Anda di halaman 1dari 25

PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA
oleh
Neng Evi Fauziah
Latarbelakang Penduduk Jepang di
Indonesia
 Perubahan besar-besaran yang dilakukan Jepang pada
masa pemerintahan Tenno Meiji yang menempatkan Jepang
sebagai negara Industri modren yang sejajar dengan
bangsa Barat.
kebijakan Imperalis Hakko-ichu-u.
Sebagai negara industri dan militer, Jepang membutuhkan
bahan mentah untuk industri dan mesin perang.
Sentimen terhadap Imperialisme Barat dikawasan Asia
turut memicu Jepang untuk segera menduduki Indonesia
yang dikuasi Belanda
 LATAR BELAKANG PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
• Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada
tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring
dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan
M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
• Pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan pendaratan di
kota tarakan pada 10 Januari 1942. selanjutnya menduduki
Minahasa, Balikpapan (Balikpapan merupakan sumber-sumber
minyak maka diserang dengan hati-hati agar tetap utuh, tetapi
dibumihanguskan oleh tentara Belanda), ambon, Pontianak,
Makasar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali antara Januari
sampai februari 1942.
Setelah jatuh ke tangan Jepang. Indonesia berada di
bawah pemerintahan militer. Pemerintahan militer Jepang
di Indonesia terbagi dalam tiga daerah pemerintahan
seperti berikut:
1. Wilayah Sumatra di bawah pemerintahan Angakatan
Darat (Bala Tentara XXV) yang berpusat di Bukittinggi.
2. Wilayaha Jawa dan Madura di bawah pemerintahan
Angakatan Darat (Bala Tentara XVI) yang berpusat di
Jakarta.
3. Wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku di bawah
pemerintahan Angkatan laut (Armada Selatan II) yang
berpusat di Makassar.
TUJUAN PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
Tujuan pendudukan Jepang di Indonesia
seperti berikut:
• Menjadikan Indonesia sebagai pemasok
bahan mentah untuk industri dan mesin
perang.
• Menggalang rakyat Indonesia menjadi
bagian dari kekuatan untuk membendung
gempuran pasukan Sekutu
• Eksploitasi secara besar – besaran sumber
kekayaan alam Indonesia dan sumber
tenaga manusia untuk kepentingan perang
menghadapi sekutu
UPAYA PEMERINTAH JEPANG MEMIKAT HATI BANGSA
INDONESIA SUPAYA MAU MEMBANTU JEPANG

• Siaran Radio Tokyo sering kali memperdengarkan lagu kebangsaan


Indonesai Raya dan pidato-pidato yang sangat merdu di telinga.
• Kata orang Jepang, mereka datang ke Indonesia sebagai saudara tua untuk
melepaskan bangsa kita dari belenggu penjajahan Belanda dan untuk
menciptkana kemakmuran bersama dalam lingkungan Asia Timur Raya.
• Pemimpin-pemimpin Indonesia yang diasingkan Belanda seperti Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir dan lain-lain, dibebaskan oleh
Jepang.
• Diadakan propaganda untuk mengelebui mata rakyat, propaganda tersebut
disebut Gerakan 3 A, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan
Jepang Pmimpin Asia.
• Dilarang memnggunakan bahasa Belanda dan boleh menggunakan bahasa
Indonesia
AKIBAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
 Bidang Politik
Pada masa awal pendudukan, Jepang menyebarkan
propaganda yang menarik. Sikap Jepang pada awalnya
menunjukkan kelunakan, misalnya:
• mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping
bendera Jepang,
• melarang penggunaan bahasa Belanda,
• mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari, dan
• mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Organisasi-organisasi yang didirikan jepang
1. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan Maret 1942 dan
dipimpin oleh Hihosyi Shimizu (propagandis jepang) dan
Mr. Syamsuddin (Indonesia). Gerakan Tiga A terdiri dari
Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon
Pemimpin Asia. Tujuan gerakan ini adalah untuk
menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran
bersama. Ternyata Gerakan Tiga A tidak berumur lama
karena dirasa kurang efektif oleh Jepang sehingga
dibubarkan, sebagai gantinya dibentuk Putera (Pusat
Tenaga Rakyat).
2. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pada tanggal 1 Maret 1943 Jepang membentuk Putera. Gerakan ini
dipimpin oleh tokoh empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Bagi para pemimpin Indonesia, Putera bertujuan untuk membangun
dan menghidupkan segala apa yang dirobohkan oleh imperialis
Belanda. Sedangkan bagi Jepang, Putera bertujuan untuk
memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka
membantu usaha perangnya. Putera lebih bermanfaat bagi bangsa
Indonesia daripada bagi Jepang. Putera lebih mengarahkan
perhatian rakyat kepada kemerdekaan daripada kepada usaha
perang pihak Jepang. Oleh karena itu kemudian Jepang membentuk
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
3. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Pada bulan Maret 1944 pemerintah Jepang membentuk
Jawa Hokokai. Jawa Hokokai dinyatakan sebagai
organisasi resmi pemerintah sehingga pucuk
kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan.
Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan
diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan
sesuatu dengan bukti. Jawa Hokokai mempunyai tugas
antara lain mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan
padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan
baku pelumas untuk Jepang.
Bidang Ekonomi
1. Didirikannya koperasi yang
bertujuan untuk kepentingan
bersama.
2. Diperkenalkannya sistem baru
bagi pertanian yaitu line system.
Sistem ini akan memberikan
pengaturan bercocok tanam yang
efisien sehingga akan
meningkatkan produksi pangan.
Dampak negatif di bidang
ekonomi
1. Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk
kepentingan perang.
2. Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan
pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa
kompensasi.
3. Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat
menyengsarakan rakyat.
4. Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang
sehingga seluruh potensi SDA dan bahan mentah lainnya
digunakan untuk mendukung industri perang.
5. Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan
menerapkan sistem ekonomi secara ketat.
6. menerapkan sistem autarki
Bidang sosial
• Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui
kinrohosi.
• Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam
mengusir penjajah di Indonesia.
• Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan
akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran
dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
• Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling
bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).
DAMPAK NEGATIF BIDANG
SOSIAL
Pada masa Jepang banyak rakyat Indonesia yang
dipaksa menjadi romusha. Mereka dipaksa bekerja
keras tanpa diberi upah dan makanan. Akibatnya
banyak romusha yang meninggal dan terjangkit
wabah penyakit. Bentuk lain dari romusa adalah
kinrohosi, yaitu wajib kerja tanpa upah bagi tokoh
masyarakat, seperti pamong desa dan para
pegawai rendah.
 BIDANG PENDIDIKAN
• Dalam pendidikan
diperkenalkannya sistem
Nippon Sentris dan
diperkenalkannya kegiatan
upacara dalam sekolah.
• Mendirikan sekolah seperti
SD 6 tahun, SLTP/SMP 9
tahun dan SLTA/SMA.
Dampak negatif

Pada masa pendudukan Jepang,


pendidikan Indonesia semakin
memburuk. Pendidikan tingkat
dasar hanya satu (pendidikan 6
tahun), hal ini dikarenakan
untuk memudahkan
pengawasan. Para pelajar wajib
mempelajari Bahasa Jepang.
5. Bidang Militer
Dalam rangka memperkuat
kedudukan dalam Perang Pasifik,
Jepang melakukan mobilisasi
para pemuda untuk dibina dalam
latihan militer. Oleh karena itu
Jepang membentuk organisas
iorganisasi semimiliter dan
organisasi militer
DAMPAK BIDANG MILITER

 Bidang militer bangsa Indonesia banyak


memperoleh keuntungan dengan
ditekankan pendidikan :
 Seishin ( Semangat berjuang )
 Bhusido ( Kesatria berani mati )

 Didirikan organisasi militer PETA (


Pembela Tanah air ) dalam kesatuan ini
dikenal Pangkat :
 Daidanco = Komandan batalyon.
 Cudanco = Komandan Kompi.
 Shodanco = Komandan Pleton.
 Budanco = Komandan regu.
 Giguyun = Prajurit Sukarela
DIBENTUK GERAKAN MASSA

 Seinendan = Barisan pemuda


 Seinentai = Barisan murid-murid SD.
 Gakukotai = Barisan murid SMP.
 Fujin-Seinentai = Barisan gadis-gadis.
 Fujinkai = Barisan wanita.
 Keibodan = Barisan Cadangan Polisi.
 Heiho = Barisan cadangan prajurit.
 Romusha = Barisan pekerja paksa.
PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA PADA MASA
PENDUDUKAN JEPANG

1. Perlawanan dengan strategi kooperasi


Perlawanan dengan strategi kooperasi muncul disebabkan jepang
melarang berdirinya semua organisasi pergerakan nasional. Adapun
bentuk perjuangan bangsa Indonesia dengan strategi kooperasi dilakukan
melalui organisasi :
 Putera (Pusat tenaga rakyat)
 Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian jawa)
 Majelis islam a’la Indonesia (MIAI) dan Masyumi
 Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)
 BPUPKI dan PPKI
2. Perlawanan dengan strategi
gerakan di bawah tanah (illegal)

Gerakan illegal ini dipelopori oleh mereka yang tidak setuju dengan
gerakan kooperasi. Mereke memilih berrjuang secara sembunyi –
sembunyi melawan Jepang. Gerakan illegal ini terdiri dari beberapa
kelompok antara lain :
 Kelompok Sutan Syahrir
 Kelompok Sukarni
 Kelompok Kaigun
 Kelompok Pemuda Menteng
 Kelompok Amir Syarifudin
 Kelompok Mahasiswa
3. Perlawanan bersenjata

Munculnya perlawanan bersenjata terhadap jepang pada umumnya


disebabkan oleh perlakuan kejam pemerintah Jepang terhadap bangsa
Indonesia baik melalui Romusha, Wajib Militer, maupun penyerahan hasil
bumi secara paksa, antara lain
 Perlawanan Cot Plieng, Aceh è 10 November 1942 è Tengku Abdul Jalil
 Perlawanan rakyat Singaparna, Jawa Barat è25 Februari 1944 è K.H. Zainal
Mustafa
 Perlawanan rakyat Indramayu, Jawa Barat è Juli 1944 è H. Madriyas
 Perlawanan PETA di Blitar è14 Februari 1945 è Supriyadi
TERIMAKASIH,,,

SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai