Anda di halaman 1dari 19

TUGAS REFERAT 2015 :

- Makalah dalam bahasa Indonesia


- Judul dan sumber dari buku/literatur/textbook yg ada
di perpustakaan
- Mencantumkan data dr perpustakaan (kode
buku/textbook, no dll )
- Presentasi dalam bahasa Inggris
- Jumlah slide 10 termasuk lampiran
- Waktu presentasi 10 menit termasuk diskusi
Telaah pustaka yang dilaksanakan :
1.Untuk memecahkan suatu masalah yang pd dasarnya bertumpu
pd penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan.
2.Dengan cara mengumpulkan data / informasi dari berbagai
sumber pustaka yg kemudian disajikan dgn cara baru dan atau
untuk keperluan baru.

Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sbg sumber ide
untuk menggali pemikiran / gagasan baru, sbg bahan dasar untuk
melakukan deduksi dari pengetahuan yg sudah ada, sehingga
kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sbg dasar
pemecahan masalah.
1. Latar Belakang Masalah
Bagian ini berisi uraian atau gambaran umum yang dapat
diperoleh dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan
penelitian, seminar, atau keadaan lapangan mengenai hal-
hal yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Gambaran umum ini dapat bersifat mendukung atau


menunjang pendapat peneliti atau pun bersifat tidak
mendukung atau menolak harapan peneliti. Selain itu juga
dipaparkan uraian pemantapan terhadap pemahaman
masalah, misalnya mengapa masalah yang dikemukakan
dipandang menarik, penting, dan perlu ditelaah.
2. Rumusan Masalah
• Pengembangan dari uraian latar belakang masalah yang
menunjukkan bahwa masalah yang akan ditelaah memang
belum terjawab atau belum dipecahkan secara memuaskan.
Uraian tersebut didukung berbagai publikasi yang berhubungan
dengan masalah yang dikaji, yang mencakup aspek yang dikaji,
konsep-konsep yang berkaitan dengan hal yang akan ditulis, dan
teori yang melandasi kajian. Pembahasan ini hanya berisi uraian
yang memang relevan dengan masalah yang akan dikaji serta
disajikan secara sistematis dan terpadu.
• Selanjutnya dituliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan
dijawab melalui telaah pustaka (dalam bentuk kalimat tanya),
yang memuat variabel/hubungan antarvariabel yang akan dikaji.
Kata tanya yang digunakan berupa apa, mengapa, bagaimana,
sejauh mana, kapan, siapa, dan sebagainya bergantung pada
ruang lingkup masalah yang akan dibahas.
3. Tujuan Penelitian
• Bagian ini memberikan gambaran yang khusus atau
spesifik mengenai arah dari kegiatan kajian
kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan
realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh.
Tujuan kajian harus mempunyai kaitan atau
hubungan yang relevan dengan masalah yang akan
diteliti. Sebagai contoh adalah mengkaji kehidupan
orang-orang yang terkenal dalam suatu bidang studi
untuk mengetahui pengalaman-pengalaman mereka,
bagaimana usaha mereka untuk meneliti dan
menemukan apa yang sekarang dianggap sebagai hal
yang biasa saja.
4. Kegunaan Penelitian
• Bagian ini memberikan gambaran yang khusus atau
spesifik mengenai arah dari kegiatan kajian kepustakaan
yang dilakukan, berupa keinginan realistis peneliti tentang
hasil yang akan diperoleh. Tujuan kajian harus mempunyai
kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang
akan diteliti.
• Contoh adalah mengkaji kehidupan orang-orang yang
terkenal dalam suatu bidang studi untuk mengetahui
pengalaman-pengalaman mereka, bagaimana usaha
mereka untuk meneliti dan menemukan apa yang sekarang
dianggap sebagai hal yang biasa saja.
5. Metode Kajian
• Menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir.
Pada bagian ini dapat dimuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-
anggapan dasar atau fakta-fakta yang dipandang benar tanpa adanya
verifikasi dan keterbatasan, yaitu aspek-aspek tertentu yang dijadikan
kerangka berpikir. Selanjutnya dilakukan analisis masalah dan variabel yang
terdapat dalam judul kajian. Analisis masalah menghasilkan variabel dan
hubungan antarvariabel.

• Selanjutnya dilakukan analisis variabel dengan mengajukan pertanyaan


mengenai masing-masing variabel dan pertanyaan yang berkaitan dengan
hubungan antarvariabel. Analisis ini diperlukan untuk menyusun alur
berpikir dalam memecahkan masalah.

• Perlu ditekankan bahwa tulisan tentang metode kajian hendaknya


didasarkan atas kajian teori dan khasanah ilmu, yaitu paradigma, teori,
konsep, prinsip,hukum, postulat, dan asumsi keilmuan yang relevan dengan
masalah yang dibahas.
6. Definisi Istilah
Bagian ini memberikan penjelasan mengenai istilah-
istilah yang digunakan agar terdapat kesamaan
penafsiran dan terhindar dari kekaburan.
Bagian ini juga memberikan keterangan
misalnya alat peraga, sekolah, alat ukur, lokasi atau
tempat, nilai, sikap, penghasilan, keadaan atau
kondisi, keadaan sosial ekonomi, status, dan
sebagainya.
7. Daftar Rujukan
1. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan
harus sudah disebutkan dalam teks.
2. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks , tidak
dimasukkan dalam daftar rujukan.
3. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan
dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan
dalam daftar rujukan.
4. Tatacara penulisan daftar rujukan sesuai aturan.
5. Contoh sbb :
Tatacara menulis Daftar Pustaka
1. Tuliskan nama pengarang,tahun,judul karangan dan data tentang penerbitannya (nama &
tempat, penerbit halaman).
2. Disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf ke-2, dst.
3. Diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi kiri
tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
5. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi garis
terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan.
6. Penulisan nama pengarang diawali dg nama keluarga, kemudian namanya.
7. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.
8. Penulisan nama pengarang bermarga cina/mandarin, ditulis apa adanya (tidak diindeks).
9. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka
disusun menurut urutan waktu (tahun).
10.Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan.
11.Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan
tidak boleh mencantumkan gelar.
12. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah
yang diberi garis bawah/ditebalkan/miring adalah nama majalah/korannya/website yang
menerbitkan.
Corbett, G., 2011, Comments on The Exploration Potential of The Wonogiri
Porphyry Cu-Au Project, Central Java, Indonesia, Corbett Geological
Services Pty. Ltd., p 27.
Corbett, G., 2012, Further Comments on The Wonogiri Porphyry Cu-Au Project
Central Java, Indonesia, Corbett Geological Services Pty. Ltd., p 37.
Hamilton,W.B.1979, Tectonics of the Indonesian Region, Professional Paper
1078,U.S. Geolology Survey, Washington, DC.,345 p.
Hartono, G., 2010, The Role of Paleovolcanism in The Tertiary Volcanic Rock
Product Setting at Gajahmungkur Mt., Wonogiri, Central Java, Dissertation,
Unpublished, 190 p.
LATIHAN
Bemmelen, van, R.W., 1949 : The Geology of Indonesia, IA, Government Printing
Office, Martinus Nijhoff, The Hague, 792 p.
Blow, W.H., 1969. Late Middle Eocene to Recent planktonic foraminiferal
biostratigraphy. In Bronnimann, P. and H.H. Renz (eds.) Proceeding of the
1st Internat. Conf. on Plank. Microfoss. Leiden: E.J. Brill, vol. 1, p. 199-422.
Carlile, J.C. dan Mitchell, A.H.G., 1994, Magmatic Arcs and Associated Gold and
Copper Mineralisation in Indonesia, Journal of Geochemical Exploration,
Elsevier Science, Amsterdam, 50: 92-142
Choiriah, U., 1999, Penafsiran paleotemperatur Lintasan Sungai Bengawan Solo,
Ngawi, Jawa Timur, Thesis Magister, Program Pasca Sarjana Teknik
Geologi ITB (tidak dipublikasikan)
Genevraye, P. de dan L.Samuel, 1972, Geology of the Kendeng zone (Central &
Java): Bulletin of IPA convention. Jakarta , h.17-28.
Gorsel, van, J.T., Troelstra S.r., 1981, Late Neogene planktonic foraminiferal
biostratigraphiy and climatostratigraphy of Solo river section. Marine
Micropaleontology, v.6,2, 66 h.
Pringgoprawiro H., 1983, Biostratigrafi dan palaeogeografi cekungan Jawa Timur
Utara pendekatan baru, Disertasi Doktor, Teknik Geologi, ITB, 239 h,
(unpublisedn)
Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.
http://www.cgsc.army.mil/milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm.(Diakses
tgl 12 September 1999).
JAWABAN
Bemmelen, van, R.W., 1949 : The Geology of Indonesia, IA, Government Printing
Office, Martinus Nijhoff, The Hague, 792 p.
Blow, W.H., 1969. Late Middle Eocene to Recent planktonic foraminiferal
biostratigraphy. In Bronnimann, P. and H.H. Renz (eds.) Proceeding of the
1st Internat. Conf. on Plank. Microfoss. Leiden: E.J. Brill, vol. 1, p. 199-422.
Carlile, J.C. dan Mitchell, A.H.G., 1994, Magmatic Arcs and Associated Gold and
Copper Mineralisation in Indonesia, Journal of Geochemical Exploration,
Elsevier Science, Amsterdam, 50: 92-142
Choiriah, U., 1999, Penafsiran paleotemperatur Lintasan Sungai Bengawan Solo,
Ngawi, Jawa Timur, Thesis Magister, Program Pasca Sarjana Teknik
Geologi ITB (tidak dipublikasikan)
Genevraye, P. de dan L.Samuel, 1972, Geology of the Kendeng zone (Central &
Java): Bulletin of IPA convention. Jakarta , h.17-28.
Gorsel, van, J.T., Troelstra S.r., 1981, Late Neogene planktonic foraminiferal
biostratigraphiy and climatostratigraphy of Solo river section. Marine
Micropaleontology, v.6,2, 66 h.
Pringgoprawiro H., 1983, Biostratigrafi dan palaeogeografi cekungan Jawa Timur
Utara pendekatan baru, Disertasi Doktor, Teknik Geologi, ITB, 239 h,
(unpublisedn)
Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.
http://www.cgsc.army.mil/milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm.(Diakses
tgl 12 September 1999).
Corbett, G., 2011, Comments on The Exploration Potential of The Wonogiri
Porphyry Cu-Au Project, Central Java, Indonesia, Corbett Geological
Services Pty. Ltd., p 27.
--------------., 2012, Further Comments on The Wonogiri Porphyry Cu-Au Project
Central Java, Indonesia, Corbett Geological Services Pty. Ltd., p 37.
Hamilton,W.B.1979, Tectonics of the Indonesian Region, Professional Paper
1078,U.S. Geolology Survey, Washington, DC.,345 p.
Hartono, G., 2010, The Role of Paleovolcanism in The Tertiary Volcanic Rock
Product Setting at Gajahmungkur Mt., Wonogiri, Central Java, Dissertation,
Unpublished, 190 p.
Blow, W.H., 1969. Late Middle Eocene to Recent planktonic foraminiferal
biostratigraphy. In Bronnimann, P. and H.H. Renz (eds.) Proc. of the 1st Internat.
Conf. on Plank. Microfoss. Leiden: E.J. Brill, vol. 1, p. 199-422.

Reed, K. E. (2008). Paleoecological patterns at the Hadar hominin site, Afar


Regional State, Ethiopia. Journal of Human Evolution, 54, 743–768.

Van Bemellen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia, The Haque Martinus
Nijnhoff, vol. 1A. 723p.

Hutchison, C.S., 1983, Economic deposits and their tectonic setting, Macmillan
Education LTD, London, Hongkong. 365 h.

Idrus, A., 2005, Petrology, Geochemistry and Composional Changes of Diagnostic


Hydrothermal Mineral Within the Batu Hijau Porphyry Copper-Gold Deposit,
Sumbawa Island, Indonesia, Doctor dissertation, RWTH Aachen, 352 p.

Anda mungkin juga menyukai