Anda di halaman 1dari 13

Alkohol Pada Minyak

Atsiri dari daun sereh


wangi
 Minyak atsiri (minyak esensial) adalah komponen
pemberi aroma yang dapat ditemukan dalam berbagai
macam bagian tumbuhan
 Minyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan dari jaringan
tanaman tertentu, seperti akar, batang, kulit, bunga,
daun, biji dan rimpang. Minyak ini bersifat mudah
menguap pada suhu kamar (250C) tanpa mengalami
dekomposisi dan berbau wangi sesuai dengan tanaman
penghasilnya, serta umumnya larut dalam pelarut organik
tetapi tidak larut dalam air (Gunther, 1990).
 Minyak atsiri mempunyai 3 fungsi :
1. membantu proses penyerbukan dan menarik
beberapa jenis serangga atau hewan.
2. mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau
hewan.
3. sebagai cadangan makanan bagi tanaman.
1. Tersusun oleh 2. Memiliki Bau yang
bermacam-macam khas
komponen senyawa

4. Tidak stabil terhadap


3. Dalam keadaan murni pengaruh lingkungan,
mudah menguap pada baik oleh oksigen,
suhu kamar matahari atau panas
1. Minyak atsiri hidrokarbon
2. Minyak atsiri alkohol
3. Minyak atsiri fenol
4. Minyak atsiri eter fenol
5. Minyak atsiri oksida
6. Minyak atsiri ester
7. Minyak atsiri aldehid
8. Minyak atsiri ester fenolik
TANAMAN
 Nama ilmiah : Cymbopogon citratus DC
 Nama lain : Sereh Merah

 Kandungan senyawa : Sitronellal sekitar 32 - 45%, Geraniol 10 - 12%,


Sitronellol 11 - 15%, Geranil asetat 3 - 8%,
Sitronellal asetat 2 - 4% dan sedikit meA ngandung
Seskuiterpen serta senyawa lainnya (Masada,
1976).
 Tempat tumbuh optimal : Dataran rendah / iklim panas / suhu 30-35 0C
 Media tanam : Tanah Humus atau tanah kompos
 Intensitas penyiraman : Satu kali dalam sehari
 Pemberian pupuk : dilakukan kurang lebih 30 hari sekali, menggunakan
pupuk NPK daun.
Menurut Gunawan dan Mulyani, minyak Atsiri
umumnya diisolasi dengan 4 metode :

1. metode destilasi (kering dan air)


2. metode penyaringan
3. metode pengepresan
4. metode enfleurage
 menggunakan alat kromatografi gas yang
digabung dengan spectrometer massa (GC-MS).
 Alat spektrofotometer massa digabung dengan
computer menyimpan sejumlah besar data spectra
massa dari komponen murni yang telah diketahui.
Komputer membandingkan spektra yang
tersimpan dalam pustaka komputer dengan
spektra massa dari komponen-komponen sampel
minyak yang di uji.
Hasil penelitian tentang daya antibakteri minyak atsiri serai
menunjukkan bahwa di sekitar lubang sumuran pada konsentrasi 10%,
12,5%, 15%, 17,5%, dan 20% terbentuk zona jernih yang merupakan zona
hambatan pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Hal ini
menunjukkan bahwa minyak atsiri serai dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Santoro, dkk (2007) bahwa aktivitas serai sebagai antibakteri
gram positif maupun Gram negative disebabkan adanya komponen α-
citral (geranial) dan β-citral (neral). Nilai rerata zona hambatan pada
konsentrasi 10% sebesar 0,958 mm, pada konsentrasi 12,5% yaitu sebesar
1,307 mm, pada konsentrasi 15% yaitu sebesar 1,956 mm, pada konsentrasi
17,5% sebesar 2,913 mm, pada konsentrasi 20% sebesar 3,278 mm
sedangkan pada control menunjukkan terbentuknya zona hambatan
sebesar 4,098 mm.
 1. Karakteristik minyak atsiri yang diperoleh berwarna
kuning jernih, massa jenis 0,884 g/cm3 dan indek bias
sebesar 1,463.

 2. Hasil GC-MS 3 komponen utama minyak atsiri pada


sereh wangi, diperoleh kadar sitronelal sebesar 36,11% pada
waktu retensi 18,803 menit. Kadar geraniol sebesar 20,07%
pada waktu retensi 22,072 menit dan kadar sitronelol
sebesar 10,82% pada waktu retensi 21,286 menit.
 Pada pengujian invitro dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
:

 1. Minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) konsentrasi


memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan Enterococcus
faecalis.

 2. Semakin besar konsentrasi minyak atsiri serai (Cypbopogon


citratus) semakin besar
 pula daya antibakteri yang

 3. Konsentrasi minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) sebesar
20% memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan E. faecalis
yang hampir sama dengan EDTA (bahan irigasi saluran akar)

Anda mungkin juga menyukai