Anda di halaman 1dari 41

TRAUMA THORAKS

Basic Trauma Life Suport


Dinas Kesehatan Kota Jayapura
8- 10 april 2015
oleh
Dr.Trajanus Laurens Jembise Sp.B
Anatomi Thoraks.
Macam-macam trauma thoraks.

 Trauma tumpul ( blunt trauma ).


 Trauma tajam ( penetrating trauma).
 Barotrauma.
 Trauma inhalasi.
Trauma tumpul thoraks

Prioritas evaluasi

 Evaluasi inisial ( Initial evaluations).


 Survey pertama (Primary Survey).
 Survey kedua ( Secondary Survey ).
INITIAL EVALUASI

 Clinical history ( Riwayat penyakit) :


- Waktu terjadinya trauma.
- Mekanisme trauma.
 Pemeriksaan fisik :
A ( airway) :- adakah tachypnea atau stridor
ada gangguan atau sumbatan.
B (breathing) - gerakan dinding dada ? , otot- otot
pernafasan ?, suara nafas ? , dan RR ?.
- Apabila RR > 35 x / menit…beri analgetik…
belum ada perbaikan …pasang ET dan
perisa AGD, bila PO2< 60 dan PCO >55
segera pasang ventilator.
Lanjutan Initial evaluasi.
C ( sirkulasi ) : preshock/ shock ?, bila shock …penyebabnya ?.
perdarahan atau non perdarahan ? .
perdarahan …… hematothoraks masive.
non perdarahan…..tension pneumothoraks
tamponade kordis.
( Khusus pada trauma thoraks )

Bagaimana membedakan shock karena perdarahan


dan karena non perdarahan ?.

Pemeriksaan tambahan yang harus dikerjakan :


Adakah fraktur cervical : pain di leher bagian belakang.
Adakah cidera kepalal : gangguan kesadaran ( GCS ?)
Lanjutan inisial evaluasi

 Inspeksi dinding thoraks:


- Jejas : hematom , vulnus atau sucking chest
wound.
- Gerakan dinding dada :- simetris / tak simetris.
- gerakan paradoksikal,
bila ada Flail chest.
Lanjutan initial evaluasi
 Palpasi dinding thoraks :
- Nyeri tekan : ada ada fraktur kosta.
- Krepitasi subcutan : ada ada emphysema subcutan
bila ada emphysema subcutan,
berarti ada kebocoran tracheo-
bronchial atau alveoli.
 Lokasi trauma : Bila dibawah costa V harus dievaluasi
adakah cidera intra abdomen.
Bila didaerah precordial Cidera
jantung ?
Bila diregio subclavicula cidera aorta ?
 Adakah trauma ditempat lain ?.
SURVEY PERTAMA ( PRIMARY SURVEY)
Melakukan identifikasi dan penanganan secepatnya
hal-hal yang mengancam jiwa.

Hal-hal yang mengancam jiwa adalah :

 Tension pneumothoraks.
 Hematothoraks massive
 Tamponade cordis
 Open pneumothoraks ( sucking chest wound).
 Flail chest.
 Contussi pulmonum berat
 Contussi miokard berat
TENSION PNEUMOTHORAKS
 Adanya udara didalam cavum pleura yang makin
lama makin banyak ,sehingga tekanan didalam
cavum pleura menjadi tinggi, akibatnya jantung akan
terdesak kearah yang sehat dan vena cava
superior/inferior akan tergencet .Hal ini
menyebabkan venus return turun shock.
 Keluhan : sesak nafas makin lama makin berat.
 Tanda-tanda :- ada gejala preshock atau shock.
- tekanan v jugularis meningkat.
- ada ketinggalan gerak dari dinding
dada yang cidera.
Lanjutan tension pneumothoraks.
 Perkusi : hipersonor pada daerah yang cidera.
 Auskultasi : vesikular menurun.

Pemeriksaan penunjang :
- Tidak dianjurkan foto thoraks.

Management :- dekompresi dengan jarum secepatnya.


- pasang drain thoraks …..WSD.( water
seal drainage)
Tension pneumothoraks.
Needle decompressi
HEMATOTHORAKS MASSIVE
 Adanya darah didalam cavum pleura sebanyak >20 cc/Kg BB /jam (
>1500 cc ).
 Keluhan : sesak nafas.
 Tanda-tanda :- ada gelaja preshock/shock.
- tekanan v jugularis menurun / kolap
- perkusi : redup
- auskultasi : vesikular menurun.
 Pemerikasaan penunjang : foto thoraks AP/PA
 Management : - Resusitasi cairan dan pertahankan BP:70-80 mmHg
- Pasang dren thoraks …..WSD , untuk evaluasi darah
keluar, thoracotomi segera dilakukan apabila :
Perdarahan=15 cc/Kg BB/Jam ( 1000 cc/jam) pada
jam I atau 500 cc/jam selama 2 jam berturut-turut,
atau 300 cc/jam selama 3 jam berturut-turut.
Tamponade cordis.

 Adanya darah didalam cavum pericard, sehingga


mempengaruhi end diastolic volume jantung. Akibatnya venous
return turun cardiac out put turun shock.
 Keluhan : sesak nafas makin lama makin berat.
 Tanda –tanda :- tekanan v. jugularis meningkat.
- preshock/shock.
- suara jantung jauh ( sayup-sayup ).
 Pemeriksaan penunjang : echocardiografi.
thoraks foto AP dan Lateral
 Management : perikardiosintesis segera , kemudian operasi.
Pericardiosintesis
Open pneumothoraks ( lanjutan ).

 Adanya vulnus didinding dada sehingga udara dapat keluar


masuk lewat vulnus.Hal ini menyebabkan tidak effektivnya
fungsi ventilasi paru.Bila defek luas menyebabkan mediastinal
flutter.
 Keluhan : sesak nafas dan makin lama makin berat.
 Tanda-tanda : luka pada dinding dada dengan udara
pernapasan bisa keluar masuk lewat luka
dan kadang-kandang tampak parenchym paru.
 Management:- segera lakukan penutupan luka dengan plastik
bersih dan plester pada sisi atas, samping kanan
dan samping kiri .
- Pasang dren thorac dan luka dijahit.
Open pneumothoraks.
( sucking chest wound )

90
80
70
60
50
40 East
30 West
North
20
10
0
1st 3rd
Qtr Qtr
Flail chest (lanjutan)

 Adanya gerakan paradoxical dari sebagian dinding thoraks akibat dari


fraktur costae segmental dua atau lebih yang berurutan .Hal ini
menyebabkan berkurangnya vital capacity dan tak efektivnya fungsi
ventilasi.
 Keluhan : sesak nafas dan nyeri sewaktu bernafas.
 Tanda-tanda :- adanya gerakan paradoxical …rebreating...sianosis.
- nyeri sewaktu tarik nafas.
- biasanya disertai contusi pulmonum dengan
ditandai adanya batuk darah.
 Management :- Oksigenasi , ventilasi dan analgetika.
- Fiksasi dan stabilisasi: non operatif atau operatif
non operatif :- dengan sand bags atau towel clips.
- positive pressure ventilasi.
- Chest fisiotherapi.
Flail Chest
Secondary survey

 Melakukan pemeriksaan lebih teliti. Keadaan-keadaan


yang sering dijumpai :
- fraktur costa.
- simple pneumothraks
- simple hematothoraks
- Contusi pulmonum.
Frakture costa

 70 % dari trauma thoraks mengalami faktur costa.


 Keluhan : nyeri untuk bernafas.
 Tanda 2 :- palpasi : nyeri, kadang – kadang ada
krepitasi.
 Pemeriksaan penunjang : foto thoraks AP/PA.
 Management: - analgetik.
- chest fisioterapi.
Simpel pneumotoraks.
 Adanya udara didalam cavum pleura tetapi tidak
mengakibatkan preshock/shock.
 Keluhan : sesak nafas.
 Tanda-tanda : -tekanan v jugularis normal.
-ketinggalan gerak.
-perkusi : hipersonor.
-auskultasi : vesicular menurun
 Management : konservatif bila < 2cm
- Pasang dren thoraks WSD bila
sama atau lebih dari 2 cm
Simpel pneumothoraks
Simpel hematothoraks.

 Adanya darah didalam rongga thoraks,dan belum


menimbulkan gejala preshock/shock.
 Keluhan : sesak nafas.
 Tanda-tanda :- ketinggalan gerak.
- perkusi : redup
- auskultasi : vesikular menurun.
 Pemeriksaan penunjang : thoraks foto AP/PA.
 Management : pasang dren thoraks ..WSD
Simple hematothoraks
Contusi pulmonum
 Adanya trauma pada parenchym paru sehingga mengakibatkan
perdarahan diffus atau hematom. Apabila cidera parenchym tidak
terlalu luas, timbul hemoptisis . Tetapi apabila cideranya luas dan dekat
hilus bisa mengakibatkan hemoptisis masive.
 Insidensi : 20% dari trauma tumpul thoraks.
 Mortalitas : 10-25%
 Keluhan : sesak nafas , nyeri sewaktu bernafas.
kadang-kadang disertai batuk darah.
 Tanda-tanda :-Kadang-kadang sulit ditemukan, bila disertai
fraktur kosta akan terasa nyeri bila ditekan.
-perkusi : normal.
-auskultasi :- vesicular normal atau
menurun.
- ada ronchi basah.
Lanjutan Contusi pulmonum.

 Management :
-Oksigenasi , analgetik kuat.
- Bronchial toilet dengan chest fisiotherapi atau bila berat
pasang ventilator.
- Pemberian cairan harus betul-betul dibatasi jangan sampai
terjadi edema pulmonum ( balance cairan 0 atau negatip)
- Pasang dren thoraks bila ada hemato/ pneumothoraks.
- Pemberian antibiotik masih kontroversi.

 Komplikasi : ARDS , Gagal nafas , atelektasis atau pneumoni.


Contusi pulmonum
Trauma tajam (penetrating trauma)
thoraks

 Kelangsungan hidup pasien dengan trauma tembus


thoraks tergantung dari :
- tipe senjata yang dipakai
- lokasi trauma
- pertolongan pertama ditempat kejadian.
 15-20% pasien trauma tembus thoraks perlu
operasi emergensi.
Inisial evaluasi.
 Riwayat kejadian : -senjata yang dipakai.
- kapan kejadiannya
- lokasi jejas .
 A ….. airway
 B ….. breathing
 C …… circulasi , segera perikasa vital sign, dan jika
pasien mengalami cardiac arrest, lakukan RJP
dan segera bawa ke kamar operasi tanpa
pemeriksaan apa-apa.
Apabila shock ….. Bagaimana tekanan v jugularis?
kolap …. Hematothoraks masive.
distended ……. Tamponade cordis
tensionpneumothoraks.
Lanjutan inisial evaluasi

 Indikasi operasi thorakotomi segera :

-hipotensi berat dengan suspek perdarahan


massive.
-hipotensi berat dengan suspek tamponade
kordis.
-Post injury cardiac arrest.

 Apabila pasien stabil .. CT Scan thoraks atau


angiografi bila curiga ada cidera vascular.
Indikasi operasi secepatnya :

 Hipotensi berat yang tak respons dengan pemberian


cairan.
 Hipotensi berat dengan curiga akibat dari cidera
pembuluh darah besar.
 Hipotensi berat dengan suspect trauma pada jantung
 Perdarahan lewat dren thoraks > 1200-1500 cc atau
perdarahan terus menerus 500cc selama 2-3 jam.
 Tamponade kordis.
 Luka tusuk pada saluran airway.
Indikasi operasi pada pasien pasca trauma
tajam dengan hemodinamik stabil

 Trauma dinding dada kontrol perdarahan


 Retained hematothoraks evakuasi.
 Luka tusuk pada paru dan airway kontrol
perdarahan dan repair airway.
 Luka tusuk esophagus repair.
 Luka tusuk diaphragma repair.
THANK YOU

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai