pada setiap level
Jadwal :
Menyesuaikan jadwal setelah selesainya tahapan kunjungan keluarga
Lokasi :
Sampling purposive atau sampling random yang dapat menggambarkan
keterwakilan lokus di setiap provinsi
Responden :
Pimpinan Puskesmas atau penanggungjawab PIS-PK yang ditunjuk pada
masing-masing tingkat
Instrumen :
Lampiran 6; lampiran 7; lampiran 8
TAHAPAN PELAKSANAAN INTERVENSI LANJUT
Tujuan :
Untuk mengetahui upaya intervensi lanjut yang dilakukan oleh setiap level dalam
menindaklanjuti hasil analisis
Jadwal :
Menyesuaikan jadwal setelah selesainya analisis IKS
Lokasi :
Menyesuaikan dengan lokasi monev hasil analisa sesuai level
Responden :
Pimpinan Puskesmas atau penanggungjawab PIS-PK yang ditunjuk pada
masing-masing level/tingkat
Indikator untuk tiap level :
1. Adanya rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis perencanaan
2. Terlaksananya kegiatan intervensi sesuai dengan rencana tindak lanjut
Instrumen :
Lampiran 9; Lampiran 10; Lampiran 11
TAHAPAN ANALISA PERUBAHAN IKS
Tujuan :
Untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan analisa perubahan IKS dari hasil
intervensi lanjut yang telah dilakukan
Jadwal :
Menyesuaikan jadwal setelah dilaksanakannya intervensi lanjut
Lokasi :
Menyesuaikan dengan lokasi monev hasil pelaksanaan intervensi sesuai
level dan tersedianya data IKS perubahan
Indikator di tiap level :
1. Adanya pertemuan pembahasan analisis perubahan IKS;
2. Adanya proses pengolahan dan penyajian hasil analisis;
3. Tersedianya hasil analisis intervensi lanjut/ perubahan IKS;
4. Tersedianya rencana tindak lanjut analisis
Responden :
Penanggungjawab PIS-PK ditingkat Provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas
Instrumen :
Lampiran 12; Lampiran 13; Lampiran 14
SISTEM VERIFIKASI HASIL KUNJUNGAN KELUARGA
Tingkat Provinsi 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh
seluruh Dinas Kesehatan Kab./Kota
18
SEBARAN LOKUS PUSKESMAS PISPK TAHUN 2017
Kaltara: 14
Aceh : 213
Sumber:
Data Pusdatin, 31 Desember 2016 20
Kepmenkes RI No HK.01.07/MENKES/85/2017 Tentang Lokus Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga tahun 2017
JUMLAH KK
PERSENTASE
JUMLAH JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH DILAKUKAN
NO KAB/KOTA JUMLAH KK JUMLAH KK YANG
PUSKESMAS LOKUS PIS-PK 2017 KEC DESA/KEL KUNJUNGAN
TELAH DIKUNJUNGI
KELUARGA
1 KEPULAUAN MENTAWAI 10 2 10 43 18.866 535 2.84
2 PESISIR SELATAN 18 8 15 182 11.0125 2.965 2.69
3 SOLOK 18 9 14 74 94.553 9.002 9.52
SIJUNJUNG
HASIL CAPAIAN
4 12 11 8 62 54.831 7.073 12.90
5 TANAH DATAR 23 1 14 75 92.201 607 0.66 KUNJUNGAN
6 PADANG PARIAMAN 25 2 17 60 98.788 5.367 5.43 KELUARGA DAN
7 AGAM 22 6 16 82 118.665 2.394 2.02 INTERVENSI
8 LIMA PULUH KOTA 22 4 13 79 94.966 1.238 1.30 AWAL
9 PASAMAN 16 1 12 32 66.373 935 1.41 PROVINSI
10 SOLOK SELATAN 8 5 7 39 40.298 4.724 11.72 SUMATERA
11 DHARMAS RAYA 13 5 11 52 50.276 7.612 15.14 BARAT
12 PASAMAN BARAT 19 7 11 19 92.235 3.778 4.10
13 KOTA PADANG 22 18 11 104 197.561 35.471 17.95
14 KOTA SOLOK 4 4 2 13 14.565 7.002 48.07
15 KOTA SAWAH LUNTO 6 6 4 37 15.353 1.043 6.79
16 KOTA PADANG PANJANG 4 3 2 16 11.754 1.978 16.83
17 KOTA BUKITTINGGI 7 2 3 24 26.779 108 0.40
18 KOTA PAYAKUMBUH 8 3 5 62 30.992 9.194 29.67
19 KOTA PARIAMAN 7 6 4 71 19.418 3.552 18.29
JUMLAH 264 103 179 1.126 1.248.599 104.578 8.38
Pusdatin Des Aplikasi KS, 27 Aplikasi KS, 27 21
SUMBER DATA Kepmenkes 85/2017 DATA E MONEV STBM
2016 Agustus 2017 Agustus 2017
PUSKESMAS LOKUS YANG SUDAH MELAKSANAKAN PIS-PK
Belum seluruh
Puskesmas yang telah
dilatih melakukan
kunjungan keluarga.
Perlu pemantauan dan
pendampingan dari
Dinkes Kab/Kota
22
Sumber data : Aplikasi Web KS, Pusdatin
PROGRESS IMPLEMENTASI PIS-PK DI PROVINSI SUMBAR
MINGGU KEEMPAT AGUSTUS 2017
KK YANG TELAH DILAKUKAN KUNJUNGAN KELUARGA
TOTAL
104.578 KK
SAWAHLUNTO
KOTA PADANG
KOTA PADANG
%
DHARMASRAY
PAYAKUMBUH
TANAH DATAR
BUKITTINGGI
LIMA PULUH
KOTA SOLOK
KEPULAUAN
MENTAWAI
Cakupan %
SIJUNJUNG
PARIAMAN
PARIAMAN
PASAMAN
PASAMAN
PANJANG
SELATAN
SELATAN
PADANG
No Indikator Propinsi Cakupan
PESISIR
SOLOK
SOLOK
AGAM
BARAT
SUMBA INDONE
KOTA
KOTA
KOTA
KOTA
KOTA
R SIA
A
1 Keluarga mengikuti program KB *) 22,48% 38,98% 28,57% 13,89% 38,93% 33,19% 23,51% 43,30% 44,87% 37,63% 16,56% 23,32% 5,33% 29,75% 30,17% 41,36% 34,20% 29,23% 31,55% 35,40% 52,34%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
2 kesehatan 93,04% 93,35% 54,29% 88,24% 73,75% 95,00% 66,67% 79,12% 89,36% 92,55% 85,71% 87,79% 92,79% 65,14% 61,08% 90,76% 86,44% 72,19% 80,00% 79,64% 86,54%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar
3 lengkap *) 91,46% 85,71% 66,67% 100,00% 72,70% 77,53% 76,00% 64,29% 81,63% 87,66% 72,92% 59,07% 59,38% 78,72% 63,83% 86,46% 82,74% 81,16% 77,27% 76,49% 93,45%
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 82,14% 64,80% 60,53% 83,33% 71,74% 64,52% 71,92% 76,67% 54,55% 82,17% 72,13% 66,77% 45,10% 83,65% 65,50% 76,47% 65,54% 77,46% 43,33% 71,82% 78,64%
5 Pertumbuhan Balita dipantau 85,07% 77,01% 67,68% 88,24% 80,62% 85,84% 81,79% 79,88% 89,73% 91,93% 74,13% 76,18% 44,87% 71,02% 77,10% 80,07% 84,55% 77,78% 92,86% 80,64% 90,33%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai
6 standar 42,37% 27,63% 21,05% 0,00% 18,96% 42,86% 36,29% 27,56% 24,44% 16,67% 28,26% 30,33% 47,37% 44,23% 22,22% 26,07% 27,41% 28,31% 20,00% 25,49% 33,67%
Penderita hipertensi yang berobat
7 teratur 18,77% 12,05% 21,43% 33,33% 41,67% 30,40% 23,78% 38,56% 27,50% 25,78% 22,75% 21,13% 15,68% 49,75% 18,83% 12,62% 17,53% 24,41% 2,82% 25,33% 24,70%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati
8 dan tidak ditelantarkan 3,33% 8,30% 0,00% 0,00% 6,60% 6,45% 22,99% 7,57% 17,86% 12,50% 28,57% 13,94% 13,16% 14,53% 12,86% 19,08% 9,32% 20,00% 10,00% 10,31% 20,45%
Anggota keluarga tidak ada yang
9 merokok *) 36,63% 38,72% 27,21% 60,82% 41,93% 42,38% 40,09% 39,59% 41,88% 35,44% 33,62% 33,73% 23,98% 30,15% 30,93% 31,49% 31,26% 35,33% 36,59% 37,26% 39,30%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 54,74% 27,01% 33,55% 63,54% 65,79% 72,27% 49,38% 62,70% 63,32% 42,10% 27,60% 34,15% 29,18% 38,82% 25,22% 33,55% 34,37% 33,18% 25,24% 48,04% 44,57%
Keluarga memiliki akses/menggunakan
11 sarana air bersih 94,75% 97,31% 89,04% 96,84% 97,13% 96,38% 97,49% 97,52% 97,89% 97,56% 89,42% 91,41% 78,69% 76,49% 83,91% 92,03% 90,81% 81,41% 60,94% 93,40% 96,53%
Keluarga memiliki akses/menggunakan
12 jamban keluarga 87,07% 96,62% 56,48% 97,89% 93,10% 94,35% 97,04% 95,04% 94,50% 94,39% 63,08% 88,07% 53,66% 60,77% 74,03% 67,96% 59,53% 61,17% 72,64% 83,92% 91,08%
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,113 0,091 0,052 0,237 0,225 0,231 0,136 0,22 0,236 0,135 0,048 0,083 0,033 0,073 0,054 0,074 0,069 0,059 0,03 0,144 0,161
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 179 622 16 23 6853 345 364 999 224 845 56 348 22 244 149 492 588 260 16 12805 94273
∑ Keluarga 1589 6836 305 97 30416 1496 2684 4531 948 6256 1166 4195 659 3330 2738 6649 8528 4444 533 88941 584576
33
Keluarga Sehat > 0.800
Keluarga Pra Sehat 0.500 - 0.800
Keluarga Tidak Sehat < 0.500
Provinsi telah mempunyai IKS Nilai IKS Belum Keluar
Tingkat Provinsi
SUMBAR
IKS provinsi
0.144
DKI JAKARTA
IKS provinsi tertinggi
0.344 IKS Nasional 0,161 atau 16,1%
Sumber data : Aplikasi Web KS, Pusdatin
keluarga yang dikunjungi merupakan keluarga sehat 25
3. HARAPAN
26
HARAPAN
27
Surat Edaran Menkes Kepada
Gubernur, Bupati/Walikota Terkait PIS-PK
28
Surat Edaran Dirjen Yankes
29
30
Ilustrasi Implementasi PIS-PK Terintegrasi
FKTP lain (Klinik Pratama, Praktik Mandiri Dokter)
CONTOH
Pembinaan keluarga yang terdaftar peserta JKN
KASUS: pada FKTP lain berupa interensi lanjut
• DIARE DENGAN DEHIDRASI
BERAT
Diare Pemeriksaan kasus terhadap permasalahan kesehatan keluarga • DIARE DENGAN PENYAKIT
Diare terkait RUMAH PENYERTA
Terkait kepersertaan JKN SAKIT • BAYI DENGAN DIARE DAN
Kondisi anggota keluarga DEHIDRASI SEDANG-BERAT
Lingkungan
PUSKESMAS Rujukan UKM TERSIER
(UKM & UKP) DINKES
• PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE
• PENANGGULANGAN
PROV
UKP •
•
PROMOSI KESEHATAN
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
KLB DIARE ANTAR KAB
• UJI RESISTENSI
• PENANGGULANGAN KLB DIARE
• KLINIK SANITASI
ANTIBIOTIK
Pemeriksaan
kasus Diare di Terdeteksi Keluarga yang UKM Pendataan dan
DINKES
KAB/KOTA Rujukan UKM
PUSTU/Puskesmas sering menderita diare di PENDEKATAN Intervensi Awal Sekunder
satu desa di wilayah kerja
KELUARGA 12 Indikator PIS -PK • LABORATORIUM SPESIMEN
Puskesmas, namun
Hasil dari kunjungan • PENANGGULANGAN KLB DIARE
merupakan peserta JKN di
keluarga diperoleh BERSAMA PUSKESMAS
klinik/dr praktek mandiri
bahwa banyak keluarga • SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
di desa tersebut Tidak PADA KLB DIARE
Menggalakkan STBM ( Sanitasi Total Berbasih Masyarakat)
memiliki akses terhadap
Konseling Tatalaksana diare jamban sehat dan
Advokasi perangkat desa untuk penyediaan jamban dan sarana air bersih 31
sarana air bersih melalui ADD (Angaran Dana Desa)