Anda di halaman 1dari 19

IIS RAHMAWATI

KA-EN 1B
Indikasi:
 Sebagai larutan awal bila status elektrolit
pasien belum diketahui, misal pada kasus
emergensi (dehidrasi karena asupan oral
tidak memadai, demam)
 < 24 jam pasca operasi
 Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali
pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam
pada anak-anak
 Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya
tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 4A
Indikasi :
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
 Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada
pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum
normal
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi (per 1000 ml):


 Na 30 mEq/L
 K 0 mEq/L
 Cl 20 mEq/L
 Laktat 10 mEq/L
 Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan
anak usia kurang 3 tahun
 Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga
meminimalkan risiko hipokalemia
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi:
 Na 30 mEq/L
 K 8 mEq/L
 Cl 28 mEq/L
 Laktat 10 mEq/L
 Glukosa 37,5 gr/L
ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada
kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah
dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik,
dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
 Na 130 mEq
 K 4 mEq
 Cl 109 mEq
 Ca 3 mEq
 Asetat (garam) 28 mEq
 Keunggulan:
 Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat
ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan
hati
 Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA
mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL
pada neonatus
 Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan
suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
 Mempunyai efek vasodilator
 Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 %
sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat
meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga
memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1B
Indikasi:
 Sebagai larutan awal bila status elektrolit
pasien belum diketahui, misal pada kasus
emergensi (dehidrasi karena asupan oral
tidak memadai, demam)
 < 24 jam pasca operasi
 Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali
pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam
pada anak-anak
 Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya
tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 4A
Indikasi :
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
 Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan
pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium
serum normal
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
 Komposisi (per 1000 ml):
 Na 30 mEq/L
 K 0 mEq/L
 Cl 20 mEq/L
 Laktat 10 mEq/L
 Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan
anak usia kurang 3 tahun
 Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga
meminimalkan risiko hipokalemia
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
 Komposisi:
 Na 30 mEq/L
 K 8 mEq/L
 Cl 28 mEq/L
 Laktat 10 mEq/L
 Glukosa 37,5 gr/L
MENGHITUNG TETESAN INFUS
A. Dewasa: (makro dengan 20 tetes/ml)
 Tetesan permenit = Jumlah cairan yang
masuk/lamanya infus(jam) X 3
 atau
 Tetesan permenit = Kebutuhan cairan X
faktor cairan / lamanya infus(jam) X 60 menit
 Keterangan:
Faktor tetesan infus bermacam-macam, hal
ini dapat dilihat pada label infus (10
tetes/menit, 15 tetes/menit dan 20
tetes/menit).
 Contoh:
Seorang pasien dewasa diperlukan
rehidrasi dengan 1000 ml (2 botol) dalam
1 jam maka tetesan per menit adalah:
 Tetesan permenit= 1000 ml /1 X 3 =
333/menit
 atau
 Tetesan permenit= 1000 ml x 20 / 1 x 60
menit = 333/menit
B.Anak:
Tetesan permenit (Mikro) = Jumlah cairan
yang masuk / lamanya infus(jam)
 Contoh:
Seorang pasien neonatus diperlukan
rehidrasi dengan 250 mikroL dalam 2 jam,
maka tetesan per menit adalah:
 Tetesan permenit (Mikro) = 250 / 2 = 125
Tetesan permenit.
Kebutuhan cairan sesuai umur
(Ament ME, 1993)
Protokol pemberian asupan bayi
1000-1500 gram menggunakan ASI
Perkiraan jumlah ASI

BB MINUM H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H6-13 H-14


SETIAP
1000 2-3 jam 60 80 90 100 110 120- 180-
- ml/kg ml/kg ml/kg ml/kg ml/kg 180 200
1499 ml/kg ml/kg
gr
 Mulai pemberian ASI yang telah diperah
pada hari kedua dan ketiga kehidupan jika
bayi stabil
 Upayakan 120 kcal/kg = 150 ml/kg (20-24
ml setiap 3 jam)
Protokol pemberian asupan bayi
1000-2000 gram
BB(gr MINU H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H6-13 H-14
) M (ml/kg)
SETI
AP
(jam)
1000 12 5 7 8 9 10 11-16 17
gr
1250 12 6 8 9 11 12 14-19 21
gr
1500 8 12 15 17 19 21 23-33 35
gr
1750 8 14 18 20 22 24 26-42 45
gr
2000 8 15 20 23 25 28 30-45
gr

Anda mungkin juga menyukai