ULKUS KORNEA

1
2
 Tinjauan Pustaka

Etiologi Ulkus Kornea Bakterialis.

COCCUS GRAM (+) BASIL GRAM (+)
Staphylococcus aureus Corynebacterium diphteriae
Staphylococcus coagulase negative Corynebacterium xerosis
Streptococcus pneumoniae Lysteria monositogen
Streptococcus alpha haemolyticus Basil antrax, Basil cereus, Basil subtilis
Streptococcus pyogen Propionebacterium acne
Streptococcus beta haemolyticus Clostridium sp
Enterococcus Actinomyces sp
Peptostreptoccus Nocardia sp
Mycobacteria

COCCUS GRAM (-) BASIL GRAM (-)

Neisseria gonorrhoe Pseudomonas spesies
Branhamella cataralis Proteus spesies
Moraxella spesies
Acinobacter calcaceticus
Haemophilus sp
Brucella sp
E.Colli
Klebsiella pneumoniae
Shigella sp
Enterobacter sp 3
Bacteroides sp
4
 Bakteri
Faktor predisposisi
Adhesin+Sekresi eksopolisakarida

Invasi

Eksotoksin

Nekrosis sel

PMN

Pelepasan enzim lisosim

(Kolagenase+Hidrolase)

Kerusakan kolagen & proteoglikan

ULKUS KORNEA
Peradangan: infiltratif supuratif
Kerusakan epitel
Penggaungan 5
 Tn. T/Lk/ 37 th/ Luar Kota
KU : pandangan mata kiri kabur dan merah
sejak 9 hari SMRS
RPP: ± 10 hari yang lalu, mata kiri penderita terkena
rumput saat sedang bekerja memotong rumput, terasa
mengganjal (+), pandangan kabur (-), silau (-), mata merah
(+), keluar darah (-). Penderita mengucek mata kirinya dan
membersihkan matanya dengan air minum.

± 9 hari SMRS, mata kiri terasa nyeri, mata merah (+),

keluar kotoran mata(+), pandangan kabur (+), sulit
membuka kelopak mata (+), berair-air (+), silau (+). Sakit
kepala (-), mual (-), muntah (-). Penderita membeli sendir
obat tetes mata merk ..di warung. Keluhan tidak berkurang.

6
± 7 hari SMRS penderita timbul bintik putih dibagian tengah
hitam mata, pandangan makin kabur. Kotoran mata (+),
sulit membuka kelopak mata (+), berair-air (+), silau (+).
penderita berobat ke dokter umum, diberi obat tetes dan
salep mata. Keluhan tidak berkurang. Bintik putih
bertambah luas dan pandangan semakin kabur, pasien
berobat ke RSMH.

RPD
Riwayat berkacamata (-)
Riwayat keluhan yg sama sebelumnya (-)
Riwayat alergi obat (-)
7
 STATUS GENERALIS

Keadaan umum : Sedang

Sens : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 60 x/menit
Respiratory rate : 18 x/menit
Temperatur : Afebris

8
 STATUS OPTHALMOLOGIKUS

OD OS
VISUS 6/6 1/300
TIO 18,5 mmHg T=P=N+O
KBM Simetris
GBM 0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

9
 STATUS OPTHALMOLOGIKUS
Palpebra Tenang Blepharospasme(+)
Konjungtiva tenang Mix injeksi, sekret (+)
purulen
Kornea Jernih Tampak defek bergaung
di sentral, ukuran 5x5
mm, batas tegas,
kedalaman 1/3 stroma,
FT (+) di tepi lesi, infiltrat
(+), sensibilitas N, lesi
satelit (-)
BMD Sedang Hipopion (+) fluid level,
1/3 BMD
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil B, C, RC (+) N, Ø 3 mm Sulit dinilai
10
Lensa Jernih Sulit dinilai
Kornea
Tampak defek bergaung di
sentral/ parasentral/perifer
Ukuran ...x... mm,
Batas tegas/tidak tegas,
Kedalaman 1/3 / 2/3 stroma,
FT (+) di tepi lesi, infiltrat (+),
Sensibilitas N/↑/↓,
Lesi satelit -/+ uk. ... di ...
Descemetocele -/+  ukuran
...x...mm di ....
Endothel plaque (+/-)

BMD
Hipopion +/- ,
1/3,1/2, atau 2/3 BMD
Fluid level ? 11
Kornea
Tampak defek bergaung di
sentral, ukuran 5x5 mm, batas
tegas, kedalaman 1/3 stroma,
FT (+) di tepi lesi, infiltrat (+),
sensibilitas N, lesi satelit (-)

BMD
Hipopion (+) fluid level, 1/3
BMD

12
 …STATUS OPTHALMOLOGIKUS

Segmen Posterior:
• RFOD (+)
FOD:
- Papil: Bulat, batas tegas, warna merah
normal, c/d 0,3, a/v 2/3
- Makula: RF (+) N
- Retina: kontur pembuluh darah baik
• RFOS (-)
• FOS tidak dilakukan
13
Corneal Drawing

14
 Diagnosis

Ulkus kornea sentral cum hipopion OS e.c.

suspect bakteri

DD/ Ulkus kornea sentral cum hipopion OS

e.c. suspect jamur

15
 Penatalaksanaan
oInformed consent
oMRS
oDebridement  keratektomi
oSpooling RL betadine 2x sehari OS
oAntibiotika spektrum luas, ex Levofloksasin ED 1 tetes
per jam OS, /ofloxasin/gatifloxasin/dll
 antibiotika spesifik sesuai hasil kultur dan resistensi
o Sikloplegik  Sulfas atropin 1% 3x1 gtt OS
o Artificial tears
oVit C tab 3x500 mg
oPro scrapping kornea untuk pemeriksaan Gram dan
KOH
oPro kultur-resistensi test
16
o Pro USG OS
 Hasil Scrapping
Pewarnaan Gram  Gram negatif basil.
Pewarnaan KOH  tidak ditemukan
hifa/jamur

17
 USG OS

Vitreus : Echofree
Choroid : tidak menebal
Retina : intak
18
19
Descemetocele

20
 Ulkus kornea ec jamur

Th/
Topikal  natamycin ED / fluconazole ED 1
tetes/jam
Sistemik  oral,
21
ketokonazole 2x200mg, itraconazole 1x200mg
?

22
?

23
Perforated Corneal Ulcer

24
 Indikasi rawat ulkus (MRS)
• Sentral
• Bilateral
• Rekuren
• Anak-anak / pediatrik
• Hipopion
• Impending prolaps / perforasi

25
 Derajat ulkus kornea bakteri

Gambaran Ringan Sedang Berat

Lokasi Non aksial Perifer/sentral Perifer/sentral

Progresifitas Lambat Sedang Cepat

Luas daerah supurasi 2 mm 2-6 mm > 6 mm

Kedalaman daerah 1/3 superfisial 2/3 superfisial 1/3 bagian

supurasi dalam
Inflamasi di segmen Ringan Sedang-berat: Berat:
anterior eksudat fibrin hipopion
Perforasi Tidak ada Tidak ada Ada/ 26
mengancam
 Evaluasi klinis pengobatan ulkus kornea bakteri
Tanda Perbaikan Perburukan
Ukuran defek epitel Tidak berubah/mengecil Meluas

Infiltrat stroma:
Densitas Menurun Meningkat
Batas Lebih jelas Kurang jelas
Dalam Tidak berubah/lebih dangkal Lebih dalam
Ukuran Tidakberubah/mengecil Lebih luas
Reaksi sel darah putih:
Pada stroma Menurun (terlokalisasi) Meningkat
Reaksi pada bilik mata Menurun Meningkat
depan

27
28
1st Cinoxacin · Flumequine§ · Nalidixic acid · Oxolinic acid · Pipemidic acid ·
generation Piromidic acid · Rosoxacin
2nd Ciprofloxacin · Enoxacin · Fleroxacin‡ · Lomefloxacin · Nadifloxacin ·
generation Ofloxacin · Norfloxacin · Pefloxacin · Rufloxacin

3rd Balofloxacin · Grepafloxacin‡ · Levofloxacin · Pazufloxacin ·

generation Sparfloxacin · Temafloxacin‡ · Tosufloxacin

4th
Fluoroquin Clinafloxacin† · Garenoxacin · Gemifloxacin · Moxifloxacin · Gatifloxacin ·
generation
olones Sitafloxacin · Trovafloxacin‡/Alatrofloxacin‡ · Prulifloxacin

Danofloxacin§ · Difloxacin§ · Enrofloxacin§ · Ibafloxacin§ ·

Veterinary
Marbofloxacin§ · Orbifloxacin§ · Pradofloxacin§ · Sarafloxacin

29
 Blindness of corneal ulcer caused by:

1. Perforation of the eyeball  th/ amnion graft, periosteal

graft

2. Formation of the new vessel  cornea becomes cloudly

3. And scarring occurs ( corneal cicatrix)  th/ keratoplasty

30
• Aim of treatment  prevent bacterial growth, decrease
inflammation, increase the healing of epithelial defect,
overcome complication and improve the visual acuity

• Treatment choice must be appropriate with the clinical

feature of :
- Degree of ulcer in initial examination
- Result of the gram-KOH staining
- Result of culture-resistance test

31
 Endoftalmitis
• Salah satu komplikasi ulkus kornea
• “Painfull blindness”

32
 Endoftalmitis
Terapi
• Visus 1/300 atau lebih baik  injeksi intravitreal
AB/antifungi
• Visus persepsi cahaya atau lebih buruk 
vitrektomi + injeksi intravitreal AB/antifungi

• Intravitreal AB  vancomycin + ceftazidime

• Intravitreal antifungi  amphoterisin B/
voriconazole
33
Terima kasih

34