Tidak
ditemukan
penyebab
yang jelas
Strich (1962)
Strich (1956)
Otopsi 20 Pasien yang Adam and Generelli (1980)
Otopsi 5 Pasien, mengalami koma menetap
Menjelaskan patologi DAI
dan meninggal dunia, tanpa
adanya degenerasi ada tanda perdarahan fokal, dan menemukan adanya
balloning dan interuption
difus pada white ditemukan adanya degenari
pada sumbu axon
yang difus pada hemisfer
matter serebri
International Academic
Community 1982
Istilah Diffuse Axonal
Injury Disepakati
Ma J, Zhang K, Wang Z, Chen G. Review Article Progress of Research on Diffuse Axonal Injury after
Traumatic Brain Injury. Hindawi Publishing Corporation. Neural Plasticity. 2016.
Traumatic Brain Injury Subtypes
Hill CS, Coleman MP, Menon DK. Traumatic Axonal Injury: Mechanisms and Translational Opportunities.
Trends in Neurosciences,2016, Vol. 39(5). 313-324.
Axon Normal
Radiologis :
(CT Scan dan MRI )
Marker Imunohistokimia :
Amyloid Precursor Protein Gambaran
(β-APP) dan Myelin Basic Makroskopik Otak
Protein (MBP)
CT Scan Kepala VS MRI Kepala
Gambaran MRI
CT Scan hanya diffuse axonal
MRI T1 dan T2 injury ditemukan
mampu masing-masing 72,3% pada 30% pasien
mendeteksi 19% dan 92,4% lesi
lesi dengan gambaran
CT Scan normal
Hammoud DA, Wasserman BA. Diffuse axonal injuries: pathophysiology and imaging. Neuroimag Clin N
Am 12 (2002) 205– 216.
• Lesi hipodens tersebar pada parenkim otak
ukuran kurang dari 1 cm.
• Lesi yang terjadi biasanya bilateral dan terletak
di white matter atau di antara gray matter.
• Lesi mayoritas ditemukan di corpus callosum,
kapsula interna, batang otak, cerebellum dan
terkadang pada ganglia basal dan talamus.
CT Scan Kepala
Hammoud DA, Wasserman BA. Diffuse axonal injuries: pathophysiology and
imaging. Neuroimag Clin N Am 12 (2002) 205– 216.
MRI Kepala
Hammoud DA, Wasserman BA. Diffuse axonal injuries: pathophysiology and imaging. Neuroimag Clin N
Am 12 (2002) 205– 216.
Gambaran Makroskopik Otak pada DAI
Mittal P. Diffuse Axonal Injury: Pathological and Clinical Aspects. Forensic Res Criminol Int J 2015, 1(4).
Gangguan aksonal (tanda panah) pada corpus callosum dan “serat bergelombang”
pada lobus oksipital dan parietal setelah luka tembak , laki-laki, 40 tahun,
bertahan hidup kurang dari 24 jam), pewarna perak Bielschowsky, 400x
Hostiuc S, Pricici D, Negoi I, Adriana D, Ceausu M. Detection of diffuse axonal injury in forensic pathology.
Rom J Leg Med. 2014. 22.145-152.
DAI di corpus callosum setelah kecelakaan mobil dengan ketahanan hidup 3 hari:
bola retraksi dan varicosities akson, Bielschowsky silver stain, 400x
Hostiuc S, Pricici D, Negoi I, Adriana D, Ceausu M. Detection of diffuse axonal injury in forensic pathology.
Rom J Leg Med. 2014. 22.145-152.
DAI pada batang otak dalam konteks trauma serebri akibat
kecelakaan mobil, reaksi IHC kuat untuk APP dari akson yang rusak
Hostiuc S, Pricici D, Negoi I, Adriana D, Ceausu M. Detection of diffuse axonal injury in forensic pathology.
Rom J Leg Med. 2014. 22.145-152.
Kesimpulan
Masuknya kalsium ekstraseluler Lesi yang terjadi biasanya bilateral
DAI disebabkan oleh trauma pada dan terletak di white matter atau di
otak yang menyebabkan tarikan Axon yang banyak mengandung
kalsium akan terjadi destruksi dari antara gray matter.
antara gray matter dengan white
matter otak. Hal itu dapat elemen sitoskeletal dan disfungsi Lesi mayoritas ditemukan di corpus
menyebabkan tertariknya akson mitokondria memicu degenerasi callosum, kapsula interna, batang
atau bahkan dapat menyebabkan aksonal pembengkakan (swelling) otak, cerebellum dan terkadang
axotomy akson bagian distal. pada ganglia basal dan talamus.
Pendekatan diagnosis
menggunakan Imajing CT Scan 50-80% CT Scan menunjukkan hasil
Kepala dan MRI serta pemeriksaan normal pada klinis yang buruk
Imunohistokima
16
TERIMA KASIH